Mujono 2.60.
Analisis Data Dan Peluang Daftar. 1 3
JUMLAH LULUSAN MAHASISWA S-1, D-3, DAN D-2 DARI EMPAT JURUSAN DI FPMIPA SEBUAH IKIP
SELAMA SATU TAHUN PROGRAM
JURUSAN S-1
D-3 D-2
JUMLAH
Biologi
35 27
28
90 Fisika
27 36
36
99 Kimia
24 30
34
88 Matematika
43 30
31
104 Jumlah
129 123
129
381
Sedangkan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dapat dilihat dalam Daftar 1 3.
C. Tabel Distribusi Frekuensi
Masalah yang akan dibahas dalam tabel distribusi prekuensi ada empat, yaitu :
1. Pengertiannya
2. Istilah-istilah yang ada di dalamnya,
3. Cara pembuatannya,
4. Penafsirannya
Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga istilah yang perlu diperhatikan, yaitu array, data tidak terkelompok, data terkelompok.
Array adalah penyusunan sekumpulan data menurut urutan nilainya mulai dari
data yang terkecil sampai terbesar.
Mujono 2.61.
Analisis Data Dan Peluang
Data Tidak Terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum disusun
dalam tabel distribusi frekuensi. Sedangkan Data Terkelompok adalah data
yang nilai-nilainya sudah disusun dalam tabel ditribusi frekuensi. Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi
sebenarnya setiap oarang dapat mendefinisikan berdasarkan bentuk umumnya. Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan bentuk umum dari tabel distribusi
frekuensi, seperti nampak dalam daftar 1 4. Daftar 1. 4
BENTUK UMUM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI Nilai Data
Frekuensi
a – b f
1
c – d f
2
e – f f3
g – h f
4
i – j f
5
Jumlah
∑
= 5
1
fi
i
Dari bentuk umum di atas, maka tebl frekuensi dapat didefinisikan sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut
dikelompokan ke dalam interval-interval dan setiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya.
Mungkin ada orang yang mendefinisikan tabel distribusi frekuensi berbeda, dari definisi di atas. Hal ini tidak menjadi masalah, asalkan pemberian definisi
tersebut harus sesuai dengan bentuk umumnya. Dalam tabel distribusi frekuensi ada beberapa istilah yang digunakan di
dalamnya, antara lain :
Mujono 2.62.
Analisis Data Dan Peluang c.
Kelas Interval Adalah kelompok nilai data yang berupa interval.
a – b merupakan kelas interval pertama,
c – d merupakan kelas interval kedua,
e – f merupakan kelas interval ketiga,
g – h merupakan kelas interval keempat,
i – j merupakan kelas interval kelima,
d. Ujung Bawah
Adalah bilangan yang terdapat disebelah kiri interval nilai data untuk setiap kelas interval.
Dari bentuk umum dalam daftar 1 4, maka ujung bawahnya adalah : a, c, e, g, j.
a merupakan ujung bawah kelas interval pertama,
c merupakan ujung bawah kelas interval kedua,
e merupakan ujung bawah kelas interval ketiga,
g merupakan ujung bawah kelas interval keempat,
i merupakan ujung bawah kelas interval kelima,
e. Ujung Atas
Adalah Bilangan yang terdapat disebelah kanan interval nilai data untuk setiap kelas interval.
Dari bentuk umum dalam daftar 1 4, maka ujung-ujung atasnya adalah b, d, f, h, j.
B merupakan ujung bawah kelas interval pertama,
D merupakan ujung bawah kelas interval kedua,
F merupakan ujung bawah kelas interval ketiga,
H merupakan ujung bawah kelas interval keempat,
J merupakan ujung bawah kelas interval kelima,
Mujono 2.63.
Analisis Data Dan Peluang f.
Batas Bawah Adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah dikurangi
ketelitian data yang digunakan. Dalam hal ini ketelitian data yang digunakan tergantung pada pencatatan
datanya. Jika data yang digunakannya dicatat dalam bilangan bulat, maka ketelitian
datanya 0,5. Jika data yang digunakannya dicatat dalam bilangan satu desimal, maka
ketelitiannya datanya 0,05. Jika data yang digunakan dalam bilangan dua desimal, maka ketelitiannya
adalah 0,005. Dan seterusnya.
