xxxii h Membimbing siswa menggunakan rumus-rumus dengan
memberikan latihan-latihan. Dengan menggunakan media siswa dapat termotivasi sebagai Ivas K. Davles 1991 : 215 jika seseorang telah
termotivasi maka ia siap untuk melakukan hal-hal yang diperlukan sesuai dengan yang dikehendaki.
B. Kerangka Pikir
Siswa memiliki potensi yang berbeda-beda, ada yang tinggi ada pula yang rendah, hal ini bukan semata-mata salah siswa itu sendiri. Kemungkinan
juga salah guru dalam mengajar, maka KBM perlu dirancang dan dipilih agar siswa berpeluang untuk berkreasi secara berkesinambungan untuk
mengembangkan dan mengoptimalkan kreatifitas siswa. KBM dikemas sesuai dengan pola pikir, imajinasi, serta fantasi karya siswa secara kreatif.
Dalam kegiatan belajar mengajar pada penelitian ini, guru menggunakan media bangun ruang dengan maksud mengenalkan pada siswa
secara langsung dengan dan mengoptimalkan media pembelajaran yang menarik sehingga memperkuat ingatan siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pikir Kondisi Awal
Mtd. Ceramah Siswa pasip tidak
menggunakan media
Hasil belajar materi luas
permukaan bangun ruang
rendah
Pelaksanaan Tindakan
Penggunaan media bangun
ruang Siklus II
Siklus I
Kondisi Akhir
Hasil belajar materi luas
permukaan bangun ruang
meningkat
xxxiii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N 03 Kendaldoyong, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk mata pelajaran tersebut adalah sebagai berikut :
Siklus I : Kamis, 8 April 2010
Siklus II : Senin, 3 Mei 2010
B. Subjek Penilitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 03 Kendaldoyong, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang pada semester II
tahun pelajaran 2009 2010, mata pelajaran Matematika, materi luas permukaan bangun ruang.
Adapun karakteristik siswa di SD Negeri 03 Kendaldoyong berada di Desa yang jauh dari keramaian kota, sehingga sebagian Desa masyarakat kurang
memperhatikan pendidikan anak. Anak lambat menerima informasi dari guru, malas belajar yang semuanya itu pula ada bimbingan khusus agar tujuan dari
pembelajaran itu dapat dicapai.
C. Prosedur Penelitian
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus 1
Dengan memperhatikan identifikasi, analisis dan perumusan masalah, maka disusunlah langkah-langkah perbaikan proses pendek jasa dalam dua siklus yang
tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan observasi dan tahap refleksi.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1.
Perencanaan a.
Diskusi dengan teman sejawat untuk membicarakan aspek-aspek yang menjadi objek pengamatan.
21