HUBUNGAN KARAKTERISTIK, FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH DESA KABUNAN KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL 2013.

Hubungan Karakteristik, Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan
Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Darul Amanah Desa Kabunan
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal
Nanda Intan Windi Hapsari
Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2014

ABSTRAK
Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi tungau Sarcoptes Scabiei varian Hominis dan produknya. Faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit ini adalah lingkungan yang
kurang bersih dan personal hygiene dengan gambaran dari lingkungan maupun
perilaku santri di Pondok pesantren Darul Amanah, Desa Kabunan, Kecamatan
Sukorejo, Kabupaten Kendal dapat berpotensi terjadinya scabies.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara karakteristik, faktor
lingkungan dan perilaku santri dengan kejadian penyakit scabies di Pondok
Pesantren Darul Amanah Desa Kabunan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten
Kendal.
Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan case control.
Sampel dalam penilitian ini berjumlah 48 santri terdiri dari 24 responden kasus
dan 24 responden kontrol dengan metode pengambilan sampel simple random
sampling dan purposive sampling dan analisis menggunakan uji chi-square dan
uji Ood Ratio.

Hasil analisis menunjukkan bahwa 24 responden kasus berusia remaja
(>14 tahun), kelembaban tidak baik di kamar tidur responden kasus sebesar
75%, suhu tidak baik di kamar tidur responden kasus 83,3%, pencahayaan tidak
baik di kamar tidur responden kasus 70,8%, perilaku kebersihan tangan dan
kuku buruk pada responden kasus 58,3% dan perilaku kebersihan genital pada
responden kasus 50%. Berdasarkan hasil uji statistik, ada hubungan antara umur
dengan kejadian scabies (p-value 0,018 dan OR 2,263), ada hubungan antara
kelembaban dengan kejadian scabies (p-value 0,000 dan OR 15,000), ada
hubungan antara suhu dengan kejadian scabies (p-value 0,000 dan OR 10,000),
ada hubugan antara pencahayaan dengan kejadian scabies (p-value 0,009 dan
OR 4,857), ada hubungan antara kebersihan tangan dan kuku (p-value 0,042
dan OR 3,400) dan ada hubungan antara kebersihan genital dengan kejadian
scabies (p-value 0,035 dan OR 3,800).
Kata kunci

: Scabies, Karakteristik, Lingkungan, Perilaku

Kepustakaan : 48 buah, 1992-2012
1


ABSTRACT
Scabies is a contagious skin disease caused by infestation with Sarcoptes
scabiei mites and sensitization Hominis and product variants. The factors that
influence the development of this disease is a less clean environment and
personal hygiene with an overview of the environment and the behavior of
students in Pondok Pesantren Darul Amanah, Kabunan Village, District Sukorejo,
Kendal can potentially scabies. The purpose of the research is to analyze the
relationship between the characteristics, environmental factors and the behavior
of students with scabies disease events in Boarding House of Pondok Pesantren
Darul Amanah Kabunan Village, District Sukorejo, Kendal.
This research is a survey of the case-control approach. The sample in this
research are 48 students consists of 24 respondents cases and 24 respondents
controls with simple random sampling method of sampling and purposive
sampling and analysis using chi-square test and Ratio test Ood.
The results showed that 24 cases of teenage respondents (> 14 years),
the humidity is not good in the bedroom of cases by 75% of respondents, the
temperature is not good in the bedroom respondents is 83.3% of cases, the
lighting is not good in the bedroom respondents 70 cases, 8%, hand hygiene
behavior and bad nail on the respondents and 58.3% of cases of genital hygiene
behavior in the case of 50% of respondents. Based on the results of statistical

tests, there is a relationship between age and incidence of scabies (p-value
0.018 and OR 2.263), there was a correlation between the incidence of scabies
humidity (p-value 0.000 and OR 15,000), there was a relationship between the
temperature of the incidence of scabies (p-value OR 0,000 and 10,000), there
was a relation between the incident light with scabies (p-value 0.009 and OR
4.857), there was a relationship between hand hygiene and nail (p-value 0.042
and OR 3.400) and there was a correlation between the incidence of genital
hygiene scabies (p Value-0.035 and OR 3.800).

