Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Masyarakat Pedesaan Malaysia

PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DI
KALANGAN MASYARAKAT PEDESAAN MALAYSIA

Karina Mako Oktaviani

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

vi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pemanfaatan
Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Masyarakat Pedesaan Malaysia” adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dan skripsi saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Karina Mako Oktaviani
NIM I34100101

viii

ABSTRAK
KARINA MAKO OKTAVIANI. Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di
Kalangan Masyarakat Pedesaan Malaysia. Dibimbing oleh SUTISNA
RIYANTO.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini kian dirasakan oleh
masyarakat dari belahan dunia, termasuk Malaysia. Kampung Gebok yang terletak
di Nilai, Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia merupakan sebuah desa yang ratarata penduduknya sudah menggunakan komputer yang terhubung dengan internet.
Salah satu media sosial yang ramai digunakan di kalangan masyarakat adalah

jejaring sosial Facebook. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pemahaman masyarakat pedesaan terhadap jejaring sosial Facebook, menganalisis
pemanfaatan jejaring sosial Facebook terhadap masyarakat pedesaan serta untuk
menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh jejaring sosial Facebook terhadap
masyarakat pedesaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan
kuantitatif yang didukung data kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan
dengan instrument penelitian berupa kuesioner kepada 60 responden, sedangkan
data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Data yang
diperoleh diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji korelasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara pemanfaatan
jejaring sosial Facebook dengan dampak positif pada aspek interaksinya.
Responden Kampung Gebok menggunakan Facebook untuk keperluan
berkomunikasi dengan keluarga dan teman yang tinggal berjauhan.
Kata kunci: Facebook, Masyarakat Pedesaan, Fungsi Jejaring Sosial.
ABSTRACT
KARINA MAKO OKTAVIANI. The usage of the Social Network Facebook
among the Rural Citizen. Supervised by SUTISNA RIYANTO.
Citizen of the world is experiencing the rapid technological development,
including those in Malaysia. Kampong Gebok which located in Nilai, Seremban,
Negeri Sembilan, Malaysia is a village which most of its inhabitant, in average,

uses computer and the internet. One of the most common social media that is used
there is Facebook. The purpose of this research is to analyze the rural citizen’s
understanding on Facebook social networking. This research is conducted with
quantitative method approach which supported by qualitative type of data. The
quantitative data is gathered through questionnaire to 60 respondents, while the
qualitative data is gathered through extensive interview and the observation. The
obtained data processed by using descriptive analysis and correlation test. The
results showed that there was a concrete relationship between the usage of
Facebook and the positive impact in its aspect of interaction. Respondents of
Kampung Gebok used Facebook to communicate with distant family and friends.
Keywords: Facebook, Rural Citizen, Function of Social Networking.

x

PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DI KALANGAN
MASYARAKAT PEDESAAN MALAYSIA

KARINA MAKO OKTAVIANI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

xii

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Pemanfaatan Jejaring Sosial
Masyarakat Pedesaan Malaysia
: Karina Mako Oktaviani
: I34100101


Disetujui Oleh

Ir Sutisna Riyanto, MS
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Facebook

di

Kalangan

xiv


PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul ”Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook di Kalangan
Masyarakat Pedesaan Malaysia” ini dengan baik. Skripsi ini ditujukan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun
tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Ir.
Sutisna Riyanto, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
waktu dan tenaganya untuk memberikan motivasi, arahan, saran, dan kritik selama
penyusunan skripsi ini. Kepada kedua orangtua penulis, Bapak Adolf Asih
Supriyanto dan Ibu Dyah Susilowati serta Kakak tercinta Dhikadian Aulia yang
selama ini selalu sabar dan tiada henti memberikan doa, kasih sayang, dan
semangat kepada penulis. Teman-teman satu bimbingan, Fadhianisa Pratiwi dan
Nazar Kusuma atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini. Nurul Maghfiroh,
Arini Handayani, Bebby Olivianti, dan Gebyar Trisula sahabat yang telah

memberikan semangat, motivasi, doa dan kebersamaannya selama di kampus. Siti
Indah Pratiwi dan Andre Sitompul sahabat yang selalu memberikan semangat dan
masukan kepada penulis. Keluarga besar GIC, Annisyia Zarina, Citra Dewi, Fika
Bayasut, Wilyanti, Fikra Sufi, Venny sahabat yang selalu memberikan semangat
dan pengalaman belajar yang luar biasa kepada penulis selama proses penulisan
ini. Seluruh keluarga besar SKPM, para dosen dan staf administrasi yang telah
banyak memberikan bantuan, pelajaran dan nasehat-nasehat yang berarti bagi
penulis. Seluruh teman-teman seperjuangan SKPM 47 yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, terimakasih telah menjadi bagian dari kehidupan penulis
semasa duduk di bangku perkuliahan dan semua pihak yang telah memberikan
bantuannya yaitu para responden serta staf Kampung Gebok, terima kasih saya
ucapkan sebesar-besarnya.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan pembaca.

Bogor, September 2014

Karina Mako Oktaviani

v


v

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan pustaka
Komunikasi Massa
Internet Sebagai Media Massa
Jejaring Sosial di Internet
Situs Jejaring Sosial Facebook
Dampak Jejaring Sosial
Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian
Definisi Operasional
PENDEKATAN LAPANG
Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Teknik Penentuan Responden dan Informan
Teknik Pengumpulan Data
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambaran Umum Kampung Gebok
Karakteristik Penduduk
GAMBARAN UMUM RESPONDEN
Karakteristik Individu Responden
Karakteristik Lingkungan Sosial
PEMAHAMAN TENTANG FACEBOOK
Tingkat Pemahaman Tentang Facebook
Hubungan Karakteristik Individu dengan Pemahaman Facebook
di Kampung Gebok
Hubungan Karakteristik Lingkungan Sosial dengan Pemahaman

