Study on the Aggregation Mechanism of Small Pelagic Fish around Rumpon and Its Fisheries of Development in Pasauran Waters, Province of Banten

STUD1 TENTANG MEKANISME BERKUMPULNYA
IKAN PELAGIS KECIL D I SEKITAR RUMPON DAN
PENGEMBANGAN PERIKANAN D I PERAIRAN
PASAURAN, PROPINSI BANTEN

OLEH :
ROZA YUSFIANDAYANI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

ABSTRAK
ROZA YUSFIANDAYANI. Studi tentang Mekanisme Berkumpulnya Ikan
Pelagis Kecil di sekitar Rumpon dan Pengembangan Perikanannya di perairan
Pasauran, Propinsi Banten. Dibimbing oleh DANIEL R. MONINTJA, JOHANES
WIDODO, MULYONO S. BASKORO dan INDRA JAYA.
Rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan untuk
menangkap ikan pelagis. Penggunaan rumpon dalam kegiatan penangkapan ikan,
dengan menggunakan berbagai alat tangkap telah meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penangkapan. Perkembangan penggunaan rumpon yang berlangsung

sangat pesat telah menimbulkan kepedulian yang besar terhadap kelestarian
sumberdaya. Pengelolaan perikanan rumpon perlu memperhatikan aspek-aspek
biologi, lokasi, lingkungan perairan, alat penangkapan, sosial dan ekonomi.
Mekanisme berkumpulnya ikan pelagis di sekitar rumpon belum pernah diteliti di
Indonesia. Penggunaan rumpon secara bertanggung jawab di suatu perairan yang
dihubungkan dengan kelestarian sumberdaya ikan pelagis perlu juga diteliti.
Analisis terhadap anatomi dan morfologi daun dilakukan pada tiga jenis
bahan atraktor yaitu daun kelapa (Cocos nucfera), dam nipah (Nypa_fi.uctican)
clan daun pinang (Areca catechu). Identifikasi dan komposisi genus plankton dan
perifiton, pengamatan tingkah laku ikan, isi perut ikan dan tingkat kematangan
gonad dilakukan dalam penelitian ini. Experimental fishing dilakukan dengan
menggunakan alat tangkap pyang bugis.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa atraktor daun kelapa merupakan
bahan atralctor yang terbaik yang dapat digunakan sebagai atraktor pada rumpon
dilihat dari ketebalan Iapisan cuticle, ketebalan lapisan epidermis, kepadatan
perifiton pada dam, hasil tangkapan serta daya tahan di suatu perairan pada setiap
musim. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan pelagis kecil yang tertangkap di
sekitar rumpon memiliki TKG I 4%, TKG I1 33% dan TKG I11 35%, sehingga
dapat dipastikan bahwa ikan-ikan yang berkumpul dan tertangkap di sekitar
rumpon adalah ikan yang belum dewasa, sehingga ikan tersebut tidak sempat

melakukan reproduksi dan dapat menyebabkan recruitment overfishing. Perifiton
genus alga dan avertebrata yang menempel pada atralctor daun ternyata didapatkan
pada isi lambung 6 spesies ikan pelagis yang terdapat di sekitar rumpon. Hal ini
menunjukkan bahwa berkumpulnya ikan di sekitar rumpon cenderung disebabkan
oleh proses rantai makanan yang merupakan tahapan yang diawali dengan
terbentuknya kolonisasi mikroorganisme yang menempel pada bahan atraktor
nunpon, berkumpulnya pemangsa mikroorganisme di sekitar rumpon,
berkumpulnya ikan-ikan penyaring serta ikan-ikan predator.
Aplikasi dari model Hilbon dan Medley pada perikanan nunpon di
perairan Pasawan menghasilkan jumlah rumpon yang optimum sebanyak 4 unit
untuk luas perairan 115,4 krn2, dengan jarak rata-rata antar rumpon 5 krn (sekitar
3 mil laut). Penangkapan ikan dengan menggunakan 4 unit rumpon akan
menghasilkan 154,4 ton ikan per tahun dengan pendapatan nelayan Rp 38,2 juta
per tahun. Perilcanan rumpon di perairan Pasauran belum memenuhi kriteria yang
bertanggungjawab terhadap kelestarian sumberdaya ikan dan keberlanjutan usaha
penangkapan. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan pelagis kecil yang
tertangkap di sekitar rumpon mengindikasikan bahwa rumpon dapat menyebabkan
recruitment overfishing. Rasionalisasi jumlah rumpon di perairan Pasauran dari
45 unit menjadi 4 unit direkomendasikan perlu dilakukan untuk menjamin
perikanan yang berkelanjutan.

Kata kunci : rumpon, mekanisme aggregasi, perikanan yang bertanggungjawab

ABSTRACT
ROZA YUSFLANDAYANI. Study on the Aggregation Mechanism of Small
Pelagic Fish around Rumpon and Its Fisheries of Development in Pasauran
Waters, Province of Banten. Under the direction of DANIEL R. MONINTJA,
JOHANES WIDODO, MULYONO S. BASKORO and INDRA JAYA.
Rumpon (Fish Aggregating Device) is an auxiliary gear operated to attract
and aggregate fish. The use of rumpon for fishing activities has improved the
effectivity and efficience of several fishing gear. However, the fast growing of
rumpon utilization has raised a great concern on the sustainability of the fish
resources. The rumpon management for responsible fisheries should consider the
aspects of biology, location, environment, fishing gear, social and economic. The
aggregation mechanism of pelagic fish around rumpon has not fully understood
and its usage in a responsible manner further elaboration also needed.
For this purpose, analysis were conducted on the anatomy and morphology
of 3 kinds of rumpon's attractor materials, i.e Cocos nucifera, NypaJLuctican and
Areca catechu leaves. The genus composition of plankton and periphyton were
identified, obse~-vations
on fish behavior, stomach content, Gonado Somato Index

