TEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM PRODUKSI FILM DOKUMENTER KAUMAN UNDERCOVER.
LAPORAN TUGAS AKHIR
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
: A24.2011.00321
Nama
: Ferlina Herliani
Program Studi
: Penyiaran- D3
JUDUL (Bhs.Indonesia)
: Teknik Penulisan Naskah Dalam Produksi Film
Dokumenter “Kauman Undercover”
JUDUL (Bhs.Inggris)
: Writing Techniques In The Production of Film
Documentary “Kauman Undercover”
Abstrak (Bhs.Indonesia)
:
Kauman merupakan kampung Islam terbesar di Yogyakarta yang menyimpan
banyak cerita sejarah yang menarik untuk dipelajari dan ditelusuri. Namun,
seiring dengan berkembangnya jaman dan adanya pengaruh globalisasi, perlahan
Kampung Kauman berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi di Kampung
Kauman membawa dampak yang begitu besar dengan hadirnya organisasi Islam,
Muhammadiyah. Dengan adanya kejadian tersebut, penulis
mencoba
memproduksi dokumenter sejarah mengenai sejarah perkembangan dan perubahan
yang terjadi di Kampung Kauman. Untuk lebih jauh membahas tentang Kampung
Kauman, maka dibuat sebuah dokumenter dengan judul “Kauman Undercover”.
Dokumenter ini menggunakan konsep naratif yang menggunakan tutur bahasa
yang lugas dan ringan, serta menggunakan teknik kilas balik untuk menambah
menarik alur cerita dokumenter ini. Dalam dokumenter “Kauman Undercover”
ini, penulis berperan sebagai penulis naskah. Sebagai seorang penulis naskah
harus memperhatikan point-point penting seperti bahasa, gambar, sound dan
narasi. Program dokumenter “Kauman Undercover” diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai Kampung Kauman, tidak hanya memberikan
informasi tetapi program ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang situs
bersejarah disekitar kita yang perlu kita diketahui, dipelajari, dilindungi, dan
dirawat keberadaannya.
Abstrak (Bhs.Inggris)
:
Kauman is the largest Muslim village in Yogyakarta, which saves a lot of
interesting historical stories to be studied and explored. However, along with the
development era and the influence of globalization, Kauman slowly changing.
The changes that occur in Kauman impact was so great that the presence of the
Islamic organization, Muhammadiyah. Given these events, the authors tried to
produce a documentary about the history of the historical development and the
changes that occur in Kauman. To further discuss Kauman, then made a
documentary titled “Kauman Undercover”. This documentary uses narrative
concepts using straightforward language and said lightly, and use the flashback
technique to add an interesting storyline this documentary. In the documentary
“Kauman Undercover”, the author acts as a script writer. As a script writer must
pay attention to the important points such as language, images, sound and
narration. Documentary program “Kauman Undercover” are expected to provide
information regarding Kauman, not only provide information but the program also
aims to educate the public about historic sites around us that we need to know,
studied, protected, and cared for its existence.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
TEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM PRODUKSI
FILM DOKUMENTER
“KAUMAN UNDERCOVER”
Ferlina Herliani A24.2011.00321
Penyiaran D-3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro
Abstrak
Kauman merupakan kampung Islam terbesar di Yogyakarta yang menyimpan
banyak cerita sejarah yang menarik untuk dipelajari dan ditelusuri. Namun,
seiring dengan berkembangnya jaman dan adanya pengaruh globalisasi, perlahan
Kampung Kauman berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi di Kampung
Kauman membawa dampak yang begitu besar dengan hadirnya organisasi Islam,
Muhammadiyah. Dengan adanya kejadian tersebut, penulis
mencoba
memproduksi dokumenter sejarah mengenai sejarah perkembangan dan perubahan
yang terjadi di Kampung Kauman. Untuk lebih jauh membahas tentang Kampung
Kauman, maka dibuat sebuah dokumenter dengan judul “Kauman Undercover”.
Dokumenter ini menggunakan konsep naratif yang menggunakan tutur bahasa
yang lugas dan ringan, serta menggunakan teknik kilas balik untuk menambah
menarik alur cerita dokumenter ini. Dalam dokumenter “Kauman Undercover”
ini, penulis berperan sebagai penulis naskah. Sebagai seorang penulis naskah
harus memperhatikan point-point penting seperti bahasa, gambar, sound dan
narasi. Program dokumenter “Kauman Undercover” diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai Kampung Kauman, tidak hanya memberikan
informasi tetapi program ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang situs
bersejarah disekitar kita yang perlu kita diketahui, dipelajari, dilindungi, dan
dirawat keberadaannya.
Kata Kunci : Kampung Kauman, Sejarah, Dokumenter, Kauman Undercover,
Penulis Naskah
xv + 141 Halaman; 82 Gambar; 10 Tabel; 2 Lampiran
Daftar Acuan: 17 (1965-2009)
Kota yang baik adalah kota yang
berkembang karena kota tersebut
mengenang
memiliki kawasan bersejarah yang
tahapan
sejarahnya
pembangunan,
dalam
bagaikan
mengingatkan
pembentukan
awal
makhluk hidup yang tumbuh dan
mula kota. Dalam setiap kota masih
berkembang,
musnah
melekat sejarah dari sang kota, yang
apabila tidak dipelihara ataupun
menandai perjalanan hidup dari kota
dirawat. Kota bisa tumbuh dan
selama berabad-abad yang lalu dan
kemudian
masih dapat diingat kembali melalui
pemegang
otoritas
bangunan-bangunan tua, jembatan,
tersebut. Untuk beberapa kasus kota-
kanal, tolklore, tradisi, dan segala hal
kota di Jawa, pola pembentukannya
yang masih terus bisa dilestarikan.
