Redesign Taman Kota Tegar Beriman Melalui Pendekatan Urban Landscape Design

REDESIGN TAMAN KOTA TEGAR BERIMAN KABUPATEN
BOGOR MELALUI PENDEKATAN URBAN LANDSCAPE
DESIGN

IRFAN ADI PERMANA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Redesign Taman Kota
Tegar Beriman Melalui Pendekatan Urban Landscape Design adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2016
Irfan Adi Permana
NIM A44110036

ABSTRAK
IRFAN ADI PERMANA. Redesign Taman Kota Tegar Beriman melalui
Pendekatan Urban Landscape Design. Dibimbing oleh INDUNG SITTI
FATIMAH.
Urban landscape design merupakan desain sebuah kota yang mampu
memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Urban
landscape diciptakan dalam berbagai desain, salah satunya yaitu taman kota.
Taman kota merupakan fasilitas yang mampu mengakomodasi kegiatan manusia
didalamnya. Sebuah taman kota dapat dijadikan sebuah landmark dari sebuah
kota. Kabupaten Bogor memiliki sebuah taman untuk rekreasi, tetapi tidak banyak
taman untuk masyarakat perkotaan atau taman publik, terdapat sebuah taman kota
yang terletak di pusat pemerintahan namun penggunaanya kurang maksimal yaitu
penggunaan taman tidak digunakan oleh banyak orang. Penelitian ini dilakukan
untuk mengakomodasi sebuah desain yang fungsional, estetik, dan dapat

menjadikan taman sebagai landmark kota. Penelitian ini dilakukan secara spasial
dan deskritif.

ABSTRACT
IRFAN ADI PERMANA. Redesign Tegar Beriman City Park with Urban
Landscape Design Approach. Suvervised by INDUNG SITTI FATIMAH.
Urban landscape design is an approach on designing a city which gives
positive impact on its civilians by providing a habitable environment. Urban
landscape comes in many form, one of them is city parks. City park one of the
facilitate provided by the city where people can do several activities inside. City
park also serve as a landmark of the city. Bogor district has several parks with
recreational function but not many city parks available serves as a public space.
One of them are a park located near the central government of Bogor district. The
purpose of this study was to redesign a functional, aesthetic city park that could
also be a landmark on the district. This study use spatial and descriptive analysis
method.
Keywords: bogor district, city park, urban landscape design

© Hak cipta milik IPB, tahun 2016
Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan
laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tidak
merugikan kepentingan yang wajar IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

REDESIGN TAMAN KOTA TEGAR BERIMAN KABUPATEN
BOGOR MELALUI PENDEKATAN URBAN LANDSCAPE
DESIGN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Arsitektur Lanskap
pada
Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahuwataala atas
segala karunia-Nya sehingga penyusunan usulan penelitian yang berjudul
“redesign taman kota Kabupaten Bogor dengan pendekatan urban landscape” ini
berhasil diselesaikan. Penulis berharap penelitian ini akan berjalan sesuai dengan
rencana pada usulan penelitian yang telah dibuat. Dukungan dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan demi lancarnya penelitian ini.
Pada kesempatan ini sebagai bentuk rasa syukur penulis kepada Allah Swt,
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan kepada
1. orang tua tercinta, Bapak Jejen Jaenudin dan Ai Hasanah, Spd. atas semua
kasih sayang, doa terbaik, dan motivasi yang tidak akan pernah bisa terbalas;
Adikku tercinta Faisal Firmansyah dan Gina Mustika atas do’a dan motivasi;
Kakek dan Nenek tercinta Dana Wirya, Siti Rukayah, dan Kokom komariah;
Keluarga besar Paman Rusnalim, SPdi. dan Bibi Enen nurjanah, Lilis atas
dukungan materil, motivasi dan do’a selama studi di IPB;

2. Dr. Ir. Indung Sitti Fatimah, M.Si. selaku pembimbing yang memberi bantuan,
dukungan, motivasi, bimbingan serta arahan kepada penulis selama
penyeleseaian karya ini;
3. seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah berjasa
dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sangat menyadari bahwa proposal ini belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kelancaran dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pemerintah
Kabupaten Bogor.
Bogor, Maret 2016
Irfan Adi Permana

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR


vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

1

Manfaat Penelitian

2

Kerangka Pikir Penelitian


2

TINJAUAN PUSTAKA

3

Desain

3

Taman kota

3

Urban Landscape Design

3

METODOLOGI


6

Lokasi dan Waktu

6

Proses Desain

8

Metode Penelitian

8

Batasan Penelitian

9

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi umum

Aspek Fisik dan Biofisik

9
9
9

Iklim

10

Geologi dan tanah

11

Topografi dan Drainase

11

Hidrologi


12

Pemandangan (view)

12

Vegetasi

12

Satwa

13

Sirkulasi dan aksesibilias

13

Fasilitas dan utilitas pada taman


14

Kondisi sosial

17

Analisis dan Sintesis Fisik serta Biofisik

17

Aksesibilitas dan sirkulasi

17

Pemandangan (view)

21

Kenyamanan iklim

22

Vegetasi

25

Tanah

30

Topografi dan hidrologi

31

Analisis dan sintesis kondisi sosial

33

Kondisi sosial

33

Kebiasaan Pengguna taman

35

Konsep

37

konsep dasar

37

Konsep desain

39

Konsep pengembangan

40

Konsep ruang dan fasilitas

40

Konsep sirkulasi

43

Konsep vegetasi

45

Konsep penerapan urban landscape design

47

Block plan

50

Siteplan

51

Desain sirkulasi

51

Desain ruang olahraga

55

Desain ruang komunitas

55

Desain children Playground

57

Desain ruang rekreasi

59

Desain ruang inti (focal point)

61

Desain pencahayaan

63

SIMPULAN DAN SARAN

95

Simpulan

96

Saran

96

DAFTAR PUSTAKA

97

DAFTAR TABEL
Tipologi ruang terbuka
Tipe taman kota

4
5

Jenis tanaman dan populasinya di dalam taman
Fasilitas dan utilitas di dalam taman
redesain kebutuhan ruang taman.
daftar pohon berbunga dan semak berbunga putih sebagai estetika taman.
daftar pohon peneduh eksisting yang dipertahankan.
daftar pohon yang dilakukan pengurangan.