Facebook di Kampung Gebok
PEMANFAATAN FACEBOOK
Tingkat Pemanfaatan Facebook
Hubungan Pemahaman tentang Facebook dengan Pemanfaatan
Facebook di Kampung Gebok
DAMPAK PEMANFAATAN FACEBOOK
Tingkat Dampak Pemanfaatan Facebook
Hubungan Pemanfaatan Facebook dengan Dampak dari
Pemanfaatan Facebook di Kampung Gebok

vii
vii
viii
1
3
4
4
5
5
6

7
8
12
14
15
16
19
19
19
20
20
20
23
26
27
29
31
35
36
37
40
41
42

vi

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

45
45
47
51
57

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6

Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13

Penggunaan lahan pertanian di Kampung Gebok tahun
2013
Jumlah dan persentase penduduk Kampung Gebok
berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013
Jumlah dan persentase penduduk Kampung Gebok
berdasarkan jenis pekerjaan tahun 2013
Jumlah dan persentase penduduk Kampung Gebok,
Negeri Sembilan berdasarkan usia tahun 2013
Persentase responden menurut karakteristik responden
di Kampung Gebok tahun 2014
Jumlah dan persentase karakteristik lingkungan sosial
responden menurut tingkat interaksi keluarga dan
tingkat interaksi teman di Kampung Gebok tahun 2014
Sebaran responden Kampung Gebok berdasarkan
pemahaman Facebook tahun 2014
Korelasi antara karakteristik individu dengan
pemahaman Facebook di Kampung Gebok tahun 2014
Korelasi antara karakteristik lingkungan sosial dengan
pemahaman Facebook di Kampung Gebok tahun 2014
Sebaran responden Kampung Gebok berdasarkan
pemanfaatan Facebook tahun 2014
Korelasi antara pemahaman tentang Facebook dengan
pemanfaatan Facebook di Kampung Gebok tahun 2014
Sebaran persentase dan rataan penduduk Kampung
Gebok terhadap dampak positif dan negatif tahun 2014
Korelasi antara pemanfaatan Facebook dengan dampak
dari pemanfaatan Facebook di Kampung Gebok tahun
2014

23
25
25
26
27

29
31
35
36
37
40
41

42

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3

Perbedaan kunjungan situs jejaring sosial Facebook
dan Twitter
Kerangka Pemikiran Pemanfaatan Jejaring Sosial pada
Masyarakat Pedesaan Malaysia
Tampilan home Facebook

9
15
32

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4

Sketsa lokasi penelitian
Hasil uji reabilitas dan validitas
Daftar responden
Dokumentasi penelitian

51
52
54
55

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir pada setiap aspek
kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama
selalu mempunyai hubungan dengan teknologi. Perkembangan media komunikasi
antara lain dapat dilihat dari semakin meningkatknya ketergantungan terhadap
penggunaan alat eletronik seperti Tablet PC, iPhone, iPad, dan Android, sehingga
akses informasi lebih condong dilakukan melalui koneksi internet. Data jumlah
pengguna ponsel yang dilaporkan oleh International Telecommunication Union
(ITU) (tidak ada tahun) menyatakan bahwa saat ini, 86 dari 100 orang setidaknya
memiliki satu buah ponsel, sehingga diperkirakan total pengguna ponsel di dunia
sudah menembus angka 6 milyar. Kehadiran internet telah membawa revolusi
pada cara manusia melakukan komunikasi.
Menurut O`Brien (2003) seperti dikutip oleh Nindia (2013), internet
merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis,
pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah
penggunanya berada di lebih dari 200 negara. Kehadiran internet di dunia,
memungkinkan masyarakat dimana saja untuk saling berkomunikasi dengan cepat
dan mudah. Internet juga merupakan salah satu media massa yang dapat
menyediakan berbagai informasi, hiburan, edukasi, komunikasi dan interaksi.
Situs jejaring sosial sebagai teknologi cyber yang dikembangkan oleh internet
sudah semakin banyak menjangkau khalayak.
Internet saat ini tidak hanya dapat dijangkau oleh masyarakat yang tinggal
didaerah perkotaan saja, tetapi masyarakat desa pun sudah mulai mengakses dan
menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari mereka. Seiring berjalannya
waktu, penggunaan internet di pedesaan bukan lagi dinilai sebagai barang mewah,
karena pada kenyataannya internet sudah menjangkau berbagai lapisan
masyarakat desa dari anak-anak sampai orang tua. Masyarakat tidak hanya dapat
mencari berbagai informasi dengan menggunakan komputer, tetapi juga dapat
mencarinya dengan menggunakan gadget seperti handphone sehingga
memudahkan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang
dihadapi dengan sangat mudah dan cepat. Teknologi informasi saat ini banyak
menggantikan komunikasi interpersonal atau tatap muka sehingga menyebabkan
hubungan antar manusia secara tatap muka berkurang.
Hadirnya internet telah memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi
sehingga semakin banyak pula bermunculan situs-situs baru yang dapat diakses
oleh pengguna internet. Saat ini, internet telah mengalami perkembangan yang
cukup pesat diseluruh dunia. Berdasarkan sebuah situs yang bernama Internet
World Stats, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di dunia hingga bulan
Maret 2008 mencapai angka melebihi 1,4 milyar. Hal ini menegaskan bahwa
kehadiran internet sebagai media informasi dan komunikasi semakin diterima dan
dibutuhkan oleh masyarakat dunia. Tidak terkecuali di Malaysia, penggunaan
internet juga makin disadari oleh masyarakatnya dari berbagai kalangan. Terbukti
dari data statistik yang menunjukkan bahwa pengguna internet di Malaysia adalah
sebanyak lebih dari 16 juta pengguna pada tahun 2010. Perkembangan ini