mengkombinasikan
Serta pembentukan kota ini pada
dimensi,
dasarnya karena adanya aktivitas
pendidikan, ataupun agama. Hal itu
masyarakat yang dilengkapi dengan
tampak dalam relasi antar variable
fasilitas sarana dan prasarana sebagai
dalam keberadaan kota-kota tua itu,
penunjang dari aktivitas tersebut.
mulai dari keraton sebagai sentral
(Leitmann, 28:1999 dalam Sabrina
kekuasaan yang diimbangi dengan
Sabila)
keberadaan masjid sebagai lambang
baik
tradisional
berbagai
sosial,
ekonomi,
perkembangan
pemaknaan religiusitas, alun-alun,
masyarakat Indonesia, kota-kota tua
hingga keberadaan pasar sebagai
yang
sejarah,
faktor untuk memobilisasi kehidupan
banyak ditentukan di daerah-daerah
ekonomi masyarakatnya. Sehingga,
pedalaman,
sungai-sungai
suasana yang terbentuk pun otomatis
besar dan daerah pesisir pantai di
penuh dengan nuansa tradisional dan
kepulauan
kental akan kekhasan Jawa.
Dalam
sejarah
mempunyai
akar
muara
Jawa,
seperti
Tuban,
Surabaya, Pasuruan, Banten, ataupun
Namun,
Cirebon. Banyak kota-kota tersebut
berkembangnya jaman dan adanya
yang mempunyai karakteristik, yaitu
kemajuan teknologi yang terjadi pada
terletak berdekatan dengan pusat-
jaman globalisasi seperti sekarang,
pusat
menjadikan nuansa tradisional nan
pemerintahan
kekuasaan
kental
tradisional.
Kota-kota
muncul
itu
dan
sendiri,
berkembang
seiring
perlahan
dengan
luntur.
Banyak
tidaklah
generasi muda melupakan simbol-
secara
simbol budaya yang mempunyai
spontan dari kemauan masyarakat
nilai-nilai
yang
Namun,
Bahkan, tidak sedikit generasi muda
lokasi, desain, dan ukuran kota-kota
yang enggan untuk mengunjungi
itu
pola
situs-situs bersejarah yang ada. Hal
pengembangan yang dimiliki oleh
seperti ini sudah menjadi hal yang
ada
didalamnya.
bergantung
pada
sejarah
yang
tinggi.
biasa terjadi dan sering kita jumpai
kepenguluan. Pengulu dan seluruh
dalam kehidupan sehari-hari. Maka,
aparatnya
tidak salah jika akhirnya situs-situs
pamethakan. Kantong kepenguluan
bersejarah
Kasultanan
yang
ada
kini
patut
disebut
abdi
Yogyakarta
dalem
disebut
dilindungi dan dijaga keberadaannya.
dengan Kawedanan Pengulon yang
Salah satu situs bersejarah yang patut
tugasnya
meliputi
untuk
administrasi
bidang
dilindungi
keberadaannya
dan
adalah
dijaga
Kampung
urusan
keagamaan
(pernikahan, talak, rujuk, juru kunci
makam Dalem Pamethakan, naib,
Kauman Yogyakarta.
Sejarah
terjadinya
Kampung
Kauman
Yogyakarta
memang
hukum dalem, peradilan agama dan
kemasjidan).
Sultan
menyatu dengan sejarah berdirinya
sebanyak
15
Kasultanan
mengurusi
Masjid
Yogyakarta,
karena
mengangkat
pengulu
untuk
Agung,
oleh
kampung tersebut merupakan bagian
Sultan beberapa abdi dalem yang
dari birokrasi kerajaan. Perjanjian
bertugas mengurusi Masjid Agung
Giyanti
diberi tempat di sekitar masjid.
pada tahun
1755 telah
memecah Kerajaan Mataram menjadi
Kemudian
dua bagian, Pangeran Mangkubumi
masyarakat yang disebut Kauman.
yang
Oleh
bergelar
Sri
Hamengkubuwono
I
Sultan
mendirikan
itulah,
kini
Paku
Kauman.
III
mendirikan
membentuk
lokasi
dimana
masyarakat Kauman tinggal, hingga
Kasultanan Yogyakarta, sedangkan
Buwono
mereka
disebut
dengan
Kampung
Keraton
Mengenai struktur kehidupan sosial
selesai
yang terjadi pada masyarakat di
dibangun pada tanggal 7 Oktober
Kampung Kauman, kini Kauman
1756
telah mengalami perubahan yang
Kasunanan
Surakarta.
Kasultanan
Yogyakarta
oleh
Buwono
I,
Sultan
Hamengku
yang
kemudian
sangat
besar
seiring
dengan
Masjid
perkembangan jaman yang semakin
Agung yang selesai dibangun pada
modern. Ditinjau dari pendekatan
tanggal 29 Mei 1773. Untuk urusan
antropologis,
keagamaan,
Kauman adalah masyarakat yang
dilanjutkan
pembangunan
dibentuklah
lembaga
dulu
masyarakat
endogami,
artinya
mengadakan
penduduknya
perkawinan
dengan
kependidikan
Sementara
sekolah
untuk
umum.
perubahan
di
orang dari kampung sendiri dan tidak
bidang kebudayaan, kurang lebih 60
mencari jodoh dari luar kampung.
tahun
Perkawinan antara keluarga para
mengalami perubahan seni budaya
Ketib (orang yang bertugas sebagai
dan adat istiadat yang mencolok.
