TEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM PROGRAM DOKUMENTER ARSIP MERAH PUTIH EPISODE IMLEK HARAPAN BARU.
LAPORAN TUGAS AKHIR
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)
JUDUL (Bhs. Inggris)
: A24.2011.00349
: Monica Mahestri Anindita
: Penyiaran-D3
:Teknik Penulisan Naskah Dalam Program
Dokumenter “Arsip Merah Putih” Episode
“Imlek Harapan Baru”
: Screenwriting Techniques in Documentary
Program “Arsip Merah Putih” Episode “Imlek
Harapan Baru”
Abstrak (Bhs Indonesia) :
Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan dari generasi ke generasi dalam
suatu kelompok masyarakat, biasanya disampaikan turun temurun secara verbal
dengan diiringi oleh ajaran – ajaran untuk mengenal maupun melestarikan
ajaran tentang sebuah kebudayaan. Sebagai bagian dari kebudayaan, Imlek
merupakan tradisi yang berusia ribuan tahun. Imlek juga dipahami bukan
sebagai ajaran agama, melainkan tradisi (kebudayaan) yang bisa dirayakan oleh
semua pemeluk agama di Indonesia. Untuk menyuguhkan tontonan yang mampu
mengulas lebih dalam suatu kebudayaan dan memberikan pengetahuan yang
lebih luas, Penulis memilih program dokumenter dalam pembuatan karyanya
dengan judul Arsip Merah Putih episode Imlek Harapan Baru. Karena film
dokumenter bercerita atau naratif, selain itu juga memiliki aspek dramatik, hanya
saja bukan fiktif namun berdasarkan fakta. Penulis menitikberatkan tugas kerja
selaku penulis naskah dalam program dokumenter, sebagai kompetensi pilihan
yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan kompetensi ini sesuai, karena untuk
menghasilkan sebuah karya dokumenter yang baik dibutuhkan riset dan
kedetailan dalam penggalian data-data mengenai imlek. Laporan proyek akhir ini
akan memberikan nilai positif kepada masyarakat Indonesia. Khususnya generasi
muda yang mulai meninggalkan budayanya agar terus menjaga dan
melestarikannya. Karena sesungguhnya kebudayaan merupakan milik semua
masyarakat Indonesia.
Abstrak (Bhs Inggris) :
Tradition is a habit which is done from generation to generation within a
community group, that usually delivered hereditary verbally together with
preception to know and preserve a teaching about cultures. As a part of cultures,
Chinese Imlek is a tradition which have thousan years aged. Chinese Imlek also
understood not as believe, but tradition (culture) which can celebrated by all
adherent believes in Indonesia. To furnish a specttacle that is able to cover more
in culture and also to provide knowledge with wider broadly, the author choose a
documentary program in the making of this workshop with title Arsip Merah
Putih Episode Imlek Harapan Baru, because documentary storry telling or
narrative, it also has dramatic aspects, just that it is not a fictional, but based on
facts. The author focuses on the task of working as a screenwriter in
documentaries, as a choice of competences corroborate in this project. Selection
of competencies are accordance, because to produce a good documentary project
are needed a research and highly details in grabbing data about Chinese Imlek.
This final project report will give a positive value to Indonesian people.
Especially the younger generation who started leaving the culture to continue
maintain and preserve it. This is because, the culture belongs to all Indonesian
soceities.
.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
TEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM PROGRAM DOKUMENTER
ARSIP MERAH PUTIH EPISODE IMLEK HARAPAN BARU
Monica Mahestri Anindita A24.2011.00349
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
ABSTRAKSI
Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan dari generasi ke generasi
dalam suatu kelompok masyarakat, biasanya disampaikan turun temurun
secara verbal dengan diiringi oleh ajaran – ajaran untuk mengenal maupun
melestarikan ajaran tentang sebuah kebudayaan. Sebagai bagian dari
kebudayaan, Imlek merupakan tradisi yang berusia ribuan tahun. Imlek juga
dipahami bukan sebagai ajaran agama, melainkan tradisi (kebudayaan) yang
bisa dirayakan oleh semua pemeluk agama di Indonesia. Untuk menyuguhkan
tontonan yang mampu mengulas lebih dalam suatu kebudayaan dan
memberikan pengetahuan yang lebih luas, Penulis memilih program
dokumenter dalam pembuatan karyanya dengan judul Arsip Merah Putih
episode Imlek Harapan Baru. Karena film dokumenter bercerita atau naratif,
selain itu juga memiliki aspek dramatik, hanya saja bukan fiktif namun
berdasarkan fakta. Penulis menitikberatkan tugas kerja selaku penulis naskah
dalam program dokumenter, sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan
dalam berkarya. Pemilihan kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan
sebuah karya dokumenter yang baik dibutuhkan riset dan kedetailan dalam
penggalian data-data mengenai imlek. Laporan proyek akhir ini akan
memberikan nilai positif kepada masyarakat Indonesia. Khususnya generasi
muda yang mulai meninggalkan budayanya agar terus menjaga dan
melestarikannya. Karena sesungguhnya kebudayaan merupakan milik semua
masyarakat Indonesia.