Keywords

: Scabies, Characterictics, Environment, Behaviour

Bibliography

: 48 books, year 1992 - 2012

2

PENDAHULUAN

Kesehatan

Scabies
adalah

merupakan

penyakit

keadaan

kulit menular yang disebabkan oleh

sejahtera dari badan, jiwa, dan

tungau yang hidup didalam jaringan

sosial yang memungkinkan setiap

kulit


orang hidup produktif secara sosial

terowongan

dan

memanjang dimalam hari. Scabies

ekonomis.

kesehatan

Pembangunan

bertujuan

untuk

penderita,


dapat

hidup
yang

membuat
bentuknya

menyebabkan

rasa

gatal

meningkatkan kesadaran, kemauan

makin menjadi-jadi dimalam hari,

dan kemampuan hidup sehat bagi


sehingga membuat orang sulit tidur.

setiap orang agar terwujud derajat

Dibandingkan penyakit kulit gatal

kesehatan

lainnya, scabies merupakan penyakit

masyarakat

yang

setinggi-tingginya. Kegiatan untuk

kulit

meningkatkan kesehatan (promotif),

mencegah

penyakit

dengan

satu.

(preventif),

rasa

gatal

nomor

6,7

Tempat-tempat


yang

menjadi

terapi (kuratif) maupun pemulihan

favorit bagi sarcoptes scabei adalah

kesehatan

adalah

daerah-daerah lipatan kulit, seperti

1, 2, 3

telapak tangan, kaki, selangkangan,

(rehabilitatif)


upaya kesehatan masyarakat.

Lingkungan merupakan segala

lipatan paha, lipatan perut, ketiak

sesuatu yang mengelilingi dan juga

dan daerah vital. Penyakit scabies

kondisi luar manusia atau hewan

disebabkan faktor kebersihan yang

yang

atau

kurang dipelihara secara baik. Alat


memungkinkan penularan penyakit.4

tidur berupa kasur, sprei, bantal,

Kulit merupakan pembungkus yang

tempat tidur dan kondisi kamar yang

elastis yang melindungi tubuh dari

pengap, dapat memicu terjadinya

pengaruh

gatal-gatal.9 Walaupun tidak sampai

menyebabkan

lingkungan,

merupakan

organ

terletak

paling

kulit

tubuh

yang

luar

dan

membahayakan
scabies

jiwa,

perlu

mendapatkan

membatasinya dari lingkungan hidup

perhatian

karena

manusia.

yang

Penyakit

disebabkan

oleh

kulit

dapat

penularannya

jamur,

virus,

dapat

penyakit

mengganggu

tingkat
tinggi

serta

kenyamanan,

kuman, parasit hewani dan lain-lain.

terutama saat tidur dimalam hari dan

Salah

gangguan konsep diri.6

satu

disebabkan

penyakit
oleh

kulit

parasit

yang
adalah

Penularan

Scabies.5,7,8

terjadi

bila

kebersihan pribadi dan lingkungan
3

tidak terjaga dengan baik. Faktanya,

berukuran 5m x 8m. Kepadatan

sebagian pesantren tumbuh dalam

hunian serta penataan ruang seperti

lingkungan
mandi

yang

dan

lingkungan
sanitasi

kumuh,

tempat

itu dapat berpotensi menimbulkan

yang

kotor,

kejadian scabies. Kondisi kebersihan

lembab,

dan

air serta pengelolaan sampah yang

Ditambah

lagi

kurang efektif juga menjadi faktor

WC
yang

buruk.

dengan perilaku tidak sehat, seperti

yang

menggantung pakaian di kamar,

scabies.

tidak membolehkan pakaian santri
wanita

dijemur

di

bawah

menyebabkan

kejadian

Kebiasaan atau perilaku santri

terik

yang

berhubungan

dengan

matahari, dan saling bertukar pakai

perawatan

benda pribadi, seperti sisir dan

mandi, pemakaian handuk, pakaian,

2

handuk. .

diri

seperti

intensitas

alat mandi, dan perlengkapan tidur

Secara

umum

keadaan

secara

bersamaan.

Keadaan

lingkungan di pondok Pesantren

tersebut di atas adalah gambaran

Darul

cukup

dari lingkungan maupun perilaku

mendukung untuk suatu lingkungan

santri di Pondok pesantren Darul

yang sehat. Keadaan tersebut bisa

Amanah,

terlihat dari kebersihan ruang, lantai

Kecamatan

maupun penataan ruang yang cukup

Kendal. Berdasarkan hasil observasi

bersih dan rapi. Namun hal berbeda

dan pemeriksaan yang dilakukan

terlihat di lingkungan kamar santri.

diketahui santri yang mengalami

Penataan ruang dalam kamar masih

scabies usia antara 13 – 14 tahun

terlihat pakaian yang menggantung

atau kelas 8 dan 9 MTs dan usia 16-

disepanjang dinding dalam kamar.

