ORGANISASI SENI PERTUNJUKAN Seni Tari Jilid 3 Kelas 12 Rahmida Setiawati 2008

Sumber: Koleksi Deden Jurusan Tari UNJ Sumber: Jurusan Tari UNJ Gb. 5.3 Teater Mat Suya Gb. 5.4 Tari PendetBali STSI BDG Kedutaan Jepang Sumber: Koleksi Deden Jurusan Tari UNJ Gb. 5.5 Nakoda Kapal Teater Grazz STSI Bandung

C. ORIENTASI KARAKTER ORGANISASI PERTUNJUKAN

Klasifikasi orientasi keterlibatan pengelola dalam organisasi seni pertunjukan dalam menerapkan manajemennya mempengaruhi orientasi organisasi dalam menjalankan laju dan perkembangan organisasi. Organisasi seni pertunjukan muncul membawa misi pengembangan karya cipta seni. Orientasi dapat bersifat bisnis dapat juga sebagai wadah pengembangan bakat seni yang dituangkan pada setiap produksinya. Banyak organisasi seni pertunjukan yang berorientasi untuk produksi saja, atau memandang bahwa karya seni menjadi salah satu bagian perencanaan program yang dijadikan kalender kegiatan produksi. Dengan demikian masalah manajemennya diatur berdasarkan format penempatan staf yang disesuaikan dengan kebutuhan pementasan. Manajemen organisasinya tumbuh kembang sebagai wahana menyalurkan hasil karya seni sebagai hobi, kajian ilmu, dan finansial diperoleh melalui pengelola itu sendiri atau staf yang bekerja maksimal mencari seponsor seadanya sebagai finansial tambahan, selebihnya para pelaku yang membiayai produksi. Di sisi lain, terjadi bahwa organisasi seni pertunjukan berorientasi kepada bisnis, maka wujud performansinya berbeda. Organisasi ini menjadikan karya seni sebagai pencarian nafkah, untuk mendatangkan keuntungan berlipat, serta realisasi pementasannya berharap dari aset sponsorship yang dijadikan sumber devisa dalam produksi seninya. Organisasi seni yang berorientasi bisnis memandang seni sebagai suatu komoditas bisnis atau industri. Organisasi ini banyak diminati oleh kalangan yang banyak berkembang di lahan pencari nafkah. Secara garis besar prototipe bentuk organisasi ini dapat digambarkan melalui model di bawah ini. Banyak Kegiatan Jenis Kegiatan Fokus Kegiatan Fokus Banyak Fungsi Bagan 5.1 Karakteristik Organisasi Pertunjukan

D. Fungsi manajemen

Keterlibatan pengelola dalam menjalankan organisasi menentukan pilihannya. Ada organisasi seni pertunjukan yang pengelolanya terlibat menjalankan manajemennya. Pengelola bertindak sebagai koreografer, artis, produser, pimpinan produksi, dan secara langsung mencurahkan total waktu untuk masalah manajemen organisasi yang dipimpinnya. Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum memiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimiliki untuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara profesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang terbatas. Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola B A D C terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni pengelola menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung. Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut: Bisnis Orientasi Organisasi Karya Seni Total waktu Paruh Waktu Bagan 5.2. Status Pengelola Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar terdahulu, keterlibatan pengelola ditunjukan melalui maket gambar Bagan 1. Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajari secara mendalam, orientasi berkarya pada organisasi seni pertunjukan yang bergerak di bidang bisnis dan paruh waktu berbeda karakteristiknya. Bentik organisasi seni pertunjukan yang menyediakan pengelola dan pengelolaan ditangani secara mandiri memiliki publik penonton yang berbeda karakteristiknya. F Profit bisnis, organisasi dikelola paruh waktu. Keterlibatan pengelola merangkapsebagai pelaku seni E Organisasi berorientasi pada karya seni semata. Dikelola pelaku seni itu sendiri, keterlibatannya paruh waktu. Pengelola merangkap sebagai artis, koreografer, produser, sutradara, marketing, dsb H Berorientasi kepada bisnis dan organisasi dikelola oleh pengelola yang menyediakan waktu secara penuh atau total dimanej dalam setiap produksi dan pementasannya. G Berorientasi kepada karya seni semata, tetapi organisasi dikelola oleh pengelola yang total waktunya.