Kata Kunci
: Indonesia, Tradisi, Imlek, Dokumenter, Penulis Naskah
Tradisi merupakan kebiasaan
yang dilakukan dari generasi ke
generasi dalam suatu kelompok
masyarakat,
tentang
sebuah
kebudayaan.(Coppel.C.A, 1994).
Menurut
Coppel,
sebagai
biasanya
bagian dari kebudayaan, Imlek
temurun
merupakan tradisi yang berusia
secara verbal dengan diiringi oleh
ribuan tahun. Hari tahun baru
ajaran – ajaran untuk mengenal
Imlek merupakan tahun baru
maupun
yang
disampaikan
turun
melestarikan
ajaran
didasarkan
pada
penanggalan
Cina
(kalender
Abdurrahman
Wahid
bulan) dan disebut juga sebagai
memberikan kebebasan kepada
festival musim semi karena bagi
etnis Tionghoa untuk kembali
masyarakat Cina dahulu yang
menjalankan
mayoritas petani, hari tersebut
keagamaan
merupakan hari pertama musim
termasuk merayakan Imlek.
semi.
Tahun
baru
acara-acara
dan
adat-istiadat,
Imlek
Dengan proses sejarah selama
dirayakan selama 15 hari dengan
tak kurang 30 tahun dibawah
harapan pada hari ke-15 itu para
pemerintahan
petani sudah bisa memulai masa
itulah yang membawa dampak
tanam, pada hari itu dirayakan
sampai
festival lentera atau di Indonesia
tionghoa Indonesia. Meskipun
biasa diucapkan dalam dialek
upaya “ genosida“ semua unsure
Hokkian menjadi Cap Go Meh.
budaya dan adat istiadat tionghoa
Di Indonesia, perayaan Imlek
gagal
rezim
sekarang
dilakukan
soeharto
dikalangan
oleh
bisa dikatakan sebagai salah satu
soeharto,
berkah dari gerakan reformasi,
membuat sebagian besar generasi
karena
muda tionghoa Indonesia yang
sebelum ada
gerakan
namun
rezim
reformasi, perayaan Imlek tidak
dilahirkan
diperkenankan,
bisa
sampai 1990-an hanya mengenal
diam-diam,
sedikit saja budaya dan adat
dilakukan
secara
tertutup,
dan
hanya
terbatas
di
istiadat.
di
tahun
akibatnya
Termasuk
1960-an
dalam
lingkungan masyarakat keturunan
merayakan imlek dengan segala
Tionghoa.Setelah
gerakan
pernak perniknya.
reformasi
berhasil
Apalagi, jika Imlek dipahami
pemerintahan
bukan sebagai ajaran agama,
Orde Baru di bawah pimpinan
melainkan tradisi (kebudayaan)
Suharto, barulah perayaan Imlek
yang bisa dirayakan oleh semua
diperkenankan.Keputusan
pemeluk agama, maka jadilah
Presiden (Kepres) No.6 Tahun
Imlek sebagai perayaan yang bisa
2000 yang dikeluarkan Presiden
dilakukan siapa saja. Perayaan
menumbangkan
Imlek bukan hanya milik etnis
yang bisa dimanfaatkan. Salah
Tionghoa, tapi telah menjadi
satunya
milik
yang
seluruh
masyarakat
Indonesia.(Benny
G.
Setiono,
memberikan
menarik
menghibur
tontotan
tapi
dan
tetap
memberi
informasi, seperti mengenalkan
2010)
untuk
tentang kebudayaan Indonesia,
melestarikan dan mengenalkan
warisan leluhur yang harus tetap
budaya
dilestarikan.