17 tahun atau kelas 11 dan 12 MA

Berdasarkan

yang

atau yang telah tinggal kurang lebih

Pesantren

1 tahun dan mayoritas jenis kelamin

Darul Amanah terdapat 38 santri

laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah

yang

untuk mengetahui adakah hubungan

Amanah

dilakukan

di

sudah

hasil

survei

Pondok

terserang

scabies.

Jumlah

Desa

Kabunan,

Sukorejo,

Kabupaten

santri yang begitu banyak, jumlah

antara

santriwan 265 orang dan jumlah

lingkungan dan perilaku di Pondok

santriwati 484 orang. Sementara itu

Pesantren

Darul

tiap kamar rata-rata dihuni 15-20

Kabunan

Kecamatan

orang.

Kabupaten Kendal.

Kamar

tersedia

rata-rata
4

karakteristik,

factor

Amanah

Desa

Sukorejo

METODE PENELITIAN

Pondok Pesantren Darul Amanah

Jenis penelitian yang digunakan

dengan karakteristik sebagai berikut:

adalah penelitian deskriptif korelasi.

Bahwa rata-rata umur santri yang

Rancangan

menderita scabies di atas 14 tahun.

penelitian

yang

digunakan adalah pendekatan case

Dengan

control

perempuan dan berpendidikan MTs.

yaitu

berusaha

penelitian

melihat

(backward

looking)

yang

jenis

kelamin

rata-rata

kebelakang
yang

Hubungan antara umur dengan

artinya

mengumpulkan data dimulai dari

kejadian scabies

efek atau akibat yang terjadi.

Berdasarkan tabel 1. Hasil analisis
statistik menunjukkan ada hubungan

Jadi sampel untuk kelompok
kasus sebesar 24 orang dan sampel

antara

untuk kelompok kontrol sebesar 24

scabies yang ditunjukkan oleh uji chi

orang.

square p=0,018 dimana nilai p14

menggunakan

teknik

purposive sampling.

tahun)

mempunyai

risiko

terkena scabies.

Data primer adalah data yang
diperoleh dengan cara pengamatan

Hubungan

antara

kelembaban

secara langsung. Data sekunder

dengan kejadian scabies

diperoleh dari Puskesmas Sukorejo

Berdasarkan tabel 2. Hasil analisis

2. Analisis data yang digunakan

statistik menunjukkan ada hubungan

adalah analisis univariate, analisis

antara kelembaban dengan kejadian

bivariate dan odd ratio.

scabies yang ditunjukkan oleh uji chi
square p=0,000 dimana nilai p1, yang artinya umur responden

semakin

mempunyai

beresiko 15x lipat terkena scabies

pengaruhnya

untuk

tidak

baik

maka

terjadinya scabies. Dengan demikian

dibanding

dengan

semakin banyak santri usia remaja

berada

diruangan

di Pondok Pesantren Darul Amanah

kelembaban

akan

terhadap

ataupun semakin buruk kelembaban

penurunan

ruangan akan berpengaruh terhadap

berpengaruh

peningkatan

atau

9

baik.

santri

akan
yang

dengan

Semakin

baik

peningkatan

atau

penurunan

ruangan

para

santri

kejadian scabies pada santri di

pencahayaannya semakin tidak baik

Pondok Pesantren Darul Amanah

maka akan beresiko 5x lipat terkena

Kendal.

scabies dibanding dengan santri
yang

berada

diruangan

dengan

Hubungan antara suhu dengan

pencahayaan baik. Semakin baik

kejadian scabies

ataupun

Suhu merupakan faktor resiko bagi

pencahayaan

kejadian scabies, hal tersebut dapat

berpengaruh terhadap peningkatan

dilihat dari nilai OR=10,000 atau

atau penurunan kejadian scabies

OR>1, yang artinya variabel suhu

pada santri di Pondok Pesantren

ada pengaruhnya untuk terjadinya

Darul Amanah Kendal.

semakin

buruk

ruangan

akan

scabies. Dengan demikian apabila
ruangan
semakin

para
tidak

santri
baik

Hubungan

suhunya

maka

antara

kebersihan

tangan dan kuku dengan kejadian

akan

beresiko 10x lipat terkena scabies

scabies

dibanding

Dari hasil kuesioner diketahui bahwa

dengan

santri

yang

berada diruangan dengan suhu baik.