were carried out. Experimental fishing was conducted by using payang bugis.
The result show that the Cocos nucifera leaves are the best attractor
material based on the thickness of cuticle, thickness of epidermis, density of
periphyton, and number of fish species in all seasons. Further, the Gonado
Somato Index (GSI) of small pelagic fish were caught around rumpon are GSI I
4%, GSI I1 33% and GSI I11 35%. This result indicated that the small pelagic fish
caught around rumpon are 'immature fish' and could cause recruitment
overfishing. The periphyton in the attractors were also found in the stomach
content of 6 small pelagic species fish around rumpon. The aggregation
mechanism aggregation of pelagic fish around rumpon, therefore, more likely
caused by food chain process, beginning with colonization of microorganism on
leaves attractor, aggregation of micro organism prey around rumpon, aggregation
of filtering and predator fish.
Next, application of Hilborn and Medley Model on the rumpon fisheries in
Pasauran waters revealed that the optimum number of rumpon is 4 units, for the
water area of 115.4 km2,and the mean distance of each rumpon is 5 km (about 3
nautical miles). The 4 units rumpon in Pasauran waters could render 154.4 ton of
total catch/year with a profit of 38.2 million rupiahlyear. The rumpon fisheries in
Pasauran have not met with the criteria of the Code of Conduct for Responsible
Fisheries. The GSI of small pelagic fish were caught around rumpon indicated

that the rumpon could cause recruitment overfishing. Rationalization of the
existing 45 to 4 units rumpon in Pasauran waters is recommended to ensure the
sustainability of the fisheries.

Keywords : rumpon, aggregating mechanism, responsible fisheries

STUD1 TENTANG MEKANISME BERKUMPULNYA
IKAN PELAGIS KECIL D I SEKITAR RUMPON DAN
PENGEMBANGAN PERIKANANNYA D I PERAIRAN
PASAURAN, PROPINSI BANTEN

OLEH :
ROZA YUSFIANDAYANI

Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Program Studi Teknologi Kelautan

SEKOMH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

Judul Disertasi

: Studi tentang Mekanisme Berkumpulnya Ikan Pelagis Kecil
di Sekitar Rumpon dan Pengembangan Perikanannya di
perairan Pasauran, Propinsi Banten
Nama Mahasiswa : Roza Yusfiandayani
Nomor Pokok
: 995194
Program Studi
: Teknologi Kelautan

Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Daniel R Monina
Ketua


/

MS., Ph.D. APU

Dr. Ir. Mulvono S, Baskoro, M.SC,
Anggota

Mengetahui,

Prof. Dr. Daniel R Monintia

Tanggal Lulus : 6 Februari 2004

pr. Ir. Indra Java, M.Sc.
Anggota

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 23 Agustus 1974 di Bandar Lampung,
sebagai puteri kelima dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Andreas Adi

Susastra Kirmanthaka dan Ibu Maria Rita Suwartinah.
Penulis telah menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas
Negeri 2 Tanjungkarang pada tahun 1993, penulis melanjutkan pendidikan Strata
1 (Sl) di Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI)
dan memilih Fakultas Perikanan dengan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan pada tahun 1993 dan lulus pada tahun 1997. Setelah lulus, penulis
menjadi asisten peneliti di Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB pada
tahun 1997-1998.

Sejak Juni 1997 sampai sekarang, penulis menjadi maganger

di Laboratorium Teknologi Penangkapan Ikan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan IPB. Penulis rnelanju?kan pendidikan Strzta 2 (S2)
pada Program Studi Teknologi Kelautan, Program Pascasarjana Institut Pertanian
Fogor pada tahl~n1998. Penlllis mendapat kescmpatan untuk rnengikuti program
langsung menuju ke pendidikan Strata 3 (S3) tanpa hams menyelesaikan
pendidikan S2 pada program stndi yang sama pad3 t a h ~ ~ 1999.
n

Penulis


mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke
Jcpang di Tokyo University of Fisheries pada tahun 2002-2003.
Selma mengikuti program 52 dan S3, penulis menjadi Sekretaris I Forum
Komunikasi Mahasiswa Teknologi Kela~ltan(FORMULA) IPR periode 19992001, Sekretaris I Forum Mahasiswa Pascasarjana (WACANA) IPB periode
1999-3,900, Bcnckihara Umrlm Funm Komunikasi Mahasiswa Teknologi
Kelautan (FORMULA) IPB periode 200 1-2003.

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi dengan judul "Studi tentang
Mekanisme Berkumpulnya Ikan Pelagis Kecil di Sekitar Rumpon dan
Pengembangan Perikanan di perairan Pasauran, Propinsi Banten" disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi
Teknologi Kelautan (TKL) Institut Pertanian Bogor.
Rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan merupakan alat yang efektif
dalam mengumpulkan dan menangkap ikan pelagis.

Belum diketahui apakah


ikan yang berkumpul di sekitar atraktor yang berupa dam-daun alami disebabkan
karena perbedaan struktur anatomi dan morfologi daun; komposisi dan
kelimpahan plankton di sekitar atraktor sebagai awal terjadinya food web serta
interaksi biologi perifiton yang menempel pada daun sebagai indikator adanya
surnber makanan bagi ikan.

Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang

perbedaan daya pikat dam-dam alami atraktor yang dihubungkan dengan
interaksi ikan pelagis di sekitar rumpon dan pengungkapan mekanisme
berkumpulnya ikan di sekitar nunpon, apakah untuk mencari makan, berrnain,
berlindung atau untuk kepentingan lainnya. Selain itu perlu diungkapkan
pengendalian pemasangan penggunaan rumpon secara bertanggung jawab di suatu
perairan yang dihubungkan dengan kelestarian surnberdaya ikan pelagis.
Penulis menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih
kepada Prof. Dr. Daniel R. Monintja; Ir. J. Widodo, MS., P.hD. APU., Dr. Ir.
Indra Jaya, M.Sc. dan Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc. selaku Ketua dan
Anggota Komisi Pembimbing atas segala koreksi, saran, arahan dan bimbingan
yang diberikan dalam penyusunan hasil penelitian ini.


Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Ir. H. M. Fedi A.
Sondita, M.Sc. sebagai penguji luar komisi pada Ujian Tertutup; Prof. Dr. Ir. John

Haluan, M.Sc. dan Dr. Purwito Martosubroto, M.Sc., APU. sebagai penguji luar
komisi pada Ujian Terbuka.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Takafwni
Arimoto selaku Kepala Laboratoriwn Tingkah Laku Ikan atas koreksi dan saran
dalam pengolahan data dan penyusunan hasil penelitian ketika penulis mengikuti
pertukaran mahasiswa selama satu tahun di Tokyo University of Fisheries.
Terima kasih ini penulis sampaikan pula kepada yang terhormat Prof. Dr.
Sjafrida Manuwoto, M.Sc.,

Direktur Pascasarjana IPB, Prof. Dr. Ir.

Kooswardhono, Asisten Direktur I PPs-IPB, Dr. Ir. Aris Munandar, M.Si., Asisten
Direktur I1 PPs-IPB dan Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja, Asisten Direktur 111PPsIPB, karena telah menerima penulis sebagai mahasiswa Program Doktor Tahun
Akademik 1999/2000 di Pascamjana Institut Pertanian Bogor.
Kepada Bapak Ir. Wibisono Wiyono dan Direktur PT. Arida atas beasiswa
yang telah diberikan kepada penulis. Kepada Prof. Dr. Daniel R. Monintja selaku
Ketua dan Peneliti Utama Riset Unggulan Terpadu yang telah mengijinkan
penulis mengikuti penelitian Riset Unggulan Terpadu sebagai bagian dari
penelitian S3. Kepada Peneliti dan Teknisi Riset Unggulan Terpadu atas
kebersamaannya dalam melakukan penelitian dan penulisan laporan.
Kepada dosen-dosen saya Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc., Dr. Ir. Domu
Simbolon, MS., Dr. Ir. Sulaeman Martasuganda, M.Sc., Dr. Ir. Sugeng Hari
Wisudo, MS., Dr. Ir. Budhi Hascaryo Iskandar, MS., Ir. Diniah Bahar, MS., Ir.
Wazir Mawardi, MS., Ir. Sri Pujiyati, MS.; senior saya Ir. Duto Nugroho, MS.,
Bapak Sudjianto, Mner Emil Reppie, Mner Recky Telleng, Mner L e h d
Manoppo, Mner Alfied Luasunaung: YuNi dan adik-adik kost Wismo Ayu;
rekan-rekan saya Kak Trixa, Kak Siti Aisjah Farhum, Kak Yopi Novita, Kak Noni,
Kak Isrojaty Paransa, Kak M. Hatta, Johnny Budiman, Kak Eva Girsang, Minto,

Marina Monintja, Franky, Eva, Lia, Dwi, Fauziyah, Effatha, Erin, Donwil, Ayi,
Ratih, Shanty, Mas Denny Subur, Mas Faik, Mas Arief, Bang Eddi, Alfi, Nofrizal,
Pak Soleh Supandi, Fadli, Nurul, Merry dan Sigit yang telah membantu
kelancaran penelitian. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada para
nelayan di Pasauran, Bapak dan Ibu Sayuti, Pak Bodong, P a .Rindi, Pak Karya,
Acong dan Roim atas kesabaran dan kerjasamanya sehingga dapat dilakukan dan
diselesaikannya penelitian.
Demikian pula kepada seluruh staf Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan FPIK-IPB, staf Pascasarjana IPB, staf IKPI, rekan-rekan Persekutuan
Pascasarjana IPB, rekan-rekan Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana
Teknologi Kelautan serta rekan-rekan Persatuan Pelajar Indonesia Tokyo
University of Fisheries atas kebersamm clan dorongannya untuk menyelesaikan
penulisan ini.
Kepada ayahnda Drs. A.S. Kirmanthaka, Ibunda M. Rita S., Mas Eddy
Satriya Utomo, ST., Mbak Martina Aningtyas Arimurwani, SP., Mas Albertus
Suyoto, Mbak Theresia Dwi Uji Setyorini, Mas Yohanes Hartono, SP., Mbak
Susana Rahayu Trihardani, SE., Mbak Lucia Sri Wahyuningsih, SP., Mas
Yohanes Bosco Catur Wijatmoko, A.Md. serta para keponakanku Leo Agung
Widiatrnoko, Gregorius Bima Wicaksono, Albertus Agung Triandi Saputra,
Stefanus Ferdi Pambudi Setiawan, Aloysius Gonzaga Sanctus Nalendra,
Gregorius Paschalino Kanaka, Narti, Tante Rury, Om Sudarno dan Om Jon
penulis mengucapkan ucapan terima kasih yang talc terhingga atas kesabaran,
pengertian dan dorongan moril yang telah diberikan sehingga memungkinkan
terselesaikannya penelitian clan penyusunan disertasi ini.
Penulis menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna yang
disebabkan keterbatasan clan kemarnpuan penulis, namun demikian semoga
bermanfaat bagi mereka yang memerlukan.
Bogor, April 2004
Penulis

Halaman
...
.........................................................................................
DAFTAR TABEL
xi11
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
1 . PENDAHULUAN ....................................................................................

1

Latar Belakang ..................................................................................
Perurnusan Masalah...........................................................................
Tujuan ..............................................................................................
Hipotesis ...........................................................................................
Manfaat .............................................................................................