Salah
satu
tradisi
cara
yang
ada
di
Tapi
untuk
dilakukan
memberikan sajian yang baik
melalui media televisi. Televisi
tidaklah mudah, karena tidak
merupakan
semua acara yang ada di televis
Indonesia
dapat
media
komunikasi
untuk menyampaikan informasi,
mampu
edukasi, dan hiburan adalah salah
kebudayaan.
satu media visual dan auditif
mempunyai konten masing –
yang mempunyai jangkauan yang
masing,
sangat luas. Mengingat sifatnya
hanya secara garis besarnya saja.
yang
Maka
terbuka,
cakupan
mengulas
Disetiap
meskipun
untuk
tentang
diulas
itu
menyuguhkan
pemirsanya yang tidak mengenal
tontonan yang mampu mengulas
usia dan meliputi seluruh lapisan
lebih dalam suatu kebudayaan
masyarakat mulai dari anak-anak,
dan
remaja,
yang lebih luas, Penulis memilih
hingga
dewasa. Sehingga
orang
menjadikan
memberikan
program
pengetahuan
dokumenter
media televisi sebagai media
pembuatan karyanya.
pembawa informasi yang besar
Dokumenter
secara
dalam
umum
dan cepat pengaruhnya terhadap
didefinisikan sebagai film non
perkembangan
fiksi yang dibedakan dengan
sikap
dan
pengetahuan,
perilaku
anggota
cerita
fiksi.
Karena
film
masyarakat dan tata nilai yang
dokumenter bercerita atau naratif,
ada. Seharusnya dengan adanya
selain itu juga memiliki aspek
televisi sebagai media informasi
dramatik, hanya saja bukan fiktif
dan hiburan, banyak sekali hal
namun
berdasarkan
fakta.
Struktur cerita dokumenter lebih
Fachrudin,
pada isi dan pemaparan, film
Produksi Televisi,2012)
fiksi mengacu pada alur cerita
Dasar-Dasar
Selain itu program berformat
atau plot (Ayawaila, Gerzon
dokumenter
R.2008).
satu cara untuk mengahadapi
Joris Ivens dalam
merupakan
salah
bukunya “The Camera and I”
persaingan
televisi,
karena
mengatakan bahwa sebuah karya
dokumenter
dianggap
mampu
film dokumenter adalah bukan
menjadi counter program yang
cerminan pasif dari kenyataan,
dapat
melainkan
manusia
terjadi
proses
menyuguhkan
kegiatan
sehari-hari
pada
penafsiran atas kenyataan yang
umumnya yang membutuhkan
dilakukan oleh pembuat film
interaksi dan pengetahuan.
dokumenter, sebenarnya ia mau
Sehingga penulis bermaksud
mengatakan juga, bahwa sebuah
untuk membuat sebuah karya
film
kendatipun
menjadi sebuah komponen yang
harus suatu fakta obyektif namun
menarik, mudah dipahami, dan
tetap saja unsur subyektivitas tak
menghibur
mungkin
memutuskan untuk mengemas
dokumenter
dihindari
dan
sah
terlibat dalam realitas yang tersaji
karyanya
pada karya tersebut (Wibowo,
dokumenter
Fred. 2007).Untuk memproduksi
program
dokumenter
PUTIH”.
tidaklah
mudah
pemirsa.
dalam
dengan
“ARSIP
Pemilihan
Penulis
format
nama
MERAH
nama
karena dibutuhkan data yang
program Arsip Merah Putih,
berdasarkan
memiliki
berdasarkan konsep acara yang
memandang
dibuat mengenai sejarah tentang
dan menghayati suatu peristiwa.
segala hal budaya di Indonesia,
Serta mampu menonjolkan suatu
yang setiap budaya mempunyai
hal yang meski umum namun
permasalahannya tersendiri dan
belum terungkap seutuhnya yaitu
sampai sekarang tidak semua
sisi
masyarakat
fakta,
ketajaman dalam
humanisme.
(Andi
mengetahuinya.
Sehingga Program Arsip Merah
Putih ini akan mengulas lebih
yang sedikit mengenal mengenai
dalam mengenai suatu budaya
makna
agar
terkadang
masyarakat
sadar
akan
imlek,
orangpun
salah
persepsi
makna budaya tersebut. Salah
mengenai imlek sebagai agama,
satunya episode “ Imlek Harapan
padahal imlek suatu perayaan
Baru “, yang akan membahas
budaya. Dengan judul “ Imlek
perjalanan
Harapan
budaya
imlek
di
Baru
Indonesia, dimana budaya imlek
mendorong
pernah
penerimaan
dilarang
perayaannya
kurang lebih selama 30 tahun.
sebagai
Sehingga banyak generasi muda
Indonesia.
