86 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 14 No. 1, April 2015:85-101
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
1. PENDAHULUAN
Dewasa ini persaingan antar perusahaan semakin meningkat dan lebih ketat. Bukan
hanya perusahaan berskala besar dan internasional, namun perusahaan kecil dan
menengah juga
mengalami persaingan
global. Kondisi
ini menuntut
setiap perusahaan untuk mampu bertahan pada
sektor industri yang dijalani bahkan harus lebih dapat memajukan lagi industrinya di
era globalisasi ini. Salah satu hal terpenting yang dapat meningkatkan persaingan antar
perusahaan adalah kualitas produk yang dihasilkan, baik produk dengan jenis yang
sama maupun produk komplementer. Usaha yang dapat dilakukan perusahaan untuk
dapat menghasilkan produk yang berkualitas adalah dengan melakukan pengawasan pada
setiap proses produksinya.
Perencanaan dan pengendalian proses produksi menjadi penentu bagi kegiatan-
kegiatan produksi yang dilakukan guna mencapai tujuan perusahaan. Selain itu,
perusahaan juga
harus melakukan
pengendalian terhadap aktivitas produksi mulai dari bahan baku hingga produk jadi
sehingga perencanaan
produksi dapat
terlaksana secara optimal dan tujuan dapat tercapai.
Hal ini
sangat membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi produk mana yang telah memenuhi standar yang
ditetapkan oleh perusahaan dan produk mana yang belum atau tidak memenuhi
standar yang biasa disebut dengan produk cacat. Dengan menghasilkan produk yang
sesuai
standar akan
meminimumkan kerusakan
produk,meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Oleh
karena itu,
perusahaan perlu
melakukan pengendalian kualitas untuk mempertahankan mutu atau kualitas dari
produk yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan
sehingga
akan menciptakan
kepuasan konsumen.
PT Amanah
Insanillahia merupakan
perusahaan yang bergerak di industri Air Minum Dalam Kemasan AMDK. Produk
yang dihasilkan adalah air mineral dalam kemasan kecil cup 240 ml, botol ukuran 330
ml, 600 ml, 1500 ml dan ukuran galon 19 liter dengan beberapa merek. Selama ini
perusahaan belum memiliki bidang khusus yang melakukan pengendalian kualitas pada
proses
produksinya, sehingga
proses pengendalian
kualitas produkbelum
terorganisir dengan baik. Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan
pada PT
Amanah Insanillahia
diketahui bahwa
pengendalian kualitas
hanya dilakukan
dalam batas pengecekan jumlah produk cacat yang dihasilkan tanpa dievaluasi
maupun dianalisis lebih lanjut. Penelitian
ini bertujuan
untuk menganalisis ketidaksesuaian produk air
minum dalam kemasan AMDK untuk kemasan botol 600 ml merek PRIM-A di PT
Amanah Insanillahia.Peta
kontrol p
digunakan untuk
menggambarkan ketidaksesuain produk. Kemudian dianalisis
faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi ketidaksesuaian
produk dengan
menggunakan diagram fishbone.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Mutu