1
6
8
8
9

1.1
1.2
1.3
1.4
15

2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 13
2.1 Rumpon ................
2.2 Keadaan Umum Daerah Penelitian ..................................................
2.2.1 Kondisi Daerah Penangkapan, Musim Penangkapan dan
Letak Geografi .......................................................................
2.2.2 Produksi Perikanan ................................................................
2.2.3 Unit Penangkapan Ikan ..........................................................
2.3 Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil ........................................................
2.3.1 Selar hijau (Atule mate) .........................................................
2.3.2 Selar kuning (Selaroides leptolepis) .....................................
2.3.3 Kembung (Rastrelliger kanagurta) .......................................
2.4 Tingkah Laku Ikan di sekitar Rumpon .............................................
2.5 Ketentuan Perikanan yang Bertanggungjawab ................................
2.6 Ekologi Perifiton ...............................................................................
2.7 Ekologi Plankton .............................................................................
2.8 Alat Penangkapan Ikan......................................................................
2.9 Model Fuzzy Logic ............................................................................
2.10Model Hilborn dan Medley ..............................................................
3. BAHAN DAN METODE ....................................................................... 60
Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................
Bahan dan Alat .................................................................................
3.2.1 Penelitian Pendahuluan ...........................................................
3.2.2 Penelitian Tahap Pertarna .......................................................
3.3.2 Penelitian Tahap Kedua ..........................................................
Metode Penelitian .............................................................................
3.3.1 Penelitian Pendahuluan ...........................................................
3.3.2 Penelitian Tahap Pertarna .......................................................
3.3.2.1 Pengambilan Data Daun Atraktor dan Perifiton .......
3.3.2.2 Pengambilan Data Plankton .....................................
3.3.2.3 Pengambilan Data Ikan ............................................
3.3.2.4 Pengamatan Jenis-Jenis Ikan ....................................

3.3.3 Penelitian Tahap Kedua ........................................................
3.3.3.1 Pengamatan Akustik .................................................
3.3.3 -2 Pengamatan Sonar .....................................................
3.4 Analisis Data ...................................................................................
3.4.1 Analisis Daun Atraktor ...........................................................
3.4.1.1 Analisis Daun ...........................................................
3.4.1.2 Analisis Anatomi dan Morfologi Daun ....................
3.4.2 Identifikasi Jenis Perifiton .....................................................
3.4.2.1 Perhitungan Jumlah Perifiton .............................. .....
3.4.2.2 Analisis Keragaman Perifiton...................................
3.4.2.3 Analisis Keseragaman Populasi ................................
3.4.2.4 Analisis Dominansi...................................................
3.4.3 Identifikasi Jenis Plankton ......................................................
3.4.4 Tingkat Kematangan Gonad ...................................................
3.4.5 Analisis Isi Perut Ikan (Stomach content) ..............................
3.4.6 Model Fuzzy Logic ................................................................
...................................
3.4.7 Analisis Diskriminan .......................
.
3.4.8 Analisis Statistik .....................................................................
3.4.9 Analisis Data Akustik .............................................................
3.4.10 Interaksi Ikan Pelagis di Sekitar Rumpon dengan Model
Hilborn dan Medley (1989) ....................................................
4. HASIL PENELITIAN ..............................................................................
4.1 Morfologi dan Anatomi Bahan Atraktor ...........................................
4.1 .1 Morfologi Daun Atraktor .......................................................
4.1.1.1 Morfologi Daun secara Visual .................................
4.1.1.2 Morfologi Daun secara Analisis Sitologi .................
4.1.1.3 Analisis Daun Atraktor ..............................................
4.1.2 Anatomi daun Atraktor............................................................
4.2 Perifiton ............................................................................................
4.2.1 Dinamika Komunitas Perifiton ...............................................
4.3 Plankton ............................................................................................
4.3.1 Komposisi Plankton ...............................................................
4.3.2 Dinamika Komunitas Plankton ..............................................
4.4 Isi Perut Ikan yang Tertangkap di sekitar Rumpon ..........................
4.5 Hasil Tangkapan ...............................................................................
4.5.1 Payang Bugis .........................................................................
4.5.2 Operasi Penangkapan Ikan ..................................................
4.5.3 Proses Tertangkapnya Ikan ....................................................
4.5.4 Komposisi Hasil Tangkapan ..................................................
4.5.5 Tingkat Kematangan Gonad ..................................................
4.5.6 Tingkah Laku Ikan .................................................................
4.6 Keterkaitan antara Parameter Oseanografi dan Biologi ...................
4.7 Pengamatan dengan Akustik ............................................................
4.8 Model Pengembangan Perikanan Rumpon (Model Hilborn dan
...................................................................................
Medley)

5 . PEMBAHASAN ...................................................................................... 184
5.1 Pengaruh Morfologi dm Anatomi Bahan Atraktor terhadap Perifiton
clan Ikan-Ikan yang Berkumpul di sekitar Rumpon ......................... 184
5.2 Hasil Tangkapan di sekitar Rumpon ................................................. 186
5.3 Mekanisme Terhimpunnya Ikan di sekitar Rumpon ........................ 188
5.4 Model Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Rumpon ........... 193
5.5 Implikasi terhadap Penerapan Ketentuan Perikanan yang
Bertanggungjawab (Code of Conductfor Responsible Fisheries)
di Indonesia ................................................................................... 196
6. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................
201
6.1 Kesimpulan .......................................................................................201
6.2 Saran ................................................................................................. 202
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 203
LAMPIRAN ................................................................................................. 212

DAFTAR TABEL
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
2.10
3.1
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7

4.8
4.9
4.10
4.1 1
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
5.1

Halaman
Kondisi Fisik Lingkungan saat Penelitian ........................................... 22
Perkiraan Pola Musim Penangkapan Beberapa Jenis Ikan di Perairan
Selat Sunda .......................................................................................... 23
Produksi Perikanan Laut Kabupaten Serang Tahun 1988-1997 ......... 24
Perkembangan Jumlah Alat Tangkap di Kabupaten Serang
Tahun 1988-1997 ................................................................................ 26
Perkembangan Armada Penangkapan Ikan di Kabupaten Serang
Tahun 1988-1997 ................................................................................ 27
Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Kab. Serang 27
Jenis-Jenis Makanan Selar Hijau (Atule mate) .................................... 31
Jenis-Jenis Makanan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) ................ 33
Jenis-Jenis Makanan Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) ........... 35
Beberapa Jenis dan Kelompok Fitoplankton sebagai Indikator
Kesuburan Perairan ............................................................................ 50
Deskripsi Rumpon yang digunakan pada Penelitian ........................... 61
Perubahan Fisik Tiga Jenis Bahan Atraktor Alami dalam Percobaan
di Laboratorium ................................................................................... 89
Perubahan Fisik Tiga Jenis Bahan Atraktor Alami yang dipasang pada
Perairan ................................................................................................ 90
Hasil Analisis Daun dengan Metode Destruksi Basah ........................ 103
Kandungan Arnoniak. Fosfat. Nitrat dan Nitrit dari Air Perendam
dalam Percobaan di Laboratorium ...................................................... 104
Nilai Indeks Keragaman. Keseragaman dan Dominansi Perifiton ...... 119
Keberadaan 36 Genus Alga dan 20 Genus Avertebrata Laut dalam
Lambung Ikan. pada Atraktor Rumpon sebagai Perifiton dan di
Kolom Air sebagai Plankton .............................................................. 135
Jumlah Taksa (Genus) yang Berasosiasi dengan Rumpon d d a t a u
Ikan untuk Setiap Jenis Ikan yang Tertangkap di Sekitar Rumpon
selama Penelitian. Grup Biota 4. 5 dan 7 merupakan Indikasi
Adanya Pemanfaatan Rumpon oleh Ikan ............................................ 137
Spesifikasi Alat Tangkap Jaring Payang ........................................ 140
Keberadaan Spesies Ikan dalam Hasil Tangkapan Payang Bugis di
Sekitar Tiga Jenis Rumpon dengan Bahan Atraktor Berbeda ............. 148
Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis .......................................... 149
Hasil Analisis Uji Jar& Berganda Duncan untuk Hasil Tangkapan
Dominan per Bahan Rumpon per Musim ........................................... 158
Posisi dan Aktifitas Ikan yang Teramati saat Pengamatan Bawah Air 161
Koefisien dan Struktur Matriks setiap Parameter pada masing-masing
Fungsi Diskriminan Tiga Bahan Rumpon selama MP 1 ..................... 164
Koefisien dan Struktur Matriks setiap Parameter pada masing-masing
Fungsi Diskriminan Tiga Bahan Rumpon selama MT ........................ 166
Koefisien dan Struktur Matriks setiap Parameter pada masing-masing
Fungsi Diskriminan Tiga Bahan Rumpon selama MP 2 ..................... 168
Koefisien dan Struktur Matriks Setiap Parameter pada masing-masing
Fungsi Diskriminan Tiga Bahan Rumpon selama MI3 ....................... 169
Hubungan Ukuran Ikan Hasil Tangkapan dengan Nilai ......................
Indeks Threshold.................................................................................. 174
Hasil Pengamatan dan Pengkajian Lebih Lanjut yang Berkaitan
dengan Kriteria Ketentuan Perikanan yang Bertanggundawab ......... 198

DAFTAR GAMBAR
Halarnan
1.1 Pendekatan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian .......................... 10
1.2 Kerangka Analisis Sistem Penelitian .................................................. 12
2.1 Struktur Susunan Lapisan pada Daun .................................................
20
2.2 Produksi Hasil Tangkapan Menurut Kelompok Sumber Daya
Ikan di Kabupaten Serang ................................................................... 25
2.3 Produksi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil di Kabupaten Serang... 26
2.4 Bentuk Umum Ikan Selar Hijau (Atule Mate) ..................................... 29
2.5 Bentuk Umum Ikan Selar Kuning (Selaroides Leptolepis) ................. 32
2.6 Bentuk Umum Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger Kanagurta) ........ 34
2.7 Pola-Pola yang Berbeda yang diamati dari Individu yang Sama pada
Lingkungan yang Berbeda .................................................................. 54
2.8 Hasil Tangkapan dan Keuntungan dari Pengoperasian Satu Kapal
Penangkapan pada Lokasi Perairan 10.000 km2 pada sejumlah FAD
56
2.9 Kurva Profit Isoklin dan Hasil Tangkapan pada Jumlah Kapal dan
FAD yang Bervariasi pada Lokasi Perairan 50.000 km2 .................... 57
2.10 Jumlah FAD Maksimum yang perlu dikembangkan oleh Kapal Kedua
(Garis yang Meningkat) dan Keuntungan yang diinginkan oleh Kapal
Kedua (Garis yang Menurun) diberikan oleh Kapal kesatu pada FAD
yang telah dikembangkan .................................................................... 58
3.1 Konstruksi Rumpon Laut Dangkal yang digunakan pada Penelitian .. 6 1
3.2 Tracking Area pada Rumpon Penelitian dan Existing Condition
Rumpon di Pasauran ........................................................................... 71
4.1 Morfologi (a) Daun pinang; (b) Daun Nipah: dan (c) Daun Kelapa
yang diletakkan di perairan setelah lima belas hari ............................. 91
4.2 Tebal Cuticle Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Daun ....................... 93
4.3 Tebal Cuticle Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun ................... 93
4.4 Tebal Epidermis Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Daun .................. 94
4.5 Tebal Epidermis Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun .............. 95
4.6 Tebal Cuticle Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Daun ....................... 96
4.7 Tebal Cuticle Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun ................... 96
4.8 Tebal Epidermis Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Dam .................. 97
4.9 Tebal Epidermis Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun .............. 97
4.10 Tebal Cuticle Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Daun ....................... 98
4.1 1 Tebal Cuticle Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun ................... 99
4.12 Tebal Epidermis Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Daun .................. 99
4.13 Tebal Epidermis Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun .............. 100
4.14 Tebal Cuticle Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Daun ....................... 101
4.15 Tebal Cuticle Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun ................... 101
4.16 Tebal Epidermis Bagian Atas pada Ketiga Atraktor Daun .................. 102
4.17 Tebal Epidermis Bagian Bawah pada Ketiga Atraktor Daun .............. 102
4.18 Morfologi Ketiga Jenis Bahan Atraktor Alami sebelum diletakkan
di Suatu Perairan (Perbesaran 6 14x) ................................................... 104
4.19. Susunan Anatomi Atraktor Daun Kelapa sebelum diletakkan
di Perairan ............................................................................................ 106

