Tabel Distribusi Frekuensi BahanBelajar Mandiri (BBM) 2 PENYAJIAN DATA

Mujono 2.60. Analisis Data Dan Peluang Daftar. 1 3 JUMLAH LULUSAN MAHASISWA S-1, D-3, DAN D-2 DARI EMPAT JURUSAN DI FPMIPA SEBUAH IKIP SELAMA SATU TAHUN PROGRAM JURUSAN S-1 D-3 D-2 JUMLAH Biologi 35 27 28 90 Fisika 27 36 36 99 Kimia 24 30 34 88 Matematika 43 30 31 104 Jumlah 129 123 129 381 Sedangkan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dapat dilihat dalam Daftar 1 3.

C. Tabel Distribusi Frekuensi

Masalah yang akan dibahas dalam tabel distribusi prekuensi ada empat, yaitu : 1. Pengertiannya 2. Istilah-istilah yang ada di dalamnya, 3. Cara pembuatannya, 4. Penafsirannya Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga istilah yang perlu diperhatikan, yaitu array, data tidak terkelompok, data terkelompok. Array adalah penyusunan sekumpulan data menurut urutan nilainya mulai dari data yang terkecil sampai terbesar. Mujono 2.61. Analisis Data Dan Peluang Data Tidak Terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum disusun dalam tabel distribusi frekuensi. Sedangkan Data Terkelompok adalah data yang nilai-nilainya sudah disusun dalam tabel ditribusi frekuensi. Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi sebenarnya setiap oarang dapat mendefinisikan berdasarkan bentuk umumnya. Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan bentuk umum dari tabel distribusi frekuensi, seperti nampak dalam daftar 1 4. Daftar 1. 4 BENTUK UMUM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI Nilai Data Frekuensi a – b f 1 c – d f 2 e – f f3 g – h f 4 i – j f 5 Jumlah ∑ = 5 1 fi i Dari bentuk umum di atas, maka tebl frekuensi dapat didefinisikan sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokan ke dalam interval-interval dan setiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya. Mungkin ada orang yang mendefinisikan tabel distribusi frekuensi berbeda, dari definisi di atas. Hal ini tidak menjadi masalah, asalkan pemberian definisi tersebut harus sesuai dengan bentuk umumnya. Dalam tabel distribusi frekuensi ada beberapa istilah yang digunakan di dalamnya, antara lain : Mujono 2.62. Analisis Data Dan Peluang c. Kelas Interval Adalah kelompok nilai data yang berupa interval. a – b merupakan kelas interval pertama, c – d merupakan kelas interval kedua, e – f merupakan kelas interval ketiga, g – h merupakan kelas interval keempat, i – j merupakan kelas interval kelima, d. Ujung Bawah Adalah bilangan yang terdapat disebelah kiri interval nilai data untuk setiap kelas interval. Dari bentuk umum dalam daftar 1 4, maka ujung bawahnya adalah : a, c, e, g, j. a merupakan ujung bawah kelas interval pertama, c merupakan ujung bawah kelas interval kedua, e merupakan ujung bawah kelas interval ketiga, g merupakan ujung bawah kelas interval keempat, i merupakan ujung bawah kelas interval kelima, e. Ujung Atas Adalah Bilangan yang terdapat disebelah kanan interval nilai data untuk setiap kelas interval. Dari bentuk umum dalam daftar 1 4, maka ujung-ujung atasnya adalah b, d, f, h, j. B merupakan ujung bawah kelas interval pertama, D merupakan ujung bawah kelas interval kedua, F merupakan ujung bawah kelas interval ketiga, H merupakan ujung bawah kelas interval keempat, J merupakan ujung bawah kelas interval kelima, Mujono 2.63. Analisis Data Dan Peluang f. Batas Bawah Adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah dikurangi ketelitian data yang digunakan. Dalam hal ini ketelitian data yang digunakan