Jika diambil datanya dalam bilangan bulat, maka dari bnetuk umum dalam daftar 1 4 batas bawahnya adalah :
a - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval pertama,
c - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval kedua,
e - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval ketiga,
g - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval keempat,
i - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval kelima,
g. Batas Atas
Adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung atas ditambah data ketelitian yang digunakan.
Ketelitian data sama dengan ketelitian dalam menentukan batas bawahnya. Misalnya dicatat, data , bilangan bulat, maka dari bentuk umum dalam daftar
1.4 batas-batasnya adalah :
Mujono 2.64.
Analisis Data Dan Peluang b + 0,5
merupakan batas atas kelas interval pertama, d + 0,5
merupakan batas atas kelas interval kedua,
f + 0,5 merupakan batas atas kelas interval ketiga,
h + 0,5 merupakan batas atas kelas interval keempat,
j + 0,5 merupakan batas atas kelas interval kelima,
h. Titik Tengah Tanda Kelas
Adalah bilangan yang di peroleh dengan cara ujung bawah ditambah ujung atas, kemudian hasilnya dibagi dua untuk setiap kelas interval.
Titik tengah =
2 1
Ujung bawah + Ujung atas Dari bentuk umum dalam Daftar 1 4, maka kelima titik tengahnya
adalah :
2 1
a+b merupakam titik tengah kelas interval pertama,
2 1
c+d merupakam titik tengah kelas interval kedua,
2 1
e+f merupakam titik tengah kelas interval ketiga,
2 1
g+h merupakam titik tengah kelas interval keempat,
2 1
i+j merupakam titik tengah kelas interval kelima. i.
Panjang kelas Adalah bilangan yang diperoleh dari jarakselisih antara ujung bawah dan
ujung atas, dengan ujung bawahnya termasuk dihitung.
Mujono 2.65.
Analisis Data Dan Peluang Untuk data yang dicatat dalam bilangan bulat, hal ini mudah. Akan tetapi
untuk data yang dicatat dalam bilangan desimal, hal ini akan mengalami kesulitan.
Dalam hal ini, ada beberapa cara dalam menentukan panjang kelas untuk kelas interval tertentu dari tabel distribusi frekuensi yang sudah tersedia,
antara lain : a.
Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari ujung bawah kelas interval berikutnya dikurangi ujung bawah kelas interval yang
bersangkutan. b.
Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari batas bawah kelas interval berikutnya dikurangi batas bawah kelas interval yang
bersangkutan c.
Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari ujung atas dikurangi ujung bawah masing-masing untuk kelas interval yang beersangkutan,
dan hasilnya ditambah dengan dua kali ketelitian data tang digunakan. Ketelitian datanya sama dengan ketelitian data yang digunakan dalam
menentukan batas bawah.
Untuk menyusun sekumpulan data kedalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama untuk setiap kelas interval diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut :
Mujono 2.66.
Analisis Data Dan Peluang 1.
Tentukan nilai rentang Rentang diperoleh dengan cara nilai data yang tersebar dikurangi nilai data
terkecil.
RENTANG = NILAI DATA TERBESAR – NILAI DATA TERKECIL
Dalam hal ini diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam memilih data terbedar dan data terkecil, jangan sampai salah memilih. Hal ini akan lebih
sukar lagi, jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan desimal. 2.
Tentukan banyak kelas yang digunakan Biasanya banyak kelas yang digunakan itu paling sedikit 5 buah dan paling
banyak 15 buah, sehingga dapat ditulis :
5
≤ BANYAK KELAS
≤
15
Dalam hal ini, ada sebuah aturan untuk menentukan banyak kelas yang diginakan dalam sebuah tabel distribusi frekuensi, yaitu ATURAN
STURGES dengan rumusnya sebagai berikut :
k = 1 + 3,3 log n.
Dengan : k = Banyak kelas interval. n = Banyak data yang digunakan.
Jika kita memperhatikan penuturan diatas, maka hasil akhir dari perhitungan pasti berupa bilangan desimal. Karena banyak kelas itu harus merupakan
bilangan bulat, maka hasil akhir itu harus dibulatkan. Pembulatan bilangannya boleh dilakukan ke bawah atau boleh juga dilakukan ke atas.