4.20 Anatomi Daun Nipah. Pinang dan Kelapa sebelum diletakkan di
Perairan (Perbesaran 2 1 5 x) .................................................................. 108
4.21 Anatomi Daun Nipah. Pinang dan Kelapa setelah Satu Hari
(24 Jam) diletakkan di Perairan (Perbesam 2 1 5 x) ............................ 109
4.22 Anatomi Daun Nipah. Pinang dan Kelapa setelah Lima Belas Hari
(360 Jam) diletakkan di Perairan (Perbesaran 2 1 5 x) ......................... 110
4.23 Kepadatan Genus Perifiton Per Daun Atraktor Per Musim ................ 115
4.24 Jumlah Genus Perifiton Per Daun Atraktor Per Musim ...................... 116
4.25 Indeks Keragaman Perifiton di sekitar Tiga Jenis Atraktor ................. 119
4.26 Indeks Keseragaman Perifiton di sekitar Tiga Jenis Atraktor Rumpon
Penelitian pada setiap Musim .............................................................. 120
4.27 Indeks Dominansi Perifiton di sekitar Tiga Jenis Atraktor Rumpon
Penelitian pada Setiap Musim ............................................................. 121
4.28 Kelimpahan Individu Plankton Per Daun Atraktor Per Musim .......... 126
4.29 Jumlah Genus Plankton Per Daun Atraktor Per Musim ...................... 127
4.30 Indeks Keragaman Plankton di sekitar Tiga Jenis Atraktor Rumpon
Penelitian pada setiap Musim .......................................................
131
4.3 1 Indeks Keseragaman Plankton di sekitar Tiga Jenis Atraktor Rurnpon
Penelitian pada Setiap Musim ............................................................. 132
4.32 Indeks Dominansi Plankton di sekitar Tiga Jenis Atraktor Rumpon
Penelitian pada Setiap Musim ............................................................. 133
4.33 Hubungan Kepenuhan Lambung dengan Peluang Kepekaan Ikan akan
Sensasi Lambung (Gastric Sensation) ................................................ 138
4.34 Detenninasi Motivasi Ikan dari Sensasi Lambung (Dagorn et al., 2000)138
4.35 Konstruksi Alat Tangkap Payang Bugis yang digunakan pada
Penelitian ............................................................................................. 141
4.36 Operasi Penangkapan Payang Bugis di sekitar Rumpon .................... 143
4.37 Metode Operasi Penangkapan Ikan dengan payang Bugis .................. 144
4.38 Ringkasan Diagram Proses Penangkapan Ikan Payang Bugis di sekitar
Rumpon ............................................................................................... 146
4.39 Frekuensi Relatif Hasil Tangkapan pada Ketiga Bahan Atraktor
pada masing-masing Musim ................................................................. 149
4.40 Lima Jenis Ikan Hasil Tangkapan Terbanyak selama Penelitian.
A.1 . Selar kuning (Selaroides leptolepis); A.2. Layang (Decapterus
russelli); B. Selar hijau (Atule mate); C. Kembung (Rastrelliger
bnagurta); dan D. Tongkol (Auxis thazard) ...................................... 150
4.41 Hubungan Panjang Berat Hasil Tangkapan Dominan pada MP 1 ...... 151
4.42 Hubungan Panjang Berat Hasil Tangkapan Dominan pada MT ......... 153
4.43 Hubungan Panjang Berat Hasil Tangkapan Dominan pada MP 2 ...... 155
4.44 Hubungan Panjang Berat Hasil Tangkapan Dominan pada MB ......... 157
4.45 Tingkat Kematangan Gonad Total Ikan Hasil Tangkapan .................. 160
4.46 Posisi dan Aktifitas Ikan yang Teramati pada Saat Pengamatan
Bawah Air. A.1 dan A.2. Selar (Carangidae); B. Kembung
(Rastrelliger sp.); C. Baronang (Siganus guttatus); dan D. Telur
cumi-cumi (Loligo spp.) ...................................................................... 162
4.47 Kondisi Rumpon dan Sebaran Ikan (A) Saat Arus Lemah dan
(B) Saat Arus Kuat ............................................................................... 163
4.48 Hubungan Parameter Oseanografi dan Parameter Biologi pada MP 1 165

Hubungan Parameter Oseanografi dan Parameter Biologi pada MT ..
Hubungan Parameter Oseanografi dm Parameter Biologi pada MP 2
Hubungan Parameter Oseanografi dan Parameter Biologi pada MB ..
Densitas Ikan pada Rumpon dengan Atraktor Daun Nipah ................
Densitas Ikan pada Rumpon dengan Atraktor Daun Pinang ...............
Densitas Ikan pada Rumpon dengan Atraktor Daun Kelapa ...............
Total Densitas Ikan pada semua Bahan Atraktor .................................
Pola Pergerakan Umum dari Schooling Ikan yang diamati dengan
menggunakan Sonar pada pukul14: 57: 32 - 15: 01: 50 PM pada
Rumpon dengan Ataktor Dam Nipah ..................................................
yang diamati dengan
4.57 Pola Pergerakan Umum dari Schooling
menggunakan Sonar pada pukul13: 52: 34 - 13: 56: 15 PM pada
Rumpon dengan Ataktor Daun Pinang.................................................
4.58 Pola Pergerakan Umum dari Schooling Ikan yang diamati dengan
menggunakan Sonar pada pukul 11: 07: 45 - 11: 11: 41 PM pada
Rumpon dengan Ataktor Daun Kelapa ................................................
4.59 Hubungan antara Biomassa dan Hasil Tangkapan per Hari .................
4.60 Hubungan antara Jurnlah Hasil Tangkapan dan Besar Keuntungan
dengan Jumlah Rurnpon yang dioperasikan oleh Sebuah Kapal
dalam Perikanan Payang Bugisdi Pasauran ........................................
4.6 1 Hubungan Jumlah Hasil Tangkapan dengan Jumlah Rumpon yang
dioperasikan oleh Sebuah Kapal dalam Perikanan Payang Bugis
di Pasauran ....................................................,.....................................
4.62 Hubungan Besar Keuntungan dengan Jumlah Rumpon yang
dioperasikan oleh Sebuah Kapal dalam Perikanan Payang Bugis
di Pasauran ..........................................................................................
5.1 Piramida Makanan ...............................................................................