tergantung pada pencatatan datanya. Jika data yang digunakannya dicatat dalam bilangan bulat, maka ketelitian datanya 0,5. Jika data yang digunakannya dicatat dalam bilangan satu desimal, maka ketelitiannya datanya 0,05. Jika data yang digunakan dalam bilangan dua desimal, maka ketelitiannya adalah 0,005. Dan seterusnya. Jika diambil datanya dalam bilangan bulat, maka dari bnetuk umum dalam daftar 1 4 batas bawahnya adalah : a - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval pertama, c - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval kedua, e - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval ketiga, g - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval keempat, i - 0,5 merupakan batas bawah kelas interval kelima, g. Batas Atas Adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung atas ditambah data ketelitian yang digunakan. Ketelitian data sama dengan ketelitian dalam menentukan batas bawahnya. Misalnya dicatat, data , bilangan bulat, maka dari bentuk umum dalam daftar 1.4 batas-batasnya adalah : Mujono 2.64. Analisis Data Dan Peluang b + 0,5 merupakan batas atas kelas interval pertama, d + 0,5 merupakan batas atas kelas interval kedua, f + 0,5 merupakan batas atas kelas interval ketiga, h + 0,5 merupakan batas atas kelas interval keempat, j + 0,5 merupakan batas atas kelas interval kelima, h. Titik Tengah Tanda Kelas Adalah bilangan yang di peroleh dengan cara ujung bawah ditambah ujung atas, kemudian hasilnya dibagi dua untuk setiap kelas interval. Titik tengah = 2 1 Ujung bawah + Ujung atas Dari bentuk umum dalam Daftar 1 4, maka kelima titik tengahnya adalah : 2 1 a+b merupakam titik tengah kelas interval pertama, 2 1 c+d merupakam titik tengah kelas interval kedua, 2 1 e+f merupakam titik tengah kelas interval ketiga, 2 1 g+h merupakam titik tengah kelas interval keempat, 2 1 i+j merupakam titik tengah kelas interval kelima. i. Panjang kelas Adalah bilangan yang diperoleh dari jarakselisih antara ujung bawah dan ujung atas, dengan ujung bawahnya termasuk dihitung. Mujono 2.65. Analisis Data Dan Peluang Untuk data yang dicatat dalam bilangan bulat, hal ini mudah. Akan tetapi untuk data yang dicatat dalam bilangan desimal, hal ini akan mengalami kesulitan. Dalam hal ini, ada beberapa cara dalam menentukan panjang kelas untuk kelas interval tertentu dari tabel distribusi frekuensi yang sudah tersedia, antara lain : a. Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari ujung bawah kelas interval berikutnya dikurangi ujung bawah kelas interval yang bersangkutan. b. Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari batas bawah kelas interval berikutnya dikurangi batas bawah kelas interval yang bersangkutan c. Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari ujung atas dikurangi ujung bawah masing-masing untuk kelas interval yang beersangkutan, dan hasilnya ditambah dengan dua kali ketelitian data tang digunakan. Ketelitian datanya sama dengan ketelitian data yang digunakan dalam menentukan batas bawah. Untuk menyusun sekumpulan data kedalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama untuk setiap kelas interval diperlukan langkah- langkah sebagai berikut : Mujono 2.66. Analisis Data Dan Peluang 1. Tentukan nilai rentang Rentang diperoleh dengan cara nilai data yang tersebar dikurangi nilai data terkecil. RENTANG = NILAI DATA TERBESAR – NILAI DATA TERKECIL Dalam hal ini diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam memilih data terbedar dan data terkecil, jangan sampai salah memilih. Hal ini akan lebih sukar lagi, jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan desimal. 