2

menandakan bahwa internet dijadikan sebagai media penting bagi individu (Noor
2012). Tidak dapat dipungkiri keberadaan internet cukup berperan dalam
memajukan pengetahuan serta membantu pemecahan berbagai permasalahan yang
dihadapi manusia melalui informasi. Namun dengan ketersediaan sumber
informasi yang tak terbatas membuat internet tidak hanya memiliki dampak
positif tetapi juga negatif bagi masyarakat penggunanya di pedesaan.
Situs jejaring sosial yang saat ini berhasil menarik perhatian masyarakat di
seluruh dunia adalah situs jejaring sosial Facebook, dengan lebih dari 800 juta
pengguna di seluruh dunia. Sementara itu, menurut Internet World Stats (2012)
pengguna Facebook di Malaysia berada pada posisi keenam di Asia Tenggara
setelah India, Indonesia, Filipina, Thailand dan Jepang. Hampir 14 juta penduduk
Malaysia mendaftarkan diri sebagai pengguna Facebook. Menurut Rachmayani
(2011) jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem
software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan
berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Dengan adanya jejaring sosial seperti Facebook, masyarakat dapat lebih
interaktif dalam berinteraksi dengan sahabat lama. Selain itu, menurut Lin dan
Atkin (2002) dalam Juditha (2011) menyatakan bahwa situs jejaring sosial juga
membantu dalam penyebaran informasi agar dapat berlangsung secara cepat.
Pemanfaatan internet oleh masyarakat khususnya jejaring sosial Facebook bukan
hanya sebagai sarana interaksi, namun juga digunakan sebagai sebuah sarana
sosialisasi, membentuk hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan dapat
berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial. Salah satu daerah pedesaan
yang memanfatakan jejaring sosial Facebook adalah Desa Gebok (selanjutnya
menggunakan bahasa lokal menjadi Kampung Gebok), Mantin, Negeri Sembilan
Malaysia. Situs jejaring sosial Facebook di desa tersebut merupakan salah satu
situs pertemanan yang sangat berkembang pesat dibanding situs pertemanan
lainnya. Hal ini membuat masyarakat Malaysia khususnya masyarakat Kampung
Gebok, Mantin, Negeri Sembilan turut menggunakan Facebook sebagai media
jejaring sosial.
Pemanfaatan jejaring sosial Facebook dapat menimbulkan dampak positif
dan dampak negatif. Dampak negatif dapat muncul bagi masyakakat yang masih
belum memahami tentang Facebook. Dampak positif penggunaan Facebook dapat
berupa peningkatan pengetahuan dan peningkatan keterampilan pengguna.
Sedangkan dampak negatif dapat berupa kecanduan dan cybercrime. Penting bagi
peneliti sosial untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan facebook sebagai
salah satu media sosial, dan dampaknya terhadap masyarakat, khususnya
masyarakat pedesaan.

3

Perumusan Masalah
Facebook merupakan salah satu situs jejaring pertemanan atau jejaring
sosial yang sangat berkembang pesat dibanding dengan situs pertemanan lainnya.
Hal ini bersesuaian dengan pernyataan yang diberikan oleh Rochgiyanti et al.
(2010) bahwa pada tahun 2007 pengguna aktif Facebook telah mencapai sebanyak
180 juta pengguna di seluruh dunia. Data statistik yang diperoleh dari
socialbakers.com menyatakan bahwa pengguna Facebook di Malaysia sudah
mencapai lebih dari 13 juta pengguna. Namun, terdapat masyarakat Malaysia
khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan masih belum memahami tentang
Facebook walaupun sudah memiliki akun Facebook itu sendiri. Penggunaan
Facebook sebagai sarana informasi, komunikasi dan hiburan oleh masyarakat
akan ditentukan dengan pemahamannya. Setiap individu pasti mempunyai
pemahaman sendiri mengenai situs jejaring sosial ini tergantung pada kebutuhan
dalam menggunakannya sehingga, penting untuk dianalalisis tentang
pemahaman masayarakat pedesaan terhadap jejaring sosial Facebook.
Penggunaan Facebook saat ini sudah menjadi rutinitas sehari-hari bukan
hanya untuk kalangan remaja tetapi juga untuk kalangan menengah ke atas karena
masalah penggunaan internet sudah bukan merupakan barang yang mahal.
Jejaring sosial Facebook mempunyai berbagi fitur yang memudahkan
penggunanya untuk saling berinteraksi. Fitur-fitur tersebut mempunyai berbagai
kegunaan seperti wall diperuntukkan untuk ruang berkomunikasi antara satu
pengguna dengan pengguna lainnya. Dengan adanya berbagai fitur dalam
Facebook, pengguna situs jejaring sosial Facebook dapat memilih dan
menggunakannya dengan bebas sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
penggunanya. Oleh karena itu, penting untuk dikaji tentang pemanfataan
jejaring sosial Facebook terhadap masyarakat pedesaan.
Jejaring sosial yang ramai digunakan oleh masyarakat khususnya
masyarakat pedesaan adalah Facebook. Jejaring sosial ini sangat membantu
mereka dalam menjalin pertemanan dengan orang-orang yang telah lama tidak
dijumpai atau orang-orang baru yang berasal dari berbagai daerah. Dengan
beberapa pemanfaatan jejaring sosial seperti untuk hiburan, membina hubungan
personal, atau bahkan untuk mencari informasi dan pengetahuan, jejaring sosial
juga dapat menjadi sebuah media yang dapat memberikan dampak yang
berbahaya bagi penggunanya apabila dipergunakan dengan cara yang salah.
Pelecehan seksual, tindakan asusila, pertengkaran, penghinaan dan pencemaran
nama baik merupakan beberapa contoh kecil dari penyalahgunaan jejaring sosial
yang dapat kita temukan di beberapa jejaring sosial saat ini. Oleh karena itu,
penting untuk dianalisis tentang dampak yang ditimbulkan oleh jejaring sosial
Facebook terhadap masyarakat pedesaan.

4

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis pemahaman masayarakat pedesaan terhadap jejaring sosial
Facebook.
2. Menganalisis pemanfataan jejaring sosial Facebook terhadap masyarakat
pedesaan.
3. Menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh jejaring sosial terhadap
masyarakat pedesaan.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pemanfaatan jejaring sosial melalui internet dikalangan masyarakat pedesaan.
Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak,
diantaranya adalah:
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
mengenai penggunaan jejaring sosial oleh khalayak di pedesaan.
2. Bagi kalangan akademik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan referensi penunjang untuk penelitian-penelitian sejenis.
3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
agar masyarakat dapat lebih bermanfaat dalam penggunaan jejaring sosial.
4. Bagi pembaca, dapat memberikan pengetahuan baru.