Tapi sebaiknya pembulatan bilangannya dilakukan ke atas.
Mujono 2.67.
Analisis Data Dan Peluang 3.
Tentukan panjang kelas Panjang kelas diperoleh dengan cara nilai rentang dibagi dengan banyak
kelas, sehingga dapat ditulis : p = Rentang
k dengan : p = Panjang kelas
k = Banyak kelas jika kita memperhatikan perumusan diatas, maka hasil akhir dari
perhitungannya biasanya berupa bilangan desimal. Oleh karena itu dalam menentukan panjang kelas harus dilakukan pembulatan bilangan yang sesuai
dengan pencatatan datanya, artinya : a.
Jika data yang digunakan dalam bilangan bulat, maka panjang kelaspun dalam bilangan bulat.
b. Jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan satu desimal, maka
panjang kelaspun dicatat dalam bilangan satu desimal. c.
Jika data yang digunakan dicatat dalam dua bilangan desimal, maka panjang kelaspun dicatat dalam bilangan dua desimal.
Dan seterusnya. 4.
Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama Dalam hal ini, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu :
a. Ujung bawah kelas interval boleh mengambil nilai pertama yang
terkecil. b.
Ujung bawah kelas interval pertama boleh mengambil nilai data yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil. Kemungkinan kedua ini bisa
Mujono 2.68.
Analisis Data Dan Peluang dilakukan dengan syarat nilai data yang terbesar harus tercakup dalam
interval nilai data pada kelas interval terakhir.
Jadi sekumpulan data bisa dibuat satu atau beberap buah tabel distribusi frekuensi sesuai dengan pengambilan nilai data untuk ujung bawah kelas
pertamanya. Dalam hal ini, dari sekumpulan data bisa dibuat lebih dari satu buah tabel ditribusi frekuensi, apabila ujung bawah kelas interval terakhir
lebih besar dari nilai data.
5. Masukan semua data kedalam interval kelas.
Untuk memudahkannya sebaiknya dibuat kolom tersendiri yang berisi garis miring tallyturus sesuai dengan kelas intervalnya selanjutnya jumlahkan
semua tally turus yang terdapat pada masing-masing kelas interval, kemudian nilai jumlah tersebut diletakan pada kolom tersendiri. Kolom
tersendiri ini disebut kolom Tally.
Contoh. : Berikut ini diberikan data mengenai hasil tentamen tengah
semester mata kuliah Analisis Data Dan Peluang dari mahasiswa Program S-1 PGSD
65 72
67 82
72 91
67 73
71 70
85 87
68 86
83 90
74 89
75 61
65 76
71 65
91 79
75 69
66 85
95 74
73 68
86 90
70 71
88 68
Susunlah data di atas kedalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama.
Mujono 2.69.
Analisis Data Dan Peluang Penyelesaian :
Langkah –langkah penyusunan adalah sebagai berikut : 1.
Rentang = 95 – 61= 34 2.
Banyak kelas = k = 1 + 30,3 log 40 k = 1 + 30,3 1,6021
k = 6,28693 3.
Panjang Kelas =
86 ,
4 7
34 =
Karena datanya dicatat dalam bilangan bulat, maka panjang kelasnya diambil 5
4. Ujung bawah kelas interval pertamanya diambil 61.
Untuk memasukan sekumpulan data ke dalam kelas interval diperlukan kolom tally, dengan caranya sebagai berikut :
a. Nilai 65 termasuk kedalam kelas interval pertama, yaitu 61-65 dan
pada kolom tally yang sesuai dengan kelas interval ketiga ditulis . Selanjutnya nilai 65 dicoret agar tidak dihitung dua kali
b. Nilai 72 termsuk kedalam kelas interval ketiga, yaitu 71 dan pada
kolom tally yang sesuai dengan kelas interval ketiga ditulis . Selanjutnya nilai 72 dicoret agar tidak dilihat
c. Nilai 67 termasuk kedalam kelas interval kedua yaitu 66 – 70 dan
pada kolom tally yang sesuai kelas interval kedua ditulis. Selanjutnya 67 dicoret agar tidak dihitung dua kali.
d. Dan seterusnya sampai nilai data yang terakhir.