2. Tentukan banyak kelas yang digunakan Biasanya banyak kelas yang digunakan itu paling sedikit 5 buah dan paling banyak 15 buah, sehingga dapat ditulis : 5 ≤ BANYAK KELAS ≤ 15 Dalam hal ini, ada sebuah aturan untuk menentukan banyak kelas yang diginakan dalam sebuah tabel distribusi frekuensi, yaitu ATURAN STURGES dengan rumusnya sebagai berikut : k = 1 + 3,3 log n. Dengan : k = Banyak kelas interval. n = Banyak data yang digunakan. Jika kita memperhatikan penuturan diatas, maka hasil akhir dari perhitungan pasti berupa bilangan desimal. Karena banyak kelas itu harus merupakan bilangan bulat, maka hasil akhir itu harus dibulatkan. Pembulatan bilangannya boleh dilakukan ke bawah atau boleh juga dilakukan ke atas. Tapi sebaiknya pembulatan bilangannya dilakukan ke atas. Mujono 2.67. Analisis Data Dan Peluang 3. Tentukan panjang kelas Panjang kelas diperoleh dengan cara nilai rentang dibagi dengan banyak kelas, sehingga dapat ditulis : p = Rentang k dengan : p = Panjang kelas k = Banyak kelas jika kita memperhatikan perumusan diatas, maka hasil akhir dari perhitungannya biasanya berupa bilangan desimal. Oleh karena itu dalam menentukan panjang kelas harus dilakukan pembulatan bilangan yang sesuai dengan pencatatan datanya, artinya : a. Jika data yang digunakan dalam bilangan bulat, maka panjang kelaspun dalam bilangan bulat. b. Jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan satu desimal, maka panjang kelaspun dicatat dalam bilangan satu desimal. c. Jika data yang digunakan dicatat dalam dua bilangan desimal, maka panjang kelaspun dicatat dalam bilangan dua desimal. Dan seterusnya. 4. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama Dalam hal ini, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu : a. Ujung bawah kelas interval boleh mengambil nilai pertama yang terkecil. b. Ujung bawah kelas interval pertama boleh mengambil nilai data yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil. Kemungkinan kedua ini bisa Mujono 2.68. Analisis Data Dan Peluang dilakukan dengan syarat nilai data yang terbesar harus tercakup dalam interval nilai data pada kelas interval terakhir. Jadi sekumpulan data bisa dibuat satu atau beberap buah tabel distribusi frekuensi sesuai dengan pengambilan nilai data untuk ujung bawah kelas pertamanya. Dalam hal ini, dari sekumpulan data bisa dibuat lebih dari satu buah tabel ditribusi frekuensi, apabila ujung bawah kelas interval terakhir lebih besar dari nilai data. 5. Masukan semua data kedalam interval kelas. Untuk memudahkannya sebaiknya dibuat kolom tersendiri yang berisi garis miring tallyturus sesuai dengan kelas intervalnya selanjutnya jumlahkan semua tally turus yang terdapat pada masing-masing kelas interval, kemudian nilai jumlah tersebut diletakan pada kolom tersendiri. Kolom tersendiri ini disebut kolom Tally. Contoh. : Berikut ini diberikan data mengenai hasil tentamen tengah semester mata kuliah Analisis Data Dan Peluang dari mahasiswa Program S-1 PGSD 65 72 67 82 72 91 67 73 71 70 85 87 68 86 83 90 74 89 75 61 65 76 71 65 91 79 75 69 66 85 95 74 73 68 86 90 70 71 88 68 Susunlah data di atas kedalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama. Mujono 2.69. Analisis Data Dan Peluang Penyelesaian : Langkah –langkah penyusunan adalah sebagai berikut : 1. Rentang = 95 – 61= 34 2. Banyak kelas = k = 1 + 30,3 log 40 k = 1 + 30,3 1,6021 k = 6,28693 3. Panjang Kelas = 86 , 4 7 34 = Karena datanya dicatat dalam bilangan bulat, maka panjang kelasnya diambil 5 4. Ujung bawah kelas interval pertamanya diambil 61. Untuk memasukan sekumpulan data ke dalam kelas interval diperlukan kolom tally, dengan caranya sebagai berikut : a. Nilai 65 termasuk kedalam kelas interval pertama, yaitu 61-65 dan pada kolom tally yang sesuai dengan kelas interval ketiga ditulis . Selanjutnya nilai 65 dicoret agar tidak dihitung dua kali b. Nilai 72 termsuk kedalam kelas interval ketiga, yaitu 71 dan pada kolom tally yang sesuai dengan kelas interval ketiga ditulis . Selanjutnya nilai 72 dicoret agar tidak dilihat c. Nilai 67 termasuk kedalam kelas interval kedua yaitu 66 – 70 dan pada kolom tally yang sesuai kelas interval kedua ditulis. Selanjutnya 67 dicoret agar tidak dihitung dua kali. d. Dan seterusnya sampai nilai data yang terakhir. Hasilnya dapat dilihat dalam tebel 15. Mujono 2.70. Analisis Data Dan Peluang Daftar 1 5 HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER ANALISIS DATA DAN PELUANG DARI MAHSISWA PROGRAM S-1 PGSD Hasil Tentamen Tally Banyak Mahasiswa 61 – 65 4 66 – 67 9 61 – 75 11 76 – 80 2 81 – 85 4 86 – 90 7 91 – 95 3 Jumlah 40 Dengan menghilangkan kolom tally, hasil tabel distribusi frekuensi yang sebenarnya dapat dilihat dalm daftar 1 6. Daftar 1 6 HASIL TENTAMEN TENGAH SEMESTER ANANLISIS DATA PELUANG DARI MAHSISWA PROGRAM S-1 Hasil Tentamen Banyak Mahasiswa 61 – 65 4 66 – 67 9 61 – 75 11 76 – 80 2 81 – 85 4 86 – 90 7 91 – 95 3 Jumlah 40 Jika kita memperhatikan daftar 15, maka kita hanya dapat membuat sebuah tabel saja karena alasan sebagi berikut : Mujono 2.71. Analisis Data Dan Peluang Jika mengambil ujung bawah kelas interval pertamanya lebih kecil dari 61, misalnya 60 maka nilai data yang terbesar, yaitu 95 tidak akan tercakup. Hal ini disebabkan karena ujung atas kelas interval terakhirnya 94. Dari daftar 16, kita dapat membuat penafsiran sebagai berikut : a. Hasil tentamen tengah semester Ananlisis data Peluang yang nilai 61 sampai 65 ada 4 orang, b. Hasil tentamen tengah semester Ananlisis data Peluang yang nilainya 66 sampai 70 ada 9 orang, c. Hasil tentamen tengah semester Ananlisis data Peluang yang nilainya 71 sampai 75 ada 11 orang, Dan seterusnya. Setelah anda mempelajari semua uraian yang diberikan, tentunya anda sudah menguasai uraian tersebut. Untuk melihat apakah anda sudah memahami uraiannya atau belum, berikut ini akan diberikan lima buah soal disertai penyelesaiannya. Walaupun soal-soal itu sudah diberikan penyelesaiannya, akan tetapi anda harus mengerjakan soal-soal tersebut tanpa melihat dahulu penyelesaiannya. 1. Berikut ini diberikan data mengenai jumlah siwa laki-laki dan perempuan dari SD, SMP, dan SMA yang terdapat di kota A, B, C,. Di kota A jumlah siswa SD diperinci : 725 orang laki-laki dan 670 orang perempuan, dan jumlah siwa SMP diperinci : 510 orang laki-laki dan 470 orang perempuan. Di kota B jumlah siswa SD diperinci ; 875 orang laki-laki dan 800 orang perempuan, jumlah siswa SMP diperinci : 620 orang laki-laki dan 610 orang Mujono 2.72. Analisis Data Dan Peluang perempuan, dan jumlah siswa SMA diperinci : 515 orang laki-laki dan 505 orang perempuan. Di kota C jumlah siswa SD diperinci : 660 orang laki-laki dan 720 orang perempuan, jumlah siswa SMP diperinci : 600 orang laki-laki dan 615 orang perempuan, dan 585 orang perempuan. jumlah siswa SMA depirinci. Dan jumlah siswa SMA diperinci : 612 orang laki-laki dan 585 orang perempuan. Susun data di atas kedalam tabel baris kolam. 