12
14
42
46
46
47

DAFTAR GAMBAR
Kerangka pikir penelitian
Lokasi penelitian
Proses desain Booth (1983)
Grafik rata-rata suhu udara Kecamatan Cibinong tahun 2014
Grafik rata-rata lembab nisbi Kecamatan Cibinong tahun 2014
Grafik rata-rata kecepatan angin Kecamatan Cibinong tahun 2014
Kondisi topografi pada taman
Sirkulasi menuju dan di dalam taman
Peta invent lingkungan sekitar taman
Peta inventarisasi taman
Peta analisis sirkulasi
Peta analisis view
Pohon besar yang mempengaruhi klimatologi
Strata vegetasi
Semak tinggi
Semak rendah sebagai pembatas visual
Semak sedang sebagai pembatas yang kuat
Groundcover sebagai elemen pembentuk garis
Tipe bukaan dan penutupan vegetasi
Vegetasi sebagai bingkai
Garis pembentuk arsitektural
Peta analisis hidrologi
Diagram penilaian fasilitas taman
Diagram bentukan pola yang diinginlkan pengunjung
Diagram jenis material yang diinginkan pengunjung
Diagram kebutuhan ruang bagi pengunjung
Kebiasaan pengguna taman
Ilustrasi perilaku vandalisme
konsep dasar urban landscape design
Ilutrasi konsep design
Pola angular geometry
Pola sircular geometry
Konsep pengembangan sirkulasi
Penerapan ruang bagi masyarakat urban
Memperkaya bentukan sebelumnya
Tipe signage yang digunakan
Blockplan
Siteplan

2
7
8
10
10
11
11
14
18
19
20
23
24
25
26
27
27
28
29
30
31
32
33
34
34
35
36
36
37
39
43
43
44
47
48
49
52
53

Ilustrasi perspektif keseluruhan taman
Ilustrasi 3D ruang olahraga
Ilustrasi 3D ruang komunitas
Ilustrasi 3D children playground bagian perosotan
Ilustrasi 3D bagian wall climbing dan rubik game
Ilustrasi 3D jungkat jungkit dan ayunan
Ilustrasi 3D sub ruang sosial
Ilustrasi 3D sub ruang privat tipe single and double
Ilustrasi 3D sub ruang privat tipe single
Ilustrasi 3D sub ruang privat tipe memanjang berpartisi
Ilustrasi 3D ruang inti (focal point)
Ilustrasi 3D ruang inti (focal point) 2
Ilustrasi 3D signage
Ilustrasi 3D pencahayaan
Detail air mancur HS-01.1
Detail air mancur HS-01.2
Detail air mancur HS-01.3
Detail rumput sintetis HS-02
Detail partisi HS-03.1
Detail partisi HS-03.2
Detail bangku komunitas HS-04
Detail bangku privat tipe 1 HS-05.1
Detail bangku privat tipe 1 HS-05.2
Detail bangku privat tipe 2 HS-6.1
Detail bangku privat tipe2 HS-06.2
Detail bangku privat tipe 3 HS-07.1
Detail lampu R.komunitas HS-08
Detail lampu taman HS-09
Detail childreen playground HS-010.1
Detail childreen playground HS-010.2
Detail childreen playground HS-010.3
Detail bangku rubik HS-011
Detail signage HS-012.1
Detail signage HS-012.2
Detail sculpture HS-013
Detail pavement R.komunitas HS-014
Detail lapang basket dan futsal HS-015
Detail ayunan HS-016
Detail jungkat-jungkit HS-017
Detail drainase HS-016.1
Detail drainase HS-016.2
Planting plan vegetasi eksisting yang dipertahankan
Planting plan vegetasi berbunga
Planting plan groundcover berbunga
potongan

54
55
56
58
58
58
59
60
60
61
62
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95

DAFTAR LAMPIRAN
Peta Administratif Kabupaten Bogor
Peta curah hujan Kabupaten Bogor
Peta pengelompokan jenis tanah

97
97
97

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Bogor dikategorikan sebagai kawasan perkotaan khususnya di
daerah Kecamatan Cibinong yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten
Bogor. Kecamatan Cibinong melakukan banyak pembangunan dalam berbagai
sektor diantaranya bisnis dan industri. Hal tersebut dapat dilihat dari
pembangunan perkotaan seperti pabrik dan department store. Pembangunanpembangunan tersebut kurang didukung dengan adanya ruang publik, misalnya
taman kota. Taman kota merupakan salah satu tempat berkumpul masyarakat
perkotaan.
Kabupaten Bogor memiliki sejumlah taman yang umumnya berfungsi
sebagai tempat wisata, seperti Taman Safari, Taman Matahari, dan Taman Bunga
Nusantara. Namun taman tersebut tidak dapat dinikmati oleh semua kalangan
masyarakat, khususnya masyarakat dengan perekonomian rendah. Kabupaten
Bogor sendiri mempunyai taman kota yang mampu digunakan tanpa harus
mengeluarkan biaya atau gratis tepatnya di Taman Kota Tegar Beriman yang
terletak dipusat pemerintahan Kabupaten Bogor terletak di Kecamatan Cibinong.
Tetapi taman tersebut kurang mendapat perhatian dari masyarakat, tidak ramai
pengunjung dan identitas taman kurang terlihat, sehingga Taman Kota Tegar
Beriman tidak dikenal oleh banyak orang.
Setelah pembangunan, taman mengalami beberapa masalah diantaranya :
bentukan desain yang tidak saling mendukung salah satunya bentuk dan skala,
taman sulit terlihat, dan lapisan pengunjung tidak dari semua kalangan. Menururut
Rapim dan Utomo (2008) dalam mendesain sesuatu secara ideal, dikenal istilah
form must follow function yang berarti setiap benda harus direncanakan dan
didesain sebaik mungkin. Fasilitas taman yang menonjol yaitu air mancur dengan
ukuran yang besar dan tinggi yang mudah terlihat tapi sulit untuk dinikmati.
Taman tersebut memiliki sejumlah elemen taman yang sudah terbangun dengan
bentukan standar atau modular, sehingga mengurangi daya tarik masyarakat
terutama kalangan bergaya hidup perkotaan atau masyarakat urban. Masyarakat
urban disebut urbanitas yang berasal dari bahasa latin Urbs yang artinya orang
bebas dan beradab, tempat yang bermasyarakat, berbudaya, dan berpemerintah
(Wiryomartono 2002), oleh karena itu perlu dilakukan sebuah desain ulang pada
taman kota dan memberikan rekomendasi desain yang memenuhi kebutuhan
masyarakat urban.
Konsep urban landscape design dinilai mampu menciptakan kebutuhan
ruang fisik kepada manusia dengan berbagai macam desain yang beragam, baru,
tegas dan konsisten serta sustainable. Desain yang beragam mampu memberikan
makna yang berbeda kepada setiap manusia dan memberikan suasana tersendiri
bagi manusia (Booth 1998).
Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini bertujuan :
1. identifikasi taman serta menganalisis potensi dan kendala taman kota tegar
beriman, dan
2. mendesain ulang Taman Kota di Kabupaten Bogor.

2

Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. menambah wawasan dan pengetahuan desain dalam bidaang arsitektur
lanskap, dan
2. memberikan referensi desain taman kota kepada pemerintah dan swasta
Kabupaten Bogor yang dapat meningkatkan estetika kota khususnya dan
seluruh warga Negara Indonesia pada umunya.
Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian redesign Taman Kota Tegar Beriman melalui
pendekatan urban landscape design disusun berdasarkan kurang maksimalnya
penggunaan taman kota oleh masyarakat sekitar taman. Dilakukan proses
perancangan ulang guna memberikan kebutuhan fasilitas bagi pengguna dan
memberikan desain yang mampu memberikan keindahan. Penjelasan kerangka
fikir terlihat pada Gambar 1.