Hasilnya dapat dilihat dalam tebel 15.
Mujono 2.70.
Analisis Data Dan Peluang Daftar 1 5
HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER ANALISIS DATA DAN PELUANG
DARI MAHSISWA PROGRAM S-1 PGSD Hasil Tentamen
Tally Banyak Mahasiswa
61 – 65 4
66 – 67 9
61 – 75 11
76 – 80 2
81 – 85 4
86 – 90 7
91 – 95 3
Jumlah 40
Dengan menghilangkan kolom tally, hasil tabel distribusi frekuensi yang sebenarnya dapat dilihat dalm daftar 1 6.
Daftar 1 6 HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER ANANLISIS DATA
PELUANG DARI MAHSISWA PROGRAM S-1
Hasil Tentamen Banyak Mahasiswa
61 – 65 4
66 – 67 9
61 – 75 11
76 – 80 2
81 – 85 4
86 – 90 7
91 – 95 3
Jumlah 40
Jika kita memperhatikan daftar 15, maka kita hanya dapat membuat sebuah tabel saja karena alasan sebagi berikut :
Mujono 2.71.
Analisis Data Dan Peluang Jika mengambil ujung bawah kelas interval pertamanya lebih kecil dari 61,
misalnya 60 maka nilai data yang terbesar, yaitu 95 tidak akan tercakup. Hal ini disebabkan karena ujung atas kelas interval terakhirnya 94.
Dari daftar 16, kita dapat membuat penafsiran sebagai berikut : a.
Hasil tentamen tengah semester Ananlisis data Peluang yang nilai 61 sampai 65 ada 4 orang,
b. Hasil tentamen tengah semester Ananlisis data Peluang yang nilainya 66
sampai 70 ada 9 orang, c.
Hasil tentamen tengah semester Ananlisis data Peluang yang nilainya 71 sampai 75 ada 11 orang,
Dan seterusnya. Setelah anda mempelajari semua uraian yang diberikan, tentunya anda
sudah menguasai uraian tersebut. Untuk melihat apakah anda sudah memahami uraiannya atau belum, berikut ini akan diberikan lima buah soal disertai
penyelesaiannya. Walaupun soal-soal itu sudah diberikan penyelesaiannya, akan tetapi anda harus mengerjakan soal-soal tersebut tanpa melihat dahulu
penyelesaiannya. 1.
Berikut ini diberikan data mengenai jumlah siwa laki-laki dan perempuan dari SD, SMP, dan SMA yang terdapat di kota A, B, C,. Di kota A jumlah
siswa SD diperinci : 725 orang laki-laki dan 670 orang perempuan, dan jumlah siwa SMP diperinci : 510 orang laki-laki dan 470 orang perempuan.
Di kota B jumlah siswa SD diperinci ; 875 orang laki-laki dan 800 orang perempuan, jumlah siswa SMP diperinci : 620 orang laki-laki dan 610 orang
Mujono 2.72.
Analisis Data Dan Peluang perempuan, dan jumlah siswa SMA diperinci : 515 orang laki-laki dan 505
orang perempuan. Di kota C jumlah siswa SD diperinci : 660 orang laki-laki dan 720 orang
perempuan, jumlah siswa SMP diperinci : 600 orang laki-laki dan 615 orang perempuan, dan 585 orang perempuan. jumlah siswa SMA depirinci. Dan
jumlah siswa SMA diperinci : 612 orang laki-laki dan 585 orang perempuan. Susun data di atas kedalam tabel baris kolam.
2. Lihat kembali data pada soal no 1 di atas.
Susun data diatas kedalam tabel kontingensi berukuran 3 x 3. 3.
berikut ini diberikan data mengenai berat badan dicatat dalam Kg dari sejumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pengantar Ananlisis data
Peluang di Jurusan Pendidikan Matematika di sebuah IKIP. 45,8
46,7 49,0
50,5 45,2
42,9 45,1
49,7 48,4
49,4 46,6
50,5 53,5
51,2 49,0
49,4 50,9
42,2 52,1
50,3 48,5
50,8 51,7
55,3 54,9
56,9 54,0
52,3 47,7
56,2 55,0
53,7 54,8
56,4 55,0
60,3 59,3
58,8 55,2
57,0 59,0
59,5 46,7
49,7 60,4
59,3 56,7
54,9 59,1
60,4 50,2
51,7
Susunlah data di atas ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dan banyak kelas 7 buah.