“
mampu
pelestarian
budaya
bagian
dan
imlek
dari
budaya
Sinopsis
Program Acara “Arsip Merah
imlek oleh masyakarat tionghoa
Putih” Episode “Imlek Harapan
Indonesia. seperti yang dialami
Baru” yang berdurasi kurang
Tjongkie Tio yang merupakan
lebih 20 menit menceritakan
saksi hidup masa indahnya imlek
tentang sebuah kebudayaan yang
di era soekarno, masa kelam di
masih dilestarikan hingga saat
era
ini. Sebuah tradisi dari china
kebebasaan di era gus dur.
tetapi
Dengan
sudah
beradaptasi
di
soeharto
dan
masa
lamanya
pelarangan
imlek
membuat
tahun
perayaan
sebelum masehi. Budaya Imlek
generasi
saat
mengenal mengenai makna imlek
Indonesia
ini
sejak
telah
dengan
budaya
menjadi
bagian
400
berakulturasi
pribumi
dari
dan
budaya
muda
tak
begitu
sendiri. Bahkan banyak yang
mengartikan
imlek
adalah
Indonesia. budaya imlek sendiri
perayaan agama padahal jelas
memiliki sejarah yang kelam
salah besar karena imlek adalah
dalam
di
sebuah kebudayaan atau tradisi.
Indonesia, dimana budaya imlek
Tetapi dengan rasa kesadaraan
di era pemerintahan soeharto
yang tinggi pada orangtua dan
mengalami pelarangan perayaan
pemerintah saling bekerjasama
perkembangannya
dalam
membangkitkan
menyaksikan
keindahannya
kemeriahan imlek. Tak hanya itu
sampai mempelajari tradisi –
imlekpun mulai dimeriahkan oleh
tradisinya
etnis – etnis lain baik untuk
barongsai, kaligrafi, dsb.
Treatment
1. Insert
1. Colorbar
seperti
hubungan
tarian
Tionghoa
Dan Indonesia Era Soeharto
2. Identitas Karya
2. Statement Tjongkie Tio
3. Countdown
3. Insert perjuangan GUSDUR
4. Opening Tune Arsip Merah
4. Statement Tjongkie Tio
Putih
5. Opening Tune Imlek Harapan
Baru
Segmen 1
1. Suasana Klenteng Tay Kak
Sie
2. Insert imlek masa Soekarno
3. Insert aktivitas Tjongkie Tio
5. Insert
GUSDUR
mengesahkan kembali imlek
6. Statement Tjongkie Tio
7. Insert
perayaan
imlek
di
Masa Reformasi
Segmen 3
1. Suasana perayaan imlek di
Klenteng Tay Kak Sie
4. Statement Tjongkie Tio
2. Statement Tjongkie Tio
5. Insert pelarangan imlek Masa
3. Pementasan tarian barongsai
Soeharto
Segmen 2
4. Credit Title
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku :
Ayawaila, R Gerzon, 2007. Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi, Jakarta,
FFTV-IKJ Press
Benny G. Setiono, 2010. Tionghoa dalam pusaran politik, Jakarta, Elkasa
Coppel, c.a, 1994. Tionghoa Indonesia dalam krisis ( terjemahan tim
penerjemah psh :
Indonesian Chinese in crisis ), Jakarta,
Pustaka Sinar Harapan
Darwanto, S.S, 2007. Televise Sebagai Media Pendidika, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar
Elizabeth Lutters, 2004. Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta, Grasindo
Gunawan, Drs. B. Guntur, 2007. Proses Produksi Acara Televisi, Jakarta : Balai
Diklat LPP TVRI.
Jos Van Der Valk, 1992. Mengarang Naskah Video, Jakarta, Kanisius
Koentjaraningrat, 1992. Manusia dan kebudayaan, Djambatan
Taylor, Edward B, 1871. Primitive culture Researches into Development of
Mythology, Phylosophy, Religion, Art and Custom. New
York, Gordon Press
Wibowo, Fred, 2007. Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta : Pinus
Book Publisher.
Sumber dari Web :
http://gerzonayawaila.blogspot.com/
http://www.google.com/Tips dan trik menulis skenario TV/25-05-2007/part-1
/03/03/2009/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penulisan_skenario
83
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
Nama
Program Studi
JUDUL (Bhs. Indonesia)
JUDUL (Bhs. Inggris)
: A24.2011.00349
: Monica Mahestri Anindita
: Penyiaran-D3
:Teknik Penulisan Naskah Dalam Program
Dokumenter “Arsip Merah Putih” Episode
“Imlek Harapan Baru”
: Screenwriting Techniques in Documentary
Program “Arsip Merah Putih” Episode “Imlek
Harapan Baru”
Abstrak (Bhs Indonesia) :
Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan dari generasi ke generasi dalam
suatu kelompok masyarakat, biasanya disampaikan turun temurun secara verbal
dengan diiringi oleh ajaran – ajaran untuk mengenal maupun melestarikan
ajaran tentang sebuah kebudayaan. Sebagai bagian dari kebudayaan, Imlek
merupakan tradisi yang berusia ribuan tahun. Imlek juga dipahami bukan
sebagai ajaran agama, melainkan tradisi (kebudayaan) yang bisa dirayakan oleh
semua pemeluk agama di Indonesia. Untuk menyuguhkan tontonan yang mampu
mengulas lebih dalam suatu kebudayaan dan memberikan pengetahuan yang
lebih luas, Penulis memilih program dokumenter dalam pembuatan karyanya
dengan judul Arsip Merah Putih episode Imlek Harapan Baru. Karena film
dokumenter bercerita atau naratif, selain itu juga memiliki aspek dramatik, hanya
saja bukan fiktif namun berdasarkan fakta. Penulis menitikberatkan tugas kerja
selaku penulis naskah dalam program dokumenter, sebagai kompetensi pilihan
yang dikuatkan dalam berkarya. Pemilihan kompetensi ini sesuai, karena untuk
menghasilkan sebuah karya dokumenter yang baik dibutuhkan riset dan
kedetailan dalam penggalian data-data mengenai imlek. Laporan proyek akhir ini
akan memberikan nilai positif kepada masyarakat Indonesia. Khususnya generasi
muda yang mulai meninggalkan budayanya agar terus menjaga dan
melestarikannya. Karena sesungguhnya kebudayaan merupakan milik semua
masyarakat Indonesia.
Abstrak (Bhs Inggris) :
Tradition is a habit which is done from generation to generation within a
community group, that usually delivered hereditary verbally together with
preception to know and preserve a teaching about cultures. As a part of cultures,
Chinese Imlek is a tradition which have thousan years aged. Chinese Imlek also
understood not as believe, but tradition (culture) which can celebrated by all
adherent believes in Indonesia. To furnish a specttacle that is able to cover more
in culture and also to provide knowledge with wider broadly, the author choose a
documentary program in the making of this workshop with title Arsip Merah
Putih Episode Imlek Harapan Baru, because documentary storry telling or
narrative, it also has dramatic aspects, just that it is not a fictional, but based on
facts. The author focuses on the task of working as a screenwriter in
documentaries, as a choice of competences corroborate in this project. Selection
of competencies are accordance, because to produce a good documentary project
are needed a research and highly details in grabbing data about Chinese Imlek.
This final project report will give a positive value to Indonesian people.
Especially the younger generation who started leaving the culture to continue
maintain and preserve it. This is because, the culture belongs to all Indonesian
soceities.
.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
TEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM PROGRAM DOKUMENTER
ARSIP MERAH PUTIH EPISODE IMLEK HARAPAN BARU
Monica Mahestri Anindita A24.2011.00349
Penyiaran-D3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Abstrak
ABSTRAKSI
Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan dari generasi ke generasi
dalam suatu kelompok masyarakat, biasanya disampaikan turun temurun
secara verbal dengan diiringi oleh ajaran – ajaran untuk mengenal maupun
melestarikan ajaran tentang sebuah kebudayaan. Sebagai bagian dari
kebudayaan, Imlek merupakan tradisi yang berusia ribuan tahun. Imlek juga
dipahami bukan sebagai ajaran agama, melainkan tradisi (kebudayaan) yang
bisa dirayakan oleh semua pemeluk agama di Indonesia. Untuk menyuguhkan
tontonan yang mampu mengulas lebih dalam suatu kebudayaan dan
memberikan pengetahuan yang lebih luas, Penulis memilih program
dokumenter dalam pembuatan karyanya dengan judul Arsip Merah Putih
episode Imlek Harapan Baru. Karena film dokumenter bercerita atau naratif,
selain itu juga memiliki aspek dramatik, hanya saja bukan fiktif namun
berdasarkan fakta. Penulis menitikberatkan tugas kerja selaku penulis naskah
dalam program dokumenter, sebagai kompetensi pilihan yang dikuatkan
dalam berkarya. Pemilihan kompetensi ini sesuai, karena untuk menghasilkan
sebuah karya dokumenter yang baik dibutuhkan riset dan kedetailan dalam
penggalian data-data mengenai imlek. Laporan proyek akhir ini akan
memberikan nilai positif kepada masyarakat Indonesia. Khususnya generasi
muda yang mulai meninggalkan budayanya agar terus menjaga dan
melestarikannya. Karena sesungguhnya kebudayaan merupakan milik semua
masyarakat Indonesia.
Kata Kunci
: Indonesia, Tradisi, Imlek, Dokumenter, Penulis Naskah
Tradisi merupakan kebiasaan
yang dilakukan dari generasi ke
generasi dalam suatu kelompok
masyarakat,
tentang
sebuah
kebudayaan.(Coppel.C.A, 1994).
Menurut
Coppel,
sebagai
biasanya
bagian dari kebudayaan, Imlek
temurun
merupakan tradisi yang berusia
secara verbal dengan diiringi oleh
ribuan tahun. Hari tahun baru
ajaran – ajaran untuk mengenal
Imlek merupakan tahun baru
maupun
yang
disampaikan
turun
melestarikan
ajaran
didasarkan
pada
penanggalan
Cina
(kalender
Abdurrahman
Wahid
bulan) dan disebut juga sebagai
memberikan kebebasan kepada
festival musim semi karena bagi
etnis Tionghoa untuk kembali
masyarakat Cina dahulu yang
menjalankan
mayoritas petani, hari tersebut
keagamaan
merupakan hari pertama musim
termasuk merayakan Imlek.
semi.
Tahun
baru
acara-acara
dan
adat-istiadat,
Imlek
Dengan proses sejarah selama
dirayakan selama 15 hari dengan
tak kurang 30 tahun dibawah
harapan pada hari ke-15 itu para
pemerintahan
petani sudah bisa memulai masa
itulah yang membawa dampak
tanam, pada hari itu dirayakan
sampai
festival lentera atau di Indonesia
tionghoa Indonesia. Meskipun
biasa diucapkan dalam dialek
upaya “ genosida“ semua unsure
Hokkian menjadi Cap Go Meh.
budaya dan adat istiadat tionghoa
Di Indonesia, perayaan Imlek
gagal
rezim
sekarang
dilakukan
soeharto
dikalangan
oleh
bisa dikatakan sebagai salah satu
soeharto,
berkah dari gerakan reformasi,
membuat sebagian besar generasi
karena
muda tionghoa Indonesia yang
sebelum ada
gerakan
namun
rezim
reformasi, perayaan Imlek tidak
dilahirkan
diperkenankan,
bisa
sampai 1990-an hanya mengenal
diam-diam,
sedikit saja budaya dan adat
dilakukan
secara
tertutup,
dan
hanya
terbatas
di
istiadat.
di
tahun
akibatnya
Termasuk
1960-an
dalam
lingkungan masyarakat keturunan
merayakan imlek dengan segala
Tionghoa.Setelah
gerakan
pernak perniknya.
reformasi
berhasil
Apalagi, jika Imlek dipahami
pemerintahan
bukan sebagai ajaran agama,
Orde Baru di bawah pimpinan
melainkan tradisi (kebudayaan)
Suharto, barulah perayaan Imlek
yang bisa dirayakan oleh semua
diperkenankan.Keputusan
pemeluk agama, maka jadilah
Presiden (Kepres) No.6 Tahun
Imlek sebagai perayaan yang bisa
2000 yang dikeluarkan Presiden
dilakukan siapa saja. Perayaan
menumbangkan
Imlek bukan hanya milik etnis
yang bisa dimanfaatkan. Salah
Tionghoa, tapi telah menjadi
satunya
milik
yang
seluruh
masyarakat
Indonesia.(Benny
G.
Setiono,
memberikan
menarik
menghibur
tontotan
tapi
dan
tetap
memberi
informasi, seperti mengenalkan
2010)
untuk
tentang kebudayaan Indonesia,
melestarikan dan mengenalkan
warisan leluhur yang harus tetap
budaya
dilestarikan.
Salah
satu
tradisi
cara
yang
ada
di
Tapi
untuk
dilakukan
memberikan sajian yang baik
melalui media televisi. Televisi
tidaklah mudah, karena tidak
merupakan
semua acara yang ada di televis
Indonesia
dapat
media
komunikasi
untuk menyampaikan informasi,
mampu
edukasi, dan hiburan adalah salah
kebudayaan.
satu media visual dan auditif
mempunyai konten masing –
yang mempunyai jangkauan yang
masing,
sangat luas. Mengingat sifatnya
hanya secara garis besarnya saja.
yang
Maka
terbuka,
cakupan
mengulas
Disetiap
meskipun
untuk
tentang
diulas
itu
menyuguhkan
pemirsanya yang tidak mengenal
tontonan yang mampu mengulas
usia dan meliputi seluruh lapisan
lebih dalam suatu kebudayaan
masyarakat mulai dari anak-anak,
dan
remaja,
yang lebih luas, Penulis memilih
hingga
dewasa. Sehingga
orang
menjadikan
memberikan
program
pengetahuan
dokumenter
media televisi sebagai media
pembuatan karyanya.
pembawa informasi yang besar
Dokumenter
secara
dalam
umum
dan cepat pengaruhnya terhadap
didefinisikan sebagai film non
perkembangan
fiksi yang dibedakan dengan
sikap
dan
pengetahuan,
perilaku
anggota
cerita
fiksi.
Karena
film
masyarakat dan tata nilai yang
dokumenter bercerita atau naratif,
ada. Seharusnya dengan adanya
selain itu juga memiliki aspek
televisi sebagai media informasi
dramatik, hanya saja bukan fiktif
dan hiburan, banyak sekali hal
namun
berdasarkan
fakta.
Struktur cerita dokumenter lebih
Fachrudin,
pada isi dan pemaparan, film
Produksi Televisi,2012)
fiksi mengacu pada alur cerita
Dasar-Dasar
Selain itu program berformat
atau plot (Ayawaila, Gerzon
dokumenter
R.2008).
satu cara untuk mengahadapi
Joris Ivens dalam
merupakan
salah
bukunya “The Camera and I”
persaingan
televisi,
karena
mengatakan bahwa sebuah karya
dokumenter
dianggap
mampu
film dokumenter adalah bukan
menjadi counter program yang
cerminan pasif dari kenyataan,
dapat
melainkan
manusia
terjadi
proses
menyuguhkan
kegiatan
sehari-hari
pada
penafsiran atas kenyataan yang
umumnya yang membutuhkan
dilakukan oleh pembuat film
interaksi dan pengetahuan.
dokumenter, sebenarnya ia mau
Sehingga penulis bermaksud
mengatakan juga, bahwa sebuah
untuk membuat sebuah karya
film
kendatipun
menjadi sebuah komponen yang
harus suatu fakta obyektif namun
menarik, mudah dipahami, dan
tetap saja unsur subyektivitas tak
menghibur
mungkin
memutuskan untuk mengemas
dokumenter
dihindari
dan
sah
terlibat dalam realitas yang tersaji
karyanya
pada karya tersebut (Wibowo,
dokumenter
Fred. 2007).Untuk memproduksi
program
dokumenter
PUTIH”.
tidaklah
mudah
pemirsa.
dalam
dengan
“ARSIP
Pemilihan
Penulis
format
nama
MERAH
nama
karena dibutuhkan data yang
program Arsip Merah Putih,
berdasarkan
memiliki
berdasarkan konsep acara yang
memandang
dibuat mengenai sejarah tentang
dan menghayati suatu peristiwa.
segala hal budaya di Indonesia,
Serta mampu menonjolkan suatu
yang setiap budaya mempunyai
hal yang meski umum namun
permasalahannya tersendiri dan
belum terungkap seutuhnya yaitu
sampai sekarang tidak semua
sisi
masyarakat
fakta,
ketajaman dalam
humanisme.
(Andi
mengetahuinya.
Sehingga Program Arsip Merah
Putih ini akan mengulas lebih
yang sedikit mengenal mengenai
dalam mengenai suatu budaya
makna
agar
terkadang
masyarakat
sadar
akan
imlek,
orangpun
salah
persepsi
makna budaya tersebut. Salah
mengenai imlek sebagai agama,
satunya episode “ Imlek Harapan
padahal imlek suatu perayaan
Baru “, yang akan membahas
budaya. Dengan judul “ Imlek
perjalanan
Harapan
budaya
imlek
di
Baru
Indonesia, dimana budaya imlek
mendorong
pernah
penerimaan
dilarang
perayaannya
kurang lebih selama 30 tahun.
sebagai
Sehingga banyak generasi muda
Indonesia.
“
mampu
pelestarian
budaya
bagian
dan
imlek
dari
budaya
Sinopsis
Program Acara “Arsip Merah
imlek oleh masyakarat tionghoa
Putih” Episode “Imlek Harapan
Indonesia. seperti yang dialami
Baru” yang berdurasi kurang
Tjongkie Tio yang merupakan
lebih 20 menit menceritakan
saksi hidup masa indahnya imlek
tentang sebuah kebudayaan yang
di era soekarno, masa kelam di
masih dilestarikan hingga saat
era
ini. Sebuah tradisi dari china
kebebasaan di era gus dur.
tetapi
Dengan
sudah
beradaptasi
di
soeharto
dan
masa
lamanya
pelarangan
imlek
membuat
tahun
perayaan
sebelum masehi. Budaya Imlek
generasi
saat
mengenal mengenai makna imlek
Indonesia
ini
sejak
telah
dengan
budaya
menjadi
bagian
400
berakulturasi
pribumi
dari
dan
budaya
muda
tak
begitu
sendiri. Bahkan banyak yang
mengartikan
imlek
adalah
Indonesia. budaya imlek sendiri
perayaan agama padahal jelas
memiliki sejarah yang kelam
salah besar karena imlek adalah
dalam
di
sebuah kebudayaan atau tradisi.
Indonesia, dimana budaya imlek
Tetapi dengan rasa kesadaraan
di era pemerintahan soeharto
yang tinggi pada orangtua dan
mengalami pelarangan perayaan
pemerintah saling bekerjasama
perkembangannya
dalam
membangkitkan
menyaksikan
keindahannya
kemeriahan imlek. Tak hanya itu
sampai mempelajari tradisi –
imlekpun mulai dimeriahkan oleh
tradisinya
etnis – etnis lain baik untuk
barongsai, kaligrafi, dsb.
Treatment
1. Insert
1. Colorbar
seperti
hubungan
tarian
Tionghoa
Dan Indonesia Era Soeharto
2. Identitas Karya
2. Statement Tjongkie Tio
3. Countdown
3. Insert perjuangan GUSDUR
4. Opening Tune Arsip Merah
4. Statement Tjongkie Tio
Putih
5. Opening Tune Imlek Harapan
Baru
Segmen 1
1. Suasana Klenteng Tay Kak
Sie
2. Insert imlek masa Soekarno
3. Insert aktivitas Tjongkie Tio
5. Insert
GUSDUR
mengesahkan kembali imlek
6. Statement Tjongkie Tio
7. Insert
perayaan
imlek
di
Masa Reformasi
Segmen 3
1. Suasana perayaan imlek di
Klenteng Tay Kak Sie
4. Statement Tjongkie Tio
2. Statement Tjongkie Tio
5. Insert pelarangan imlek Masa
3. Pementasan tarian barongsai
Soeharto
Segmen 2
4. Credit Title
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku :
Ayawaila, R Gerzon, 2007. Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi, Jakarta,
FFTV-IKJ Press
Benny G. Setiono, 2010. Tionghoa dalam pusaran politik, Jakarta, Elkasa
Coppel, c.a, 1994. Tionghoa Indonesia dalam krisis ( terjemahan tim
penerjemah psh :
Indonesian Chinese in crisis ), Jakarta,
Pustaka Sinar Harapan
Darwanto, S.S, 2007. Televise Sebagai Media Pendidika, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar
Elizabeth Lutters, 2004. Kunci Sukses Menulis Skenario, Jakarta, Grasindo
Gunawan, Drs. B. Guntur, 2007. Proses Produksi Acara Televisi, Jakarta : Balai
Diklat LPP TVRI.
Jos Van Der Valk, 1992. Mengarang Naskah Video, Jakarta, Kanisius
Koentjaraningrat, 1992. Manusia dan kebudayaan, Djambatan
Taylor, Edward B, 1871. Primitive culture Researches into Development of
Mythology, Phylosophy, Religion, Art and Custom. New
York, Gordon Press
Wibowo, Fred, 2007. Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta : Pinus
Book Publisher.
Sumber dari Web :
http://gerzonayawaila.blogspot.com/
http://www.google.com/Tips dan trik menulis skenario TV/25-05-2007/part-1
/03/03/2009/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penulisan_skenario
83