6 Gambar 8 Hasil Pemodelan Penampang 2D Lintasan 6
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai hambatan jenis bawah permukaan untuk semua
Lintasan yang selanjutnya diinterpretasikan dan didapatkan kondisi lapisan bawah permukaan.
Untuk menginterpretasi kondisi lapisan bawah permukaan diperlukan nilai rata-rata hambatan
jenis air pengisi pori. Nilai tersebut digunakan untuk menetukan nilai faktor formasi tiap lapisan
berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2. Nilai hambatan jenis tersebut diinterpretasikan sebagai berikut:
Lapisan dengan hambatan jenis ± 1
m - 10 m, ditunjukan dengan warna biru sampai biru muda
diduga berupa lempung, lumpur, lempung pasiran dan batu lumpur dari satuan Endapan Danau dan
Sungai. Lapisan ini memiliki faktor formasi 2 dengan permebilitas rendah. Lapisan dengan
hambatan jenis ± 10
m - 39.4 m, ditunjukan dengan warna hijau kebiruan sampai hijau
kekuningan diduga terdiri dari pasir, kerikil, kerakal, dengan sisipan lempung yang merupakan
satuan Endapan Danau dan Sungai. Lapisan ini diduga merupakan lapisan aquifer dengan faktor
formasi 2. Lapisan ini diduga memiliki permeabiltas sedang sampai tinggi. Lapisan dengan
hambatan jenis ± 39,4
m – 250 m, di tunjukan dengan warna kuning sampai merah diduga terdiri
dari kerikil kerakal, konglomerat, batupasir dan diselingi oleh pasir dari satuan Endapan Endapan
Danau dan Sungai
4.3 Pembahasan 1. Lintasan 1
Posisi pengukuran Lintasan 1 terletak di Desa Moutong Tengah, pada koordinat 0
2753.1LU dan 121
1315,9 BT. Panjang bentangan sejauh ± 330 m dengan arah tenggara ke barat laut dengan N
330 E. Pengukuran dilakukan di sekitar wilayah
pemukiman yaitu di pinggir jalan. Di sebelah timur pengukuran terdapat Sungai Moutong. Penampang
ini terdiri dari 3 lapisan yang berada pada satuan Endapan Danau dan Sungai yang diinterpretasikan
sebagai berikut: Lapisan berhambatan jenis 1 m -
10 m yang terletak dekat permukaan sebelah
utara titik pengukuran hingga mencapai ± 9 meter bmt. Diduga lapisan ini terdiri lempung, lumpur,
lempung pasiran dan batu lumpur. Lapisan ini juga dapat dijumpai pada elektroda 36 yaitu pada
bentangan 216 meter dengan kedalaman yang sama. Lapisan berhambatan jenis 10
m – 39,4 m berada di dekat permukaan hingga mencapai
kedalaman ± 69 m bmt yang diselingi oleh lapisan 3. Lapisan ini diduga terdiri pasir dan pasir
lempung yang merupakan lapisan aquifer bebas. Sedangkan lapisan berhambatan jenis 39,4
m – 250
m berada di permukaan hingga kedalaman 35 m bmt dan tersebar secara tidak merata. Lapisan
ini diduga terdiri dari konglomerat dan batupasir.
2. Lintasan 2
Posisi pengukuran Lintasan 2 di Desa Moutong Utara Dusun 2 sebelah barat laut Lintasan 1 pada
koordinat 0 2837,6LU dan 121
1328.8 BT. Panjang bentangan sejauh ± 330 m dengan arah
tenggara ke barat laut dengan N 330 E.
Pengukuran dilakukan di wilayah pemukiman dan di sebelah timur pengukuran terdapat Sungai
Moutong. Penampang ini terdiri dari 3 lapisan yang berada pada satuan endapan danau dan sungai yang
diinterpretasikan
sebagai berikut.
Lapisan berhambatan jenis 1
m - 10 m berada pada kedalaman ± 43 m bmt. Lapisan ini terdapat pada
elektrode 18-31 yaitu pada bentangan 108 meter hingga 180 meter dan menebal ke arah barat laut.
Lapisan dengan nilai hambatan yang sama juga dapat dijumpai pada elektroda 42-49 yaitu pada
bentangan 252 meter hingga 288 meter dengan kedalaman ± 11 m bmt. Diduga lapisan ini terdiri
7 lempung, lumpur, lempung pasiran dan batu
lumpur. Lapisan berhambatan jenis 10 m - 39,4
m berada dekat permukaan hingga kedalaman 57 m bmt dan menipis ke arah tenggara dan
menebal ke arah barat laut. Lapisan ini diduga teridiri dari pasir dan pasir lempung dengan faktor
formasi 2 yang merupakan lapisan aquifer bebas. Sedangkan lapisan berhambatan jenis 39,4
m - 250
m berada dekat permukaan dan diselingi oleh lapisan 2 hingga kedalaman 57 meter bmt
dan menipis ke arah tenggara. Lapisan ini diduga terdiri dari konglomerat dan batupasir
3. Lintasan 3