Perubahan Strategi Reproduksi Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymoneptera: Ichneumonidae) sebagai Tanggap terhadap Ketiadaan Inang Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera: Pyralidae)
NAN0 HERIYANO.
Perubahan Strategi Reproduksi Eriborus argenteopilosus
Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) Sebagai Tanggap Terhadap Ketiadaan
lnang Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera: Pyralidae) (Di bawah bimbingan
DAMAYANTI BUCHORI).
Penelitian ini menggunakan inang C. binotalis instar I, instar II dan parasitoid
Eriborus argenteopilosus.
Penelitian disusun dengan Rancangan Percobaan
Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap. Percobaan Faktorial terdiri dari dua
faktor. Faktor pertama adalah umur parasitoid saat pemuasaan (U); (UI): parasitoid
dipuasakan dari umur 1 - 7 hari dan diberi inang di hari ke-8. (U2): parasitoid
dipuasakan di hari 1 - 3 dan 5 - 7, pemberian inang di hari ke-4 dan 8, (U3):
parasitoid dipuasakan di hari 1 - 3 dan 5 - 6, pemberian inang di hari 4, 7, dan 8,
(U4): parasitoid dipuasakan di hari 1
-3
dan diberi inang di hari 4 - 8, (U5):
parasitoid dipuasakan di hari I- 3 dan 6 - 7, pemberian inang di hari 4, 5, dan 8.
Faktor kedua, faktor umur larva (L) terdiri dari 2 tingkat (L1 dan L2). Beberapa aspek
yang dilihat dalam penelitian ini adalah, perilaku oviposisi Eriborus, tingkat
parasitisasi Eriborus, produksi telur Eriborus, keberhasilan hidup Eriborus, dan
nisbah kelamin dari Eriborus.
Dari hasil penelitian tampak tidak ada pengaruh pemuasaan parasitoid, baik
terhadap tingkat parasitisasi dan jumlah telur yang diletakkan di hari ke-8. Hal ini
terlihat ada kesamaan hasil yang rendah dari parasitoid yang dipuasakan 7 hari
(U1= 32. 33%; 6.58 telur) dan parasitoid yang dipuasakan selama 3 hari (U4=
31.03%; 6.58 telur). Rendahnya tingkat parasitisasi dan jumlah telur yang diletakkan
Perubahan Strategi Reproduksi Eriborus argenteopilosus
Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) Sebagai Tanggap Terhadap Ketiadaan
lnang Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera: Pyralidae) (Di bawah bimbingan
DAMAYANTI BUCHORI).
Penelitian ini menggunakan inang C. binotalis instar I, instar II dan parasitoid
Eriborus argenteopilosus.
Penelitian disusun dengan Rancangan Percobaan
Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap. Percobaan Faktorial terdiri dari dua
faktor. Faktor pertama adalah umur parasitoid saat pemuasaan (U); (UI): parasitoid
dipuasakan dari umur 1 - 7 hari dan diberi inang di hari ke-8. (U2): parasitoid
dipuasakan di hari 1 - 3 dan 5 - 7, pemberian inang di hari ke-4 dan 8, (U3):
parasitoid dipuasakan di hari 1 - 3 dan 5 - 6, pemberian inang di hari 4, 7, dan 8,
(U4): parasitoid dipuasakan di hari 1
-3
dan diberi inang di hari 4 - 8, (U5):
parasitoid dipuasakan di hari I- 3 dan 6 - 7, pemberian inang di hari 4, 5, dan 8.
Faktor kedua, faktor umur larva (L) terdiri dari 2 tingkat (L1 dan L2). Beberapa aspek
yang dilihat dalam penelitian ini adalah, perilaku oviposisi Eriborus, tingkat
parasitisasi Eriborus, produksi telur Eriborus, keberhasilan hidup Eriborus, dan
nisbah kelamin dari Eriborus.
Dari hasil penelitian tampak tidak ada pengaruh pemuasaan parasitoid, baik
terhadap tingkat parasitisasi dan jumlah telur yang diletakkan di hari ke-8. Hal ini
terlihat ada kesamaan hasil yang rendah dari parasitoid yang dipuasakan 7 hari
(U1= 32. 33%; 6.58 telur) dan parasitoid yang dipuasakan selama 3 hari (U4=
31.03%; 6.58 telur). Rendahnya tingkat parasitisasi dan jumlah telur yang diletakkan