5

TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang (Bitner 1980) seperti dikutip oleh
(Riswandi, 2009). Menurut (Riswandi 2009), batasan komunikasi massa ini lebih
menitikberatkan pada komponen-komponen dari komunikasi massa yang
mencakup pesan-pesan, dan media massa (seperti koran, majalah, TV, radio, dan
film), serta khalayak. Sementara itu, Mc Quail (1985) seperti dikutip oleh
Riswandi (2009) menyebutkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses
dimana komunikator menggunakan media untuk penyebaran pesan-pesan secara
luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang dapat
mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui
berbagai cara, sedangkan menurut Tan dan Wright dalam Utamy (2012),
komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media)
dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah
banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan
menimbulkan efek tertentu.
Riswandi (2009) juga menyebutkan bahwa dengan adanya perkembangan
yang pesat dibidang teknologi komunikasi seperti Internet, newsgroup, mailing
list, World Wide Web dan perbincangan di radio dan televisi yang bersifat
interaktif menyebabkan definisi komunikasi massa mengalami perubahan.
Perkembangan media cetak ditandai dengan munculnya media cetak jarak jauh,
sedangkan media elektronik antara lain ditandai dengan adanya high definition
television video yang mampu menyuguhkan gambar-gambar sesuai adanya.
Munculnya media telematika seperti telex dan videotext merupakan
perkembangan yang paling mutakhir. Media telematika mencakup beberapa unit
seperti layar gambar, jaringan komputer, sistem transmisi, sistem miniaturisasi,
sistem penyimpanan, sistem pencarian dan sistem pengendalian.
Ciri-ciri media baru secara umum menurut Riswandi (2009) adalah:
1. Pengadaan informasi tidak sepenuhnya berada pada sumber informasi.
2. Kemampuan yang tinggi dalam pengiriman pesan-pesan melalui kabel dan
satelit sehingga mengatasi hambatan komunikasi.
3. Proses komunikasi berjalan dua arah (inter-activity) antara sumber dan
penerima. Artinya penerima dapat memilih, menjawab kembali, dan menukar
informasi secara langsung.
4. Adanya kelenturan/flexibility dalam hal bentuk, isi, dan penggunaan medium.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukan oleh Bitner
(tidak ada tahun) seperti dikutip oleh Ardianto (2004), yakni: komunikasi massa
pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated
through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Media
massa merupakan salah satu alat untuk melakukan sosialisasi. Salah satu media
massa yang sering digunakaan saat ini adalah internet.

6

Internet Sebagai Media Massa
Internet merupakan salah satu bagian dari kemajuan teknologi dunia dan
merupakan suatu teknologi yang sering digunakan oleh masyarakat saat ini.
Menurut tata bahasa internet berasal dari bahasa Yunani “inter” yang berarti
“antara”. Internet berasal dari jaringan komputer Departemen Pertahanan AS yang
diciptakan pada 1969 yang disebut ARPAnet, singkatan dari Advanced Research
Project Agency Network (Vivian 2008). Sementara itu menurut situs Wikipedia,
internet merupakan singkatan dari interconnection-networking yang merupakan
sistem jaringan yang menghubungkan tiap-tiap komputer secara global di seluruh
penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing masing komputer tersebut
memiliki standar yang digunakan yang disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP).
Komputer yang terhubung ke internet akan memiliki kemampuan melakukan
pertukaran data dengan sangat cepat. Namun, menurut O`Brien (2003) dalam
Nindia (2013), internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari
jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan
dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara. Dengan adanya internet kita
dapat dengan mudah, murah serta cepat memperoleh informasi dari beragam
penjuru dunia, seperti dalam mengetahui berita terkini perihal politik di satu
negara, ekonomi, olahraga serta yang lainnya.
Menurut Sidharta (1996), walaupun secara fisik internet adalah
interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet harus
dipandang sebagai sumber daya informasi. Internet menyediakan berbagai
informasi yang sangat lengkap. Bahkan internet dipandang sebagai dunia dalam
bentuk lain (maya), karena dengan adanya internet informasi-informasi mengenai
bisnis, hiburan, olahraga, politik dan lain sebagainya dapat diakses dengan sangat
mudah.
Internet telah membuat revolusi baru dalam dunia komputer dan dunia
komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Internet telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali diperkenalkan kepada
masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer
Communication Conference (ICCC) pada bulan Oktober.
Ditinjau dari teori perspektif fungsional tentang media yang dikemukakan
oleh McQuail (2000) seperti dikutip oleh Larakinanti (2011), internet sebagai
media massa memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Information: Internet menyediakan informasi secara berkelanjutan. Dengan
adanya internet masyarakat dapat mengetahui mengenai peristiwa dari
berbagai belahan dunia hanya dalam waktu beberapa detik setelah peristiwa
itu terjadi, bahkan kita dapat mengakses secara langsung melalui video
streaming.
2. Correlation: Internet membantu kita untuk memahami informasi yang kita
dapat. Internet memiliki peranan penting dalam proses sosialisasi. Informasi
yang didapat dari internet tidak hanya berupa berita dari suatu peristiwa tetapi
juga didukung oleh opini-opini dari masyarakat dan dari beberapa ahli.
3. Continuity: Internet memiliki fungsi dalam mengekspresikan budaya yang
dominan, mengenalkan perkembangan budaya baru, dan menanamkan nilainilai yang umum berkembang di dalam masyarakat.

7

4. Entertainment: Internet hiburan dan ketegangan sosial. Dengan adanya
internet, masyarakat dapat mengakses berbagai situs yang dapat meringankan
pikiran seperti game online, musik, film, dan situs jejaring sosial seperti
Facebook.
5. Mobilization: Internet mendorong pembangunan ekonomi, pekerjaan, agama
atau memberi dukungan kemanusiaan di saat peperangan. Internet juga dapat
menggerakkan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu.
Jejaring Sosial di Internet
Hadirnya internet memudahkan ruang dan jarak dalam berkomunikasi.
Seperti yang digambarkan oleh McLuhan dalam bukunya yang berjudul
Understanding Media (2001) sebagai kampung global (global village), dimana
masyarakat berinteraksi dan dibentuk oleh teknologi elektronik di dunia semakin
mengerut. Sejak kemunculan internet, mendukung pula munculnya situs jejaring
sosial (social networking site) melalui komunikasi antar komputer (Fakhrurroja
dan Munandar 2009) seperti dikutip oleh (Hidayah 2013). Di antara situs jejaring
sosial yang cukup fenomenal dan paling sering digunakan adalah Friendster,
Facebook, Twitter, dan Multiply. Meskipun inti tujuannya sama, masing-masing
jejaring sosial memiliki fitur yang berbeda. Ada yang khusus untuk menjaring
pertemanan saja, menjaring pertemanan lebih interaktif dan menguak memori
dengan teman lama, atau lebih menonjolkan komunikasi dan interaksi dengan
teman (Darma dan Shenia 2009) seperti dikutip oleh Hidayah (2013).
Telah disadari bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah
mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan
budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi
masyarakat, perusahaan atau industri maupun pemerintah. Hadirnya internet telah
menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya
sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai
informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau
lembaga lainnya (Unikom 2002).
Dengan munculnya Warung Internet (warnet) penggunaan jejaring sosial
dikalangan masyarakat khususnya bagi para remaja semakin banyak diminati
(Niranti 2013). Fenomena jejaring sosial kini semakin besar terlihat di kalangan
masyarakat. Situs jejaring sosial merupakan web yang di dalamnya terdapat profil
pengguna dan berbagai informasi yang termuat di dalam situs tersebut. Melalui
jejaring sosial kita dapat mengundang teman atau mengajukan diri kita untuk
bergabung ke dalam situs tersebut, sehingga jejaring sosial yang kita miliki
bertambah pengunjungnya dan kita dapat melakukan interaksi di dalamnya
(Lestari 2012). Menurut Boyd dan Ellison (2007) seperti dikutip oleh Hidayah
(2013) menyatakan jejaring sosial yang merupakan layanan berbasis web yang
mengizinkan individu untuk mengkonstruksi profil publik, menghubungkan
sekelompok pengguna yang saling berbagi koneksi, dan melintasi koneksikoneksi dalam sebuah sistem. Situs jejaring sosial merupakan bentuk media
elektronik yang memberikan kemudahan dalam menambah pertemanan. Tidak ada
lagi batasan dalam mendapatkan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring
sosial, waktu dan tempat bukan lagi suatu halangan bagi manusia untuk saling
berinteraksi. Selain mempererat hubungan sosial yang telah terjalin sebelumnya,

8

situs jejaring sosial juga sebagai pembuka hubungan sosial antara individu (IDesocial, 2012). Pada intinya, jejaring sosial merupakan suatu struktur sosial yang
terdapat pada internet. Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari
elemen-elemen individual atau organisasi.
Jejaring sosial dapat memudahkan kita untuk berhubungan dengan teman,
keluarga, atau kolega sehingga komunikasi dapat terus terjalin dengan cepat dan
praktis. Dengan hadirnya berbagai fitur yang terdapat pada jejaring sosial,
pengguna dapat menampilkan dirinya sehingga dapat menambah teman dan
memudahkan pengguna lainnya mengenalinya.
Situs Jejaring Sosial Facebook
Facebook merupakan salah satu jejaring sosial yang sangat digemari
dikalangan masyarakat. Pengertian Facebook menurut wikipedia berbahasa
Indonesia adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4
Februari 2004. Facebook dapat juga diartikan sebuah web jejaring sosial yang
didirikan oleh Mark Zuckerberg dan diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook
memungkinkan para pengguna menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun
informasi personil lainnya dan dapat bergabung dalam komunitas untuk
melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya (Rachmayani,
2011).
Sejarah Facebook berawal ketika Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa
Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School membuat
situs jejaring sosial Facebook. Awalnya, pengunaannya hanya diperuntukkan bagi
mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya
diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston, Rochester, Stanford, NYU,
Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak
perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun
waktu satu tahun setelah peluncurannya.
Seiring waktu berjalan, Facebook terus berkembang dan pada tahun 2007
terdapat penambahan 200 ribu akun baru setiap harinya. Lebih dari 25 juta
pengguna aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Sampai pada tahun 2009,
penghasilan Facebook mencapai nominal 800 juta US dollar. Untuk jumlah
pengguna, di tahun 2010 menurut sumber terbaru sudah melebihi angka 500 juta
pengguna. Situs jejaring sosial Facebook mulai berkembang ke seluruh dunia.
Sejak tahun 2007, penggunaan situs jejaring sosial terutama Facebook mengalami
peningkatan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Malaysia. Bumgarner (2007)
seperti dikutip oleh Mahmud (2013) berpendapat bahwa kini, jumlah pengguna
yang menggunakan Facebook telah mencapai 124 juta pengguna pada tahun 2008.
Peningkatan jumlah pengguna ini telah menghasilkan 1,6 milyar akun yang
dikunjungi oleh pengguna Facebook setiap harinya. Andini (2010) menyatakan
bahwa Facebook jauh mengungguli situs jejaring sosial lainnya. Pendapat ini
didukung oleh grafik pada Gambar 1 yang menunjukkan perbedaan kunjungan
Facebook dan Twitter. Pada bulan Juni 2014, Facebook menerima lebih dari 160
juta pengunjung, sedangkan Twitter hanya mendapatkan kunjungan sebanyak
lebih dari 48 juta pengunjung.

9

Gambar 1 Perbedaan kunjungan situs jejaring sosial Facebook dan Twitter
(Sumber: siteanalytics.compete.com, 13 Juli 2014)
Hadirnya situs jejaring sosial menurut Melha (2012) adalah suatu
kemudahan bagi para penggunanya untuk berinteraksi dengan orang-orang di
seluruh dunia dengan biaya yang murah dibandingkan menggunakan telepon dan
penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat. Namun, selain memberikan
kemudahan bagi penggunanya, kemunculan situs jejaring sosial Facebook juga
menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face to face) cenderung
menurun. Jejaring sosial ini menurut J.A Barnes (1954) dalam Alela (2012) adalah
situs yang menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan
sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.
Alela (2012) menjelaskan bahwa situs jejaring sosial merupakan layanan berbasis
web dimana digunakan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan pihak lain
baik dengan teman, keluarga, maupun suatu komunitas yang memiliki tujuan yang
sama.
Malaysia, merupakan salah satu negara yang menerima kehadiran
Facebook sebagai situs jejaring sosial yang banyak diminati saat ini. Salah satu
penelitian tentang situs jejaring sosial di Malaysia oleh Persatuan Digital Malaysia
(MDA) mendapati bahwa pengguna yang mendaftarkan diri pada situs jejaring
sosial Facebook adalah sebanyak 8 juta orang pengguna. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Facebook merupakan situs jejaring sosial yang terbanyak
mencatat jumlah pengguna berdaftar di Malaysia.
Facebook menawarkan keprivasian dan beragam fitur yang sangat lengkap
bila dibandingkan dengan situs jejaring sosial lainnya. Facebook menyediakan
fitur gabungan antara aplikasi social networking, chatting, blogging, multimedia,
photo sharing dan bahkan email. Beberapa bagian dalam Facebook adalah profile,
news feed, wall, application, photo, video, poke, group, events, marketplace, post,
notes,dan gifts. Seseorang juga bisa menemukan teman di Facebook dengan
berbagai cara, antara lain dengan mengakses dan bergabung dalam sebuah
jaringan yang disusun dalam empat kategori, yaitu daerah, akademi, tempat kerja,
dan sekolah (Melha 2012). Menurut Patria dan Yulianto (2011) sejauh ini
diperoleh informasi bahwa jumlah maksimum teman yang dapat dimiliki oleh
seorang pengguna Facebook adalah sebanyak 5000.

10

Singgih (2011) berpendapat bahwa, komunikasi yang lazim terjadi pada
jejaring sosial seperti Facebook, adalah melalui pemberian komentar. Pengguna
dapat memberikan status dan pengguna lain yang sudah terdaftar sebagai teman
dari pengguna itu dapat memberi komentar. Bila komentar tersebut direspon
secara kontinu, maka terjadi proses dimana terdapat komunikasi antar pengguna
tersebut. Namun, sistem komentar ini menyerupai e-mail, dimana terdapat jeda
dalam penerimaan pesan dan pemberian komentar, sehingga komunikasi yang
sedang berlangsung dapat terputus. Selain itu, sistem komentar ini tidak memberi
batasan pada satu orang pengguna lainnya, jadi terdapat kemungkinan komunikasi
yang terjadi adalah komunikasi kelompok yang sering kali agak sulit karna yang
harus di respon kembali semakin banyak.
Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah,
laba, untung. Pemanfaatan mempunyai arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Pemanfaatan ada kaitannya dengan motivasi.
Berawal dari kata “motif”, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak. Motivasi dapat dirangsang
oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang
(Sardiman, 2004). Berdasarkan teori Maslow, motivasi dibagi menjadi lima
tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi diri (Sumarwan, 2003). Oleh karena itu,
penggunaan atau pemanfaatan dalam menggunakan internet dan jejaring sosial
tergantung pada motivasi seseorang.
Perilaku dalam menggunakan internet dapat ditunjukkan dari aspek yang
mendukungnya. Djohari membagi aspek-aspek tersebut menjadi tiga, yaitu motif
yang menjadi latar belakang penggunaan, durasi penggunaan dan frekuensi
penggunaan (Andina, 2006). Motif seseorang dalam menggunakan internet dibagi
menjadi tiga yaitu motif hiburan, sosial dan pengetahuan (Andina, 2006). Motif
hiburan memungkinkan pengguna untuk mencari kesenangannya di dunia maya
misalnya mendengarkan musik dan melihat cuplikan (trailer) film layar lebar.
Motif sosial mengacu pada hubungan sosial. Pengguna dapat mengembangkan
pergaulannya tidak hanya dalam satu negara, bahkan di seluruh dunia dengan
menggunakan fasilitas e-mail dan chatting di internet.
Menurut Hall & Parsons (2001) seperti dikutip oleh Kusumaardhiati
(2011) dalam penelitiannya yang berjudul Perilaku Penggunaan Internet
Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa, individu menjadi
kecanduan internet lebih kepada alasan sosial daripada intelektual. Sedangkan
motif pengetahuan mengacu pada kegiatan mencari informasi untuk mendapatkan
informasi atau pengetahuan yang dibutuhkan pengguna. Pancaputra (2002) seperti
dikutip oleh Nirmala (2006) menyatakan bahwa terdapat tiga faktor kunci dalam
ubahan informasi, yaitu akses, sarana, dan keahlian. Dengan dasar ini, faktor yang
dianggap mempengaruhi pemanfaatan internet adalah:
1. Ketersediaan komputer sebagai sarana mengakses internet,
2. Ketersediaan waktu untuk mengakses internet,
3. Kredibilitas sumber informasi,
4. Ketersediaan biaya untuk mengakses internet,
5. Aplikasi yang sederhana dan mudah digunakan (user friendliness),
6. Kecepatan akses internet.

11

Nirmala (2006) juga menyebutkan bahwa internet digunakan tidak hanya
sekedar mencari informasi dan ilmu pengetahuan. Seseorang dapat menggunakan
internet untuk mengkonsumsi produk barang atau jasa maupun untuk kepentingan
sosial. Konsumen dapat mencari suatu merek ataupun produk baru dengan cepat
melalui internet. Menurut data dari salah satu situs, internet juga dapat
memberikan keuntungan berikut: (1) berbagi data penelitian dan bisnis
antarkolega dan antarorang yang mempunyai pendapat yang sama; (2)
berkomunikasi dengan orang lain dan mengirim arsip atau data melalui surat
elektronik (e-mail); (3) meminta dan menyediakan bantuan pensolusian masalah
dan pertanyaan; (4) pemasaran dan publikasi produk dan jasa; dan (5)
mengumpulkan umpan balik dan saran berharga dari pelanggan dan mitra bisnis
Hadirnya jejaring sosial yang merupakan salah satu media teknologi
informasi, telah menuntut setiap orang untuk dapat menggunakannya untuk
memenuhi kebutuhan. Berdasarkan teori Uses and Gratification, motivasi
penggunaan media dalam jejaring sosial, dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
(Sumarwan 2003):
1.
Motivasi Diversi (Hiburan atau Kebutuhan Pelepas Ketegangan)
Media, dalam hal ini situs jejaring sosial dijadikan sebuah sarana hiburan
untuk memenuhi kebutuhan hiburan yang tidak didapatkan dari orang lain
atau media lain.
2.
Motivasi Identitas Personal (Membina Hubungan Sosial)
Motivasi membina hubungan sosial mengacu pada motif untuk
mengembangakan hubungan antar remaja yang dipengaruhi oleh
kesempatan yang dimiliki oleh remaja untuk mengembangkan motivasi
tersebut.
3.
Motivasi Orientasi Kognitif (Pengetahuan)
Kebutuhan akan informasi atau pengetahuan, dapat juga diperoleh melalui
jejaring sosial. Lengkapnya fasilitas yang disediakan, membuat jejaring
sosial menjadi sebuah media diskusi bagi anggota dari grup-grup tertentu.
Remaja juga dapat mengirimkan artikel-artikel ilmiah kepada sesama
pengguna jejaring sosial untuk sekadar berbagi ilmu pengetahuan kepada
teman-teman mereka.
Dilain pihak, seringkali anak-anak muda merasa minder jika tidak punya
akun Facebook atau Twitter. Mereka takut dianggap kampungan atau ketinggalan
jaman. Tidak mengejutkan bahwa motif sepele seperti itu mendorong remaja
untuk mengikuti pola yang ditorehkan rekan-rekan mereka. Terlepas kemampuan
mereka untuk memahami konten dan konsep jaringan online tersebut, remaja
hanya ingin dikenali (Andini, 2010). Menurut Rachmayani (2011) hadirnya
Facebook membuat remaja selalu terpacu untuk melakukan hal-hal yang baru,
dengan melihat profil orang-orang yang dikenalnya, melihat foto-foto, dan
mengomentari status dari temannya. Bagi para remaja khususnya bagi siswa
dengan hadirnya jejaring sosial Facebook menjadi lebih ekspresif dengan bebas
membuat status, upload foto dan berbagi catatan. Guru yang cerdas dapat
memanfaatkan hal ini dengan berinteraksi lebih personal dengan siswanya,
sehingga guru dapat menjadi pengarah sekaligus pengawas yang baik bagi para
siswa di sekolah maupun di luar sekolah. Fitur-fitur Facebook banyak yang dapat
dioptimalkan oleh para pendidik, seperti fitur foto tagging. Guru yang bisa
mengumpulkan siswanya melalui Facebook, bisa melakukan penjelasan materi

12

pelajaran dengan sebuah foto. Siswa-siswa di tag oleh gurunya dan kemudian
diminta untuk berkomentar terhadap foto tersebut. Dengan itu, guru bisa
mengambil peranan sebagai fasilitator yang baik.
Teori uses and gratification menurut Severin dan Tankard (2008) seperti
dikutip oleh Utomo (2013) menjelaskan tentang aktivitas audience dimana pilihan
yang disengaja oleh pengguna media untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sedangkan Katz, Blumler, dan Gurevitch (1974) seperti dikutip oleh Hidayah
(2013) menjelaskan mengenai asumsi dasar teori uses and gratifications, yaitu:
1.
Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.
2.
Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pemilihan
media tertentu terdapat pada anggota khalayak.
3.
Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.
4.
Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka,
minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang
akurat mengenai kegunaan media tersebut kepada para peneliti.
5.
Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.
Aleman dan Wartaman (2009) seperti dikutip oleh Juditha (2011)
menyatakan bahwa keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk
berinteraksi secara mudah dengan orang‐orang dari seluruh belahan dunia dengan
biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Namun, penggunaan
situs jejaring sosial lebih banyak bermotifkan untuk berinteraksi dan hiburan
dibandingkan dengan menggunakan jejaring sosial untuk ilmu pengetahuan. Hal
ini menyebabkan terdapat beberapa dampak positif dan negatif yang dapat diambil
dari penggunaan jejaring sosial.
Dampak Jejaring Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak adalah pengaruh kuat
yg mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Dengan adanya situs
jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat (Lin & Atkin
2002) dalam (Juditha 2011). Namun kemunculan situs jejaring sosial ini
menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung
menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena
lebih mudah dan praktis. Selain itu, Herring dan Susan (1996) dalam Qamariyah
(2009) menyatakan bahwa terdapat beberapa manfaat internet yang terbagi dalam
empat kategori, yaitu:
1.
Internet sebagai media komunikasi, merupakan manfaat internet yang
paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2.
Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup dan
WWW (World Wide Web – jaringan situs-situs web) para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan
murah.
3.
Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang
pesat, menjadikan WWW sebagai salah satu sumber informasi yang
penting dan akurat.
4.
Manfaat komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang
beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam

13

komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari informasi,
berbelanja, melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Internet sering
disebut sebagai cyberspace atau virtual world (dunia maya).
Dibalik atmosfer positifnya ternyata tidak dapat dipungkiri, situs jejaring
sosial Facebook menyimpan pula sisi negatifnya. Terutama kasus-kasus kejahatan
melalui media Facebook yang menimpa para remaja sebagai korbannya.
Maraknya pelecehan seksual, praktek prostitusi, tindakan asusila, pertengkaran,
penghinaan, pencemaran nama baik, dan cybercrime lainnya yang turut
melibatkan remaja banyak ditemui melalui Facebook (Kusumaningtyas 2010).
Dampak negatif bermedia Facebook sangat potensial dialami oleh remaja puteri.
Hal tersebut dapat dipicu karena remaja puteri cenderung lebih memiliki
keterbukaan diri daripada remaja laki-laki.
Keadaan ini sangat ironis dengan tujuan utama jejaring sosial dibuat, yaitu
untuk memperluas hubungan sosial. Tidak hanya kehidupan umum saja yang
terkena dampak dari jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam
dunia pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang dihasilkan dari
jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.
Motivasi adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh siswa demi
mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Jika motivasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran telah menurun, maka prestasi belajar yang akan mereka capai
juga akan menurun (Rachmayani 2011).
Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda
dapat mengakses internet. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini
secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (adiksi) yang
berlebihan dan terganggunya privasi seseorang. Beberapa ciri‐ciri orang yang
teradiksi terhadap internet, yaitu penggunaan yang berlebihan, kegelisahan ketika
tidak mengakses internet dalam interval waktu tertentu, peningkatan toleransi
terhadap addiksi internet itu sendiri, dan dampak negatif (termasuk isolasi sosial)
Jerald (2008) seperti dikutip oleh Juditha (2011).

14

KERANGKA PEMIKIRAN
Perkembangan teknologi komunikasi informasi kian dirasakan oleh
kebanyakan orang di dunia saat ini, termasuk masyarakat Malaysia. Internet
merupakan salah satu teknologi yang pesat digunakan. Terbukti dari data statistik
yang menyatakan bahwa pengguna internet di Malaysia adalah sebanyak 18 juta
orang pada tahun 2012 dan akan terus bertambah tiap tahunnya sehingga
diperkirakan sebanyak 25 juta orang menjelang tahun 2015 akan menggunakan
internet (Berita Harian Online, 2013). Perkembangan ini menandakan bahwa
internet dijadikan sebagai media penting bagi individu.
Internet memunculkan banyak situs yang dapat memberi berbagai hiburan.
Salah satunya adalah situs jejaring sosial. Jejaring sosial melalui internet dipahami
oleh khalayaknya sebagai bentuk media elektronik yang memberikan kemudahan
dalam menambah pertemanan. Dengan adanya jejaring sosial ini, masyarakat
dapat mengundang teman atau mengajukan diri kita untuk bergabung ke dalam
situs tersebut, sehingga jejaring sosial yang kita miliki bertambah pengunjungnya
dan dapat melakukan interaksi di dalamnya. Facebook, merupakan situs jejaring
sosial yang berkembang pesat saat ini bukan hanya di Indonesia tetapi juga di
Malaysia. Hal ini dapat dilihat dari penelitian tentang situs jejaring sosial di
Malaysia oleh Persatuan Digital Malaysia (MDA) mendapati bahwa pengguna
yang mendaftarkan diri pada situs jejaring sosial Facebook adalah sebanyak 8 juta
orang pengguna.
Severin dan Tankard (2008) dalam Utomo (2013) yang menjelaskan teori
uses and gratification mengatakan bahwa aktivitas audience dimana pilihan yang
disengaja oleh pengguna media adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Penggunaan dan pemanfaatan media melekat pada individu. Faktor penggunaan
media dapat berbeda pada masing-masing individu. Hal ini berarti, dalam
penelitian media, perlu diketahui karakteristik individu pengguna media. Faktor
individu yang menjadi variabel pada penelitian ini adalah jenis kelamin, usia,
pekerjaan dan kepemilikan handphone. Tingkat pemahaman pengguna Facebook
berpengaruh pada jenis pemanfaatan yang dilakukan oleh pengguna Facebook.
Tingkat pemahaman ini dipengaruhi oleh faktor sosial, yaitu keluarga dan teman.
Keluarga dan teman dianggap sebagai faktor sosial terdekat yang mampu
memberikan pengaruh pada tingkat pemahaman pengguna Facebook.
Pemanfaatan Facebook dapat memunculkan berbagai dampak di kalangan
penggunanya, baik positif maupun negatif. Dampak positif dari penggunaan
Facebook antara lain dapat memberikan berbagai informasi terkait dengan isu-isu
yang sedang terjadi saat ini, menambah ketrampilan, memperoleh gambar dan
meningkatkan interaksi. Sedangkan, dampak negatifnya adalah pelecehan seksual,
memperoleh gambar berunsur negatif, kecanduan, cyber-crime dan kekerasan
psikologis (pembulian).
Berdasarkan uraian diatas, keterkaitan berbagai variabel tersebut secara
rinci dapat dilihat pada Gambar 2.

15

Faktor individu





Jenis kelamin
Usia
Pekerjaan
Status dalam
keluarga
 Kepemilikan
handphone
Pemanfaatan Facebook
Pemahaman tentang
Facebook

Faktor sosial

 Melihat profil
pengguna
lainnya
 Ekspresi diri
 Berinteraksi
 Publikasi

Dampak dari
pemanfaatan
Facebook
 Positif
 Negatif

 Teman
 Keluarga

Keterangan:
: Berhubungan
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook pada
Masyarakat Pedesaan Malaysia

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan nyata antara faktor individu dan faktor sosial terhadap
pemahaman tentang Facebook
2. Terdapat hubungan nyata antara pemahaman tentang Facebook dengan
pemanfaatan Facebook.
3. Terdapat hubungan nyata antara pemanfaatan Facebook dengan dampak dari
penggunaan Facebook.

16

Definisi Operasional
Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan
secara operasional, sebagai berikut:
1. Faktor individu adalah ciri-ciri spesifik yang dapat membedakan dirinya
dengan orang lain, seperti:
a. Jenis kelamin adalah identitas biologis responde

Dokumen yang terkait

RESIPROSITAS DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK DI KALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN ANTROPOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 9 21

Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan Di Jejaring Sosial Facebook AFTER FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan di Jejaring Sosial Facebook Oleh Generasi Internet di Kalangan Mahasiswa Kota Solo).

0 2 17

(Studi Deskriptif Kualitatif Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan Di Jejaring Sosial Facebook Oleh Generasi Internet Di Kalangan Mahasiswa AFTER FACEBOOK (Studi Deskriptif Kualitatif Harapan Setelah Memutuskan Pertemanan di Jejaring Sosial Facebook Oleh

0 2 16

REGISTER KOMPUTER DI AKUN JEJARING SOSIAL FACEBOOK: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK Register Komputer di Akun Jejaring Sosial Facebook: Tinjauan Sosiolinguistik.

0 10 15

APLIKASI SISTEM PEMBELAJARAN ONLINEDENGAN PEMANFAATAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK Aplikasi Sistem Pembelajaran Online Dengan Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook Pada Sekolah Menengah Pertama.

0 1 14

APLIKASI SISTEM PEMBELAJARAN ONLINEDENGAN PEMANFAATAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK Aplikasi Sistem Pembelajaran Online Dengan Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook Pada Sekolah Menengah Pertama.

0 1 11

Motif Penggunaan Group Info Akademik pada Situs Jejaring Sosial Facebook di Kalangan Mahasiswa.

0 0 2

Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook Seb

0 0 11

PEMANFAATAN APLIKASI JEJARING SOSIAL FAC

0 0 3

PEMANFAATAN APLIKASI JEJARING SOSIAL FACEBOOK UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN

0 0 16