the planned factory in the industrial area Cilegon, Banten. Raw materials used in the manufacture of methyl acrylic acid and acrylic is methanol. Methyl acrylic
acid by esterification of acrylic and methanol in liquid phase with the temperature of 80 ° C and 1 atm pressure in the reactor tank with flow series mounted on the
condition of isothermal. Separation process with decanter and two distillation tower. The down phase of the decanter streamed toward the first distillation
Tower for recycle of sulfuric acid is fed back into the reactor. Top phase decanter fed into the second distillation tower to purify the product so has specs 99,5 by
weight.
The factory was planned to stand by 2020, built on the land with an area of 15,125 m2. The factory operates 24 hours per day and 330 days per year with
acrylic acid raw materials needs of 4.419,19 kgh and methanol of 4.419,19 kgh. The number of labor needs as many as 144 people. The needs of utilities includes
water cooling as much as 459.180,03 kgh, water sanitation and public consumption as much as 2.402,50 kgh boiler and make up as much as 30.606,58
kgh, fuel as much as 301,88 Lh, and electricity needs of 525,66 kW.
Factory fixed capital amounted to US 34.608.118,62, while his working capital amounting to US 292.818.024.429 total production cost per year is US
2.597.154.840 Economic Evaluation showed that: percent return on investment ROI before tax 79,56, after tax pay out time POT 59,82 before tax 1,11
after the tax year 1,42 years, break event point BEP 52,64, shut down point SDP 25,70, and discounted cash flow DCF are 30,23. From the results of
the economic evaluation, methyl acrylic acid and acrylic of methanol with a capacity of 35.000 tonsyear deserves to be realized during the construction in
Indonesia.
Keyword :
Methyl acrylic, Methanol, CSTRRATB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
Di negara yang sedang berkembang, Indonesia belum seluruhnya dapat menghasilkan produk kimia sendiri dalam memenuhi kebutuhan dalam
sektor industri kimia. Perkembangan industri kimia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan Indonesia banyak mengembangkan pabrik-
pabrik indusri baru yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga berorientasi ekspor.
2
Sebagian atau seluruhnya masih diimpor dari berbagai negara, terutama bahan
– bahan yang merupakan produk yang antaranya untuk dijadikan berbagai produk lain yang lebih bermanfaat. Produk tersebut antara
lain metal akrilat. Metil akrilat adalah senyawa kimia yang mempunyai ikatan rangkap yang biasa digunakan sebagai bahan baku untuk produksi polimer
poliakrilat. Polimer digunakan sebagai cat, bahan perekat, dan binder untuk industri kulit, kertas dan tekstil serta untuk komponen kopolimer dari
acrylic fiber.
Hasil polimerisasi dari metil akrilat bisa memiliki sifat fisis yang bervariasi dengan mengontrol rasio monomer yang digunakan. Sifat dari hasil
polimerisasi pada umumnya mempunyai daya tahan tinggi terhadap bahan –
bahan kimia dan terhadap lingkungan, sangat jernih dan kuat. Sangat banyak manfaat dari metal akrilat sehingga pendirian pabrik metil akrilat di Indonesia
tentu bagus bagi industri – industri yang menggunakannya dalam proses –
proses kimia karena akan semakin mudah untuk mendapatkannya di dalam negeri, karena mengingat industri metil akrilat jarang terdapat di Indonesia.
1.2 Kapasitas Prarancangan
Dalam penentuan kapasitas rancangan suatu pabrik, diperlukan beberapa pertimbangan. Kapasitas dari suatu pabrik dapat mempengaruhi
perhitungan teknis maupun ekonomis. Dari segi teknis, industri butil akrilat yang direncanakan harus senantiasa memperhatikan kebutuhan pasar akan
produk, ketersediaan bahan baku dan kapasitas minimum.
1.2.1 Kebutuhan Metil Akrilat
Kapasitas pabrik metal akrilat ditentukan berdasarkan kebutuhan impor dalam negeri yang berasal dari negara lain.
Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.1: Tabel 1.1 Data kebutuhan impor Metil Akrilat Tahun 2009-2014
No Tahun
Impor kgtahun 1
2009 38615,6
2 2010
54090,36 3
2011 43275,43
4 2012
42621,09
3
5 2013
49452,46 6
2014 40268,94
Biro Pusat Statistik,2009 - 2014 Dari data pada Tabel 1.1 dapat dibuat regresi linier hubungan
antara tahun dengan jumlah impor metil akrilat
Gambar 1.1 Grafik Regresi Impor Metil Akrilat Tiap Tahun Berdasarkan dari gambar 1.1 diperoleh persamaan regresi
jumlah impor tahun ke –x adalah =-180.0x + 40686. Jadi pada tahun
2020 diperkirakan Indonesia membutuhkan metil akrilat sebanyak 35.000 tontahun.
Tabel 1.2 Kapasitas Produksi Berbagai Pabrik di Dunia Pabrik
Kapasitas Toa Gosei., Ltd.
22.000 tontahun Arkema Inc.
45.000 tontahun Singapore Acrylic Ester Pte.,Ltd.
82.000 tontahun www.sumitomo-chem.co.jp
Dari Tabel 1.2 dapat diketahui kapasitas produksi minimal di dunia sebesar 22.000 tontahun dan kapasitas maksimal sebesar
82.000 tontahun. Kebutuhan metil akrilat didalam negeri sebesar 35.000 tontahun, sehingga dapat diharapkan:
1. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri
y = -180,04x + 406866 R² = 0,0033
10000 20000
30000 40000
50000 60000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Series1
Linear Series1
4
2. Dapat memberikan keuntungan karena kapasitas rancangannya
berada di atas kapasitas terkecil pabrik yang ada didunia.
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik