Kisi kisi kisi perdata

  1. Hubungan hukum perdata dan hukum acara perdata Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hak dan kewajiban perseorangan dalam lalu lintas antar hubungan antar manusia. Begitu terjadi benturan hukum perdata tidak mengatur bagaimana memulihkan hak hak perdata dimuka pengadilan dan hukum perdata mengatur itu.

  Karena hukum acara perdsta bertujuan mempertahankan hukum perdata materil sehingga apabila ada hak yang dirugikan dapat dipulihkan.

  2. Dasar hukum acara perdata

1. Rv atau BRv (Reglement op de burgerlijke rechtvordering)

  2. Pasal 1 amandemen ke 4 uud 1945

  3. HIR ( HERZIENE INLANDSCH REGLEMENT ) stb 1941 no,44 untuk jawa dan madura

  4. RBG (RECHTREGLEMENT VOOR DE BUITENGEWESTEN) stb 1927 no.227 untuk luar jawa dan madura

  3. SEJARAH KUHAPER

  Rv Atau Reglement Burgerlijke Op De Rect Vordering Dirubah Oleh Gubernur Jendral Berlanda Yang Memerintahkan Hakim Agung Bernama J.H.R. Mr.Hl. Wichers Untuk Menyusun Hir ( Herziene Inlandsch Reglement) Yang Dimaksudkan Untuk Menggantikan Rv. Dimana Ternyata Dalam Praktek Hir Tidak Mengatur Masalah Vrijwaring,Voeging, Intervensi Atau Tussenkomst Sehingga Mau Tidak Mau Berlaku Lagi Rv.

  4. Pengertian Hukum perdata 

  

Hukum yang mengatur hak dan kewajiban perseorangan dalam lalu lintas

hubungan antar manusia.

  Pengertian hukum acara perdata 

Hukum yang mengatur bagaimana memperthanakan hak-hak perdata

dimuka pengadilan.

  5. Tujuan hukum acara perdata 

  

Untuk mempertahankan hukum perdata materil yaitu bw dan kuh perdata

  6. PERBEDAAN HUKUM ACARA PERDATA DENGAN HUKUM ACARA PIDANA

PERBEDAAN PENGERTIAN

  Hukum yang mengatur Hukum acara pidana Indonesia adalah bagaimana mempertahanakan hukum yang mengatur tentang tata cara hak-hak perdata dimuka beracara (berperkara di badan pengadilan. peradilan) dalam lingkup hukum pidana.

PERBEDAAN PELAKSANAAN

  HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA Pada Acara Perdata inisiatif Pada Acara Pidana inisiatif

datang dari pihak yang datang dari jaksa (penuntut umum).

berkepentingan/ yang dirugikan.

PERBEDAAN DALAM PENUNTUTAN

  HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA Pada Acara Perdata yang Pada Acara Pidana, jaksa

menuntut tergugat adalah pihak sebagai penuntut umum yang

yang dirugikan. Penggugat mewakili negara menjadi penuntut

berhadapan dengan tergugat. Tidak terhadap terdakwa.

ada jaksa/ penuntut umum. Timbulnya gugatan atau

Timbulnya gugatan atau perkara karena terjadi pelanggaran

perkara karena terjadi pelanggaran terhadap perintah atau larangan

hak yang diatur dalam hukum yang diatur dalam hukum pidana. perdata.

PERBEDAAN ALAT-ALAT BUKTI

  HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA Pada Acara Perdata ada 5 alat Pada Acara Pidana hanya 4

bukti, surat, saksi, persangkaan, saja (surat, saksi, persangkaan,

pengakuan dan sumpah. pengakuan), sumpah tidak menjadi

alat bukti.

PERBEDAAN PENARIKAN KEMBALI DALAM SUATU PERKARA

  Pada Acara Perdata, sebelum Pada Acara Pidana tidak ada putusan hakim, pihak yang dapat ditarik kembali. bersangkutan dapat menarik kembali perkaranya.

PERBEDAAN KEDUDUKAN PARA PIHAK

  HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA Pihak-pihak mempunyai Jaksa kedudukannya lebih

kedudukan yang shama. Hakim tinggi dari terdakwa dan hakim

bertindak sebagai wasit dan bersifat turut aktif. pasif.

PERBEDAAN DALAM DASAR KEPUTUSAN HAKIM

  HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA Lebih menekankan pada Lebih menekankan pada pembuktian formil pembuktian materil.

PERBEDAAN MACAMNYA HUKUMAN

  HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA Tergugat yang terbukti Terdakwa yang terbukti

kesalahannya dihukum denda atau kesalahannya, dihukum pidana

hukuman kurungan sebagai mati, penjara, kurungan atau

pengganti denda. denda, atau mungkin ditambah

( lebih berupa tuntutan ganti pidana tambahan seperti dicabut rugi) hak-hak tertentu, dll. ( lebih berupa sanksi fisik)

  

PERBEDAAN DALAM BANDINGAN (PEMERIKSAAN TINGKAT

BANDING) HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA

Bandingan perkara perdata dari Bandingan perkara pidana dari

Pengadilan Negeri ke pengadilan Pengadilan Negeri ke pengadilan

  Tinggi disebut Appel. Tinggi disebut Revisi.

PERBEDAAN DALAM HAL PERDAMAIAN

  HUKUM ACARA PERDATA HUKUM ACARA PIDANA Perdamaian selalu tidak bisa diselesaikan secara

menyelesaikan masalah dan tidak damai karena perbuatannya yang

mengenal pemaksaan. tidak boleh,dan hukumannya

bersifat memaksa.

  7. siapa yang dapat berperkara dimuka pengadilan manusia pada dasarnya manusia mempunyai hak sejak ia dalam kandungan ( bila kepentingannya menghendaki sampai ia lahir ( kecuali ia dilahirkan meninggal) sampai ia mati. Namun bw mengatur orang orang yang tidak mempunyai kewenangan hukum sehingga tidak berhak berperkara dimuka pengadilan pasa pasal 1320 bw : 1. belum dewasa ( ukuran dewasa bw :21 tahun, dan harus diwakili wali) 2. orang dibawah pengampuan (karena boros, harus diwakili pengampu) 3. orang gila yang ingatannya kadang kadang pulih.

  8. Perbedaan Perbuatan melawan hukum dan wan prestasi dalam

  kuhper : Perbuatan melawan hukum : Salahnya seseorang yang menimbulkan kerugian pada orang lain dan - harus mengganti kerugian itu

  

Wan prestasi : Tidak melakukan sesuatu dalam perjanjian

atau cedera janji

  9. 2 macam perkara dalam perkara perdata :

a. Perkara gugatan :

  Perkara yang diajukan ke pangadilan karena terdapat sengketa atau konflik didalamnya.

  b. Perkara permohonan : Perkara yang diajukan ke pengadilan tidak karena terdapat sengketa atau konflik didalamnya namun karena ada permasalahan yang dimohon penyelesaian kepada pengadilan.

  10. Badan hukum

  Publik : Pemerintahan :diwakili oleh bagian hukum di departemennya masing - masing Negara : diwakili oleh jaksa. -

  Privat Pt : biasanya diwakili oleh direksi - Koperasi : diwakili ketua koperasi - Firma/cv : pemilik -

  { Yang disebutkan tadi harus menunjukan anggaran dasar bahwa ia berhakl mewakili didalam atau luar pengadilan.

  { Kalau staffnya yang mewakili harus memakai surat kuasa { Kalau orang lain maka orang itu harus seorang advokat atau punya izin advokat

  11. surat kuasa definisi : suatu persetujuan dengan mana seseorang memberikan kuasanya (wewenang) kepada orang lain , yang menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan”.

  12. Bentuk dan macam surat kuasa : Bentuk : lisan dan tertulis

  13. Macam : Khusus : pemberi kuasa hanya mengenai hal pertentu - Umum : pemberi kuasa memberi kuasa mengenai lebih dari 1 - perbuatan Istimewa : - -

  14. Berakhirnya suatu surat kuasa :

  a. Berakhirnya dengan selesainya urusan yang diberikan

  b. Apabila dalah satu pihak meninggal dunia

  c. Apabila ditentukan kapan berakhirnya d. Berakhir karena putusan pengadilan.

  15. Hak substitusi dan hak retensi dalam surat kuasa

  a. Hak substitusi : bisa dilimpahkan dari kuasa lama ke kuasa

  baru b. Hak retensi : hak menuntut pembayaran.

  16. Contoh khusus dalam surat kuasa

  Khusus dalam surat kuasa khusus (penggugat )

  • khusus
    • Untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama pemberi

      kuasa/penggugat sdr........................... untuk mengajukan gugatan

      dan menandatangani gugatan ....................(contoh: wanprestasi)

      atas nama tergugat/ sdr............................ bertempat tinggal

      di ...................................,jakarta................... di pengadilan

      negeri ............... sebagaimana yang diatur dalam perjanjian hutang

      piutang pada tanggal ........................ bahwa tergugat tidak

      membayar hutangnya sebesar........... dan seharusnya dibayarkan

      pada tanggal..................................... oleh tergugat.

  Khusus dalam surat kuasa khusus (tergugat )

  • khusus
    • Untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa/tergugat sdr............................... sehubungan dengan adanya gugatan penggugat tertanggal................. dalam perkara ......................... di pengadilan negeri.................... register No.150 g dan atas nama pemberi kuasa menyampaikan dan menandatangani jawaban dan mengajukan gugat balik.

  Khusus dalam surat kuasa limpahan sebagian tergugat Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Gideon,S.H., Advokat, berkantor di jalan..................................,

dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari ...................................

berkedudukan hukum ( domisili) di ................ berdasarkan surat

kuasa khusus tertanggal............................................ adalah

tergugat dalam perkara ................................... di Pengadilan

Negeri ............................ register No........................................

antara................................../ tergugat melawan ...................../

penggugat.

  Dengan ini menerangkan melimpahkan kuasa tersebut kepada Didit,S.H., Advokat, berkantor di jalan ...................................,jakarta

  • Untuk dan atas nama pemberi kuasa tersebut menghadap dan

    menghadiri di muka persidangan hanya untuk memberikan / menyerahkan konklusi/ kesimpulan....................... dalam perkara ............................... ( no.150 g) di pengadilan negeri ...............................

  .........., ..................... .

  Pemberi kuasa ( gideon S.H.)

  Khusus dalam surat kuasa limpahan seluruhnya tergugat

  • khusus
    • Untuk dan atas nama pemberi kuasa tersebut menghadap dan menghadiri di muka persidangan hanya untuk memberikan / menyerahkan konklusi/ kesimpulan....................... dalam perkara ............................... ( no.150 g) di pengadilan negeri ............................... Penerima kuasa limpahan pemberi kuasa ( )

  (....................................., S.H.)

  17. Eksepsi

  Tangkisan tergugat sehubungan dengan gugatan penggugat yang tidak langsung pada pokok perkara.

  18. Macam-macam eksepsi :

  Tentang kompetensi -

  • Tentang ketidak lengkapan para pihak dalam berperkara

  Tentang ketidakjelasan gugatan/ Obscuur Libel -

  19. Akibat hukum dan upaya hukum jika eksepsi

  Akibat hukum eksepsi : tidak memutus pokok perkara - Upaya hukum eksepsi : bisa dibanding atau gugat balik. -

  20. Pihak pihak yang berperkara dimuka pengadilan

  Penggugat  orang yang merasa dirugikann oleh tergugat yang tidak secara sukarela memenuhi tuntutan penggugat. secara sukarela memenuhi tuntutan penggugat Turut tergugat  orang yang ditarik masuk dalam perkara untuk melengkapi perkara dan agar tergugat taat pada putusan walaupun tidak menguasai barang sengketa.

  21. Tahap berperkara dimuka pengadilan

  1. Tahap administrasi :

  menyiapkan surat gugatan 7 rangkap ( untuk majelis,panitera dan lawan), surat kuasa 3 rangkap,alat bukti asli dan fotokopi bukti asli di kantor pos lalu dilegalisasi. Mendaftarkan perkara di bagian perdata Berkas diserahkan ke bagian kepaniteraan perdata Membayar biaya perkara/ tanpa biaya ( prodeo) dengan melampirkan keterangan surat miskin dari rt,rw,kelurahan,kecamatan Mendapatkan kuitasni dengan disertai berkas yang sudah dicap dan diberi nomor perkara. Surat kuasa asidensil yang sudah dicap dan fotocopy surat kuasa advokat untuk anda . pulang dan menunggu panggilan sidang. Pengadilan akan menunjuk panitera, juru sita . Ketua pengadilan mendistribusikan ke hakim ketua dan 2 hakim anggota Panitera menetapkan tanggal sidang Hakim memerintahkan juru sita untuk pemanggilan sidang I ( panggilan sah/ patut) Dalam surat panggilan secara tertulis harus disebutkan nomor perkara, para pihak yang berperkara,diharapkan kedatangannya pada hari apa ( jadwal sidang ) ttd para panitera. Dan surat panggilan harus diserahkan secara langsung. Dilakukan pemanggilan ke tempat tinggal penggugat dan tergugat. Apabila tidak ada di alamat yang tertera oleh penggugat, surat panggilan dititipkan ke lurah/ kepala desa/ walikota/

bupati / ditaruh disurat kabar dengan biaya penggugat. Apabila penggugat meninggal dunia maka ditanyakan ke ahli warisnya mau dilanjutkan atau tidak, apabila ingin dilanjutkan ,maka penggugatnya dirubah menjadi para ahli waris. Apabila tergugat meninggal dunia maka akan disampaikan ke Pengecualian :

  Gugatan diajukan di pengadilan negeri di wilayah temapt tinggal tergugat.

  11. Kesimpulan penggugat dan tergugat

  24. Asas actor sequitor forum rei

  Contoh : PN jakarta barat, PN yogya  Absolut : mempertanyakan badan peradilan manakah yang berwenang mengadili perkara Contoh : pengadilan negeri, pengadilan hubungan industrial

  23. Kompetensi  Relatif : mempertanyakan badan peradilan yang setingkat yaitu pengadilan negeri mana yang berwenang mengadili suatu perkara.

  tetap yang tidak bisa dibanding,kasasi,dan yang tidak melalukan isi perjanjian bisa dimintai eksekusi.

  dipersengketakan lagi

  22. Perdamaian di dalam dan diluar pengadilan

  13. Upaya hukum

  12. Putusan hakim

  10. Pembuktian

  ke ahli waris yang telah menerima hrata warisan dan hartanya dilaporkan ke balai harta peninggalan.

  9. Penggugat mengajukan bukti surat dan saksi

  8. Tergugat meyampaikan duplik

  7. Penggugat menyampaikan replik

  6. Perkara dilanjutkan dengan penyampaian jawaban tergugat

  5. Apabila 2 minggu tidak terjadi perdamaian hakim melaporkan bahwa tidak terjadi perdamaian dan dilakukan eksekusi terhadap isi akta

  4. Bila terjadi perdamaian maka dituangkan dalam putusan perdamaian

  3. Diberikan wakti 40 hari untuk mediasi

  2. Etikanya hakim harus mengupayakan mediasi terlebih dahulu dengan menanyakan para pihak apakah ingin menunjuk hakin mediator dari pengadilan negeri atau luar pengadilan negeri.

  1. Pada sidang pertama dibacakan surat gugatan dari penggugat ( apabila diinginkan)

  • Perdamaian di dalam pengadilan : isi surat perjanjian bisa
  • Perdamaian dalam pengadilan : mempunyai kekuatan hukum yang

  Apabila tempat tinggal tergugat tidak diketahui,gugatan harus - diajukan di domisili terakhir tergugat. Apabila tempat tinggal dan domisili terakhir tidak diketahui, gugatan - diajukan di tempat tinggal penggugat/ tempat benda tetap tersebut dipersengketakan berada. Apabila tergugat lebih dari 1 orang dan bertempat tinggal berbeda - diajukan dengan dan bertempat tinggal dan bertempat tinggal berbeda diajukan dengan memilih salah satu dari tempat tinggal tergugat.

  • Apabila dalam suatu persetujuan para pihak yang melakukan

  perjanjian memilih tempat penyelesaian perselisihan maka boleh memilih tempat yang sudah disepakati. Apabila gugatan ditujukan pada si berhutang dan si penjamin maka - gugatan harus diajukan di pengadilan tempat si berhutang.

  Pengecualian lain :

  

. - Menyangkut permohonan permbatalan perkawinan, diajukan kepada

  PN dalam daerah hukum di mana perkawinan dilangsungkan atau di tempat tinggal kedua suami-isteri, suami atau isteri Yang menyangkut pegawai negeri, yang berhak mengadilinya adalah - PN didaerah mana ia bekerja (pasal 29 BW) Buruh yang menginap di tempat majikannya, maka yang berwenang - mengadilinya adalah PN tempat tinggal majikan (pasal 22 BW). Hal kepailitan, yang berwenang yaitu PN yang menyatakan tergugat - pailit (pasal 99 (15) RV) Tentang penjaminan (vrijwaring) yang berwenang adalah PN yang - pertama di mana pemeriksaan dilakukan.

  25. Garis besar surat gugatan

  a. Kop surat ( nama advokat ) Tanggal Nomor Lampiran Perihal b. Menyebutkan identitas pengadilan negeri.

  c. Menyebutkan persona stand in judicio ( identitas para pihak yang berperkara) d. menyebutkan bagian posita/ fundamentum petendre, alasan- alasan dasar gugatan itu diajukan e. Menyebutkan petitum ( tuntutan apa yang anda tuntut,minta,harapkan)

f. Ttd ( penggugat, diatas materai 6000)

  26. 4 kemungkinan yang bisa terjadi dalam sidang I

  1. Keduanya tidak hadir, dipanggil lagi tidak hadir. Dianggap perkara tidak pernah ada.

  2. Keduanya hadir ( etika majelis hakim melakukan mediasi dengan mediator hakim pengadilan atau independen selama 40 hari )

  3. Tergugat hadir, penggugat tidak hadir. Menurut pasal 124 hir : “ apabila pada sidang penggugat tidak hadir meskipun telah dipanggil secara sah dan patut serta tidak mengirimkan wakilnya maka hguatan dinyatakan gugur.” ( tidak berlaku secara serta merta karena ) Pasal 126 hir “dipanggil sekali lagi ( sesuai kebijakan hakim) apabila dipanggil lagi tidak hadir gugatan dinyatakan gugur dan penggugat harus membuat gugatan baru, setelah gugatan baru apabila tidak datang lagi maka gugur lagi dan harus membuat gugatan baru lagi.

  4. Penggugat hadir tergugat tidak hadir, akan terjadi acara peristiwa ( veerstaak) berdasarkan pasal 125 hir ´apabila pada sidang yang ditentukan tergugat tidak hadir, tidak mengirimkan wakilnya meskipun telah dipanggil secara sah dan patut maka gugatan dikabulkan dengan veerstaak. Terkecuali tuntutan melawan hak atau tidak beralasan (namun pasal ini tidak berlaku secara serta merta karena diikuti pula pasal 126 hir ) “ dilakukan pemanggilan lagi oleh juru sita dan tidak hadir serta tidak mengirimkan kuasanya, majelis hakim memberikan putusan veerstaak”

  27. 125 hir  dasar hukum gugatan dikabulkan dengan veerstaak

  126 hir  dilakukan pemanggilan sekali lagi oleh hakim 129 hir  upaya hukum dari perlawanan veerstaak

  28. Sesuai pasal 124 hir gugatan dinyatakan gugur apabila

  “ apabila pada sidng penggugat tidak hadir meskipun telah dipanggil secara sah dan patut serta tidak mengirimkan wakilnya maka gugatan dinyatakan gugur” Upaya hukum : apabila penggugat mengajukan banding tergugat harus ikut mengajukan banding.

  29. Tergugat tidak hadir tapi mengajukan jawaban eksepsi,

  bagaimana proses perkaranya? Hakim harus memberikan putusan terhadap ekesepsi, apakah ia berwenang atau tidak, bila hakim menyatakan berwenang hakim memberikan putusan terhadap pokok materil dan tidak

  30. Upaya I : perlawanan, apabila penggugat banding tergugat harus ikut banding.

  31. Apakah putusan veerstaak selalu memenangkan penggugat?

  Pada pasal 125 hir apabila tergugat tidak hadir meskipun telah dipanggil secara sah dan patut maka gugatan telah dipanggil secara sah dan patut maka gugatan dikabulkan dengan patut maka gugatan dikabulkan dengan veerstaak ( kecuali tuntutan melawan hak dan tidak beralasan ) tjadi tidak semua putusan vererstaak selalu memenangkan penggugat.

  32. Lawan dari putusan veerstaak adalah putusan kontraditoir

  pada pasal 127 hir yaitu yang tidak hadir dianggap melakukan perlawanan.

  33. Macam macam sita jaminan :

  Sita marital  terjadi dalam perkara perceraian, dimohonkan si istri karena ketakutan harta bersama mereka ( selama proses perceraian dijual . pada dasarnya barang yang diperjual belikan saat dilakukan sita batal demi hukum. ( harus disebutkan jelas perkara nomor berapa, posisi tanah,,no. bpkb, merek,warna,tahun ,no.mesin, atas nama siapa mobilnya) ( kalau tidak jelas ditolak) Sita revindicator beslag  sita jaminan terhadap harta kekayaan yang berupa benda milik penggugat yang ada di tangan tergugat. Sita conservatoir beslag  sita jaminan terhadap harta kekayaan baik bergerak dan tidak bergerak milik tergugat atau benda tetap milik penggugat yang berada di tangan tergugat.

  34. Uit voerbaar bij voorad

  Memohon agar putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun adanya putusan veerstaak, banding maupun kasasi. Syarat : ( pasal 180 hir )

  a. Adanya akta otentik atau tulisan tangan yang menurut Undang-undang mempunyai kekuatan bukti.

  b. Ada putusan lain yang sudah ada dan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap.

  c. Ada gugatan provisionil yang dikabulkan.

  d. Menyangkut masalah bezitsrecht,

menguasai,menduduki, dengan itikad baik.

  35. Pro kontra di lingkungan uit voerbaar bij voorad

  Pro : mempertahankan agar lembaga uit voerbaar bij voorad tetap - berlaku Kontra : meminta lembaga itu tidak usah diadakan. Karena bahaya - bila tergugat menang dan hartanya sudah dilelang.. dan tidak mungkin meminta lagi dari orang yang sudah membeli lelangan karena lelangan itu sah. Independen : tetap dipertahankan namun dengan syarat ketat sesuai - pasal 180 hir.

  36. Uang som  uang paksa yang dikenakan segai denda atas keterlambatan pembayaran tergugat.

  37. Surat gugatan

  No. Surat : Lampiran : 1 Perihal : gugatan cerai Kepada yth.

  Ketua pengadilan negeri jakarta barat Jl. Letjen s. Parman jakarta barat Dengan hormat yang bertanda tangan dibawah ini ............. bertempat tinggal di jl. .................... dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya .......................... berkedudukan di ............................

  Berdasarkan surat kuasa khusus ( terlampir ) untuk selanjutnya disebut penggugat. Penggugat hendak mengajukan gugat cerai terhadap tn.................. bertempat tinggal di..................... jakarta ........................... untuk selanjutnya disebut tergugat.

  Adapun yang menjadi dasar alsan gugat cerai dari penggugat adalah sebagai berikut : pernikahan di kantor kependudukan dan catatan sipil pada tanggal .................... (p-1bukti 1)

  2. Kehidupan rumah tangga penggugat dan tergugat hidup bahagia sesuai dengan tujuan perkawinan.

  3. Penggugat dan tergugat dikaruniai seorang anak laki-laki

  bernama ............ lahir di ........... pada tanggal............. (p-2)

  4. Penggugat dan tergugat bertempat tinggal bersama di ........ sebagai harta bersama.

  5. Telah terjadi pertengkaran yang tidak dapat didamaikan lagi terhitung tanggal .....................

  6. Baik keluarga penggugat dan tergugat dalam kehidupan

  rumah tangganya tidak tercapai tujuan penikahan yaitu bahagia, kekal, abadi sesuai ketuhanan YME.

  7. Antara penggugat dan tergugat dalam kehidupan rumah

  tangganya tidak tercapai tujuan pernikahan yaitu bahagia,kekal,abadi sesuai ketuhanan yme.

  8. Sangat wajar menurut hukum pernikahan antara

  penggugat dan tergugat diputus dmi hukum dengan segala akibatnya.

  9. Dengan perilaku tergugat yang tidak baik. Yang dapat

  mempengaruhi psikologis anak, maka penggugat memohon menjadi wali dari anak tsb.

  10. Apabila perkawinan ini diputus karena perceraian maka

  wajar pula tegugat dihukum untuk membayar biaya nafkah pada penggugat sebesar................ ditambah biaya pemeliharaan........... dan pendidikan anak sebesar... ditambah biaya pemeliharaan dan pendidikan anak sebesar... hingaa penggugat menikah lagi

  11. Bahwa karena adanya kekhawatiran terhadap harta

  berama yang diperoleh selama perkawinan antara pengguagt dan tergugat berupa tanah dan bangunan di jalan.............. dimohon agar dilakukan sta marital terhadap harta tersebut.

  ( petitum ) berdasarkan alasan –alasan yang telah penggugat sampaikan diatas maka dimohon dengan hormat majelis hakim yang memeriksa, memutuskan sebagai berikut.

  (primer ) 1. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan tersebut.

  • Barang siapa mengemukakan suatu hak/ barang,membantah hak orang lain/ mendalilkan suastu ,maka ia wajib membuktikan.

