Pembuatan Gel Pasta Gigi
masing-masing formula sediaan gel pasta gigi. pH sediaan diukur dengan stik pH. Stik pH dicelupkan dalam sediaan, kemudian hasil warna pH sediaan dibandingkan dengan standar warna pH
yang tertera pada wadahnya. Uji viskositas sediaan dilakukan dengan menyelupkan rotor pada viskometer dalam 100
gram sediaan yang telah dimasukkan dalam gelas beker. Viskositas sediaan dilihat pada skala dalam alat setelah tercapai kestabilan.
Uji daya sebar dilakukan dengan meletakkan 0,5 gram sediaan di tengah-tengah cawan petri. Cawan petri lainnya ditimbang kemudian diletakkan di atas sediaan selama 1 menit. Sediaan yang
menyebar dihitung diameternya. Beban 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, dan 400 gram diletakkan diatas cawan petri secara bergatian, didiamkan selama 1 menit dan diukur diameter sediaan yang
menyebar. Penambahan beban dihentikan ketika sediaan tidak menyebar lagi. Uji ukuran globul dilakukan dengan cara mengamati ukuran globul sediaan sebanyak 50
globul menggunakan mikroskop. Uji aktivitas antibakteri sediaan dilakukan dengan cara bakteri S. mutans sebanyak 200 µL
diinokulasi pada media agar MH dan diratakan dengan spreader glass, kemudian media dibuat sumuran dengan ukuran 12 mm menggunakan cork borer. Sediaan gel pasta gigi minyak atsiri
kemangi, basis sediaan gel pasta gigi dan kontrol positif sebanyak 320 mg dimasukkan pada sumuran yang telah dibuat, kemudian diinkubasi pada suhu 37 selama 24 jam. Gel pasta gigi yang
mengandung sodium fluoride dengan merek close up digunakan sebagai kontrol positif, sedangkan gel pasta gigi tanpa bahan aktif minyak atsiri digunakan sebagai kontrol negatif. Diameter zona hambat
diukur dan dicatat setelah diinkubasi. Uji freeze thaw cycling dilakukan dalam 6 siklus selama 6 hari. Uji ini dilakukan dengan
cara menyimpan sediaan sebanyak 8 gram pada suhu 4 selama 24 jam, kemudian sediaan dipindahkan ke suhu 40 selama 24 jam 1 siklus. Uji organoleptis, uji viskositas da n uji ukuran
globul sediaan dilakukan setiap satu siklus selesai.