Kerusakan Tanah Aktual di Kecamatan Denpasar Selatan

Gambar 2. Peta Potensi Kerusakan Tanah di Kecamatan Denpasar Selatan

3.2 Kerusakan Tanah Aktual di Kecamatan Denpasar Selatan

` Hasil penelitian ini berupa data karakteristik kerusakan tanah dibandingkan dengan parameter kerusakan tanah sesuai dengan kriteria baku yang digunakan dalam menentukan status kerusakan tanah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000. Hasil kerusakan aktual berbanding terbalik dengan hasil potensi kerusakan tanah di Kecamatan Denpasar Selatan Menurut Tabel 2, parameter permeabilitas dan daya hantar listrik merupakan parameter yang melebihi ambang kritis kerusakan tanah dari sembilan parameter yang tercantum. Parameter permeabilitas dengan nilai 14,318 cmjam terletak pada unit lahan 2 sampel DS1c, Desa Sidakarya, Subak Sidakarya. Sementara, parameter daya hantar listrik yang mengalami kerusakan dengan nilai 5,050 mScm terletak pada unit lahan 2 sampel DS1d, Desa Pedungan, Subak Kerdung dan nilai 4,970 mScm terletak pada unit lahan 1 sampel DS2, Desa Suwung, Subak Suwung. Berdasarkan struktur tanahnya, tanah Inceptisols lebih mudah untuk meloloskan air, hal ini dikarenakan struktur yang remah memiliki ruang pori yang lebih banyak sehingga berpengaruh terhadap porositas Siregar, 2013. Sampel DS1c termasuk dalam kelas liat berdebu, namun dipengaruhi oleh nilai porositas tinggi. Porositas tanah dipengaruhi oleh bahan organik dan berat isi tanah tersebut, semakin tinggi bahan organik maka semakin tinggi porositasnya, karena bahan organik berpengaruh dalam penyerapan air. Lalu, semakin rendah berat isi, maka semakin tinggi pula porositasnya. Menurut Sukisno dkk 2011 tanah yang memiliki porositas total besar akan memiliki laju infiltrasi yang tinggi pula akan tetapi kemampuan tanah dalam meluluskan air tidak hanya dipengaruhi porositas akan tetapi ketebalan solum juga ikut berperan. Besarnya persentase porositas total http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAT 5 ditandai tingginya komposisi koloid fraksi liat dengan rata-rata 70. Tanah bertekstur halus akan mempunyai persentase ruang pori total lebih tinggi daripada tanah berstekstur kasar Sarief, 1989 dalam Frasetya, 2014. Tabel 2. Karakteristik kerusakan tanah di Kecamatan Denpasar Selatan No. Parameter Ambang Kritis Keru- sakan Tanah PP No. 150 tahun 2000 Kode Sampel DS1a Desa Renon, Subak Renon DS1b Desa Sanur Kauh, Subak Intaran Barat DS1c Desa Sida- karya, Subak Sida- karya DS1d Desa Pedu- ngan, Subak Ker- dung DS1e Desa Pemo- gan, Subak Wang- biga DS2 Desa Su- wung, Subak Su- wung DS3 1. Ketebalan Solum 20cm 60 60 60 60 60 60 60 2. Kebatuan Permu- kaan 40 3. Kompo- sisi Fraksi 18 koloid ; pasir kuarsitik 80 24,618 35,935 46,327 44,312 32,063 32,284 35,451 4. Berat Isi 1,4 gcm 3 1,099 0,739 1,112 0,772 1,127 0,724 1,107 5. Porositas Total 30 ; 70 52,10 63,95 62,30 69,72 48,77 47,15 49,68 6. Permea- bilitas 0,7 cmjam ; 8,0 cmjam 2,477 5,583 14,318 2.270 0,968 0,955 0,975 7. pH H 2 O 1:25 4,5 ; 8,5 6,9 6,9 7,0 7,0 6,9 7,0 6,9 8. Daya Hantar Listrik 4,0 mScm 0,119 1,896 1,049 5,050 0,060 4,970 0,154 9. Jumlah Mikroba 10 2 cfug tanah 5,6x10 8 4x10 6 6,5x10 6 2,9x10 4 6x10 8 4,8x10 4 5,3x10 8 Keterangan: Angka dengan tanda merupakan sampel yang melebihi ambang kritis parameter kerusakan tanah Peraturan Pemerintah No. 150 tahun 2000. Sementara, nilai daya hantar listrik pada sampel DS1d dan DS2 berada di atas ambang kritis, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan tanah di Kecamatan Denpasar Selatan. Daya hantar listrik tinggi disebabkan oleh sebagian besar tanah wilayah studi berbatasan dengan perairan laut. Selain itu, residu pestisida, maupun pupuk kimia juga mempengaruhi nilai daya hantar listrik tinggi. Daya hantar listrik yang tinggi dapat menyebabkan busuk pada akar tanaman karena terjadi plasmolisis Prasetyo, 2013. 6 http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAT

3.3 Penyusunan Peta Status Kerusakan Tanah