2. Lihat kembali data pada soal no 1 di atas. Susun data diatas kedalam tabel kontingensi berukuran 3 x 3. 3. berikut ini diberikan data mengenai berat badan dicatat dalam Kg dari sejumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pengantar Ananlisis data Peluang di Jurusan Pendidikan Matematika di sebuah IKIP. 45,8 46,7 49,0 50,5 45,2 42,9 45,1 49,7 48,4 49,4 46,6 50,5 53,5 51,2 49,0 49,4 50,9 42,2 52,1 50,3 48,5 50,8 51,7 55,3 54,9 56,9 54,0 52,3 47,7 56,2 55,0 53,7 54,8 56,4 55,0 60,3 59,3 58,8 55,2 57,0 59,0 59,5 46,7 49,7 60,4 59,3 56,7 54,9 59,1 60,4 50,2 51,7 Susunlah data di atas ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dan banyak kelas 7 buah. Mujono 2.73. Analisis Data Dan Peluang 4. Dari soal no 3 di atas, susun datanya ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dan banyak kelas sebanyak 10 buah. 5. Dari soal no 3 di atas, susun datanya ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas 1,9. Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soalnya, coba periksa kembali jawabannya. Kemudian cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang akan dijelaskan berikut ini : 1. Daftar 1 7 JUMLAH SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SD, SMP DAN SMA DI KOTA A, B, DAN C Nama Kota SD SMP SMA L P L P L P A 725 670 510 400 520 470 B 875 800 620 610 515 505 C 660 720 600 615 612 585 Catatan : L = Laki-laki P = Perempuan 2. Daftar 1 8 JUMLAH SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SD, SMP, DAN SMA DI KOTA A, B, DAN C Tingkat Sekolah Kota SD SM P SMA A 1395 910 990 B 1675 1230 1020 C 1380 1215 1197 Mujono 2.74. Analisis Data Dan Peluang 3. a. Rentang = 60, 4 – 45,1 = 15,3 b. Banyak Kelas = k =1 + 3,3 Log 52 k =6,66 banyak kelas diambil 7 buah c Panjang Kelas 19 , 2 7 3 , 15 = Panjang kelas yang digunakan 2,2 d. Ujung bawah kelas interval pertamanya 45,1 Hasil tabelnya dapat dilihat dalam daftar 1 9 Daftar 1 9 BERAT BADAN DARI SEJUMLAH MAHASISWA YANG MENGIKUTI MATA KULIAH ANANLISIS DATA PELUANG PROGRAM PENDIDIKAN S-1 PGSD DICATAT DALAM KE Berat Badan Banyak Mahasiswa 45,1 – 47,2 6 47,3 – 49,4 9 49,5 – 51,6 9 51,7 – 53,8 6 53,9 – 56,0 8 56,1 – 58,2 5 58,3 – 60,4 9 Jumlah 52 4. a. Rentang = 60,4 - 45,1 = 15,3 b. Banyak kelas = k = 10 c. Panjang Kelas = 6 , 1 10 3 , 15 = Panjang kelas yang digunakan 1,6 d. Ujung bawah kelas interval pertamanya 45,1 Mujono 2.75. Analisis Data Dan Peluang Hasil tabelnya dapat dilihat dalam daftar 1 10 4. Daftar 1 10 DAFTAR BERAT BADAMN DARI SEJUMLAH MAHASISWA YANG MENGIKUTI MATA KULIAH ANANLISIS DATA PELUANG JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEBUAH IKIP Berat Badan Banyak Mahasiswa 45,1 – 46,6 4 46,7 – 48,2 4 48,3 – 48,8 9 49,9 – 51,4 7 51,5 – 53,0 4 53,1 – 54,6 3 54,7 – 56,2 8 56,3 – 57,8 4 57,9 – 59,4 4 59,5 – 61,0 5 Jumlah 52 5. Daftar 1 11 DAFTAR BERAT BADAMN DARI SEJUMLAH MAHASISWA YANG MENGIKUTI MATA KULIAH PENGANTAR ANANLISIS DATA PELUANG JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEBUAH IKIP Berat Badan Banyak Mahasiswa 45,1 – 46,9 6 47,0 – 48,8 5 48,9 – 50,7 10 50,8 – 52,6 6 52,7 – 54,5 4 54,6 – 56,4 9 56,5 – 58,3 3 58,4 – 60,2 6 60,3 – 62,1 3 Jumlah 52 Mujono 2.76. Analisis Data Dan Peluang RANGKUMAN 1. Aturan – aturan dalam pembuatan tabel adalah : a. Judul tabel b. Judul baris c. Judul kolom d. Di kiri bawah tabel dibuat catatan bila perlu dan sumber e. Data waktu hendaknya berurutan f. Data ketegori disusun menurut kebiasaan. 