BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

(1)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Alat bantu berupa meja pahat dan kursi yang digunakan dapat membuat postur kerja para pekerja Java Art Stone menjadi lebih baik yang ditunjukkan melalui penurunan skor RULA dari pengukuran periode 1 ke periode 2. Data dan Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi penurunan skor RULA sebesar 21,875%.

b. Perbaikan postur kerja dengan menambah alat bantu berupa meja pahat dan kursi dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal dari para pekerja Java Art Stone. Hal tersebut ditunjukkan dengan penurunan total skor pada kuesioner Nordic Body Map sesudah kerja dari periode 1 ke periode 2. Data dan Analisis Data yang dilakukan menunjukkan bahwa terjadi penurunan total skor sebesar 10%.

c. Perbaikan postur kerja melalui penambahan meja pahat dan kursi juga dapat mengurangi waktu proses pemahatan para pekerja Java Art Stone. Hal ini ditunjukkan melalui penurunan rata-rata waktu pemahatan yang telah diukur pada periode 1 dan periode 2 sebanyak 2,136%.

6.2. Saran

Pada penelitian ini disadari bahwa masih banyak kekurangan dalam memperbaiki postur kerja para pekerja Java Art Stone, oleh karena itu disarankan beberapa usulan pengembangan rancangan meja pahat dan kursi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada penelitian selanjutnya. Usulan-usulan tersebut antara lain:

a. Melihat dari penempatan peralatan pahat yang masih tidak teratur, maka dapat dibuat suatu tempat untuk meletakkan peralatan-peralatan pahat yang


(2)

b. Meja pahat yang telah dibuat ini memiliki keterbatasan ukuran benda kerja hingga ukuran 100X50 cm saja, oleh karena itu diusulkan pada penyangga meja pahat dibuat adjustable sehingga ukuran penyangga meja pahat dapat di perbesar sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

c. Dari pengamatan perilaku pekerja setelah menggunakan alat bantu, disarankan agar ukuran panjang Pantat ke Popliteal (PKP) pada rancangan kursi lebih diperpanjang, karena pekerja telah terbiasa menekuk kaki mereka, sehingga pada saat menggunakan kursi, mereka ingin menaikkan kaki mereka ke atas kursi. Penambahan ukuran PKP ini diikuti dengan rancangan sandaran yang dapat adjustable (dapat di maju mundurkan), sehingga pada saat kaki pekerja dinaikkan atau diturunkan, para pekerja masih tetap dapat bersandar dengan nyaman.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anizar, Joko, dan Suriadi. (2008). Analisa postur kerja operator pada bagian boiler dengan metode ovako working posture analysis system di PTPN V Sei Rokan Riau. (Makalah Seminar). Seminar Nasional Teknik Industri dan Kongres BKSTI V Makassar.

Bluman, A.G. (2012). Elementary Statistics: a step approach (Ed. 8). New York: The McGraw-Hill Companies.

Dickinson, C. E., Campion, K., Foster, A. F., Newman, S. J., O’rourke, A. M. T. and Thomas, P. G. 1992, Questionnaire development: an examination of the nordic musculoskeletal questionnaire, Applied Ergonomics, 23, 197 ± 201.

Halim, E.H. (2010). Analisis postur kerja operator departemen packing PT Westapusaka Kusuma menggunakan metode OWAS. (Skripsi). Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kuorinka, I., Jonsson, B., Kilbom, A Ê ., Vinterberg, H., Biering-sé rensen, F., Andersson, G. and Jé rgemsem, K. 1987, Standardised Nordic questionnaires for the analysis of musculoskeletal symptoms, Applied Ergonomics, 18, 233 ± 237.

Lueder, R., 1996. A proposed RULA for computer users. In Proceedings of the Ergonomics Summer Workshop, UC Berkeley Center for Occupational & Environmental Health Continuing Education Program, San Francisco

Manuaba, A. 2000. Ergonomi dalam industri. Bali: Universitas Udayana.

McAtamney, L. & Nigel Corlett, E., 1993. RULA: a survey method for the investigation of work-related upper limb disorders. Applied ergonomics, 24(2), pp.91–99.


(4)

NIOSH Publication. (2007). Ergonomic Guidelines for Manual Material Handling. California: California Department of Industrial Relations.

Nurmianto, E. (1996). Ergonomi - konsep dasar dan aplikasinya (Ed. 1). Jakarta: PT Guna Widya.

Nurmianto, E. (2004). Ergonomi - konsep dasar dan aplikasinya (Ed. 2). Surabaya: PT Guna Widya.

Oborne, D.J. (1995). Ergonomics at work – human factors in design and development (Ed. 3). England: John Wiley & Sons Ltd.

Occupational Health and Safety Council of Ontario. (2007). Resource manual for the MSD prevention guideline for ontario.

OHS. (2003). Manual Handling. Australia: Occupational Health and Safety. OSHA. (1997). National Code of Practice for Manual Handling. California:

California Department of Industrial Relation.

Pheasan, S. (1991). Ergonomics, work, and health. USA: Aspen Publisher Inc. Pochock, S. (2008). Clinical trial a practical approach. England: John Wiley &

Sons.

Pulat, B.M. (1992). Fundamental of industrial ergonomics. USA: Hall International, Englewood Clifts, New Jersey.

Pulat, B.M. (1997). Fundamental of industrial ergonomics (Ed. 2). USA: Hall International, Englewood Clifts, New Jersey.

Purnomo, H., Manuaba, A., dan Adiputra, N. (2006). Sistem kerja dengan pendekatan ergonomi total mengurangi keluhan muskuloskeletal, kelelahan dan beban kerja serta meningkatkan produktivitas pekerja


(5)

Siswantoro, A. T. (2013). Modifikasi gerinda tangan berbasis ergonomi memperbaiki respon fisiologis dan meningkatkan produktivitas serta kepuasan pengguna. (Desertasi). Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Stanton, N.A., Salmon, P.M., Rafferty, L.A., Walker, G.H., Baber, C., Jenkins, D.P. (2005). Handbook of human factors and ergonomics method. USA: CRC Press.

Subiantoro, Adi (2005). Hubungan teknik mengangkat beban dengan keluhan nyeri pinggang pada pekerja pengangkut barang di jalan beteng semarang. Diakses tanggal 10 Maret 2014 dari http://digi lib.unnes.ac.id /gsdl/collect/skripsi/a rch ives/HASH01 ce / 0 9ddeb5d.dir/doc.pdf

Sugiyono. (2004). Metode penelitian bisnis (ed. 9). Bandung: Alfabeta.

Susila, I.G.N. (2002). Musculoskeletal disorders. Majalah Kedokteran Udayana (MKU). 33(116): 78.

Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., dan Tjakraatmadja, J.H. (2006). Teknik perancangan sistem kerja (Ed. 2). Bandung: ITB Bandung.

Tarwaka, Solichul, H.B., Lilik, S. (2004). Ergonomi untuk kesehatan kerja dan produktivitas. Surakarta: Uniba Press.

Velaga, P., & Telaprolu, N. (2013). Work posture and prevalence of musculoskeletal symptoms among women in packing activities of pharmaceutical industry. International Journal of Current Research and Review, 05(17), 57–65.

Wardhana, D.S. (2013). Analisis postur kerja dan biomekanika pada aktivitas memintal daun pandan. (Skripsi). Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.


(6)

Widodo, E. M., Rosyidi, M. I., Widiastuti, R., Studi, P. (2009). Analisis postur kerja operator mesin split pada proses pembuatan kulit jenis wet blue menggunakan moskuloskeletal disorders (MSD) risk assessment methods Studi Kasus di Lembah Tidar Jaya Magelang, (Makalah Seminar). Seminar Nasional Ergonomi IX Semarang.

Yunida, N. (2013). Analisis postur kerja dan biomekanika pada aktivitas penggergakian logam di laboratorium fisika dasar dan material teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (Skripsi). Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.


(7)

LAMPIRAN


(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(1)

110


(2)

(3)

112


(4)

(5)

114


(6)

Dokumen yang terkait

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS BIOMEKANIKA DAN POSTUR KERJA UNTUK MENURUNKAN RISIKO CEDERA PADA PENGOPERASIAN MESIN TABLE SAW.

0 3 22

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 2 16

BAB 1 PENDAHULUAN PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 4 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 2 38

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 5 6

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA PROSES MEMAHAT UNTUK MEMPERBAIKI POSTUR KERJA DI JAVA ART STONE.

0 4 45

PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 2 12

BAB 1 PENDAHULUAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 4 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 8 23

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN WAKTU PROSES PEMAHATAN DI JAVA ART STONE YOGYAKARTA.

0 3 8