penceramah shalat Jum’at), Modin
Dalam
(Muadzin juru adzan shalat), Merbot
“Sejarah
(Marbut pengurus masjid yang yang
Identitas
tugasnya menjadi juru bersih masjid
Muhammadiyah”,
dan mengelola fisik masjid) telah
juga menjelaskan, bahwa pada tahun
terjadi di Kauman. (Adaby Darban,
1912, adanya pergerakan reformasi
Sejarah Kauman, Menguak Identitas
Islam Muhammadiyah di Kauman,
Kampung Muhammadiyah, Penerbit
mengubah ajaran-ajaran Islam yang
Terawang, Yogya, 2000.)
salah. Sebelum abad 20 Masehi,
Perubahan struktur kehidupan sosial
Masyarakat Kauman menganut pola
masyarakat di Kampung Kauman
ajaran Islam sinkretis tradisional,
terjadi pada era 1960-an, yang
yang
dimana banyak pelajar dari luar Jawa
upacara Islam dengan kepercayaan di
tinggal sementara di Kauman dan
luar ajaran yang telah ditentukan,
menyebabkan
budaya.
seperti
Kauman
kehidupan,
di
luar
dan hal-hal lain yang berbau mistik.
berjalan
Kemudian setelah memasuki abad 20
penduduk
Masehi, ajaran-ajaran tersebut hilang
Kauman banyak yang melakukan
dengan adanya gerakan reformasi
studi
Islam
Dampaknya
akulturasi
orang
menikah
dengan
kauman
dan
lambat,
asli
orang
regenerasi
putra-putri
pengetahuan
umum
non
masyarakat
bukunya
Kauman
yang
berjudul
Kauman,
Menguak
Kampung
dimana
Adaby
Darban
mencampuradukkan
selametan
untuk
membakar
yang
siklus
kemenyan,
mengembalikan
keagamaan. Pendidikan masyarakat
kemurnian
Kauman pada awalnya berorientasi
sebagaimana semestinya. Tidak ada
pada pendidikan pesantren, namun
lagi
setelah
berbau mistik, melainkan malakukan
tahun1931
beralih
ajaran
upacara-upacara
Islam
adat
yang
yang
kegiatan-kegiatan positif yang sesuai
para masyarakat Kampung Kauman
dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadist.
mencari mata pencaharian lain.
Perubahan yang terjadi tidak hanya
Peran globalisasi yang signifikan,
pada sektor pendidikan, sosial, dan
dapat merubah peran masyarakat di
agama.
juga
sudut dunia manapun, dan itu juga
terjadi pada sektor ekonomi. Mata
terjadi di Kampung Kauman. Kultur
pencaharian sebagai abdi dalem di
keagamaan yang begitu kental sedikit
Kampung Kauman memang menjadi
demi sedikit luntur, namun tidak
hal yang sangat diinginkan oleh
dapat dikatakan sepenuhnya murni
masyarakat
menghilang.
Namun,
perubahan
Kampung
Kauman,
Hal
ini
dibuktikan
karena dengan menjadi abdi dalem
dengan meredupnya para ulama atau
mereka mendapat penghasilan dari
ketib yang sudah tidak lagi memiliki
tanah pelungguh yang diberikan oleh
otoritas
keraton. Tidak melulu memandang
mengendalikan
pekerjaan
masyarakat
sebagai
abdi
dalem,
yang
kuat
dalam
dan
menjaga
Kauman.
Bahkan,
masyarakat Kauman juga bekerja
langgar-langgar yang dulu didirikan
sebagai pengrajin batik. Usaha batik
oleh para ketib, tidak lagi berfungsi
yang dijalankan oleh masyarakat
dengan baik dan dapat dikatakan
Kauman
beralih
akhirnya
berkembang
fungsi
menjadi
tempat
dengan pesat, sehingga menghasilkan
tinggal. Tidak berfungsi dan beralih
para
batik
fungsinya langgar-langgar tersebut,
yang kemudian disebut sebagai batik
menjadikan Masjid Gedhe sebagai
handel. Namun, pada tahun 1939,
pusat keagamaan dari dulu hingga
krisis
sekarang.
pengusaha-pengusaha
malaise
melanda
perekonomian di dunia, termasuk
Berangkat dari keterangan diatas,
perekonomian di Kampung Kauman.
dalam karya ini tema yang diambil
Adanya krisis malaise yang melanda,
penulis adalah sejarah perkembangan
mengakibatkan
dan
Kampung
kebangkrutan
usaha
Kauman
dan
batik
di
mengalami
mengharuskan
perubahan
Kampung
yang
Kauman
terjadi
di
Yogyakarta.
Selain itu, narasumber yang dipilih
penulis
adalah
tokoh-tokoh
masyarakat
yang
mengetahui
tentang
memang
Yogyakarta,
Kampung
Kauman
sejarah
Yogyakarta,
fungsi
Kampung
perkembangan dan perubahan yang
Kauman Yogyakarta jaman dahulu,
terjadi di Kampung Kauman dan
hingga
beberapa penduduk sekitar yang
perubahan ajaran agama yang terjadi
paham
dalam
tentang
kehidupan
di
perubahan
sosial
kehidupan
dan
masyarakat
Kampung Kauman. Dalam karya ini,
Kampung Kauman Yogyakarta, serta
penulis juga berusaha menyajikan
statement dari narasumber. Setelah
sesuatu
statement dari narasumber, kemudian
sebagaimana
adanya,
meskipun tentu saja menyajikan
narator
sesuatu secara objektif itu hampir
perubahan
tidak
(Wibowo,
mungkin
Fred.
langsung
pola
perekonomian
menjelaskan
pendidikan
yang
dan
terjadi
di
2007).