Kabupaten Bogor

Ruang Kota

Taman Kota

Tidak fungsional
dan tidak estetis

Penggunan tidak
ramai

Wadah
ekspresi

Tidak ada
identitas

Rekreatif

Redesign taman kota melaului pendekatan Urban
Lanskap
Rekomendasi desain

Gambar 1 Kerangka pikir penelitian

3

TINJAUAN PUSTAKA
Desain
Menurut Simond (1983), perancangan adalah sebuah proses kreatif yang
mengintegrasikan aspek teknologi, sosial, ekonomi, dan biologi serta efek
psikologis dan fisik yang ditimbulkan dari bentuk, bahan, warna dan ruang, hasil
dan pemikiran yang saling berhubungan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
perancangan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar fleksibel dan
dapat mengakomodasi sarana yang lama dengan yang baru. Menurut Booth (1983),
perancangan merupakan kombinasi ilmu dan seni yang berfokus pada
penggabungan manusia dengan aktifitas di ruang luar.
Perancangan merupakan ilmu dan seni pengorganisasian ruang dan massa
dengan mengkomposisikan elemen lanskap alami dan non alami, serta kegiatan
yang ada di dalamnya agar tercipta suatu karya ruang yang secara fungsi berdaya
guna dan secara estetik bernilai indah sehingga tercapai kepuasan jasmaniah dan
rohaniah manusia serta makhluk hidup lain di dalamnya, selaras dengan factor
ruang, waktu dan geraknya (Ranchman 1984).
Taman kota
Menurut Simonds (1983), taman kota adalah salah satu fasilitas kota yang
disediakan dan dipelihara oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rekreatif
seperti rileks, kesenangan, istirahat, olah raga, permainan, pemandangan,
pendidikan, dan lain-lain. Taman-taman kota ini dapat berbentuk lapangan olah
raga, hutan kota, taman untuk duduk – duduk, taman untuk pejalan kaki atau
taman penghias yang beragam luas dan keindahannya.
Laurie (1990) menyatakan bahwa taman menunjukan peradaban dan
kebudayaan suatu bangsa, perasaan cinta akan keindahan dan dari taman kita
dapat menambah pengetahuan tentang vegetasi, terutama yang bersifat estetik.
Taman kota dibuat oleh pemerintah, mempunyai fungsi sebagai tempat rekreasi,
baik rekreasi aktif yang dilengkapi dengan sarana lapangan olah raga, rekreasi
pasif menghirup udara segar dan untuk menghilangkan kejenuhan. Selain itu
taman kota juga dapat menambah keindahan visual perkotaan, dan diharapkan
mampu berperan sebagai wadah ataupun tempat berkumpul yang dapat berfungsi
sebagai: fungsi sosial, yaitu sebagai tempat sosialisasi bagi masyarakat perkotaan
dari segala umur; fungsi keseimbangan agar lingkungan tetap terjaga
kelestariannya; fungsi keindahan memberi nilai estetik visual untuk dinikmati
pengunjungnya; fungsi ekologis agar lingkungan tetap lestari; dan fungsi edukasi
yaitu sebagai sarana untuk menambah pengetahuan akan vegetasi
(Khrisrachmansyah 2007).
Urban Landscape Design
Urban landscape design adalah kegiatan memecahkan masalah, proses
pembuatan keputusan, dan proses pembuatan suatu karya seni seni. Seni dapat
disebut sebagai solusi yang dapat mempengaruhi ruang dan waktu untuk
memecahkan masalah. Sebuah seni atau art dapat menghasilkan desain, semakin

4

bagus nilai seni yang dimiliki maka desain yang dihasilkan akan semakin bagus,
seni tersebut dapat diaplikasikan kedalam ruang untuk memecahkan masalah
(Echbo 1964).
Ratusan tahun belakang ini kontrol publik terhadap sebuah lanskap telah
berkembang menjadi sesuatu yang harus diperhatikan, lanskap menjadi salah satu
pembangunan perkotaan, pembangunan gedung dan struktur kota lainnya
berkembang menjadi sebuah masalah perkotaan, oleh karena itu pembangunan
sutu lanskap dapat mengontrol dan menyeimbangkan lanskap perkotaan, sehingga
kualitas perkotaan menuju arah yang lebih baik dan estetik (Echbo 1964).
Kepadatan di daerah urban atau perkotaan yang didominasi oleh area
terbangun sangatlah kompleks dan tidak dapat diprediksi, sehingga sebuah kota
sangat rentan terhadap perubahan tata guna dan fungsi lahan seiring dengan
berjalannya waktu (Eckbo 1964).
Landmark adalah sebuah aksen, fitur, atau focal point atau titik balik pada
suatu lanskap. Landmark dapat diidentifikasi berdasarkan ukuran, bentuk, warna,
tektur, fungsi, detail, atau konten yang kontras dengan lingkungan sekitarnya.
Sebuah landmark dapat ditemukan pada sebuah alam, badan air, batu, perbukitan,
pegunungan, area urban dan suburban, bangunan spesial, persimpangan jalan,
dan fitur lanskap lainnya (Eckbo 1964).
Tabel 1 Tipologi ruang terbuka
Tipe ruang terbuka
Jalur Hijau

Padang rumput

Hutan / taman
nasional

Tempat bermain

Halaman dan
pemakaman
(sumber : Dean B)

Karakter dan fungsi
Sebuah ruang hijau yang meliputi alur dan jalan, baik
itu berupa jalan setapak, rute perkotaan , dan koridor
perkotaan maupun koridor untuk satwa liar yang
ditujukan agar satwa melakukan perjalanan melalui
daerah perkotaan, biasanya mengikuti sungai atau jalan
di tengah perkotaan, koridor kereta api bekas. Area
hijau pedesaan, dan inti perkotaan.
Area yang memliki bukaan hijau termasuk danau,
kolam, sungai, kanal dan sungai, yang menyediakan
habitat satwa liar yang beragam, menawarkan nilai
rekreasi dan dapat digunakan sebagai koridor
perpindahan satwa.
Sebuah hutan atau semak belukar, pohon yang tersisa
dalam keadaan alami, hutan cadangan, dan daerah
dengan akses terbatas ke daerah-daerah kaya akan
satwa liar.
Ruang terbuka secara resmi ditata untuk rekreasi aktif,
seperti : sepak bola atau rugby, termasuk lapangan
golf. Pengelolaan /kepemilikan dapat dibagi antara
sekolah, klub dan masyarakat luas untuk menyediakan
sarana dan prasarana dalam bentuk beragam permainan
Terletak berdekatan dengan gereja dan sering
memberikan penghijauan, memberikan oasis di jantung
perkotaan.

5

Tabel 1 Tipologi ruang terbuka (lanjutan)
Tipe ruang terbuka
Ruang sisa
Taman
Penghijauan
Square

Plaza

Komunal garden

Privat garden
Playground

Courtyard
atrium

Karakter dan fungsi
Ruang semi public, perkebunan, lahan yang disewakan
kepada individu oleh otoritas setempat.
Pada Tabel 2
Sebuah ruang publik informal yang hijau, lapang
olahraga, perkebunan, pertanian.
Sebuah ruang publik formal, tidak lebih besar dari blok
dan terletak di titik fokus dari pemukiman didominasi
bangunan, biasanya membuka dan menyediakan ruang
rekreasi.
Sebuah ruang publik yaitu halaman depan
gedung/bangunan yang bersifat komersial (kantor /
ritel).
Sebuah ruang semi-swasta tidak dapat diakses untuk
masyarakat umum, biasanya terletak di dalam interior
sebuah blok, menyediakan ruang hijau dan dikelola
secara terpusat bagi warga khusus.
Sebuah ruang pribadi yang terletak di dalam plot yang
berdekatan dengan bangunan.
Sebuah daerah kecil yang didedikasikan untuk
permainan anak-anak, yang berpagar dan jarak yang
dapat ditempuh dengan berjalan atau dekat dengan
rumah.
Sebuah ruang terbuka privat sering untuk kendaraan
servis / parkir.
Kaca tertutup semi- publik atau ruang pribadi, area
tempat duduk dan sebagai perangkap matahari untuk
menciptakan kenyamanan penghuni atau pengunjung.

(sumber : Dean B)
Tabel 2 Tipe taman kota
Tipe dan fungsinya

Luasan dan
jarak dari
rumah
Taman wilayah dan ruang terbuka
Jalur penghubung antar
400 hektar
kota, ruang terbuka, 3.2 – 8 km
greenbelt corridor, dan
jalur transportasi public.

(sumber : Dean B)

Karakteristik

Area yang besar mulai dari dataran
rendah hingga dataran tinggi. Area
bukan untuk publik melainkan lebih
untuk menjaga lingkungan. Area ini
dapat digunakan sebagai rekreasi
tetapi tidaak untuk rekreasi yang
bersifat intensif atau aktif, dan parkir
disediakan khusus.

6

Tabel 2 Tipe taman kota (lanjutan)
Tipe dan fungsinya
Taman kota
Taman
untuk
dikungjungi
diakhir
minggu, dapat diakses
kendaraan
pribadi,
transportasi publik.
Taman kawasan
Taman
untuk
dikunjungi
diakhir
minggu, akses melalui
jalan kaki, sepedah,
mobil, bus.

Luasan dan jarak dari
rumah

Karakteristik

60 hektar (i) gunung, bukit, padang rumput,
< 3.2 km taman nasional, hutan dll. (ii) taman
resmi untuk rekreasi aktif dan pasif.
berisi permainan setidaknya 40
hektar, dan Parkir mobil yang
memadai
20 hektar Pengaturan lanskap dengan berbagai
< 1.2 km kegiatan, termasuk fasilitas olahraga
dan bermain, bermain anak-anak
untuk usia yang berbeda kelompok ,
dan
rekreasi
informal
yang
pengejaran. Harus menyediakan
beberapa parkir mobil.

Taman lokal
Untuk pejalan kaki

2 hektar Menyediakan permainan, children
< 0.4 km playground, sitting area, konservasi,
lanskap pendidikan, dan mewadahi
tempat bermain yang cukup.
Taman lokal kecil dan ruang terbuka
Pejalan kaki, orang tua,
< 2 hektar Kebun, sitting area, children
anak
kecil,
orang
0.4 km playground,
dan
konservasi
disekeliling taman.
lingkungan.
Ruang terbuka linier
pedestrian
Tergantung Towpaths Canal , jalur , tidak
ketersediaan dipakai kereta api layak dan rute
lahan lainnya
yang
memberikan
kesempatan bagi informal yang
rekreasi , dan daerah yang tidak
sepenuhnya
dapat
diakses
masyarakat tetapi berkontribusi pada
kenikmatan ruang.
(sumber : Dean B)

METODOLOGI
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan pada taman kota yang sudah terbangun yaitu Taman
Kota Tegar Beriman yang berlokasi di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Taman berada di pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, tepatnya

7

disamping kantor Bupati Bogor. Taman dengan luasan 1.2 ha, Secara geografis
taman terletak pada koordinat 6° 28'45.92"LS dan 106° 49'24.65"BT. Gambar 2.

Kab Bogor

Kec Cibinong

Kantor Bupati

Gambar 2 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan mulai dari bulan November
2014 hingga Januari 2015 untuk pengumpulan data, dan empat bulan untuk
pengolahan data mulai dari Januari 2014 hingga dengan Maret 2015.
Table 1 Kebutuhan, jenis, dan sumber data penelitian
No
1

2

3

4

5

Jenis
Peta dasar

Kegunaan
Mengetahui ukuran
dan batasan taman
dan mendesain.
Buku standar perancangan
Pembuatan desain
taman
taman kota
berdasarkan standar.
Analisis dan
Data umum
a. Letak
geografis
dan pengaruh terhadap
kegunaan taman
administratif
b. Topografi & kemiringan
c. Geologi & tanah
d. Hidrologi
e. Iklim
f. Vegetasi
Data sosial
Menganalisis faktor
a. Aktifitas user
sosial budaya yang
b. Sirkulasi user
mempengaruhi
perilaku user dalam
melakukan
pergerakan.
Data visual
Menganalisis
Good view
karakteristik taman
Bad view

Sumber
Google earth

Time saver

Data Sekunder

Wawancara dan
kuisioner

Pengamatan
langsung

8

Proses Desain
Booth (1983) menyatakan bahwa proses desain umumnya memiliki tahaptahap seperti Gambar 4. Kegiatan penelitian ini hanya melakukan tahap-tahap
tertentu mengacu proses desain oleh Booth, yaitu inventarisasi, analisis, desain,
dan gambar konstruksi.

Gambar 3 Proses desain Booth (1983)
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada peneltian ini sebagai berikut:
1. Riset dan analisis
Inventasrisasi
Pada tahap ini dilakukan inventarisasi dilakukan dengan cara survey
lapang, wawancara dan pembagian kuisioner kepada masyrakat yang sedang
memasuki taman sebanyak 40 kuisioner (minimum responden 30).
Pengumpulan data yang di lakukan mengenai data basemap, fisik bio-fisik,
dan sosial. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi pustaka
atau ke dinas terkait (DKP Kabupaten Bogor/BAPPEDA dan Dinas lainnya).
Analisis-Sintesis
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini berupa analisis spasial dan
deskriptif, analisis dilakukan meliputi analisis terhadap aspek fisik maupun
bio-fisik, menganalisis aspek fisik seperti potensi serta kendala serta
memperhatikan good view dan bad view pada taman kota tegar beriman.
Menganalisis aspek bio-fisk seperti letak geografis dan administratif, topografi
& kemiringan, Geologi & tanah, Hidrologi, Iklim, Vegetasi. Menganalisis
aspek sosial pada lingkungan taman seperti, bagaimana user menggunakan

9

taman, karakter user di dalam taman dan keinginan user terhadap taman.
Pembuatan analisis ditransformasi ke dalam bentuk spasial 2D sehingga hasil
analisis dapat di ketahui secara spasial dan kemudian dapat di lakukan tahapan
selanjutnya yaitu sintesis. Tahapan sintesis yang dilakukan yaitu
menggabungkan semua peta spasial anlisis ke dalam satu bentuk spasial atau
overlay.
2. Perancangan
Tahap dilakukan dalam perancangan yaitu melakukan konsep dasar dan
konsep desain, diagram fungsi keterhubungan taman, hal tersebut dilakukan
agar mengetahui ruang-ruang mana yang dapat dihubungkan sehingga
menghasilkan ruang pada taman yang dapat digunakan sesuai dengan fungsi
dan desainnya. Tahapan selanjutnya yaitu pengembangan konsep yang
menghasilkan blockplan, siteplan,
3. Gambar-gambar konstruksi
Tahap yang dihasilkan, gambar perspektif, animasi, potongan, planting
plan. dan gambar detail.
Batasan Penelitian
Penelitian in berfokus pada studi mengenai desain lanskap untuk
menyediakan taman kota yang fungsional dan estetis bagi Kabupaten Bogor.
Penelitian ini dilakukan pada salah satu Taman Kota di Kabupaten Bogor dengan
status kepemilikan pemerintah. Selain itu, produk yang dihasilkan dari penelitian
ini terbatas pada produk desain lanskap berupa concepplan, siteplan, planting
plan, gambar perspektif, gambar potongan, dan gambar detail.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi umum
Aspek Fisik dan Biofisik
Aspek fisik dan biofisik yang diinventaris pada area penelitian meliputi
aspek-aspek yang terkait dalam redesain taman diantaranya: batas taman dan
geografi, sirkulasi dan akesibilitas, geologi dan tanah, topografi, hidrologi, iklim,
vegetasi, fasilitas dan utilitas serta view.
Lokasi penelitian secara administratif berada di Kecamatan Cibinong yaitu
dipusat pemerintahan Kabupaten Bogor, lokasi penelitian pada sebuah taman kota
yang sering disebut Taman Kota Tegar Beriman, posisi taman tersebut berada di
kawasan pemerintahan kota bogor dengan kepemilikan/bertanggung jawab oleh
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor. Secara geografis taman
tersebut terletak pada koordinat 6°28'45.92"LS dan 106°49'24.65"BT dengan
batas wilayah sebagai berikut :
a. Jalan indah di sebelah Utara,
b. Jalan raya Tegar Beriman di sebelah Selatan,
c. Jalan bersih di sebelah Barat, dan
d. Jalan pemda di sebelah Timur

10

Iklim
Berdasarkan peta rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bogor tahun (20122032) yang di keluarkan oleh BAPPEDA, curah hujan Kecamatan Cibinong
berkisar antara 3000-4000 mm3/tahun.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
statsiun Darmaga Bogor tahun 2014, suhu udara rata-rata pada kawasan
Kecamatan Cibinong adalah 25.93ºC dengan suhu maksimum terjadi pada bulan
Oktober, yakni sebesar 26.8ºC, sedangkan suhu udara minimum terjadi pada bulan
Januari, yakni sebesar 24.6ºC. Tingkat kelembaban nisbi udara pada taman ini
rata-rata sebesar 82.83% dengan kelembaban nisbi maksimum terjadi pada bulan
Januari dan Februari, yakni sebesar 89%, sedangkan kelembaban nisbi minimum
terjadi pada bulan September, yakni sebesar 73%. Kecepatan angin dengan
kecepatan rata-rata pada taman yaitu sebesar 3.9 knot dengan kecepatan
maksimum terjadi pada bulan September, yakni sebesar 5 knot, sedangkan
kecepatan angin minimum terjadi pada interval bulan Januari, yakni sebesar 2
knot. Grafik suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin pada tahun 2014
masing-masing disajikan pada gambar berikut :
27.0
26.5
26.0
25.5
25.0
24.5
24.0
23.5
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
Suhu udara ( C ) 2014

Gambar 4 Grafik rata-rata suhu udara Kecamatan Cibinong tahun 2014
(Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2014)
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
Lembab nisbi (%) 2014

Gambar 5 Grafik rata-rata lembab nisbi Kecamatan Cibinong tahun 2014
(Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2014)

11

6
5
4
3
2
1
0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
Kecepatan Angin (knot) 2014

Gambar 6 Grafik rata-rata kecepatan angin Kecamatan Cibinong tahun 2014
(Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2014)
Geologi dan tanah
Berdasarkan peta rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bogor tahun (20122032) yang di keluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA), jenis batuan yang berada pada Kecamatan Cibinong merupakan
jenis batuan endapan permukaan sedangan jenis tanah merupakan jenis tanah
latosol merah latosol coklat kemerahan.
Topografi dan Drainase
Berdasarkan hasil survey taman taman Kota Tegar Beriman memiliki
topografi datar pada keseluruhan area taman, adapun perbedaan level ketinggian
pada pedestrian di dalam taman sebesar 10 cm dari permukaan tanah. Secara
umum teman tersebut terletak pada ketinggian 443.484 meter di atas permukaan
laut (mdpl). Saluran drainase pada taman memiliki system drainase tertutup hal
tersebut dapat terlihat dengan permukaan drainase yang tertutup oleh pedestrian,
saluran drainase tersebut merupakan outlet yang bermuara di danau pada bagian
timur taman yang berjarak sekitar 391 m. dapat di lihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Kondisi topografi pada taman

12

Hidrologi
Taman Kota Tegar Beriman terletak tidak jauh dari danau Kecamatan
Cibinong sehingga ketika terjadinya hujan air limpasan mengarah menuju
drainase dan dilanjutkan menuju danau danau. Pada kondisi di dalam taman aliran
run off tidak berfungsi secara maksimal untuk mengalirkan air limpasan karena
tidak terdapatnya saluran drainase di dalam taman, sehingga air hujan tidak
semuanya mengalir menuju drainase utama yang berada di sekeliling taman. Hal
tersebut menimbulkan terjadinya penggenangan air hujan pada beberapa bagian
taman namun kondisi tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap fungsional
taman dikarenakan taman tersebut didominasi oleh permukaan tanah dan
groundcover sehingga air hujan dengan cepat berinfiltrasi kedalam tanah.
Pemandangan (view)
Taman kota Tegar Beriman terdapat aksen garis lurus yang saling
berhubungan (axis) pada arah utara, selatan, timur, dan barat, taman tersebut
didukung dengan adanya sebuah focal point berupa air mancur pada bagian pusat
taman, air mancur tersebut memiliki ketinggan sekitar 5 m dari permukaan tanah
dan memiliki diameter kolam 20 m. Tidak jauh dari air mancur terdapat sebuah
amphiteatre dengan diameter 15 m dengan kapasitas dapat menampung orang
sekitar 100-150 orang. Konsep ruang terbuka hijau yang diterapkan oleh Dinas
Pertamanan Kabupaten Bogor membuat beberapa titik taman terlalu rimbun
dengan tegakan pohon yang rapat dan tajuk pohon yang bersinggungan. Taman
tersebut memiliki sedikit keberagaman jenis vegetasi pohon namun pada jenis
vegetasi semak dan groundcover cukup beragam.
Vegetasi
Berdasarkan hasil survey jenis vegetasi yang terdapat dalam taman
penelitian antara lain adalah teh-tehan (Acalypha macrophylla), siklok (Agave
attenuata), rumput gajah (Axonopus campressus), bismarck palm (Bismarckia
nobilis), bismarck palm (Bismarckia nobilis 'silver'), kana (Canna indica), lili
paris
(Cholorophytum
comosum
‘vittatum'),
hanjuang
(Cordyline
terminalism'rededge'), serai wangi (Cymbopogon nardus), drasena (Dracena
laureiri), beringin (Ficus benjamina), kerai payung (Filicium decipiens), gint
falase agave (inggris) (Furcrae gigantea 'striata'), pacing (Kostus sp), kucai
(Carex morrowii), Yellow walking iris (Neomarica longifolia), Paku jejer
(Nephrolepis sp), palem hijau (Ptycosperma macarthuri), kihujan (Samanea
saman), pucuk merah (Syzigium sp), ketapang kencana (terminalia cattapa),
palem ekor tupai (Wodyetia bifurcate).
Tabel 3 Jenis tanaman dan populasinya di dalam taman
No
1
2
3
4

Nama lokal
Damar
Teh-tehan
Siklok
Rumput gajah

Nama Ilmiah
Agathis dammara Foxw
Acalypha macrophylla
Agave attenuata
Axonopus campressus

Klasifikasi
Pohon
Semak
Ground cover
Ground cover

13

Tabel 3 Jenis tanaman dan populasinya di dalam taman (lanjutan)
No
5
6
7
8

Nama lokal
Bismarck palm
Bismarck palm
Kana
Lili paris

9
10
11
12
13
14
15

Hanjuang
Sawo durian
Serai wangi
Drasena
Beringin
Kerai payung
Gint falase agave
(inggris)
Melinjo
Pacing
Carex morrowii
Petai cina
Tanjung
Yellow walking
iris
Paku jejer
Kamboja
Palem hijau
Pucuk merah
Ketapang kencana
Palem ekor tupai

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Nama Ilmiah
Bismarckia nobilis
Bismarckia nobilis 'silver'
Canna indica
Cholorophytum comosum '
vittatum'
Cordyline terminalism'rededge'
Crisophyllum crainito
Cymbopogon nardus
Dracaena laureiri
Ficus benjamina
Filicium decipiens
Furcrae gigantea 'striata'

Klasifikasi
Pohon
Pohon
Ground cover
Ground cover

Gnetum gnemon
Kostus sp
Kucai
Leucaena leucocephala
Mimusops elengi
Neomarica longifolia

Pohon
Pacing
Ground cover
Pohon
pohon
Ground cover

Nephrolepis sp.
Plumeria
Ptycosperma macarthuri
Syzigium sp.
Terminalia cattapa
Wodyetia bifurcata

Ground cover
Pohon
Pohon
Semak
Pohon
Pohon

Ground cover
Pohon
Ground cover
Perdu
Pohon
Pohon
Ground cover

Satwa
Berdasarkan hasil survey, tidak terdapat satwa yang menjadi ciri khas pada
taman, satwa yang terdapat di dalam taman merupakan satwa liar seperti : burung
pipit, kupu-kupu, kadal dan lainnya.
Sirkulasi dan aksesibilias
Taman Kota Tegar Beriman memiliki akses yang cukup rumit padahal
taman tersebut memiliki letak yang strategis yaitu di pusat pemerintahan
Kabupaten Bogor dan jaraknya yang tidak jauh dari jalan utama jalan raya Tegar
Beriman, namun posisi taman terhalang oleh masjid raya kecamatan. Taman kota
Tegar Beriman dapat diakses dari jalan raya Tegar Beriman dari arah Kota Bogor
kemudian memutar balik dan masuk menuju jalan bersih atau dari arah Kota
Bogor menuju jalan raya Tegar Berimana kemudian memutar balik dan masuk ke
dalam jalan pemda atau kantor Bupati Bogor namun jalan ini ketat untuk di

14

masuki karena jalan ini merupakan jalan pemerintahan yang dijaga ketat
keamanananya, adapun dari arah belakang yaitu dari arah jalan cipayung dan
menuju jalan bersih. Ilustrasi sirkulasi dan aksesibiltas dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Sirkulasi menuju dan di dalam taman
Fasilitas dan utilitas pada taman
Taman Kota Tegar Beriman dibangun bertujuan memenuhui kebutuhan
ruang publik bagi masyarakat Cibinong, diperuntukan untuk anak-anak, remaja,
dewasa, dan orang tua. Kegiatan yang dapat dilakukan mulai dari area bermain
anak, berkumpul bersama keluaraga, berinteraksi dengan orang banyak, menonton
atraksi air mancur fasilitas yang berada di dalam taman antara lain disajikan
dalam Tabel 4.
Tabel 4 Fasilitas dan utilitas eksisting di dalam taman
Nama
fasilitas
Air mancur

Jumlah

Keterangan

1 Air mancur dengan tinggi sekitar 5 m
dengan diameter 10m dan ditunjang
oleh kolam dibawahnya dengan
diamerter 20 m. warna kusam abuabu dengan material semen (beton),
saat ini air mancur tidak berfungsi,
kondisi air tidak lagi mengalir dan air
kolam tampak kosong.

Gambar

15

Tabel 4 Fasilitas dan utilitas eksisting di dalam taman (lanjutan)
Nama
fasilitas
Kolam

Amphiteatre

Bangku
Taman

Children set

Jumlah

Keterangan

1 Kolam merupakan elemen penunjang
dari air mancur dengan luasan 678
m2 dengan tinggi 1 m - 1.2 m,
material yang digunankan yaitu
tembok finishing batu teplek, elemen
penunjang kolam yaitu lampu sorot
yang mengelilingi kolam, kondisi
lampu yang tidak lagi berfungsi dan
struktur
kolam
yang
rusak
mengalami kebocoran air sehingga
kolam tampak kosong.
1 Amphiteatre
memiliki
ukuran
diameter 15 m dengan pola design
lingkaran
atau
radial,
view
amphiteatre menghadap air mancur,
amphiteatre tampak kokoh dan rapih
namun tampak vandalisme pada
beberapa bagian, view menuju
panggung terhalang oleh adanya
penanaman pohon yang berada di
tengah amphiteatre.
10 Ukuran bangku taman yaitu 0.5 m x
1.5 m dengan material tembok
finishing aci. Tampak beberapa
bagian tembok yang mengelupas dan
terdapat vandalisme.

2 Terdapat dua buah wahana bermain
anak yaitu dua buah perosotan
dengan material plastik dengan
struktur besi dengan ketinggian 1.5
m. kondisi perosotan tampak rapuh
dan jarang digunakan.

Gambar

16

Tabel 4 Fasilitas dan utilitas eksisting di dalam taman (lanjutan)
Nama
fasilitas
Gerbang
gapura

Jumlah

Keterangan

1 Gapura terdapat pada bagian barat
taman, memiliki ketinggian sekitar 5
m ditunjang dengan dua buah pilar
berukuran 1 m x 1 m dengan struktur
kayu dan beton. Kondisi gapura
terlihat bagus dan terawat serta tidak
adanya vandalism dikarenankan
posisi gapura terletak disebelah pos
keamanan.

Sculpture

1 Sculpture tepat berada di bawah
gapura atau berada di gate utama
taman pada bagian barat. Sculpture
berupa bongkahan batu asli berwarna
hitam kombinsai putih dengan
tekstur glossy, memiliki dimensi
panjang 0.5m , lebar 0.5 m, tinggi
1m. kondisi terlihat bagus, terawat
dan estetika.

Pos
keamanan

1 Pos keamanan berada di gate utama
bagian timur, memiliki dimensi 2 m
x 2 m dengan tinggi sekitar 4 m.
kantor pos slalu terawat dengan
adanya petugas keamanan di
dalamnya yang bergantian secara
rutin.

Lampu
taman

Lampu taman tersebar di sudut-sudut
taman, memiliki dimensi panjang 0.2
m , lebar 0.2 m , dan tinggi 0.8 m,
material yang digunakan tembok
finishing batu alam berwarna abuabu serta lubang kaca 0.15 m x 0,15
m untuk pencahayaan. Pada beberapa
titik lampu tidak berfungsi

Gambar

17

Tabel 4 Fasilitas dan utilitas eksisting di dalam taman (lanjutan)
Nama
fasilitas
Pedestrian

Gazebo

Jumlah

Keterangan

Gambar

Pedestrian memiliki lebar 1.5 m
dengan material grassblock, material
disusun dengan pola geometrik yang
dikombinasikan dengan pavement
berukuran 0.2 m x 0.2 m. kondisi
pedestrian terlihat rapih dan terawat
namun pada beberapa titik terdapat
grassblock yang terangkat oleh
perakaran pohon.
2 Gazebo memiliki ukuran 3m x3m
dengan struktur material kayu,
gazebo tampak terawat dan ramai
digunakan oleh pengunjung. Pada
bagian bawah gazebo ditopang oleh
material conblock segi 6 dengan
luasan 4 m x 4 m.

Kondisi sosial
berdasarkan hasil survei di lapangan pada pagi hari user/pengguna taman
cenderung sepi terutamana pada hari kerja, aktifitas yang terlihat hanya petugas
kebersihan taman. Pada siang hari user yang masuk kedalam taman
mayoritasyaitu kaum pelajar SMP dan SMA namun pada prakteknya pelajar
tersebut menggunakan taman secara tidak fungsional yaitu perilaku yang
menyimpang seperti berpacaran, berkumpul dan meroko serta mencorat coret
fasilitas yang ada. Selain pelajar terdapat juga pegawai negeri sipil yang hanya
menggunakan taman sebagai akses menuju kantin atau masjid raya, padahal
seharunya taman ini digunakan penuh oleh para pegawai negeri sipil yang lokasi
taman tersebut berada di dalam kawasan pemerintahan. Keberadaan pedagang
kaki lima yang berjualan di luar dan menempel pagar taman membuat pagar
menjadi rusak dan patah disebabkan oleh pembeli yang cenderung membeli
makanan lewat celah pagar yang rusak. Pada sore hari aktifitas di dalam taman
cenderug anak remaja yang hanya duduk dan berkumpul serta para pedagang yang
beristirahat dan tidur di bangku taman atau amphiteatre.
Analisis dan Sintesis Fisik serta Biofisik
Aksesibilitas dan sirkulasi
Lokasi taman berada di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, taman
erletak dibagian barat Kantor Bupati Kabupaten Bogor, taman tesebut dikelilingi

Gambar 9 Peta invent lingkungan sekitar taman

18

Gambar 10 Peta inventarisasi taman

19

Gambar 11 Peta analisis sirkulasi

20

21

oleh kantor-kantor dinas Kabupaten Bogor serta berdampingan dengan masjid
raya Kabupaten Bogor. Akses menuju taman dapat ditempuh dengan berjalan
kaki, menggunakan kendaraan roda dua, kendaraan roda empat dan kendaraan
angkutan umum. Taman memiliki akses yang mudah dijangkau oleh berbagai
jenis kendaraan. Lokasi taman terhalang oleh masjid raya Kecamatan Cibinong
yang membuat taman tersebut sulit untuk dilihat dari jalan utama ditambah tidak
adanya papan pengarah seperti signage menuju taman.
Akses yang dapat ditempuh oleh pejalan kaki yaitu dengan menggunakan
kendaraan umum dan berhenti didepan kantor Bupati Kabupaten Bogor kemudian
melanjutkannya dengan berjalan kaki, fasilitas yang tersedia yaitu jalur pedestrian
ang terbentuk dari perkerasan penutup drainase. Akses menggunakan roda dua
dan roda empat menuju taman dapat ditempuh dari dua arah yaitu dari arah Jalan
Raya Tegar Beriman (arah selatan) dan dari Jalan Cipayung (arah utara) serta dari
jalur dalam kawasan pemerintahan. Penggunaan transportasi tersebut tidak
didukung oleh area parkir pada bagian luar taman, area parkir hanya di dukung
dari bagian dalam kawasan kantor pemerintahan.
Pada bagian welcome area utama terletak pada jalan bersih (bagian barat)
taman, welcome area tidak mudah terlihat disebabkan oleh vegetasi yang terlalu
rimbun, terhalang pedagang kaki lima (PKL), lebar gerbang utama yang hanya
dibuka sebesar 1 m padahal gerbang tersebut memiliki lebar 5 m, dan tidak
adanya signage nama taman sebagai identitas taman. Pada aspek desain
pembuatan sebuah taman seharusnya didukung dengan fasilitas umum seperti
parkir maupun papan pengarah serta signage yang mudah dibaca baik itu oleh
pengguna pedestrian, kendaraan roda dua dan roda empat. Perlu adanya penataan
pedagang kaki lima pada bagian luar taman sehingga taman dapat terlihat dengan
jelas dari arah jalan bersih. Peta sirkulasi dan aksesibilitas pada Gambar 11.
Pemandangan (view)
View suatu taman dapat menjadi kelebihan (good view) dan kekurangan
(bad view). Good view taman dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan estetik
dari sebelumnya sedangkan bad view dapat perbaiki kearah yang lebih baik.
Good view pada taman dapat terlihat pada bagian penanaman tanaman, axis
menuju air mancur, dan amphiteatre.
Terlihat view yang bagus pada penanaman tanaman di dalam taman antara
lain : pohon, semak, ground cover dan rumput. Keadaan tersebut didukung
pemeliharaan secara rutin oleh petugas taman dan didukung dengan adanya pola
penanaman yang berulang serta penggunaan jenis vegetasi yang sama membuat
vegetasi terlihat rapih.
Terdapat sumbu axis yang terlihat jelas pada jalan utama yang
pemandangannya menghadap air mancur sebagai focal point yaitu dari arah utara
dan barat. View dari arah utara memperlihatkan kondisi jalan utama dengan lebar
2 m yang memberikan kesan luas sebagai pintu masuk sehingga pandangan
menuju air mancur semakin lebar. View bagian barat terdapat gerbang utama
masuk kedalam taman dengan lebar jalan 3 m dan 1 m dibagian tengah sebagai
median berupa vegetasi rumput ditambah dengan kehadiran sebuah sculpture
berupa batu setinggi 1m mampu memberikan kesan estetika pada pintu utama.

22

Bad view pada taman dapat terlihat pada bangunan air mancur dengan tinggi
sekitar 5 m dan diameter kolam 20 m dan arah pandang dari amphiteatre menuju
air mancur yang terhalang.
Kondisi air mancur pada saat ini tidak berfungsi seperti awal
pembangunannya yaitu air mancur yang keluar dibagian atas konstruksi
menjadikan air mancur tampak lebih lengkap, dan dibagian bawahnya terdapat
kolam yang mengelilingi air mancur sebagai penampung air yang dikeluarkan.
kondisi saat ini air kolam tampak kosong, kering, terjadi kebocoran, dan air
mancur tidak lagi mengalir. Kerusakan tersebut membuat bentukannya tampak
seperti corong besar yang diletakan ditengah-tengah kolam. Hal yang paling
mempengaruhi view adalah dimensi total kolam dan air mancur yang besar
membuat view terhadap ornamen vital taman tersebut tidak sepenuhnya dapat
dinikmati oleh user, area yang disediakan untuk user hanyalah sebatas jalur
pedestrian yang mengelilingi kolam dengan lebar 1m tentunya, dengan lebar
pedestrian tersebut sangatlah kurang lebar untuk menikmati air mancur dengan
ketinngian 5 m. tidak tersedianya area untuk menikmati tersebut menjadi
penyebab utama estetika air mancur tidak maksimal, seharusnya sebuah ornamen
yang besar dapat dinikmati pemandangannya dari tempat yang luas dan mampu
terlihat dari berbagai sudut taman.
Pada taman terdapat sebuah amphiteatre yang pada garis pandangnya
menghadapap ke arah air mancur namun kondisi tersebut banyak terhalang oleh
vegetasi tegakan pohon disekeliling air mancur bahkan terdapat satu tegakan
pohon yang berada di tengah-tengah amphiteatre dengan kondisi perakaran serta
pertumbuhannya merusak konstruksi amphiteatre.
Banyaknya zona yang tidak termanfaatkan dengan baik seperti kondisi
yang lembab disebabkan terlalu rapatnya tajuk pohon, bagian bawah vegetasi
pohon dipenuhi daun yang berguguran dan tidak vegetasi rumput tidak dapat
tumbuh. Hal tersebut dipengaruhi oleh cahaya matahari yang tidak dapat
menembus percabangan tajuk pohon yang terlalu rapat.
Adapun beberapa perubahan taman diantaranya : vegetasi pohon sebisa mungkin
dipertahankan dan ukuran tajuk pohon diperkecil dengan pemangkasan pada
beberapa spot khususnya pada bagian yang mengalami kelembaban (sudut barat
daya), axis dipertegas dengan memperlebar jalan utama yang langsung menuju
focal point, memperluas area pandang disekitar focal point, memperkuat elemen
focal point, dan memperkuat view dari amphiteatre menuju air mancur. Keadaan
view dapat di lihat pada peta analisis view Gambar 12.
Kenyamanan iklim
Mendesain sebuah taman harus memperhatikan kenyamanan pengunjung
dari suhu udara yang berada di sekitar taman. Kenyamanan tersebut dapat
dimodifikasi dari iklim mikro secara thermal. Empat elemen dasar penyusun
untuk mendesain taman dengan memperhatikan iklim mikro ialah temperatur
udara, kelembaban, radiasi matahari dan pergerakan angin (Brooks 1988).
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) statsiun Darmaga Bogor tahun 2014, suhu udara rata-rata pada kawasan
Kecamatan Cibinong adalah 25,93ºC dengan suhu maksimum terjadi pada bulan

Gambar 12 Peta analisis view

23

24

Oktober, yakni sebesar 26.8ºC, sedangkan suhu udara minimum terjadi pada
bulan Januari, yakni sebesar 24.6ºC. Tingkat kelembaban nisbi udara pada taman
memiliki rata-rata sebesar 82.83% Berdasarkan data suhu dan kelembaban
tersebut dapat dicari Indeks kenyamanan manusia (Thermal Humidity Index) pada
lokasi penelitian dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan Kuantifikasi
Kenyamanan berikut :
THI = 0.8T
Keterangan :
THI = Thermal Humidity Index
T = Suhu (ºC)
RH = Kelembaban Nisbi
Melalui perhitungan THI tersebut didapat nilai 25.07 ºC. Menurut
Robbinete (1977), suhu udara yang nyaman untuk manusia sebesar 21 – 27ºC, ini
menunjukan suhu taman berada pada kondisi nyaman.
Menurut Motloch (2001), Vegetasi pohon berukuran besar dan menengah
dapat pengubah iklim mikro yang efektif. Vegetasi tersebut memberikan
keteduhan dari tinggi tajuk pohon dan dari sudut penyinaran matahari. Besar
kecilnya suatu pohon dan renggang atau rapatnya ranting pohon dapat dijadikan
sebagai besar kecilnya angin dari aliran udara, arah aliran udara tersebut
merupakan ventilasi udara menggunakan vegetasi. Disisi lain jika salah satu sisi
terbuka dengan bukaan yang kecil maka angin yang akan di hasilkan di bawah
pohon sedikit, terdapat pada Gambar 13. Berdasarkan sumber data dari BMKG
menunjukan arah angin dominan datang dari arah barat daya. Pola vegetasi di
dalam taman sebelah barat menunjukan pola penanaman vegetasi yang rapat. Pola
tersebut dapat menjadi hambatan sirkulasi angin memasuki taman. Oleh sebab itu
perlu adanya sedikit bukaan agar sirkulasi angin tidak terhalang, perlu adanya
penebangan beberapa pohon atau memangkas ranting pohon.

Gambar 13 Pohon besar yang mempengaruhi klimatologi
(sumber: Motloch 2001)

25

Vegetasi
Menurut Motloch (2001), strata dan ukuran vegetasi yang mempengaruhi
sebuah desain. Strata berarti lapisan horizontal yang terbentuk dari berbagai jenis
vegetasi : pohon, semak dan grouncover. Dapat dilihat pada Gambar 14. Ukuran
dari strata tergantung pada ketinggian tanaman sehingga terdapat beberapa jenis
yaitu pohon besar, pohon kecil dan pohon berbunga, semak besar, semak
menengah, semak kecil dan penutup tanah. Penerapan jenis vegetasi tersebut
dilakukan agar memberikan keberagaman vegetasi, terutama Negara Indonesia
yang merupakan iklim tropis dengan banyak sekali keberagaman vegetasi.
Keberagaman tanaman merupakan elemen penting dalam membangun sebuah
taman. Taman identik dengan banyaknya jenis vegetasi mulai dari bunga hingga
pohon. Keberagaman vegetasi rendah merupakan hal utama karena dapat dengan
mudah terlihat oleh user.

Gambar 14 Strata vegetasi
(sumber: Motloch 2001)
a. Pohon besar
Terdiri dari pohon dengan ketinggian 10 m – 13 m sehingga mereka
membentuk kanopi namun tidak membentuk ruang yang tertutup. Terdapat
beberapa pohon yang dapat dikunjungi dengan ketinggian tersebut yaitu pada
bagian sebelah barat dengan pola penanaman sejajar, dilihat dari ukuran pohon
yang sangat besar dengan ketinggian lebih dari 10 m diperkirakan pohon
tersebut sudah ada sebelum taman di bangun. Kondisi pohon dengan ukuran
sangat besar menjadi suatu kendala karena usia pohon yang tua dan terlihat
ra