4.49
4.50
4.5 1
4.52
4.53
4.54
4.55
4.56

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Peta Lokasi Penelitian ......................................................................... 212
Analisis Sitologi .................................................................................. 213
Alur Pewarnaan .................................................................................... 214
Komposisi Kepadatan Perifiton pada Musim Peralihan 1 (MP1) ........ 215
Komposisi Kepadatan Perifiton pada Musim Timur (MT) ................. 216
Komposisi Kepadatan Perifiton pada Musirn Peralihan 2 (MP 2) ...... 217
Komposisi Kepadatan pada Musim Barat (MB) ................................. 218
Komposisi Kelimpahan Plankton pada Musim Peralihan 1 (MP 1) .... 219
Komposisi Kelimpahan Plankton pada Musim Timur (MT) ............... 220
Komposisi Kelimpahan Plankton pada Musim Peralihan 2 (MP 2) ... 221
Komposisi Kelimpahan Plankton pada Musim Barat (MB) ............... 222
Kisaran Tingkat Kepenuhan Isi Larnbung Ikan-Ikan yang Dominan
Tertangkap oleh Payang Bugis di sekitar Rumpon .............................. 223
Komposisi Ikan Hasil Tangkapan dalam Jurnlah (Ekor)
yang Dominan Tertangkap oleh Payang Bugis di sekitar Rumpon ..... 224
Kisaran Panjang-Berat serta Hubungan Panjang-Berat Spesies Ikan
yang Tertangkap oleh Payang Bugis di Sekitar Rumpon..................... 225
HasiI Analisis Stastistik ..................................................................... 226
Tingkat Kematangan Gonad Ikan-Ikan yang Tertangkap
oleh Payang Bugis di sekitar Rumpon ................................................. 228
Analisis Ekonomi Perikanan Payang Bugis ........................................ 229

1,I LabrBelakang

Sumkrdaya &an mempunyai sifa yang dapott pulih (renewable) m
u
n
kemmpuan bmbtrt te&#m. Ele-b

k a d a m -but,

malra pmumf-

sumberdaya ikaxl hanrs diatur atau dikelola sebaik mmgkh untuk mwapai
pmadaatan yang optimal dengm memperheth icekstarim sumbdaya ikaa.

tersebut.

P a n a n f a sumbmhya ha@

laut khususnya bidang p m h m n tangketp

krtujuan untuk mendapatkan h i 1 y q sek-besarnya tanp m e w &

kelestarian sumMaya ikan &ng;an biaya o p e d yang sefendrth munglcirt (Grofit,
1980).

O m mencqai tujuan tersebut diperlukan bbepzt persymtarl dalam

tekrwlogi pmmgbpm, yaitu dat i t g b p yang seleMf, efisien dm efelrtif
h g a n bwhan yang bak, perbaih

w,dat bmtu dm perlerrgbpan kapaX *ria

metode pengoperash yang hand&.

Kebmdam ikan pies sebagai komditi ~

g

a

dari
n sektor

pihm di Indonesia m m p d m salah satu sumberdaya ymg menempati psisi

be=, bztik sehgai komditi ekspor m p u n seEr@

k o d i t i yang dilronsumi

dalam negeri untuk memenuhi kcbutdm gizi naSionaX. Xkan pelagis dapt

dike1umpoMran menjrrdi dua yaitu ikan pel@ b w r doan ikm pelorgis kecil, Ikm
plagis besir di antmanyet adrrlah ikm W m g , tuna, tenggiri dan seiragainya.

~~hpelagis kwil addah layang, kernbung, seXzur, smglir, hkrbang,
Imw,&hag, tanjan, sim, julung-julmg, teri dm wbagainya.

Ala t q k a p ymg mum digunrtican wtuk menangkelp i b pelagis &I&
jarkg insang,jaxing h a n g linglw, pyang, bagan, purse seine, POII line, pule

avrd h e , k m i line d m se-ya.

Ah

Mw yang menggudm dat bmhi

rwrxxpon sudah dilakdm pda p d a m purse seine dm lines ymg sangat

sq&

membantu meningkaki h i 1 m g k q m h.
Peraim Sdat Sunda merupkm dab satu dari sejumlah selat ymg berada

di paaim Nwaxttma dan m d l g kekaym a l m ymg hIum banyak
d k m h h n mtuk kesejahteraan dm peniIlgkatan gizi masyankat. htisipasi

pe&mbangm bahwa hut %bagEli turnpan Ridup kbusmya nelayan dan
k e ~ ~ y &a
a , pengdolm yang berik m m u n & h untuk melpHllban@lYWlymg b & e ~ ~ b ~ n g # i l .
Pmbahan kondisi lingkungan perairan s e h p mwim mmberiknm
p"g&

te-p

k e b d a m sumkrdaya ikan, karahistik nelaym dm

pembhn dwmh penmgkmpan. G a m W cuaca di lin-

SeM Sun& cSan

h u t Jawa mmgak:an t i p M area ymg dipe:ngdi oleh gmkm angin

Mode muson barat dm muson timw. Fenamna ini clapat tmlihat dengm
aBanya pedalmn lingkwgan ymg dipengaruhi bakteristiic Laut Jam d m
a

m Samudera W d k , terutama gadatkptiap pime& m u s h mgin muson.

