PENGUJIAN DAMPAK VARIASI WAKTU PERENDAMAN TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG LUNAK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN IONIC SOIL STABILIZER 2500

ABSTRAK
PENGUJIAN DAMPAK VARIASI WAKTU PERENDAMAN TERHADAP
DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG LUNAK
YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN IONIC SOIL STABILIZER 2500

Oleh
ANIESSA RINNY ASNANING

Pembangunan suatu konstruksi atau bangunan sangat erat kaitannya dengan kondisi
fisik dan mekanis dari tanah, serta membutuhkan kekuatan tanah dasar yang baik.
Tetapi kenyataan di lapangan, tidak semua tanah memiliki sifat-sifat fisik dan
mekanis yang baik dalam kondisi aslinya. Untuk itu, perlu dilapkukan usaha
perbaikan tanah dengan metode stabilisasi. Usaha stabilisasi yang saat ini yang
banyak dilakukan adalah stabilisasi dengan bahan tambahan, contohnya
menggunakan Ionic Soil Stabilizer 2500 (ISS 2500).
Jenis tanah yang distabilisasi adalah lempung lunak yang berasal dari desa Belimbing
Sari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan
dengan dua perlakuan pada tanah, yaitu tanah asli tanpa penambahan bahan tambahan
dan tanah yang distabilisasi dengan bahan tambahan ISS 2500 dengan pengujian
CBR rendaman, batas konsistensi, dan pengembangan tanah. Kadar optimum ISS
2500 yang dicampurkan pada tanah sebanyak 0,8 ml yang kemudian dilakukan

perendaman sampel tanah selama 7 hari, 14 hari, dan 28 hari.
Semakin lama variasi waktu perendaman mengakibatkan air yang terserap semakin
banyak yang akan membuat nilai CBR rendaman semakin menurun, sedangkan nilai
Indeks Plastisitas cenderung meningkat. Nilai Potensi Pengembangan juga cenderung
meningkat seiring lamanya waktu perendaman.
Kata Kunci : ISS 2500, CBR Rendaman, Pengembangan Tanah

ABSTRACT
EXPERIMENT THE EFFECTS OF SOAKING TIME VARIATION ON THE
BEARING CAPACITY AND SWELLING OF SOFT CLAY STABILIZED
USING IONIC SOIL STABILIZER 2500
By
ANIESSA RINNY ASNANING

Development of a construction or building is closely related with the physical and
mechanical condition of the soil, and requires a good strength subgrade. But in
practice, not all kind of soil has a good physical and mechanical characteristic in its
original condition. Therefore, needs soil improvement efforts with the stabilization
method. Stabilization effort which currently is mostly done is stabilization with
additive materials, for example using Ionic Soil Stabilizer 2500 (ISS 2500).

The type of soil which stabilized is soft clay from Belimbing Sari Village, District
Jabung, East Lampung Regency. This research was conducted with two treatments on
soil, that are original soil without adding materials and stabilized soil with adding
materials ISS 2500 with examination for soaked CBR, consistency limit, and swelling
potential. ISS 2500 optimum content was mixed with 0,8 ml and then carried out
soaking the soil samples for 7 days, 14 days, and 28 days.
The longer soaking time variations cause increase of water absorbed of the soil that
will make getting soaked CBR values decrease, while the Plasticity Index value tends
to increase. Swelling Potential value also tends to increase as the length of time of
soaking.
Keywords : ISS 2500, Soaked CBR, Swelling

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pengujian Dampak Variasi Waktu Perendaman
Terhadap Daya Dukung dan Pengembangan Tanah Lempung Lunak yang
Distabilisasi Menggunakan Ionic Soil Stabilizer 2500 dan pembahasan yang
telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :


1. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang
berasal dari daerah Rawa Sragi, Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung,
Kabupaten Lampung Timur yang merupakan jenis tanah lempung lunak.
2. Dari hasil pengujian material tanah, maka berdasarkan klasifikasi
AASHTO memberikan gambaran bahwa tanah tersebut berlempung dan
jika digunakan sebagai tanah dasar merupakan bagian sedang sampai
buruk, dan berdasarkan klasifikasi tanah sistem Unified tanah tersebut
termasuk golongan CH atau tanah lempung anorganik yang merupakan
tanah lempung dengan nilai plastisitas sedang sampai tinggi.
3. Penggunaan ISS 2500 cukup efektif dalam meningkatkan daya dukung
tanah lunak yang berasal dari Rawa Sragi terutama sebagai subgrade,
meskipun peningkatan yang terjadi tidak terlalu signifikan.

87

4. Faktor perendaman tanah dengan air dapat menurunkan kekuatan tanah
stabilisasi ISS 2500 yang berbanding lurus dengan variasi lama waktu
perendaman dan sangat signifikan perbedaannya dibandingkan dengan
tanah stabilisasi ISS 2500 tanpa perlakuan perendaman.

5. Meskipun sifat ISS 2500 terhadap tanah adalah untuk melepaskan air yang
terserap dan mencegah penyerapan kembali, tetapi akibat perendaman
yang melibatkan banyak air, maka proses ionisasi ISS 2500 tersebut
menjadi kurang efektif dan membuat sifat asli tanah lempung untuk
menyerap banyak air akan kembali.
6. Nilai pengembangan tanah yang berkisar antara > 5% sampai < 25%
menunjukkan tanah stabilisasi ISS 2500 ini tergolong dalam tanah dengan
klasifikasi tingkat aktivitas pengembangan yang tinggi.

B. SARAN

Untuk penelitian selanjutnya mengenai stabilisasi tanah dengan menggunakan
ISS 2500, disarankan beberapa hal di bawah ini untuk dipertimbangkan :

1. Untuk mengetahui nilai efektif dari campuran ISS 2500, perlu diteliti lebih
lanjut untuk tanah yang lain dengan menggunakan kadar campuran yang
lebih tinggi dan lebih bervariasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dari stabilisasi tanah menggunakan ISS 2500 ini.

2.


Sebaiknya dilakukan pembersihan alat/mesin sebelum melakukan berbagai
kegiatan penelitian.

88

3.

Perlu diadakan penelitian lanjutan yang menggunakan tanah yang berasal
dari daerah perkebunan itu sendiri untuk mengetahui nilai nyata dari
pengaruh penambahan ISS 2500 pada jalan tanah di daerah perkebunan
dan dilakukan langsung di lapangan.

4.

Perlu diperhatikan mengenai masalah ketelitian yang lebih dalam hal
penggunaan dan pembacaan peralatan agar didapatkan hasil yang lebih
tepat dan akurat.

I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia membutuhkan sarana dan
prasarana yang baik. Seiring dengan perkembangan zaman, maka sarana dan
prasarana pun ikut berkembang. Pembangunan suatu konstruksi atau
bangunan sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik dan mekanis dari tanah.
Hal ini disebabkan karena tanah merupakan salah satu material yang
memegang peranan penting dalam mendukung suatu konstruksi.

Suatu konstruksi membutuhkan pondasi yang kuat dan kokoh sebagai
pendukung konstruksi di atasnya dan untuk mewujudkannya dibutuhkan
kekuatan tanah dasar (subgrade) yang baik. Tetapi kenyataannya di lapangan,
tidak semua tanah memiliki sifat-sifat fisik dan mekanis yang baik dan
diinginkan dalam kondisi aslinya. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
formasi proses alamiah dalam pembentukan tanah, perbedaan topografi dan
geologi yang membentuk lapisan tanah. Untuk mengantisipasi sifat tanah
yang buruk untuk suatu konstruksi, sejak dahulu manusia telah mencoba
untuk melakukan perbaikan tanah. Berbagai macam metode pun dilakukan,
dari metode tradisional sampai metode moderen. Metode tradisional seperti

tanah ditumbuk secara konvensional, menambahkan pada tanah rusak tersebut

2

tanah yang baik, batu, pasir, atau pun kayu seadanya pada permukaan secara
vertikal. Metode moderen seperti melakukan perbaikan tanah dengan cara
mekanis, dengan perkuatan, secara hidrolis, dan dengan menambahkan bahan
kimia.

Perbaikan tanah yang pada masa ini sangat umum dilakukan adalah dengan
metode stabilisasi. Banyak material yang dapat digunakan sebagai stabilisator
tanah, salah satunya dengan menggunakan bahan additive. Salah satu jenis
bahan additive yang kini telah dikembangkan dan dapat digunakan sebagai
stabilisator tanah dikenal dengan nama Ionic Soil Stabilizer 2500 (ISS 2500).
Perbaikan ini dilakukan dengan cara mencampur bahan additive dengan air
dan disiramkan pada tanah yang dihamparkan, dan kemudian dipadatkan pada
batas kadar air tertentu dan pada tingkat kepadatan yang disyaratkan.

Umumnya perbaikan tanah dilakukan pada tanah lunak karena tanah lunak
mengandung persentase air yang cukup tinggi yaitu lebih dari 60% bahkan

lebih dari 100%. Artinya jika suatu konstruksi dibangun di atasnya, maka
konstruksi tersebut akan memberikan beban yang besar terhadap tanah yang
akan menyebabkan terjadinya proses pemerasan air. Hal tersebut sangat
membahayakan konstruksi di atasnya karena penurunan muka tanah.
Permasalahan yang muncul biasanya adalah stabilitas, besar penurunan, dan
faktor waktu pengaruh.

Karena ISS 2500 merupakan bahan additive yang baru dikembangkan dan
belum banyak orang yang menggunakan, banyak pula yang belum

3

mengetahui sifat dan karakteristik serta hal-hal yang dapat mempengaruhi
kualitas dari tanah yang distabilisasi dengan menggunakan ISS 2500. Seperti
perubahan sifat fisik tanah karena pengaruh air, dan seberapa besar air dapat
mempengaruhi daya dukung dari tanah stabilisasi ISS 2500 tersebut.
Misalnya dalam kondisi di lapangan yaitu untuk jalan tanah di daerah dengan
curah hujan tinggi yang sangat rentan terhadap banjir dan perendaman air
selama berhari-hari. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian yang objektif
terhadap masalah ini.


B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
pengaruh yang ditimbulkan oleh air pada saat tanah terendam dengan jangka
waktu yang ditentukan terhadap daya dukung, pengembangan tanah, dan
batas-batas konsistensi tanah lempung lunak yang distabilisasi dengan
menggunakan ISS 2500.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi beberapa masalah :
1. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung lunak yang diperoleh
dari daerah Rawa Sragi, Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung,
Kabupaten Lampung Timur.
2. Bahan pencampur yang digunakan adalah bahan additive dengan nama
Ionic Soil Stabilizer 2500 (ISS 2500).

4


3. Pengujian yang dilakukan di laboratorium untuk sampel tanah asli
meliputi pengujian kadar air, berat jenis, batas Atterberg, analisa saringan,
berat volume, pemadatan, dan CBR.
4. Pencampuran dengan ISS 2500 menggunakan kadar tertentu dari berat
total sampel yang kemudian diuji untuk mendapatkan kadar ISS optimum
untuk campuran yang akan mendapat perlakuan berupa perendaman
sampel tanah campuran selama 7 hari, 14 hari, dan 28 hari.
5. Pengujian terhadap tanah stabilisasi ISS 2500 meliputi batas Atterberg,
berat jenis, pengembangan tanah (swelling), dan CBR.
6. Pengujian pengembangan tanah dilakukan dengan perbandingan perlakuan
perendaman mulai dari 0 hari sampai dengan 7 hari, 14 hari, dan 28 hari.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sifat-sifat fisik dan mekanis tanah lempung dari Desa
Belimbing Sari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur.
2. Mengetahui nilai daya dukung, batas konsistensi, dan pengembangan
tanah lempung lunak dengan stabilisasi ISS 2500 setelah dilakukan proses
perendaman air dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

3. Mencari salah satu alternatif bahan stabilisasi untuk tanah lempung.