BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian Perancangan ulang meja dan kursi pada proses memahat untuk
memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta diharapkan dapat berjalan
dengan baik dan lancar, maka dari itu dibutuhkan metodologi penelitian sebagai
kerangka acuan dalam melaksanakan penelitian. Berikut ini akan dijelaskan masingmasing tahapan penelitian yang dilakukan.
3.1. Rancangan Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai perancangan ulang

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java
Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.
Penelitian ini menggunakan Problem-Solving Research karena terdapat masalah
dalam kondisi kerja yaitu postur kerja pengrajin yang kurang baik sehingga
menimbulkan keluhan rasa sakit dibeberapa bagian tubuh pengrajin. Hal tersebut
juga disebabkan dengan tidak ada fasilitas berupa meja dan kursi yang mendukung
dalam proses memahat yang menyebabkan idealnya postur kerja yang kurang baik
tersebut. Kondisi ini berdampak pada waktu kerja pengrajin dalam proses memahat
maka dari itu diperlukan adanya perbaikan perancangan ulang fasilitas berupa meja
dan kursi kerja yang sesuai dengan pengrajin untuk mengurangi keluhan
musculoskeletal pengrajin yang berdampak juga ke waktu proses pengerjaan.

3.1.2. Lokasi Penelitian
Penelitian perancangan ulang meja dan kursi pada proses memahat untuk
memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta dilaksanakan di Java Art
Stone Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 hingga
September 2015

.

43

3.1.3. Klasifikasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian “Perancangan ulang Meja dan

Kursi pada Proses Memahat untuk Memperbaiki Postur Kerja di Java Art
Stone Yogyakarta”
a. Variabel Bebas: postur kerja
b. Variabel Tergantung: keluhan musculoskeletal, waktu proses pemahatan, atribut
perancangan
c. Variabel Kontrol: ukuran material, alat dan mesin
3.1.4. Alat Penelitian

Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
a. Kuesioner Nordic Body Map
b. Lembar RULA dan REBA
c. Stopwatch
d. Penggaris
e. Meteran
f. Kamera HP
g. Antropometer
i. Busur derajat

44

Mulai

Observasi Lapangan Awal
(Java Art Stone)

Tahap
Persiapan Data


Identifikasi Permasalahan
Fasilitas Sistem Kerja

Perumusan
Masalah

Studi Literatur

1. Data Keluhan Muskoluskeletal Awal
2. RULA Awal
3. REBA Awal
4. Data Antropometri Pengrajin
5. Prioritas Atribut
6. Waktu Pemahatan Awal

Melakukan pengumpulan data

Tahap Pengumpulan
Data


Melakukan
Wawancara

Melakukan
Observasi

Membuat Rancangan Ulang
Fasilitas Sistem Kerja
(Metode Rasional)

Tidak
Tahap Pengolahan
Data
Realisasi Rancangan Fasilitas

1. Klarifikasi Tujuan
2. Penetapan Fungsi
3. Penyusunan Kebutuhan
4. Penentuan Karakteristik
5. Penentuan Alternatif

6. Evaluasi Alternatif
7. Penyempurnaan Rancangan

1. Pembelian Material
2. Pembuatan Fasilitas

Rancangan Fasilitas
Ulang sesuai dengan
Permintaan

Ya

Pengumpulan Data Rancangan Ulang

Tahap Analisis

Tahap Penyimpulan

Analisis Rancangan Ulang
Fasilitas Kerja


1. RULA Sekarang
2. REBA Sekarang
3. Data Keluhan Muskoluskeletal
Sekarang
4. Waktu Pemahatan Sekarang
1. Analisis Postur
2. Analisis Muskoluskeletal
3. Analisis Waktu Pemahatan
4. Analisis Biaya

Keseimpulan
dan Saran

Selesai

Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Penelitian
45

3.2. Alir Proses Penelitian

3.2.1. Tahap Persiapan Data
a. Observasi Lapangan Awal
Tahap ini melatarbelakangi penentuan topik penelitian. Langkah awal yang
dilakukan adalah melakukan observasi lapangan awal untuk melihat situasi dan
kondisi tempat penelitian. Observasi lapangan awal ini bertujuan untuk
menemukan ide dan masalah yang terjadi di tempat penelitian.
b. Identifikasi Permasalahan
Hasil dari observasi awal menunjukan bahwa fasilitas berupa meja kursi yang
ada saat ini tidak begitu nyaman dalam penggunaan serta proses kerja
memahat. Meja pahat yang ada ini, belum memenuhi keinginan pengguna yang
berakibat tidak digunakannya fasilitas tersebut. Meja dan kursi yang ada ini
kurang praktis dalam penyimpanan.
c. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi dan landasan teori
sebagai acuan dalam analisis kasus. Studi literatur ini bertujuan untuk
mendapatkan pengetahuan mengenai berbagai permasalahan yang terjadi dan
berbagai topik penelitian yang menarik sehingga dapat menjadi ide penelitian
yang akan dilakukan. Informasi yang didapatkan peneliti dapat ditemukan di
perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan internet. Dasar-dasar teori
pada daftar pustaka ini berasal dari buku-buku literatur, jurnal nasional maupun

internasional, dan skripsi terdahulu.
d. Perumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah serta menentukan tujuan penelitian yang akan
menjadi output dari penelitian ini. Peneliti menentukan batasan masalah untuk
menentukan lingkup penelitian yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan
penelitian. Perumusan masalah juga berguna untuk memfokuskan peneliti dalam
melakukan penelitian yang harapannya sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
penelitian.
3.2.2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara dari
kegiatan memahat yang dilakukan oleh pengrajin batu alam Java Art Stone.
Observasi memiliki tujuan untuk dapat mengumpulkan data, dimana peneliti
46

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari
dekat kegiatan yang dilakukan. Sedangkan menggunakan metode wawancara
bertujuan untuk memperoleh informasi yang tidak terlihat secara langsung dari
metode observasi. Metode wawancara juga bertujuan untuk melengkapi informasi
yang tidak didapatkan dari observasi secara langsung dilapangan. Data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan metode kuesioner berupa

keluhan terhadap fasilitas yang ada saat ini, keluhan muskoluskeletal dan
penentuan atribut. Data yang diperoleh dari hasil observasi berupa RULA, REBA
untuk mengetahui kondisi postur kerja saat ini, data antropometri pengrajin dalam
menentukan ukuran fasilitas berupa meja dan kursi yang akan dirancang dan waktu
proses memahat.
3.2.3. Tahap Pengolahan Data
a. Rancangan Ulang Meja dan Kursi
Tahap rancangan ulang dilakukan dengan menggunakan metode perancangan
yaitu metode rasional. Metode rasional memiliki beberapa tahap yang harus
dilalui berupa klarifikasi tujuan, penetapan fungsi, penyusunan kebutuhan,
penentuan karakter, penentuan alternatif, evaluasi alternatif dan penyempurnaan
rancangan. QFD merupakan alat atau tools dari hasil tahapan-tahapan metode
rasional. Tools ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan
konsumen serta menerjemahkannya kedalam spesifikasi produk. Pertama-tama
yang dilakukan adalah pembuatan kuesioner yang melatarbelakangi ide. Tahap
selanjutnya menggali informasi mengenai kebutuhan pengguna. Penyusunan
rekapitulasi

hasil


wawancara

dilakukan

untuk

menjadi

atribut

produk

berdasarkan suara pelanggan (Voice of Customer). Tahapan selanjutnya
direkapitulasi dan kemudian dinilai tingkat kepentingan dan kepuasannya pada
skala 1-5. Penyusunan house of quality yang terdiri dari penentuan respon teknis
digunakan untuk menentukan matrik interaksi dan menentukan spesifikasi dan
target. Tahap terakhir adalah menentukan alternatif yang terbaik dari beberapa
alternatif yang berpotensi.
b. Realisasi Rancangan
Realisasi rancangan terdiri dari tahap pembelian bahan baku dan pembuatan

meja dan kursi. Bahan baku diperoleh dari toko bangunan dan proses
pembuatan dibantu dengan tukang las yang ahli dalam pembuatan kerangka.
47

Bahan baku besi akan diproses menjadi kerangka alas meja, dan kaki
penyangga. Bahan baku besi akan dibentuk dengan bantuan mesin las sehingga
mudah dibentuk. Komponen baut mur dibeli dari toko bangunan. Komponen
kursi yang terbuat dari kayu diproses sedemikian rupa sesuai dengan ukuran
antropometri yang telah ditentukan. Kursi dilengkapi dengan busa agar tingkat
kenyamanannya bertambah.
c. Perancangan sesuai Kebutuhan Operator
Perancangan yang telah dibuat nantinya akan dicoba dan diaplikasikan kepada
pengrajin. Kesesuaian meja dan kursi ini nantinya akan berdampak pada proses
pengerjaan memahat. Tujuannya

untuk mengetahui meja dan kursi yang

dirancang sesuai dengan teori yang telah dilakukan sebelumnya
3.2.4. Tahap Analisis
Tahap ini dilakukan setelah mendapat data-data yang diperlukan. Data yang diambil
setelah tersedianya meja dan kursi yaitu RULA, REBA data keluhan dan waktu
pemahatan. Data tersebut nantinya akan dianalisis lalu dibandingkan. Analisis
berupa data musculoskeletal, data proses memahat, postur kerja dan biaya.
3.2.5. Tahap Penyimpulan
Tahap ini peneliti menarik kesimpulan berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan. Penarikan kesimpulan didasarkan hasil analisis dan pembanding antar
sebelum dan sesudah adanya meja pahat dan kursi yang baru. Saran dicantumkan
dari penelitian perancangan ulang meja dan kursi yang dihasilkan ini untuk proses
selanjutnya jika akan diteruskan.

48

Dokumen yang terkait

Perancangan Alat Bantu untuk Memperbaiki Postur Kerja pada Aktivitas Memelitur dalam Proses Finishing

0 4 8

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PERBAIKAN METODE KERJA DENGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DI INDUSTRI KECIL MENENGAH RIMBA SUKSES ART STONE.

1 3 5

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 2 16

BAB 1 PENDAHULUAN PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 4 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 2 38

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 4 45

PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 2 12

BAB 1 PENDAHULUAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 4 4

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 3 8

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 2 30