8
Pringwulung yang juga diminta oleh Gereja Katolik Pringwulung, tetapi dalam tulisan ini tidak dibahas karena penulis hanya menekankan pada
Perolehan Hak Milik yang dari Tanah Kas Desa. Sedangkan Gereja Katolik Babarsari mengajukan Permohonan Hak Milik Atas Tanah Kas Desa pada
tahun 2007.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
1. Bagaimanakah Gereja Katolik Pringwulung dan Babarsari memperoleh
Hak Milik atas Tanah Kas Desa di Kabupaten Sleman?
2. Apakah perolehan Hak Milik tersebut telah mewujudkan kepastian
hukum? C.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana Gereja Katolik Pringwulung dan
Babarsari memperoleh Hak Milik atas Tanah Kas Desa di Kabupaten Sleman.
2. Untuk mengetahui apakah perolehan Hak Milik tersebut telah
mewujudkan kepastian hukum.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan Ilmu Hukum khususnya Hukum
9
Pertanahan mengenai pelaksanaan perolehan Hak Milik atas Tanah Kas Desa oleh Gereja Katolik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan bagi pemerintah khususnya aparat Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman mengenai pelaksanaan perolehan Hak Milik atas
Tanah Kas Desa oleh Gereja Katolik. b.
Bagi badan keagamaan khususnya GK Pringwulung dan Gk Babarsari dalam usaha memperoleh Hak Milik atas tanah Kas Desa.
E. Keaslian Penelitian
1. a. Judul Skripsi
: Pelaksanaan Pemberian Hak Milik Atas Tanah untuk Rumah Tinggal di
Perumahan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah oleh Pegawi
Negeri dalam Menjamin Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum
Setelah Belakunya Keputusan Menteri Negara Agraria atau Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.2 Tahun 1998 di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta b. Identitas Penulis
1 Nama : Maria Prisilia
10
2 Fakultas : Hukum
3 Universitas : Atma Jaya Yogyakarta
4 Tahun : 2009
c. Rumusan Masalah : Apakah pemberian Hak Milik atas
tanah untuk rumah tinggal oleh pegawai negeri pada perumahan Dinas
KIMPRASWIL permukiman dan prasarana wilayah di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta telah menjamin kepastian hukum dan perlindungan
hukum setelah berlakunya KMNAKBPN No.2 tahun 1998?
d. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui, mengkaji dan
menganalisis apakah pelaksanaan pemberian Hak Milik atas tanah untuk
rumah tinggal oleh pegawai negeri pada perumahan Dinas KIMPRASWIL
permukiman dan prasarana wilayah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
telah menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum setelah berlakunya
KMNAKBPN Nomor 2 tahun 1998?
11
e. Hasil Penelitian : Pemberian Hak Milik atas tanah untuk
rumah tinggal oleh Pegawai Negeri pada perumahan Dinas KIMPRASWIL
Permukiman Dan Prasarana Wilayah di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menjamin kepastian
hukum dan perlindungan hukum setelah berlakunya KMNAKBPN Nomor 2
Tahun 1998, sebagian besar PNS yang mengajukan permohonan Hak Milik
atas tanah untuk rumah tinggal sudah melaksanakan pendaftaran Hak Milik
atas tanah sehingga telah menjamin kepastian hukum dan perlindungan
hukum. Skripsi tersebut berbeda dengan skripsi yang sedang ditulis
oleh penulis karena skripsi tersebut difokuskan pada pelaksanaan pemberian Hak Milik atas tanah untuk rumah tinggal PN Dinas
Permukiman dan Prasarana Wilayah sedangkan penulis lebih memfokuskan pada pelaksanaan perolehan Hak Milik atas Tanah
Kas Desa oleh Gereja Katolik di Kabupaten Sleman. 2.
a. Judul Skripsi : Pemberian Hak Milik Atas Tanah untuk
perumahan Dosen Pegawai Negeri
12
Universitas Tanjung Pura Dalam Rangka Mewujudkan Tertib
Administrasi Pertanahan Berdasarkan KMNAKBPN Nomor 2 Tahun 1998
Di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat
b. Identitas Penulis 1 Nama
: Teresa Rante Mecer 2 Fakultas
: Hukum 3 Universitas
: Atma Jaya Yogyakarta 4 Tahun
: 2009 c. Rumusan Masalah
: Apakah Hak Milik atas tanah untuk perumahan dosen pegawai Negeri
Universitas Tanjung Pura telah mewujudkan
Tertib Administrasi Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun
1998 di kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat?
d. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah Hak Milik
atas tanah untuk perumahan dosen pegawai Negeri Universitas Tanjung
Pura telah mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan di Kota
13
Pontianak Provinsi Kalimantan Barat e. Hasil Penelitian
: Pemberian Hak Milik atas tanah untuk perumahan Dosen Pegawai Negeri
Universitas Tanjung Purabelum mewujudkan Tertib Administrasi
Pertanahan. Sebagian besar 58 Dosen Untan telah mendapatkan Hak
Milik atas tanah. Pemahaman terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan kurang. tidak ada koordinasi yang baik dalam pemberian Hak Milik
atas tanah untuk perumahan dosen pegawai Negeri. Dosen Untan yang
mendaftarkan hak milik atas tanahnya tidak disertai SK penyerahan Hak Milik
tanah negara golongan III dan pelepasan Hak Milik atas tanah tidak
mengetahui secara lengkap KMNAKBPN Nomor 2 Tahun 1998.
Oleh karena itu terjadi kesalah pahaman dan tidak mewujudkan Tertib
Administrasi Pertanahan. Skripsi tersebut berbeda dengan skripsi yang ditulis oleh
14
penulis. Penulis tersebut menulis tentang Pemberian Hak Milik atas tanah untuk perumahan dosen Pegawai Negeri Universitas
Tanjung Pura dalam rangka mewujudkan Tertib Administrasi Pertanahan tetapi penulis menulis tentang Pelaksanaan Perolehan
Hak Milik Atas Tanah Kas Desa oleh Gereja Katolik di Kabupaten Sleman.
3. a. Judul Skripsi
: Pemberian Ganti Rugi Kepada Pemilik Tanah dalam pelaksanaan pengadaan
tanah untuk pelebaran jalan Sedaya Pandak dalam memberikan
perlindungan hukum dikecamatan Pandak Kabupaten Bantul
b. Identitas Penulis 1 Nama
: Sriwati 2 Fakultas
: Hukum 3 Universitas
: Atma Jaya Yogyakarta 4 Tahun
: 2009 c. Rumusan Masalah
: Apakah pemberian ganti rugi dalam pelaksanan pengadaan tanah untuk
pelebaran Jalan Sedayu Pandak sudah memberikan perlindungan hukum
kepada pemilik tanah di Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul berdasarkan
15
Perpres Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Kepentingan umum.
d. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui, mengkaji dan
menganalisis apakah pemberian ganti rugi dalam pelaksanaan pengadaan
tanah untuk pelebaran Jalan Sedayu, Kecamatan Pandak, sudah memberikan
perlindungan hukum kepada para pemilik tanah diKecamatan Pandak
Kabupaten Bantul. e. Hasil Penelitian
: Pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah atau pelebaran Jalan Sedayu
Pandak yang berupa uang sudah memberikan perlindungan hukum bagi
pemegang Hak Milik atas tanah, meskipun masih terdapat pemegang
Hak Milik atas tanah yang belum menerima ganti rugi. Wujud
perlindungan Hak Milik yang diberikan
16
kepada pemegang Hak Milik atas tanah adalah ganti rugi yang ditetapkan oleh
panitia pengadaan tanah telah disepakati bersama antara pemegang
Hak Milik atas tanah, sehingga pemberian ganti rugi dalam pengadaan
tanah. Skripsi tersebut berbeda dengan skripsi yang ditulis oleh
penulis. Skripsi di atas lebih difokuskan pada pemberian ganti rugi kepada pemilik tanah dalam pelaksanaan pengadaan tanah
untuk pelebaran Jalan Sedaya Kecamatan Pandak, sedangkan penulis lebih memfokuskan pada Pelaksanaan perolehan Hak
Milik atas Tanah Kas Desa oleh Gereja Katolik di Kabupaten Sleman.
F. Batasan Konsep