Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan tingkat pendidikan kepala keluarga responden di daerah penelitian secara keseluruhan didominaasi oleh pendidikan tingkat sekolah dasar SD yaitu sebanyak 46 KK 40,00, kemudian tidak sekolah 34 KK 34,00 SLTP: 5 KK 5,00, dan yang terahkir SLTA 5 KK 5,00. Ini menunjukkan tingkat pendidikan responden di daerah penelitian kurang begitu baik. 2. Beban tanggungan rata - rata setiap responden adalah 2,84 atau rata - rata responden menaggung 3 anggota keluarga diluar dirinya sendiri. Dimana tanggungan terbanyak pada kelompok umur 11 - 20 tahun 111 jiwa dan tersedikit adalah lebih dari 60 tahun 2 jiwa Berdasarkan tingkat pendidikan tanggungan responden tersebut umumnya berada pada usia sekolah. Kebanyakan responden ingin menyekolahkan tanggungannya lebih baik dari responden selama masih mampu mencukupi kebutuhan dan biaya kebutuhan lainnya. 3. Pekerjaan pokok responden secara keseluruhan mayoritas sebagai nelayan sebanyak 100 KK 100,00. Sedangkan untuk pendapatan sampingan adalah dari beternak yang secara keseluruhan sebanyak 16 KK. Umumnya yang mana hewan yang diternak berupa kambing, ayam dan itik. 78 4. Total pendapatan responden secara keseluruhan adalah: Rp. 193.400.000,- per bulan. Rata - rata pendapatan per kapita per bulan responden diwilayah penelitian adalah sebesar Rp. 503.645,83. Terlihat bahwa rata - rata pendapatan per kapita responden tertinggi pada kelompok pendapatan Top 20 sebesar Rp. 520.212,76 disusul Buttom 40 Rp 515.769,23 dan Middle 40 Rp. 484.062,50. 5. Koefisien Gini didaerah penelitian menunjukkan bahwa distribusi pendapatan daerah penelitian adalah relatif merata, yaitu sebesar 0,072. 6. Total pengeluaran responden secara keseluruhan adalah: Rp. 155.430.000,- per bulan. Rata - rata pengeluaran per kapita per bulan responden diwilayah penelitian adalah Rp. 404.765,62. Dengan total pengeluaran per kapita per kepala keluarga terbesar terdapat pada kelompok Top 20 sebesar Rp. 425.851,06 disusul oleh Middle 40 sebesar Rp. 399.625,00 dan yang terkecil pada kelompok Bottom 40 sebesar Rp. 395.846,15. 7. Berdasarkan kriteria BPS pada tahun 2009, garis kemiskinan penduduk pedesaan adalah sebesar Rp. 179.835,- per kapita per bulan. Maka, besarnya garis kemiskinan penduduk pedesaan per kapita per tahunnya adalah sebesar Rp. 2.158.020,-. Berdasarkan kriteria ini maka dapat diketahui bahwa untuk rata - rata pendapatan per kapita per bulan keseluruhan responden berada di atas garis kemiskinan yang dikeluarkan oleh BPS yaitu sebesar Rp. 503.645,83. 79 8. Dilihat melalui Upah Minimum Regional UMR Kabuaten Rembang tahun 2008 yang sebesar Rp 700.000,- per bulannya maka secara keseluruhan rata - rata pendapatan per kapitanya masih di bawah UMR Kabupaten Remabng. Ini terlihat dari rata - rata per pendapatan per kapitanya adalah Rp. 503.645,83 secara keseluruhan pendapatan per kapita per bulan responden. 9. Indikator kemiskinan Sajogyo 1977 melalui tingkat konsumsi beras per kapita untuk melihat tingkat kemiskinan. Maka secara rata - rata tingkat konsumsi beras responden dengan asumsi bahwa harga beras rata – rata di lokasi penelitian adalah Rp 6.500kg maka secara keseluruhan responden tidak termasuk dalam kelompok miskin. Artinya secara rata - rata berdasarkan tingkat konsumsi beras, berada di atas garis kemiskinan yaitu sebesar 77,48 kgkapitabulan. Hanya pada kelompok pendapatan Middle 40 saja pada daerah penelitian yang berada di bawah garis kemiskinan yaitu sebesar 74,47 kgkapitabulan. 10. Human Development Index HDI di daerah penelitian menunjukkan bahwa pembangunan manusia pada tingkatan menengah, yaitu sebesar 0,636.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS PENDAPATAN PETANI PEKEBUN KOPI STUDI KASUS PERKEBUNAN KOPI RAKYAT KECAMATAN GEMBONG, KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH 2010.

0 6 31

ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 3 19

PENDAHULUAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 4 19

LANDASAN TEORI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 2 19

PENGARUH KREDIT INFORMAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN PANTAI PENGARUH KREDIT INFORMAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN PANTAI (Studi Kasus Pada Nelayan Pantai di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) 2010.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH KREDIT INFORMAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN PANTAI (Studi Kasus Pada Nelayan Pantai di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) 2010.

0 2 13

LANDASAN TEORI PENGARUH KREDIT INFORMAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN PANTAI (Studi Kasus Pada Nelayan Pantai di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) 2010.

0 2 10

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KREDIT INFORMAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN PANTAI (Studi Kasus Pada Nelayan Pantai di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah) 2010.

0 2 46

PERUBAHAN TRADISI NGEMBLOK PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (STUDI KASUS MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG).

2 17 100

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

0 0 13