  • Si pemilik yang sebenarnya pemilik bisa saja kalah karena tidak bisa menunjukan bukti.
  • Surat
  • Saksi Ditujukan pada apa yang ia lihat, ketahui dan rasakan sendiri.
  • Persangkaan

  Memberatkan dan meringankan.

  berwenang yang mempunyai kekuaatan baik formil dan

materil dan mengikat ahli waris maupun pihak ke III

  c. Akta otentik  akta yang dibuat oleh / didepan pejabat yang

  b. Akta bawah tangan

  dijadikan bukti surat suatu perkara perdata

  a. Biasa  suatu surat yang sejak awal tidak dimaksudkan untuk

  41.

  40. Pembuktian formil

Ia tidak melihat apa yang menjadi latar terbitnya surat itu.

  pengguagat dan tergugat 2. Untuk memenangkan perkara/ permohonan dikabulkan.

  1. Untuk mengetahui adanya hubungan hukum antara

  39. Tujuan pembuktian dalam perkara perdata

  Kelemahan pasal 163 hir :

  38. Beban pembuktian

  Ttd

  (subsidiar) Ex quo et bono : mohon putusan menurut keadilan dan kepatutan Kuasa hukum tergugat Materai 6000

  4. Memutuskan pengguat dari wali anak hasil perkawinan penggugat dan tergugat.

  tergugat karena cerai menurut hukum dengan segala akibatnya

  3. Memutuskan perkawinan antara penggugat dan

  2. Mengabulkan gugatan cerai penggugat seluruhnya

  Hakim : persangkaan yang tentunya dilihat oleh hakim dan

  Uu : contoh : kadaluarsa  ekstingtif dan akuisatif. Pengakuan - Dalam sidang : merupakan bukti sempurna, karena dimuka sidang dan tidak terbantahkan. Luar sidang : kekuatan bukti bebas dan tidak mengikat hukum. Sumpah - Penambah : dumpah yang dibebankan hakim kepada penggugat karena buktinya masih kurang ( bisa pada tingkat pn dan pt ) Penaksir : sumpah yang dibebankan hakim kepada pengguagt dalam gugatan ganti kerugian dimana penggugat menaksir kerugian yang didapatnya Penentu : sumpah yang terjadi karena pembuktian dalam perkara minim sekali dan para pihak menghendaki perkara itu diputuskan oleh putusan pengadilan.

  42. Bukti yang tidak diatur dalam haper Pengetahuan hakim diluar sidang - Hasil Produk elektronik - 43.

  a. Referte :

  Tidak menolak,tidak menerima dan menyerahkan kebiajksaan pada hakim

  b. Tuntutan primer : tuntutan pokok

  Tuntutan subsidiair : tuntutan tambahan

  c. Ex agio et bono : mohon putusan menurt keadilan dan kepatutan.

  d. Unus testis ulus testis : 1 saksi bukan kesaksian e. Testimonium de auditum : saksi berdasarkan pendengaran.

  f. Amar  diktum putusan  isi suatu putusan yang berupa

  tuntutan primer dan sekunder

  44. 4 macam buku haper

  Dr. djamanat samosir,S.H., M.H  hukum acara perdata dan tahap - tahap penyelesaian perkara perdata Prof. R. Subekti,S.H.,M.H Hukum acara perdata - Moh. Taufik makarao,S.H.M.H hukum acara perdata -

  Prof.dr. soedikno mertokusumo  hukum acara perdata indonesia - Prof. Abdul kadar muhamad,S.H.  hukum acara perdata -

  45. Jawaban tergugat

  Eksepsi – tangkisan tergugat sehubungan dengan adanya gugatan - penggugat yang tidak langsung pada pokok perkara. Jawaban tergugat terhadap pokok perkara -

  46. Gugat balik :

  gugatan balasan yang diajukan oleh tergugat asli (penggugat dalam rekonvensi) yang digugat adalah penggugat asli (tergugat dalam rekonvensi) dalam sengketa yang sedang berjalan antara mereka. Manfaat gugat balik diajukan bersama dengan jawaban ;

  1. Manfaat waktu dan biaya

  2. Menyederhanakan putusan

  47. Pengecualian gugat balik :

  1. Pada tingkat banding

  2. Mempersoalkan putusan

  3. Mengenai kompetensi 4. Kapasitasnya bukan yang langdung berperkara .