Kampung Kauman, serta beberapa
Sinopsis
statement dari narasumber mengenai
Program
dokumenter
yang
perubahan
tersebut.
Selesai
berdurasikan sekitar kurang lebih
narasumber menjelaskan perubahan
lima
mengenai
belas
menit
ini
pola
pendidikan
menginformasikan mengenai sejarah
perekonomian,
narator
perkembangan dan perubahan yang
menjelaskan
perubahan
terjadi
dan
kemudian
yang
di
Kampung
Kauman
mencolok di Kampung Kauman,
Yogyakarta.
Diawali
dengan
yaitu berubah dan meredupnya para
background coklat dengan kalimat
ulama di Kampung Kauman, serta
pembukaan sebagai opening awal
perubahan
lalu
opening
tune,
ketidakberfungsi
dan
kemudian
beralih fungsinya langgar-langgar di
dilanjutkan dengan visual gambar
Kampung Kauman, serta disisipi
tulisan Kota Yogyakarta, suasana
statement
Kota
ditutup dengan closing dari narator.
Yogyakarta,
Yogyakarta
bersejarah
serta
yang
lalu
Tugu
tempat-tempat
ada
Yogyakarta,
narator
menjelaskan
tentang
di
dari
narasumber,
lalu
Treatmen
kota
1. Background Coklat dengan
mulai
tulisan kalimat pembuka awal
kota
segmen
2. Opening Tune
10. Narator menjelaskan tentang
3. Narator menjelaskan tentang
Kota Yogyakarta
4. Narator menjelaskan tentang
fungsi
Kampung
Kauman
Yogyakarta jaman dahulu
5. Statement
masyarakat
Kampung
Kauman Yogyakarta
11. Statement Pak Budi Setiawan
tentang krisis malaise yang
Ghifari
melanda
S.S
tentang
Kampung
kehidupan sosial masyarakat
Kampung
Kauman
Yogyakarta
pabrik
kehidupan sosial dan pola
agama
Islam
Kampung
di
Kauman
Yogyakarta
Kauman
12. Narator menjelaskan tentang
Kampung
13. Statement
Yuristhiadi,
S.S
tentang
Yogyakarta
perubahan
ajaran
agama
Kampung
Kauman
Yogyakarta
perubahan pola pendidikan di
Kampung
Kauman
14. Narator menjelaskan tentang
beralihfungsi
ketidakberfungsian
dan
di
Kauman
Yogyakarta
15. Statement Pak Budi Setiawan
tentang kegiatan yang ada di
Kampung Kauman
Yogyakarta
9. Statement Pak Budi Setiawan
pola
Kauman
Kampung
8. Narator menjelaskan tentang
Ghifari
ulama atau ketib di
Kampung
masyarakat
Pak
Yuristhiadi, S.S tentang kyai
atau
tradisional
Kauman
Yogyakarta
Ghifari
masyarakat
di
Yogyakarta
Pak
tentang
batik
meredupnya para ulama di
6. Narator menjelaskan tentang
7. Statement
ekonomi
Pak
Yuristhiadi,
ajaran
kehidupan
16. Narator menjelaskan kondisi
pendidikan
Kampung
Kampung
sekarang
Kauman Yogyakarta
Kauman
jaman
17. Statement Pak Budi Setiawan
19. Credit tittle
tentang harapan di Kampung
20. Closing Tune
Kauman kedepannya
21. Logo
18. Narator
dengan
menutup
kata-kata
acara
mutiara
mengenai Kampung Kauman
Udinus
dan
Broadcasting Copyright @
2014
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari buku :
Ayawaila,Gerzon R. (2008). Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. Jakarta:
FFTV-IKJ Press
Brady,J. (1981). The Carft Of The Screen Writer. New York: Simon&Schuster
Darwanto. (2007). Televisi Sebagai Media Pencitraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
D.V Swan dan J.R.Swan. (1988). Film Scriptwriting. A Practical Manual: Focal
Press
Elizabeth.Lutters. (2004). Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: Gasrindo
Fred,Wibowo. (2007). Teknik Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher
Gunawan,Drs.B.Guntur. (2007). Proses Produksi Acara Televisi. Jakarta: Balai
Diklat LPP TVRI
Jos Van Der Valk. (1992). Mengarang Naskah Video. (edisi terjemahan oleh
Roesdi S.J). Jakarta: Kanisius
Ratna,Nyoman Kutha. (2004). Teori, Metode, dan teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sutrisno. (1996). Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Adaby Darban. (2000). Sejarah Kauman, Menguak Identitas Kampung
Muhammadiyah, Yogya : Penerbit Terawang
Cakrawala Sejarah 1 : untuk SMA / MA Kelas XI / Wardaya – Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Drs. Sidi Gazalba. (1966). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu, Jakarta, hlm. 11.
Collingwood R.G. (1966). The Idea Of History, Oxford University Press, hlm. 39.
Carr E.H. (1965). What Is History. London : Pelicon Book.
Shafer R.G. Jones. A Guide To Historical Method, Illineis, hlm. 2.
Sumber dari internet :
Risalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 Tahun 2004. Sejarah Berdirinya
Kota Yogyakarta. Madakrama.com. Diupdate tanggal 18 Juli 2012, diakses
tanggal 20 Juni 2014
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Nakula 1 No. 5-11, Semarang, Kode Pos 50131
NIM
: A24.2011.00321
Nama
: Ferlina Herliani
Program Studi
: Penyiaran- D3
JUDUL (Bhs.Indonesia)
: Teknik Penulisan Naskah Dalam Produksi Film
Dokumenter “Kauman Undercover”
JUDUL (Bhs.Inggris)
: Writing Techniques In The Production of Film
Documentary “Kauman Undercover”
Abstrak (Bhs.Indonesia)
:
Kauman merupakan kampung Islam terbesar di Yogyakarta yang menyimpan
banyak cerita sejarah yang menarik untuk dipelajari dan ditelusuri. Namun,
seiring dengan berkembangnya jaman dan adanya pengaruh globalisasi, perlahan
Kampung Kauman berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi di Kampung
Kauman membawa dampak yang begitu besar dengan hadirnya organisasi Islam,
Muhammadiyah. Dengan adanya kejadian tersebut, penulis
mencoba
memproduksi dokumenter sejarah mengenai sejarah perkembangan dan perubahan
yang terjadi di Kampung Kauman. Untuk lebih jauh membahas tentang Kampung
Kauman, maka dibuat sebuah dokumenter dengan judul “Kauman Undercover”.
Dokumenter ini menggunakan konsep naratif yang menggunakan tutur bahasa
yang lugas dan ringan, serta menggunakan teknik kilas balik untuk menambah
menarik alur cerita dokumenter ini. Dalam dokumenter “Kauman Undercover”
ini, penulis berperan sebagai penulis naskah. Sebagai seorang penulis naskah
harus memperhatikan point-point penting seperti bahasa, gambar, sound dan
narasi. Program dokumenter “Kauman Undercover” diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai Kampung Kauman, tidak hanya memberikan
informasi tetapi program ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang situs
bersejarah disekitar kita yang perlu kita diketahui, dipelajari, dilindungi, dan
dirawat keberadaannya.
Abstrak (Bhs.Inggris)
:
Kauman is the largest Muslim village in Yogyakarta, which saves a lot of
interesting historical stories to be studied and explored. However, along with the
development era and the influence of globalization, Kauman slowly changing.
The changes that occur in Kauman impact was so great that the presence of the
Islamic organization, Muhammadiyah. Given these events, the authors tried to
produce a documentary about the history of the historical development and the
changes that occur in Kauman. To further discuss Kauman, then made a
documentary titled “Kauman Undercover”. This documentary uses narrative
concepts using straightforward language and said lightly, and use the flashback
technique to add an interesting storyline this documentary. In the documentary
“Kauman Undercover”, the author acts as a script writer. As a script writer must
pay attention to the important points such as language, images, sound and
narration. Documentary program “Kauman Undercover” are expected to provide
information regarding Kauman, not only provide information but the program also
aims to educate the public about historic sites around us that we need to know,
studied, protected, and cared for its existence.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Dr. Abdul Syukur Drs, MM
NPP 0686.11.1992.017
Verifikator
Nama :
NPP :
TEKNIK PENULISAN NASKAH DALAM PRODUKSI
FILM DOKUMENTER
“KAUMAN UNDERCOVER”
Ferlina Herliani A24.2011.00321
Penyiaran D-3 | Fakultas Ilmu Komputer | Universitas Dian Nuswantoro
Abstrak
Kauman merupakan kampung Islam terbesar di Yogyakarta yang menyimpan
banyak cerita sejarah yang menarik untuk dipelajari dan ditelusuri. Namun,
seiring dengan berkembangnya jaman dan adanya pengaruh globalisasi, perlahan
Kampung Kauman berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi di Kampung
Kauman membawa dampak yang begitu besar dengan hadirnya organisasi Islam,
Muhammadiyah. Dengan adanya kejadian tersebut, penulis
mencoba
memproduksi dokumenter sejarah mengenai sejarah perkembangan dan perubahan
yang terjadi di Kampung Kauman. Untuk lebih jauh membahas tentang Kampung
Kauman, maka dibuat sebuah dokumenter dengan judul “Kauman Undercover”.
Dokumenter ini menggunakan konsep naratif yang menggunakan tutur bahasa
yang lugas dan ringan, serta menggunakan teknik kilas balik untuk menambah
menarik alur cerita dokumenter ini. Dalam dokumenter “Kauman Undercover”
ini, penulis berperan sebagai penulis naskah. Sebagai seorang penulis naskah
harus memperhatikan point-point penting seperti bahasa, gambar, sound dan
narasi. Program dokumenter “Kauman Undercover” diharapkan mampu
memberikan informasi mengenai Kampung Kauman, tidak hanya memberikan
informasi tetapi program ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang situs
bersejarah disekitar kita yang perlu kita diketahui, dipelajari, dilindungi, dan
dirawat keberadaannya.
Kata Kunci : Kampung Kauman, Sejarah, Dokumenter, Kauman Undercover,
Penulis Naskah
xv + 141 Halaman; 82 Gambar; 10 Tabel; 2 Lampiran
Daftar Acuan: 17 (1965-2009)
Kota yang baik adalah kota yang
berkembang karena kota tersebut
mengenang
memiliki kawasan bersejarah yang
tahapan
sejarahnya
pembangunan,
dalam
bagaikan
mengingatkan
pembentukan
awal
makhluk hidup yang tumbuh dan
mula kota. Dalam setiap kota masih
berkembang,
musnah
melekat sejarah dari sang kota, yang
apabila tidak dipelihara ataupun
menandai perjalanan hidup dari kota
dirawat. Kota bisa tumbuh dan
selama berabad-abad yang lalu dan
kemudian
masih dapat diingat kembali melalui
pemegang
otoritas
bangunan-bangunan tua, jembatan,
tersebut. Untuk beberapa kasus kota-
kanal, tolklore, tradisi, dan segala hal
kota di Jawa, pola pembentukannya
yang masih terus bisa dilestarikan.
mengkombinasikan
Serta pembentukan kota ini pada
dimensi,
dasarnya karena adanya aktivitas
pendidikan, ataupun agama. Hal itu
masyarakat yang dilengkapi dengan
tampak dalam relasi antar variable
fasilitas sarana dan prasarana sebagai
dalam keberadaan kota-kota tua itu,
penunjang dari aktivitas tersebut.
mulai dari keraton sebagai sentral
(Leitmann, 28:1999 dalam Sabrina
kekuasaan yang diimbangi dengan
Sabila)
keberadaan masjid sebagai lambang
baik
tradisional
berbagai
sosial,
ekonomi,
perkembangan
pemaknaan religiusitas, alun-alun,
masyarakat Indonesia, kota-kota tua
hingga keberadaan pasar sebagai
yang
sejarah,
faktor untuk memobilisasi kehidupan
banyak ditentukan di daerah-daerah
ekonomi masyarakatnya. Sehingga,
pedalaman,
sungai-sungai
suasana yang terbentuk pun otomatis
besar dan daerah pesisir pantai di
penuh dengan nuansa tradisional dan
kepulauan
kental akan kekhasan Jawa.
Dalam
sejarah
mempunyai
akar
muara
Jawa,
seperti
Tuban,
Surabaya, Pasuruan, Banten, ataupun
Namun,
Cirebon. Banyak kota-kota tersebut
berkembangnya jaman dan adanya
yang mempunyai karakteristik, yaitu
kemajuan teknologi yang terjadi pada
terletak berdekatan dengan pusat-
jaman globalisasi seperti sekarang,
pusat
menjadikan nuansa tradisional nan
pemerintahan
kekuasaan
kental
tradisional.
Kota-kota
muncul
itu
dan
sendiri,
berkembang
seiring
perlahan
dengan
luntur.
Banyak
tidaklah
generasi muda melupakan simbol-
secara
simbol budaya yang mempunyai
spontan dari kemauan masyarakat
nilai-nilai
yang
Namun,
Bahkan, tidak sedikit generasi muda
lokasi, desain, dan ukuran kota-kota
yang enggan untuk mengunjungi
itu
pola
situs-situs bersejarah yang ada. Hal
pengembangan yang dimiliki oleh
seperti ini sudah menjadi hal yang
ada
didalamnya.
bergantung
pada
sejarah
yang
tinggi.
biasa terjadi dan sering kita jumpai
kepenguluan. Pengulu dan seluruh
dalam kehidupan sehari-hari. Maka,
aparatnya
tidak salah jika akhirnya situs-situs
pamethakan. Kantong kepenguluan
bersejarah
Kasultanan
yang
ada
kini
patut
disebut
abdi
Yogyakarta
dalem
disebut
dilindungi dan dijaga keberadaannya.
dengan Kawedanan Pengulon yang
Salah satu situs bersejarah yang patut
tugasnya
meliputi
untuk
administrasi
bidang
dilindungi
keberadaannya
dan
adalah
dijaga
Kampung
urusan
keagamaan
(pernikahan, talak, rujuk, juru kunci
makam Dalem Pamethakan, naib,
Kauman Yogyakarta.
Sejarah
terjadinya
Kampung
Kauman
Yogyakarta
memang
hukum dalem, peradilan agama dan
kemasjidan).
Sultan
menyatu dengan sejarah berdirinya
sebanyak
15
Kasultanan
mengurusi
Masjid
Yogyakarta,
karena
mengangkat
pengulu
untuk
Agung,
oleh
kampung tersebut merupakan bagian
Sultan beberapa abdi dalem yang
dari birokrasi kerajaan. Perjanjian
bertugas mengurusi Masjid Agung
Giyanti
diberi tempat di sekitar masjid.
pada tahun
1755 telah
memecah Kerajaan Mataram menjadi
Kemudian
dua bagian, Pangeran Mangkubumi
masyarakat yang disebut Kauman.
yang
Oleh
bergelar
Sri
Hamengkubuwono
I
Sultan
mendirikan
itulah,
kini
Paku
Kauman.
III
mendirikan
membentuk
lokasi
dimana
masyarakat Kauman tinggal, hingga
Kasultanan Yogyakarta, sedangkan
Buwono
mereka
disebut
dengan
Kampung
Keraton
Mengenai struktur kehidupan sosial
selesai
yang terjadi pada masyarakat di
dibangun pada tanggal 7 Oktober
Kampung Kauman, kini Kauman
1756
telah mengalami perubahan yang
Kasunanan
Surakarta.
Kasultanan
Yogyakarta
oleh
Buwono
I,
Sultan
Hamengku
yang
kemudian
sangat
besar
seiring
dengan
Masjid
perkembangan jaman yang semakin
Agung yang selesai dibangun pada
modern. Ditinjau dari pendekatan
tanggal 29 Mei 1773. Untuk urusan
antropologis,
keagamaan,
Kauman adalah masyarakat yang
dilanjutkan
pembangunan
dibentuklah
lembaga
dulu
masyarakat
endogami,
artinya
mengadakan
penduduknya
perkawinan
dengan
kependidikan
Sementara
sekolah
untuk
umum.
perubahan
di
orang dari kampung sendiri dan tidak
bidang kebudayaan, kurang lebih 60
mencari jodoh dari luar kampung.
tahun
Perkawinan antara keluarga para
mengalami perubahan seni budaya
Ketib (orang yang bertugas sebagai
dan adat istiadat yang mencolok.
penceramah shalat Jum’at), Modin
Dalam
(Muadzin juru adzan shalat), Merbot
“Sejarah
(Marbut pengurus masjid yang yang
Identitas
tugasnya menjadi juru bersih masjid
Muhammadiyah”,
dan mengelola fisik masjid) telah
juga menjelaskan, bahwa pada tahun
terjadi di Kauman. (Adaby Darban,
1912, adanya pergerakan reformasi
Sejarah Kauman, Menguak Identitas
Islam Muhammadiyah di Kauman,
Kampung Muhammadiyah, Penerbit
mengubah ajaran-ajaran Islam yang
Terawang, Yogya, 2000.)
salah. Sebelum abad 20 Masehi,
Perubahan struktur kehidupan sosial
Masyarakat Kauman menganut pola
masyarakat di Kampung Kauman
ajaran Islam sinkretis tradisional,
terjadi pada era 1960-an, yang
yang
dimana banyak pelajar dari luar Jawa
upacara Islam dengan kepercayaan di
tinggal sementara di Kauman dan
luar ajaran yang telah ditentukan,
menyebabkan
budaya.
seperti
Kauman
kehidupan,
di
luar
dan hal-hal lain yang berbau mistik.
berjalan
Kemudian setelah memasuki abad 20
penduduk
Masehi, ajaran-ajaran tersebut hilang
Kauman banyak yang melakukan
dengan adanya gerakan reformasi
studi
Islam
Dampaknya
akulturasi
orang
menikah
dengan
kauman
dan
lambat,
asli
orang
regenerasi
putra-putri
pengetahuan
umum
non
masyarakat
bukunya
Kauman
yang
berjudul
Kauman,
Menguak
Kampung
dimana
Adaby
Darban
mencampuradukkan
selametan
untuk
membakar
yang
siklus
kemenyan,
mengembalikan
keagamaan. Pendidikan masyarakat
kemurnian
Kauman pada awalnya berorientasi
sebagaimana semestinya. Tidak ada
pada pendidikan pesantren, namun
lagi
setelah
berbau mistik, melainkan malakukan
tahun1931
beralih
ajaran
upacara-upacara
Islam
adat
yang
yang
kegiatan-kegiatan positif yang sesuai
para masyarakat Kampung Kauman
dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadist.
mencari mata pencaharian lain.
Perubahan yang terjadi tidak hanya
Peran globalisasi yang signifikan,
pada sektor pendidikan, sosial, dan
dapat merubah peran masyarakat di
agama.
juga
sudut dunia manapun, dan itu juga
terjadi pada sektor ekonomi. Mata
terjadi di Kampung Kauman. Kultur
pencaharian sebagai abdi dalem di
keagamaan yang begitu kental sedikit
Kampung Kauman memang menjadi
demi sedikit luntur, namun tidak
hal yang sangat diinginkan oleh
dapat dikatakan sepenuhnya murni
masyarakat
menghilang.
Namun,
perubahan
Kampung
Kauman,
Hal
ini
dibuktikan
karena dengan menjadi abdi dalem
dengan meredupnya para ulama atau
mereka mendapat penghasilan dari
ketib yang sudah tidak lagi memiliki
tanah pelungguh yang diberikan oleh
otoritas
keraton. Tidak melulu memandang
mengendalikan
pekerjaan
masyarakat
sebagai
abdi
dalem,
yang
kuat
dalam
dan
menjaga
Kauman.
Bahkan,
masyarakat Kauman juga bekerja
langgar-langgar yang dulu didirikan
sebagai pengrajin batik. Usaha batik
oleh para ketib, tidak lagi berfungsi
yang dijalankan oleh masyarakat
dengan baik dan dapat dikatakan
Kauman
beralih
akhirnya
berkembang
fungsi
menjadi
tempat
dengan pesat, sehingga menghasilkan
tinggal. Tidak berfungsi dan beralih
para
batik
fungsinya langgar-langgar tersebut,
yang kemudian disebut sebagai batik
menjadikan Masjid Gedhe sebagai
handel. Namun, pada tahun 1939,
pusat keagamaan dari dulu hingga
krisis
sekarang.
pengusaha-pengusaha
malaise
melanda
perekonomian di dunia, termasuk
Berangkat dari keterangan diatas,
perekonomian di Kampung Kauman.
dalam karya ini tema yang diambil
Adanya krisis malaise yang melanda,
penulis adalah sejarah perkembangan
mengakibatkan
dan
Kampung
kebangkrutan
usaha
Kauman
dan
batik
di
mengalami
mengharuskan
perubahan
Kampung
yang
Kauman
terjadi
di
Yogyakarta.
Selain itu, narasumber yang dipilih
penulis
adalah
tokoh-tokoh
masyarakat
yang
mengetahui
tentang
memang
Yogyakarta,
Kampung
Kauman
sejarah
Yogyakarta,
fungsi
Kampung
perkembangan dan perubahan yang
Kauman Yogyakarta jaman dahulu,
terjadi di Kampung Kauman dan
hingga
beberapa penduduk sekitar yang
perubahan ajaran agama yang terjadi
paham
dalam
tentang
kehidupan
di
perubahan
sosial
kehidupan
dan
masyarakat
Kampung Kauman. Dalam karya ini,
Kampung Kauman Yogyakarta, serta
penulis juga berusaha menyajikan
statement dari narasumber. Setelah
sesuatu
statement dari narasumber, kemudian
sebagaimana
adanya,
meskipun tentu saja menyajikan
narator
sesuatu secara objektif itu hampir
perubahan
tidak
(Wibowo,
mungkin
Fred.
langsung
pola
perekonomian
menjelaskan
pendidikan
yang
dan
terjadi
di
2007).
Kampung Kauman, serta beberapa
Sinopsis
statement dari narasumber mengenai
Program
dokumenter
yang
perubahan
tersebut.
Selesai
berdurasikan sekitar kurang lebih
narasumber menjelaskan perubahan
lima
mengenai
belas
menit
ini
pola
pendidikan
menginformasikan mengenai sejarah
perekonomian,
narator
perkembangan dan perubahan yang
menjelaskan
perubahan
terjadi
dan
kemudian
yang
di
Kampung
Kauman
mencolok di Kampung Kauman,
Yogyakarta.
Diawali
dengan
yaitu berubah dan meredupnya para
background coklat dengan kalimat
ulama di Kampung Kauman, serta
pembukaan sebagai opening awal
perubahan
lalu
opening
tune,
ketidakberfungsi
dan
kemudian
beralih fungsinya langgar-langgar di
dilanjutkan dengan visual gambar
Kampung Kauman, serta disisipi
tulisan Kota Yogyakarta, suasana
statement
Kota
ditutup dengan closing dari narator.
Yogyakarta,
Yogyakarta
bersejarah
serta
yang
lalu
Tugu
tempat-tempat
ada
Yogyakarta,
narator
menjelaskan
tentang
di
dari
narasumber,
lalu
Treatmen
kota
1. Background Coklat dengan
mulai
tulisan kalimat pembuka awal
kota
segmen
2. Opening Tune
10. Narator menjelaskan tentang
3. Narator menjelaskan tentang
Kota Yogyakarta
4. Narator menjelaskan tentang
fungsi
Kampung
Kauman
Yogyakarta jaman dahulu
5. Statement
masyarakat
Kampung
Kauman Yogyakarta
11. Statement Pak Budi Setiawan
tentang krisis malaise yang
Ghifari
melanda
S.S
tentang
Kampung
kehidupan sosial masyarakat
Kampung
Kauman
Yogyakarta
pabrik
kehidupan sosial dan pola
agama
Islam
Kampung
di
Kauman
Yogyakarta
Kauman
12. Narator menjelaskan tentang
Kampung
13. Statement
Yuristhiadi,
S.S
tentang
Yogyakarta
perubahan
ajaran
agama
Kampung
Kauman
Yogyakarta
perubahan pola pendidikan di
Kampung
Kauman
14. Narator menjelaskan tentang
beralihfungsi
ketidakberfungsian
dan
di
Kauman
Yogyakarta
15. Statement Pak Budi Setiawan
tentang kegiatan yang ada di
Kampung Kauman
Yogyakarta
9. Statement Pak Budi Setiawan
pola
Kauman
Kampung
8. Narator menjelaskan tentang
Ghifari
ulama atau ketib di
Kampung
masyarakat
Pak
Yuristhiadi, S.S tentang kyai
atau
tradisional
Kauman
Yogyakarta
Ghifari
masyarakat
di
Yogyakarta
Pak
tentang
batik
meredupnya para ulama di
6. Narator menjelaskan tentang
7. Statement
ekonomi
Pak
Yuristhiadi,
ajaran
kehidupan
16. Narator menjelaskan kondisi
pendidikan
Kampung
Kampung
sekarang
Kauman Yogyakarta
Kauman
jaman
17. Statement Pak Budi Setiawan
19. Credit tittle
tentang harapan di Kampung
20. Closing Tune
Kauman kedepannya
21. Logo
18. Narator
dengan
menutup
kata-kata
acara
mutiara
mengenai Kampung Kauman
Udinus
dan
Broadcasting Copyright @
2014
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari buku :
Ayawaila,Gerzon R. (2008). Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. Jakarta:
FFTV-IKJ Press
Brady,J. (1981). The Carft Of The Screen Writer. New York: Simon&Schuster
Darwanto. (2007). Televisi Sebagai Media Pencitraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
D.V Swan dan J.R.Swan. (1988). Film Scriptwriting. A Practical Manual: Focal
Press
Elizabeth.Lutters. (2004). Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: Gasrindo
Fred,Wibowo. (2007). Teknik Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher
Gunawan,Drs.B.Guntur. (2007). Proses Produksi Acara Televisi. Jakarta: Balai
Diklat LPP TVRI
Jos Van Der Valk. (1992). Mengarang Naskah Video. (edisi terjemahan oleh
Roesdi S.J). Jakarta: Kanisius
Ratna,Nyoman Kutha. (2004). Teori, Metode, dan teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sutrisno. (1996). Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Adaby Darban. (2000). Sejarah Kauman, Menguak Identitas Kampung
Muhammadiyah, Yogya : Penerbit Terawang
Cakrawala Sejarah 1 : untuk SMA / MA Kelas XI / Wardaya – Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009
Drs. Sidi Gazalba. (1966). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu, Jakarta, hlm. 11.
Collingwood R.G. (1966). The Idea Of History, Oxford University Press, hlm. 39.
Carr E.H. (1965). What Is History. London : Pelicon Book.
Shafer R.G. Jones. A Guide To Historical Method, Illineis, hlm. 2.
Sumber dari internet :
Risalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 Tahun 2004. Sejarah Berdirinya
Kota Yogyakarta. Madakrama.com. Diupdate tanggal 18 Juli 2012, diakses
tanggal 20 Juni 2014