50,0%

Semakin

mencuci

buruk

baik

ataupun

suhu

semakin

ruangan

akan

responden

membersihkan

kasus

tangan

tidak
setelah

tempat

tidur.

berpengaruh terhadap peningkatan

Sebanyak 87,5% responden tidak

atau penurunan kejadian scabies

mencuci tangan sesudah menggaruk

pada santri di Pondok Pesantren

badan. Sehingga kebersihan tangan

Darul Amanah Kendal.

dan kuku merupakan merupakan
faktor risiko kejadian scabies di

Hubungan

antara

pencahayaan

Pondok Pesantren Darul Amanah

dengan kejadian scabies
Pencahayaan

Kendal. Kebersihan tangan dan kuku

merupakan

faktor

responden yang buruk mempunyai

resiko bagi kejadian scabies, hal

resiko 4 kali lipat terkena scabies

tersebut

dibandingkan

dapat

dilihat

dari

nilai

dengan

responden

OR=4,857 atau OR>1, yang artinya

yang memiliki kebersihan tangan

variabel

dan kuku baik.

berpengaruh

pencahayaan
terhadap

akan
terjadinya

scabies. Dengan demikian apabila
10

Hubungan

antara

kebersihan

berada dalam ruangan dengan

genital dengan kejadian scabies
Dari

hasil

yang

diperoleh,

kelembaban baik 83,3%.

ada

4. Sebagian besar responden kasus

hubungan antara mencuci pakaian

berada

dalam

detergen

suhunya

tiddak

dengan kejadian scabies sehingga

sebesar

83,3%

hal

bahwa

responden kontrol sebagian besar

responden yang tidak menggunakan

berada dalam ruangan dengan

detergen

suhu ruangan baik, yaitu sebesar

menggunakan
ini

menunjukkan
lebih

berisiko

dengan

responden yang mencuci pakaian
itu,pada

ruang

yang

baik

yakni

sedangkan

66,7%.

dalam menggunakan detergen. Oleh
karena

dalam

5. Sebagian besar responden kasus

pertanyaan

berada

dalam

ruang

yang

menjemur pakaian dalam di bawah

pencahayaannya tidak baik yakni

terik matahari terjadi hubungan yang

sebesar

signifikan dengan kejadian scabies.

responden kontrol sebagian besar

70,8%

sedangkan

berada dalam ruangan dengan
pencahayaan baik, yaitu sebesar

KESIMPULAN

66,7%.
Berdasarkan

hasil

penelitian

dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pada

ventilasi,

lantai

dinding

ruangan

di

dan

Pondok

Pesantren Darul Amanah Kendal
kelompok

kasus

dan

dapat dijelaskan bahwa ruangan

kontrol, jenis kelamin perempuan

dikategorikan baik.

(62,5%) lebih besar dari jenis

7. Semua ruangan santri responden

kelamin laki-laki (37,5%).

kasus

2. Frekuensi pendidikan MTs pada

jumlah

untuk pendidikan MA 37,5.

ruangan

3. Sebagian besar responden kasus

75,0%

baik

hunian

memiliki

yang

tidak

penghuni
santri

pada

yang

tiap

melebihi

kapasitas seharusnya.

berada dalam ruangan dengan
tidak

kontrol

baik, hal tersebut diketahui dari

kontrol, MTs (62,5%) sedangkan

kelembaban

dan

kepadatan

kelompok kasus dan kelompok

sebesar

6. Semua

8. Pada kelompok kontrol (70,8%)

yakni

memiliki kebersihan tangan dan

sedangkan

kuku baik, lebih besar dari pada

responden kontrol sebagian besar

kelompok kasus (58,3%).
11

9. Pada kelompok kontrol (79,2%)

kelompok

kasus

memiliki

memiliki kebersihan genital baik,

kebersihan

genital

lebih besar dari pada kelompok

buruk

memperhatikan

kasus (50,0%).

suhu ruangan, kelembaban

10. Ada

hubungan

antara

umur

ruangan serta pencahayaan

dengan kejadian scabies.
11. Ada

hubungan

kelembaban

ruangan karena hasil analisa
antara

dengan

menunjukkan

kejadian

kelompok

scabies.
12. Ada

antara

suhu

kasus

sebagian

dengan suhu, kelembaban

dengan kejadian scabies.
hubungan

dan
antara

pencahayaan

yang

santri,

perlu

buruk.

pencahayaan dengan kejadian

2.

scabies.