2. Macam-macam tabel ada tiga yaitu : a. Tabel baris – kolom, b. Tabel kontingensi, c. Tabel distribusi frekuensi, 3. Tabel distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nila-nilai tersebut dikelompokan ke dalam interval – interval dan setiap interval nilai masiang-masing mempunyai frekuensinya. 4. Istilah-istilah yang digunakan dalam tabel distribusi frekuensi adalah : kelas interval, ujung bawah, ujung atas, batas bawah, batas atas, titik tengah, dan panjang kelas. 5. Langkah-langkah dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah : a. Tentukan nilai rentang yaitu : data terbesar dikurangi data terkecil. b. Tentukan banyak kelas dengan menggunakan Aturan Struges, yaitu : k = 1 + 3,3 log n Mujono 2.77. Analisis Data Dan Peluang c. Tentukan panjang kelas interval dengan menggunakan rumus : k g n p tan Re = d. Tentukan ujung bawah kelas interval pertama. e. Masukan semua nilai data interval nilai data dengan bantuan tally. Mujono 2.78. Analisis Data Dan Peluang TES FORMATIF 1 Pertunjuk : Berilah tanda silang x pada jawaban yang paling tepat 1. Dalam tabel ditribusi frekuensi, ujung bawah kelas inetrval pertamanya dietntukan oleh : A. Selalu nilai data yang terkecil B. Selalu niali data yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil. C. Bisa nilai data yang lebih kecil dan bisa juga data nilai yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil. D. Tidak ada pembatasan. 2. Daftar 1 2 BERAT BADAN MAHASISWA II JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEBUAH IKIP DICATAT DALAM CM Berat Badan Banyak Mahasiswa 161,1 – 161,2 161,3 – 162,4 162,5 – 163,6 163,7 – 166,3 166,4 – 168,3 168,4 – 169,5 169,6 – 170,7 A. Batas bawah kelas interval pertama adalah 160,1 B. Panjang untuk interval pertama adalah 1,1 C. Titik tengah untuk kelas interval pertama adalah 160,6 D. Batas atas kelas interval pertama adalah 161,25 Mujono 2.79. Analisis Data Dan Peluang 3. Dari soal no. 2, panjang kelas untuk kelas interval kelima adalah : A. 1, 9 B. 2, 0 C. 1, 1 D. 1, 2. 4. Dari soal no. 2, maka : A. Titik tengah kelas interval kedua adalah 160, 85 B. Titik tengah kelas interval ketiga adalah 163, 5 C. Titik tengah kelas interval keempat adalah 165, 0 D. Titik tengah kelas interval ketujuh adalah 170, 25. 5. Dari soal no 2 banyak kelas yang digunakan berdasarkan Aturan Sturges adalah : A. 5 buah atau 6 buah B. 6 buah atau 7 buah C. 7 buah atau 8 buah D. Tidak bisa ditentukan Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soalnya, sebaiknya periksa kembali jawabannya. Kalau Anda yakin jawabannya benar, cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Uji Komptensi I yang terdapat di bagian akhir Bahan Belajar Mandiri BBM ini dan hitunglah jumlah Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam Kegiatan Pembelajaran I Mujono 2.80. Analisis Data Dan Peluang Rumus : 100 5 × = benar yang Anda jawaban Jumlah Penguasaan Tingkat Arti tingkat penyusunan yang Anda capai : 90 - 100 = baik sekali 80 - 89 = baik 70 - 79 = sedang - 69 = kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 2. Bagus Tetapi kalau tingkat penguasaan Anda kurang dari 80 Anda harus mengulangi Kegiatan Pembelajaran 1, terutama bagian yang belum anada kuasai. Mujono 2.81. Analisis Data Dan Peluang Kegiatan Pembelajaran 2 MACAM – MACAM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

A. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif