52
2. Uraian Materi
a. Kebuntingan
Dilihat dari segi teknis yang dimaksud dengan kebuntingan sebenarnya dimulai sejak saat sel kelamin betina bersatu dengan sel kelamin jantan
didalam saluran alat reproduksi paling atas atau ovoduct dan tepatnya dibagian ampula.
Sedangkan Frandson 1992 mengatakan bahwa kebuntingan berarti keadaan dimana anak sedang berkembang didalam uterus seekor hewan
betina. Satu periode kebuntingan adalah periode dari mulai terjadinya fertilisasi sampai terjadinya kelahiran normal. Pada ternak sapi fertilisasi
terjadi setelah 11 sampai 15 jam dari inseminasiperkawinan. Sedangkan untuk manusia, fertilisasi ini akan terjadi 14 sampai 15 hari
setelah terakhir menstruasi. Pertumbuhan mahluk baru hasil fertilisasi atau pembuahan antara ovum
dengan spermatozoa, dapat dibedakan tiga tahapperiode yaitu : 1
periode ovum yaitu periode yang dimulai dari fertilisasi sampai implantasi.
2 Periode embrio yaitu periode dari saat terjadinya implantasi sampai
saat dimulainya pem bentukan alat- alat tubuh bagian dalam. 3
Periode fetus yaitu periode terakhir yaitu dimulai dari terbentuknya alat-alat tubuh bagian dalam dan extremitas anggota tubuh sampai
terjadi kelahiran. Pengetahuan tentang apakah ternak yang dipelihara mengalami
kebuntingan atau tidak adalah sangat penting. Ada beberapa cara untuk membantu mendiagnose suatu ternak bunting atau tidak.
53
Berbagai cara yang dapat dilakukan adalah : 1
Ternak tidak mengalami berahi lagi Sebagai indikasi kebuntingan yang cukup sederhana dan efektif adalah
bahwa setelah 45 hari setelah perkawinan ternak tersebut tidak berahi lagi. Cara ini akan ada juga melesetnya karena ada ternak-ternak
tertentu yang mengalami silent heart berahi tenang. Hal ini bisa disebabkan karena dalam ovariumnya terdapat corpus luteum yang
persisten. 2
Perubahan kontur abdomen. Pada ternak yang bunting maka akan terjadi penurunan pada dinding
abdominal pelebaran abdomen. 3
Pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan palpasi per rektum yaitu dengan cara memasukkan tangan dalam rektum dan meraba organ-
organ reproduksi tertentu. Untuk ini dibutuhkan seorang yang ahli dan terampil. Diagnose kebuntingan ini didasarkan kepada tingkat
perkembangan fetus dan perubahan-perubahan pada genetalia dan struktur-struktur yang terkait pada hewan betina.
4 Sinar X Diagnose kebuntingan dengan menggunakan sinar X kurang
begitu efektif dan bermanfaat. Sinar X akan efektif apabila digunakan untuk menetapkan kebuntingan
setelah tulang-tulang fetus telah mengalami kalsifikasi. 5
Ultra suara ultra sound. Ultra sound dapat digunakan untuk mendeteksi kebuntingan pada
berbagai jenis ternak seperti sapi. Teknik ultra sonik didasarkan kepada timbulnya bunyi dengan frekuensi yang tinggi 1 sampai 10 juta
cycle tiap detik melalui jaringan. 6
Uji Biologik dengan mengamati adanya hormon gonadotropin dalam serum darah maka dapat di pastikan bahwa ternak tersebut bunting.
Hormon gonadotropin dihasilkandiproduksi oleh placenta sewaktu bunting.