Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian tentang jumlah monosit pada paparan radiasi sinar X dari radiografi periapikal telah dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi dan Instalasi Radiologi RSGM Universitas Jember. Pengamatan dan penghitungan monosit dilakukan dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 1000 kali. Penghitungan monosit dilakukan dengan mengamati dan menghitung jumlah monosit pada tiap seratus leukosit. Perhitungan dilakukan dengan mengadakan identifikasi dan perhitungan paling sedikit 100 leukosit. Hasil penghitungan monosit akibat radiasi ionisasi paparan tunggal dan paparan ulangan radiografi periapikal ditunjukkan dalam gambar 4.1 dan tabel 4.1 berikut ini. Gambar 4.1 Sel monosit pada hapusan darah dengan perbesaran 1000x, monosit ditunjukkan dengan sel berbentuk bulat tampak berwarna keunguan dan inti dari monosit berbentuk seperti ginjal tanda panah Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Rata-Rata Jumlah Monosit pada Pengamatan 24 jam Setelah Paparan Radiasi Sinar X dari Radiografi Periapikal Dari Jumlah100 sel Keterangan: kontrol = tidak diberikan perlakuan; perlakuan 1 = kelompok perlakuan dengan dosis tunggal; perlakuan 2 = kelompok perlakuan dengan dosis total 14 kali paparan. Dari tabel 4.1 tersebut terlihat jumlah monosit paling sedikit terdapat pada kelompok dengan paparan radiasi ionisasi sebanyak 14 kali, dan jumlah monosit kontrol lebih tinggi dibanding kelompok yang lain. Sebelum data hasil penelitian di analisis, data tersebut lebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov yang dilakukan untuk melihat apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji Levene-Statistic yang bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen atau tidak. Keduanya menggunakan tingkat kesalahan p 0,05. Kontrol Perlakuan 1 Perlakuan 2 1 17 11 7 2 21 10 9 3 18 13 8 4 17 10 11 5 15 13 9 6 17 12 11 x 17,5 11,5 9,2 Tabel 4.2 Hasil Uji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Kelompok Sampel Nilai Signifikasi Kelompok Kontrol tanpa paparan radiasi sinar X 0,787 Kelompok Perlakuan 1 perlakuan dengan paparan tunggal 0,976 Kelompok Perlakuan 2 perlakuan dengan paparan ulangan sebanyak 14 kali 0,957 Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas menggunakan Levene-Statistic Nilai Signifikansi Levene-Statistic 0,955 Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa masing-masing kelompok sampel didapatkan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05, maka data yang dihasilkan berdistribusi normal. Tabel 4.3 hasil uji homogenitas Levene-Statistic mendapatkan nilai signifikansi 0,955. Nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data yang didapat adalah homogen. Data yang didapatkan berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah monosit akibat paparan radiasi sinar X dari radiografi periapikal diantara kelompok kontrol tanpa paparan, kelompok perlakuan pertama satu kali paparan, dan kelompok perlakuan kedua 14 kali paparan dilakukan uji statistik One-Way Anova. Uji statistik One-Way Anova dengan tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05. Hasil analisis dinyatakan berbeda bila p0,05. Tabel 4.4 Hasil Uji One-Way Anova pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan Sum of Square df Mean Square f Sig. Between groups 221.778 2 110.889 39.761 ,000 Within groups 41.833 15 2.789 Total 263.611 17 Berdasarkan hasil uji statistik One-Way Anova didapatkan p0,05, artinya terdapat perbedaan jumlah monosit akibat paparan radiasi sinar X dari radiografi periapikal diantara kelompok kontrol K, kelompok perlakuan perlakuan pertama P1, dan kelompok perlakuan kedua P14. Selanjutnya dilakukan uji statistik Least Significance Difference LSD untuk mengetahui kelompok manakah yang berbeda secara bermakna. Ringkasan hasil uji statistik LSD dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Uji LSD pada Ketiga Kelompok 24 jam setelah pemaparan radiasi sinar X dari Radiografi Periapikal K P 1 P 14 K - 0,000 0,000 P 1 0,000 - 0,029 P 14 0,000 0,029 - Dari hasil analisa data dengan uji LSD didapatkan semua data p0,05 pada tiap perlakuan dan kontrol tabel 4.5, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok P1, kelompok kontrol dengan kelompok P14, dan kelompok P1 dengan kelompok P14.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

JUMLAH SEL PADA ISOLAT MONOSIT SETELAH PAPARAN TUNGGAL RADIASI SINAR X DARI RADIOGRAFI PERIAPIKAL

2 16 63

Analisis paparan radiasi hambur akibat ketebalan dan luas lapangan penyinaran pada radiografi sinar X - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

Analisis paparan radiasi hambur akibat ketebalan dan luas lapangan penyinaran pada radiografi sinar X - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Analisis paparan radiasi hambur akibat ketebalan dan luas lapangan penyinaran pada radiografi sinar X - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 11

Analisis paparan radiasi hambur akibat ketebalan dan luas lapangan penyinaran pada radiografi sinar X - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) 285F02 chapter I

0 0 4

Analisis paparan radiasi hambur akibat ketebalan dan luas lapangan penyinaran pada radiografi sinar X - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) 285F02 chapter II

0 0 17

Analisis paparan radiasi hambur akibat ketebalan dan luas lapangan penyinaran pada radiografi sinar X - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

Analisis paparan radiasi hambur akibat ketebalan dan luas lapangan penyinaran pada radiografi sinar X - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

3993 1 7869 1 10 20170131

0 0 6

HUBUNGAN FRAGMEN ASENTRIK KROMOSOM DAN MIKRONUKLEI PADA SEL LIMFOSIT DENGAN PAPARAN RADIASI SINAR X - e-Repository BATAN

0 3 26