Martua Frans Purba : Studi Eksperimen Dan Simulasi Pada Kampuh Pengelasan Busur Listrik Plat Baja St 40, 2010.
Sumber : Wiryosumarto 1992 Gambar 1.1 Pembagian Proses Pengelasan
Kerusakan pada bagian pengelasan merupakan hal yang lazim terjadi khususnya pada elemen-elemen mesin. Berdasarkan studi literatur dan orientasi
lapangan, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mempelajari kerusakan yang terjadi pada sambungan las, studi literatur menunjukan bahwa kerusakan pada
sambungan adalah disebabkan kesalahan pada proses penyambungan pengelasan, pemakaian arus yang lebih besar dari yang seharusnya.
Biasanya kelalaian pemilihan kondisi pengelasan dan jenis elektroda akan mengakibatkan Elektroda yang digunakan cacat atau retak, pemilihan kondisi
pengelasan yang disamakan dengan jenis elektroda dari penggunaan logam las yang tidak sesuai dengan logam induk.
1.2 Perumusan masalah
Memperhatikan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian kondisi pengelasan khususnya yang fokus kepada desain sambungan las kampuh dan
kuat arus yang disesuaikan dengan memperhatikan jenis elektroda yang dipilih. Pengelasan dilakukan dengan las busur listrik dan pemeriksaan kekuatan
sambungan serta metalurgi las, masing-masing akan dilakukan dengan uji tarik.
Proses pengelasan
Pengelasan Busur
Terendam Pengelasan Busur
logam terbungkus SMAW
Pengelasan busur
Logam gas Pengelasan
busur Berinti fluks
Pengelasan busur Tungsten Gas
GTAW
Martua Frans Purba : Studi Eksperimen Dan Simulasi Pada Kampuh Pengelasan Busur Listrik Plat Baja St 40, 2010.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara pengujian secara eksperimen dengan Metode Elemen Hingga Finite Element
Methode terhadap kekuatan sambungan las.
1.3.2 Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mempelajari desain sambungan las kampuh yang paling baik digunakan untuk menyambung bahan St 40 menggunakan elektroda RB
26 pada pengelasan busur listrik. 2. Mempelajari kuat arus yang paling baik digunakan untuk menyambung
plat baja St 40 menggunakan elektroda RB 26 pada pengelasan busur listrik.
3. Keadaan paling baik yang berdasarkan 1 dan 2 dijustifikasikan oleh pengujian tarik setiap spesimen yang disiapkan.
4. Mensimulasikan uji tarik spesimen dengan Metode Elemen Hingga Finite Element Methode.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui nilai hasil uji tarik, yang terjadi pada proses
penyambungan setelah proses pengelasan. 2.
Membandingkan hasil pengelasan, dengan cara mengetahui pengaruh hasil pengelasan dengan variasi sudut kampuh dan kuat
arus terhadap kekuatan tarik, pada pelat baja St 40. 3.
Dari data-data ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya tentang pengelasan listrik.
Martua Frans Purba : Studi Eksperimen Dan Simulasi Pada Kampuh Pengelasan Busur Listrik Plat Baja St 40, 2010.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini akan dibagi dalam beberapa bab. Secara garis besar, isi yang dimuat dalam skripsi ini adalah seperti yang tercakup dalam sistematika
penulisan berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistemetika penulisan.
BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisikan tinjauan umum tentang pengelasan, parameter pengelasan, dan persiapan sambungan.
BAB 3: METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas tentang metode yang dijalankan untuk mendapatkan hasil pengujian.
BAB 4: ANALISA HASIL PERCOBAAN
Pada Bab ini akan dibahas hasil pengujian yang didapat setelah proses sebelumnya dicapai.
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari analisa hasil percobaan pada Bab IV.
DAFTAR PUSTAKA