TINJAUAN PUSTAKA CATU DAYA DC TETAP 5V DAN 12V 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA.
Gambar 2.2. Konstruksi
transformator
http:elektronika-dasar.web.id2015
Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat dielektrikum pada tiap konduktor, atau yang disebut keping. Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen
tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik
cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya.
Gambar 2.3. Prinsip kerja kapasitor
http:tienkartina.wordpress.com.2010
Prinsip kerja kapasitor pada umumnya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor
sangat diperlukan terutama mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan
atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima, dan sebagai filter dalam catu daya
Power Supply
.
Gambar 2.4. Fungsi kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang
http:goodarif.wordpress.com.2012
Berdasarkan bahan isolator dan nilainya, kapasitor dibagi menjadi dua yaitu kapasitor tetap dan kapasitor tidak tetap, yaitu :
1. Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi tetap dan tidak dapat diubah-ubah.Pada kategori kapasitor tetap, terdapat 2 jenis kapasitor yang
dapat dibedakan berdasarkan polaritas elektrodanya.
Gambar 2.5. Jenis dan simbol Kapasitor Tetap
http:elektronika-dasar.web.id.2012
a. Kapasitor Polar
Kelompok kapasitor
electrolytic
terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor yang termasuk
kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan – di badannya. Mengapa
kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup
negatif katoda. Telah lama diketahui beberapa metal seperti
tantalum, aluminium,
magnesium, titanium, niobium, zirconium
dan seng
zinc
permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida
oxide film
. Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan
emas. Elektroda metal yang dicelup ke dalam larutan elektrolit
sodium borate
lalu diberi tegangan positif anoda dan larutan elektrolit diberi tegangan negatif katoda. Oksigen pada larutan
electrolyte
terlepas dan mengoksidai pada permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan
terbentuk lapisan
Aluminium-oksida
Al
2
O
3
pada permukaannya.
Gambar 2.6. Bentuk fisik kapasitor polar
http:elektronika-dasar.web.id.2012
Dengan demikian, berturut-turut plat metal anoda, lapisan-metal-oksida dan
electrolyte
katoda membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan metal-oksida sebagai dielektrik.Besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal
dielektrik.Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan
praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk
mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya
besar. Sebagai contoh 100 μF, 470 μF, 4700 μF dan lain-lain, yang sering juga
disebut kapasitor elco. Bahan
electrolyte
pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut
electrolyte
padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu
manganese-dioksida
. Dengan demikian, kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil.Selain itu karena
seluruhnya padat, maka waktu kerjanya
lifetime
menjadi lebih tahan lama.Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil, jadi dapat
dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
b. Kapasitor Non-Polar
Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika.Keramik dan mika adalah bahan yang
popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang
berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti
polyester polyethylene terephthalate
atau dikenal dengan sebutan mylar,
polystyrene, polyprophylene, polycarbonate
, metalized paper dan lainnya.
Gambar 2.7. Bentuk Fisik Kapasitor Non
– Polar http:desnantara.blogspot.com.2013
2. Kapasitor Tidak Tetap Kapasitor
Variable
Kapasitor tidak tetap atau kapasitor
variable
adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat dirubah atau kapasitansinya dapat diatur sesuai keinginan
dengan batas maksimal sesuai yang tertera pada kapasitor tersebut. Contoh suatu kapasitor
variable
Varco
trimer
kapasitor tertulis 100 pF maka kapasitansi kapasitor tersebut dapat diatur maksimal 100 pF sampai mendekati 0 pF.
Gambar 2.8. Bentuk fisik kapasitor
variable
http:elektronika-dasar.web.id.2012
Aplikasi dari kapasitor
variable
ini dapat ditemukan pada rangkaian penerima radio atau pembangkit gelombang, kapasitor
variable
ini juga dapat ditemui pada pemancar radio. Fungsi kapasitor
variable
ini pada rangkaian tersebut adalah untuk mengatur nilai frekuensi resonansi yang dihasilkan dari rangkaian
pembangkit gelombang, dan sebagai trimer impedansi pemancar dan antena pada pemancar radio.
Rumusan-rumusan yang disimpan dalam keping-keping kapasitor yang bermuatan listrik sebagai berikut :
Q = C.V
....................................................................................................... 2.3
di mana : Q = Muatan yang satuannya Coulumb
C = Kapasitas yang satuannya Farad V = Tegangan yang satuannya Volt
1 Coulumb = 6,3 x 10
18
elektron Kapasitor bisa berfungsi sebagai baterai karena tegangan tetap berada di
dalam kapasitor meskipun sudah tidak dihubungkan, lamanya tegangan yang tertinggal bergantung pada kapasitas kapasitor itu sendiri. Contoh rumus lain
dalam rangkaian kapasitor : 1.
Rumus untuk kapasitor dengan rangkaian paralel
C
Total
= C1 + C2 + C3
......................................................................... 2.4
2. Rumus untuk kapasitor dengan rangkaian seri
........................................................................
2.5
IC Regulator Tegangan Tetap
Regulator tegangan tetap terintegrasi merupakan IC regulator yang menghasilkan tegangan output yang konstan. Contoh IC regulator tegangan tetap
adalah IC LM 78XX dan LM 79XX. IC LM 78XX merupakan IC regulator
tegangan tetap untuk tegangan DC positif. Sedangkan IC LM 79XX merupakan IC regulator tegangan tetap untuk tegangan DC negatif. Kedua IC regulator
tegangan tetap ini memiliki 3 pin, yaitu pin
input,
pin
ground,
dan pin
output
. Besarnya tegangan keluaran dan tegangan masukan minimum untuk Kedua IC
regulator tegangan tetap ini ditunjukkan seperti pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.1. Keluarga IC regulator tegangan DC positif 78XX
SERI IC TEGANGAN
KELUARAN V VI MINIMUM V
7805 +5
+7,3 7806
+6 +8,3
7808 +8
+10,5 7810
+10 +12,5
7812 +12
+14,6 7815
+15 +17,7
7818 +18
+21,0 7824
+24 +27,1
Tabel 2.2. Keluarga IC regulator tegangan DC negatif 79XX
SERI IC TEGANGAN
KELUARAN V VI MINIMUM V
7905 -5
-7,3 7906
-6 -8,3
7908 -8
-10,5 7910
-10 -12,5
7912 -12
-14,6 7915
-15 -17,7
7918 -18
-21,0 7924
-24 -27,1
Gambar 2.9. Contoh rangkaian catu daya
power supply
sederhana +12 V DC. http:elektronika-dasar.web.id.2013