Mujono 2.73.
Analisis Data Dan Peluang 4.
Dari soal no 3 di atas, susun datanya ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dan banyak kelas sebanyak 10 buah.
5. Dari soal no 3 di atas, susun datanya ke dalam tabel distribusi frekuensi
dengan panjang kelas 1,9. Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soalnya, coba periksa kembali
jawabannya. Kemudian cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang akan dijelaskan berikut ini :
1. Daftar 1 7
JUMLAH SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SD, SMP DAN SMA DI KOTA A, B, DAN C
Nama Kota
SD SMP
SMA L
P L
P L
P A
725 670
510 400
520 470
B 875
800 620
610 515
505 C
660 720
600 615
612 585
Catatan : L = Laki-laki
P = Perempuan 2.
Daftar 1 8 JUMLAH SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SD, SMP, DAN SMA
DI KOTA A, B, DAN C Tingkat
Sekolah Kota
SD SM P
SMA A
1395 910
990 B
1675 1230
1020 C
1380 1215
1197
Mujono 2.74.
Analisis Data Dan Peluang 3.
a. Rentang = 60, 4 – 45,1 = 15,3 b. Banyak Kelas
= k =1 + 3,3 Log 52 k =6,66
banyak kelas diambil 7 buah c Panjang Kelas
19 ,
2 7
3 ,
15 =
Panjang kelas yang digunakan 2,2 d. Ujung bawah kelas interval pertamanya 45,1
Hasil tabelnya dapat dilihat dalam daftar 1 9 Daftar 1 9
BERAT BADAN DARI SEJUMLAH MAHASISWA YANG MENGIKUTI MATA KULIAH ANANLISIS DATA PELUANG
PROGRAM PENDIDIKAN S-1 PGSD DICATAT DALAM KE
Berat Badan Banyak Mahasiswa
45,1 – 47,2 6
47,3 – 49,4 9
49,5 – 51,6 9
51,7 – 53,8 6
53,9 – 56,0 8
56,1 – 58,2 5
58,3 – 60,4 9
Jumlah 52
4. a. Rentang = 60,4 - 45,1 = 15,3
b. Banyak kelas = k = 10
c. Panjang Kelas =
6 ,
1 10
3 ,
15 =
Panjang kelas yang digunakan 1,6 d.
Ujung bawah kelas interval pertamanya 45,1
Mujono 2.75.
Analisis Data Dan Peluang Hasil tabelnya dapat dilihat dalam daftar 1 10
4. Daftar 1 10
DAFTAR BERAT BADAMN DARI SEJUMLAH MAHASISWA YANG MENGIKUTI MATA KULIAH ANANLISIS DATA PELUANG
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEBUAH IKIP Berat Badan
Banyak Mahasiswa 45,1 – 46,6
4 46,7 – 48,2
4 48,3 – 48,8
9 49,9 – 51,4
7 51,5 – 53,0
4 53,1 – 54,6
3 54,7 – 56,2
8 56,3 – 57,8
4 57,9 – 59,4
4 59,5 – 61,0
5 Jumlah
52 5.
Daftar 1 11 DAFTAR BERAT BADAMN DARI SEJUMLAH MAHASISWA
YANG MENGIKUTI MATA KULIAH PENGANTAR ANANLISIS DATA PELUANG
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEBUAH IKIP Berat Badan
Banyak Mahasiswa 45,1 – 46,9
6 47,0 – 48,8
5 48,9 – 50,7
10 50,8 – 52,6
6 52,7 – 54,5
4 54,6 – 56,4
9 56,5 – 58,3
3 58,4 – 60,2
6 60,3 – 62,1
3 Jumlah
52
Mujono 2.76.
Analisis Data Dan Peluang RANGKUMAN
1. Aturan – aturan dalam pembuatan tabel adalah :
a. Judul tabel
b. Judul baris
c. Judul kolom
d. Di kiri bawah tabel dibuat catatan bila perlu dan sumber
e. Data waktu hendaknya berurutan
f. Data ketegori disusun menurut kebiasaan.
2. Macam-macam tabel ada tiga yaitu :
a. Tabel baris – kolom,
b. Tabel kontingensi,
c. Tabel distribusi frekuensi,
3. Tabel distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data,
dengan nila-nilai tersebut dikelompokan ke dalam interval – interval dan setiap interval nilai masiang-masing mempunyai frekuensinya.
4. Istilah-istilah yang digunakan dalam tabel distribusi frekuensi adalah : kelas
interval, ujung bawah, ujung atas, batas bawah, batas atas, titik tengah, dan panjang kelas.
5. Langkah-langkah dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah :
a. Tentukan nilai rentang yaitu : data terbesar dikurangi data terkecil.
b. Tentukan banyak kelas dengan menggunakan Aturan Struges, yaitu :
k = 1 + 3,3 log n
Mujono 2.77.
Analisis Data Dan Peluang c.
Tentukan panjang kelas interval dengan menggunakan rumus :
k g
n p
tan Re
=
d. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama.
e. Masukan semua nilai data interval nilai data dengan bantuan tally.
Mujono 2.78.
Analisis Data Dan Peluang
TES FORMATIF 1
Pertunjuk : Berilah tanda silang x pada jawaban yang paling tepat 1.
Dalam tabel ditribusi frekuensi, ujung bawah kelas inetrval pertamanya dietntukan oleh :
A. Selalu nilai data yang terkecil
B. Selalu niali data yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil.
C. Bisa nilai data yang lebih kecil dan bisa juga data nilai yang lebih kecil
dari nilai data yang terkecil. D.
Tidak ada pembatasan. 2.
Daftar 1 2 BERAT BADAN MAHASISWA II
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEBUAH IKIP DICATAT DALAM CM
Berat Badan Banyak Mahasiswa
161,1 – 161,2 161,3 – 162,4
162,5 – 163,6 163,7 – 166,3
166,4 – 168,3 168,4 – 169,5
169,6 – 170,7 A.
Batas bawah kelas interval pertama adalah 160,1 B.
Panjang untuk interval pertama adalah 1,1 C.
Titik tengah untuk kelas interval pertama adalah 160,6 D.
Batas atas kelas interval pertama adalah 161,25
Mujono 2.79.
Analisis Data Dan Peluang 3.
Dari soal no. 2, panjang kelas untuk kelas interval kelima adalah : A.
1, 9 B.
2, 0 C.
1, 1 D.
1, 2. 4.
Dari soal no. 2, maka : A.
Titik tengah kelas interval kedua adalah 160, 85 B.
Titik tengah kelas interval ketiga adalah 163, 5 C.
Titik tengah kelas interval keempat adalah 165, 0 D.
Titik tengah kelas interval ketujuh adalah 170, 25. 5.
Dari soal no 2 banyak kelas yang digunakan berdasarkan Aturan Sturges adalah :
A. 5 buah atau 6 buah
B. 6 buah atau 7 buah
C. 7 buah atau 8 buah
D. Tidak bisa ditentukan
Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soalnya, sebaiknya periksa kembali jawabannya. Kalau Anda yakin jawabannya benar, cocokanlah jawaban
Anda dengan kunci jawaban Uji Komptensi I yang terdapat di bagian akhir Bahan Belajar Mandiri BBM ini dan hitunglah jumlah Anda yang benar.
Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam Kegiatan Pembelajaran I
Mujono 2.80.
Analisis Data Dan Peluang Rumus :
100 5
× =
benar yang
Anda jawaban
Jumlah Penguasaan
Tingkat Arti tingkat penyusunan yang Anda capai :
90 - 100 = baik sekali
80 - 89 = baik
70 - 79 = sedang
- 69 = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 2. Bagus Tetapi kalau tingkat
penguasaan Anda kurang dari 80 Anda harus mengulangi Kegiatan Pembelajaran 1, terutama bagian yang belum anada kuasai.
Mujono 2.81.
Analisis Data Dan Peluang Kegiatan Pembelajaran 2
MACAM – MACAM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
A. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif