bahan masukan untuk mengembangkan jenis ini sehingga pada akhirnya keberadaan Shorea johorensis dapat dipertahankan.
II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di areal HPH PT. Aya Yayang Indonesia yang terletak di Desa Dambung, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan. Jenis tanah yang berada di
sekitar lokasi penelitian secara umum adalah podzolik merah kuning Ultisol, dengan tingkat kesuburan rendah, rata-rata curah hujan tinggi 2.200 mmtahun dengan penyebaran yang bervariasi
pada periode bulan basah antara Nopember-Januari dan Februari-April. Topografi lapangan bervariasi dari datar sampai curam dengan kelerengan sekitar 45
o
.
B. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah permudaan alam meranti merah S. johorensis tingkat semai, pancang dan tiang yang berada dalam plot pengamatan. Alat penelitian yang digunakan adalah
lux meter untuk mengukur intensitas cahaya, phiband untuk mengukur diameter batang dan pH meter untuk mengukur pH tanah.
C. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan inventarisasi permudaan alam S. johorensis mulai dari tingkat semai, pancang dan tiang pada plot pengamatan berukuran 50 m x 50 m. Penentuan petak pada areal yang
diteliti dilakukan secara purposive sampling yaitu dengan memilih lokasi yang dapat mewakili vegetasi dan lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan hasil inventarisasi terdahulu oleh perusahaan
diketahui bahwa di lokasi tersebut mempunyai populasi permudaan S. johorensis yang cukup banyak sehingga diduga merupakan habitat yang sesuai untuk S. johorensis.
Plot pengamatan berukuran 50 m x 50 m tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 5 blok berukuran 10 m x 50 m sebagai ulangan. Masing-masing blok terdiri atas 5 petak berukuran 10 m x 10 m,
sehingga seluruhnya terdapat 25 petak yang masing masing berukuran 10 m x 10 m. Untuk mengamati kehadiran permudaan S. johorensis pada setiap tingkat pertumbuhan mulai dari semai, pancang dan
tiang, maka di dalam petak dibuat sistem nested sampling yaitu petak berukuran 10 m x 10 m untuk pengamatan permudaan tingkat tiang, 5 m x 5 m untuk mengamati permudaan tingkat pancang dan 2 m
x 2 m untuk mengamati permudaan tingkat semai. Kriteria yang digunakan untuk klasifikasi tingkat pertumbuhan tersebut adalah berdasarkan Soerianegara dan Indrawan 1978 yaitu :
- semai adalah permudaan yang tingginya 1,5 m - pancang adalah permudaan yang tingginya 1,5 m sampai 3 m
- tiang adalah permudaan yang tingginya 3 m dan mempunyai diameter 10 cm.
13
KONDISI LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH Shorea johorensis Foxw. DI AREAL HPH PT. AYA YAYANG INDONESIA
Sudin Panjaitan, Reni S. Wahyuningtyas dan Rabiatul Adawiyah
D. Pengumpulan Data