Bagi

meningkatkan

14. Ada hubungan antara kebersihan
tangan

bahwa

besar berada dalam ruangan

hubungan

13. Ada

dan

yang

dan

kuku

dan

dengan

tindakan

skabies

kejadian scabies.

pengetahuan
pencegahan

dengan

kebersihan

diri

menjaga
terutama

15. Ada hubungan antara kebersihan

kebersihan genital dengan

genital dengan kejadian scabies.

cara tidak bertukar pakaian
dengan penderita scabies,
mengganti pakaian dalam 2

SARAN

kali sehari dan menggunakan
1.

Bagi

pondok

pesantren,

diharapkan

pakaian

dapat

tentang

dengan

keadaan kering.

memberikan informasi lebih
lanjut

dalam

3. Bagi penelitian selanjutnya,

kejadian

perlu

dikembangkan

lagi

scabies melalui penyuluhan

dengan

dan pelatihan kepada tenaga

yang lebih kompleks, karena

kesehatan

masih banyak faktor yang

pesantren

di
Darul

pondok
Amanah

variabel-variabel

mempengaruhi

dalam

Kendal terutama mengenai

kejadian scabies, termasuk

kebersihan genital, karena

kondisi lingkungan.

hasil analisa menyebutkan
bahwa

sebagian

besar
12

DAFTAR PUSTAKA

Kelamin.Jakarta: Fakultas

1. Undang-undang No.23 Tahun

Kedokteran Universitas

1992 Tentang Kesehatan &

Indonesia ; 2007

Undang-undang No.29 Tahun

8.

2004 Tentang Praktik

dan Kelamin. Edisi kelima,

Kedokteran", VisiMedia,

cetakan kedua. Jakarta : FKUI ;

9791043604, 978979104360

2007
9.

2. Depkes RI. Undang-undang RI

Majalah Kedokteran Damianus.

kesehatan. Jakarta ; 2009

2006 ; 5: 177.

Notoatmodjo Soekidjo. Ilmu

10. Depkes RI. Undang-undang RI

Kesehatan Masyarakat. Jakarta

No. 36 tahun2009 tentang

: Rineka Cipta ; 2003
4.

kesehatan. Jakarta ; 2009

Timmreck, Thomas, C.
Epidemiologi: suatu pengantar.
Jakarta : EGC ; 2004

5.

Harahap. M. Ilmu Penyakit Kulit.
Jakarta : Hipokrates ; 2000

6.

Kuspriyanto. Pengaruh Sanitasi
dan Higiene Perorangan
Terhadap Penyakit Kulit. Tesis.
Surabaya : Pascasarjana
Universitas Airlangga ; 2002

7.

Sudirman T. Scabies: Masalah
Diagnosis dan Pengobatannya.

No. 36 tahun 2009 tentang
3.

Djuanda. A. Ilmu Penyakit Kulit

M. Wasitaatmadja S.Anatomi
Kulit.In :Djuanda A, ed. Ilmu
Penyakit Kulit dan

13

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MUTU PHBS DENGAN KEJADIAN SCABIES SANTRI MUKIM DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIHAD BELUNG KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

5 42 35

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU SANTRI TERHADAP PREVALENSI SCABIES DI PONDOK PESANTREN PUTRA “SIDOGIRI” KECAMATAN KRATON – KABUPATEN PASURUAN

0 3 2

HUBUNGAN PERILAKU SEHAT SANTRI DENGAN KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN LAMONGAN (Relationship between Health Behaviors by Incidences of Scabies in Students of Boarding School, Lamongan)

1 11 4

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMK PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH NGADIWARNO SUKOREJO KENDAL

3 29 77

HUBUNGAN HYGIENE PERORANGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN RUDHOTUL MUTTAQIN MIJEN SEMARANG TAHUN 2013.

0 9 15

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN AL MUSYAFFA’ DESA SUDIPAYUNG KECAMATAN NGAMPEL KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

2 25 49

FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER (SCABIES RISK FACTORS IN PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM JEMBER)

0 0 5

ANALISIS FAKTOR RISIKO SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIKMAH DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

0 1 12

HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL HYGIENE, SANITASI LINGKUNGAN, DAN STATUS NUTRISI DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA 2014

0 0 14

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN- NUR NGRUKEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA SANTRI PUTRA DAN PUTRI DI

0 0 14