KETENTUAN PENYIDIKAN KETENTUAN PIDANA

28 a. badan atau pejabat tata usaha Negara menerbitkan izin lingkungan kepada usaha danatau kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal; b. badan atau pejabat tata usaha Negara menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan c. badan atau pejabat tata usaha Negara yang menerbitkan izin usaha danatau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin lingkungan. 2 Tata cara pengajuan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara mengacu pada Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.

BAB IX KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 22 1 Selain Penyidik POLRI, penyidikan atas pelanggaran dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Solok yang pengangkatannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah: 29 a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Lingkungan Hidup agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Lingkungan Hidup; c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi dan atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang Lingkungan Hidup; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen- dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Lingkungan Hidup; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Lingkungan Hidup; g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf e; 30 h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang Lingkungan Hidup; i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. Menghentikan penyidikan; dan k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Lingkungan Hidup menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

BAB X KETENTUAN PIDANA

Pasal 23 1 Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan Daerah ini diancam hukuman pidana kurungan paling lama 6 enam bulan dan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah; 2 Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah pelanggaran.

BAB XI KETENTUAN PENUTUP