Usaha prihm sMa kecil pads urnumnya rndxtkuXraxz kegiam usalra
pnanlrapan dengin jatlghm tabatas karem ketmbabsan modal, s m m dan

ketemmpih yang M l f i . K e t d m t a m m

g gerak ixli m e m b e h dm&

pardrt rmddmyw fxasil tanglapan yang p d a akhhya menyebabkan renhbnya
pen-tan

mereka. Gum mmhgkatkan jagirauaa damah penmgbp

diperIuh modal yang besar di

hal ini justru yang tidak dimili9ri oleh

nelaywn sMa k d . Sdah satu dternatif ymg &pat &tempt& untuk. membatasi

kendda tersebut addah dengan m m m p h thologi nunpun.

Penerapstn tehologi rumport a

h mmberikm kcpastian mengenai daerah

pemgkapttn dan hd h i dihmpkan akan mem'berikan solusi bagi d&
yang

d i i khwusnya yang hkmaitan h g m ranm p a n , jud& danj

b a n p mpn, k h a n

d rumpon, produktivi~asser~olefisiensi pm&pm ymg

optimum.

D e M i m p o n m e m t SK Mexltrtn No. 5 l/Kpt~.25Oll/913addah alat
h t u pum&pan

ikan y a g dipsang dan ditempatkm pada pemhn Iwt.

Selanjutnya &lam SK Mentan No. 51/Kptsmc.250/I/97dijelaskan Wwa
tdapat 3 jenis m p o n yaitu (I) rumpon pefairetn War, (2) m p o n p a i r a n
b @ a l dm (3) rumpon perairan ddm.

S U M (1986) menjelaskan bolhwa

r u m p addah suatu kmh rnmympi pepohonan yang &tanam di dafm suatu
temp& di hut.

Lebih lmjut, Monintja (1 993) menyatakm bahwa manfaat*

manfaat ymg dihmpkan dmgan pengpmm m p n sebagai

atat h t u

pmSaapau ikan adalah : (1) untuk mmgmngi d t u dan balm Mar &lam
p g j a r a n kelompak: ikm ke dm d d fihing ground, (2) mena&km h i 1

w
q
mger sahtan upaya penmghpm, (3) mentingkatkm mutu h i 1 bnskagm

dithjau deui s p i e s daa komposisi ukruran berdaserrh seleiaivit~ dat.
Selaxljutrtya dibhkan bahwa &bag& f&m ymg prIu d
i
p
r
t
i
m
b
w dPtlam
menil& penggmam m p o n antam lainin : (1) keterssdiaan W a n bakru m p o n , (2)
daya

tahrtn m p a n mkadap

Wageti kondisi perPliran srta (3) kmwhhan

opemi p m g k a p n &an.

B m et at. (1992) menjelaskan Mwa p g g m r a a n m p o n sebagai atwt
bantu penangkapn blum menyebar di selusuh wilayah perte:lu&mtt untuk

Indonesia

m p o n faut Mm. Penggmm m g o n lrtut Mm di wilayah

Idonesitt Bstgian Bar& #tau di W n u h Indonesia mas& klum trerkembang,

Demikian pula b y a dengm penggww m p n laut daxlghl y q sudah
d i k e d sejak h a dm mash hfun banyak dimmhtkm di Werapst perairan.

Teknologi rumpan laut dmgkd dm &dam p& umumnya kbda-hda menurut
krahnya. Oleh W n a itu pexzinghtm tekno1ogi m p o n hut dm&&

dm

p e m M dari m e n , balm &&tor dari shtetis

dalam seprti pnggumm

dan sebagainya, agar pmanfmtamya lebih W y a gum Mam usaha
perzingkabn produksi penmqkqm dm pmingkatm pnghsilan nelaytut

Pe~embwngmpenggmam m p n yang stmakin p e ~ tdi Indonesia

qabila ti&

c f i dpln d i k e n a l k &an meaimbulkan dampetkhpak negatif

Manjangka panjang di atntmnya kel-an

s u m W p d m t q m g p ; srht

&an timbul kermcm kebijah, otoritsts rnaupun property right ymg brkaitout

den-

ywisdiksi w i o d di bidmg kelautan dm prikamm,

g
den*
pengeblm petikanm m p o n ymg b a t m ~ jamb

Bperukan

mmprhatikan

mpk-aspek biologi, l o h i , finghqan perairan, alat p m g l q m , sasial dm

ekonomi.

Ddam pengcXdaom ini priu memperh&an aspek legal ymg

menymgkre fokasi, j&&,

p d m W d m izin permsangan dari insmi yang

txrwmang.
Seem garis besar nunpon, baik m p o n 1aM daiam maupzaa rumpon laut

cOan&d bdiri dwri mpat komponexl

Mi atau r a p , (3) pen@;umpd

yoirtu (1) pelampung a m float, (2)

abu airactor dm (4) pemberat atau s i n k .

A W o x merupakm dab satu komponen utama

frada m p o n karma

k b g s i sebagai aXat pengmpul km sesmgguhyei. h - & a n yang hinrmpd

di &&tor dan dapt dimrtnfmh unhrk, memenuhi kebu*

hidup mmusia

M a h &an pelagis bsar dan kail. Mmmt Tim PengEEajim Rmpon Fahdtss

*P

Lnstitut Pertmian Bogor (1 9871,persymtm umwn dari WQX
&ah

(1) mempunyai daya pengmpul ymg baik terhdq &an, (2) tahwa lam,

(3) mcmpunyai knhrk gosisi potongetn vmikal dengan

ke b
a
W

(4) melindungi ikan-ikm kec8 wrta (5) terbuat dari hhm yang hiat dm mu&

Atmktur yang h y a k digmkm bempa be dot^ d d seperti daun

keiapa, jaring dm kmpulan Mi-bmali ymg diihtkm padw badan &t

telah

bdmik men in^^ efektivitas rumpon d d m m a d a t kefompok h.
Nefaym Wsional mmifih maggunairan d a m - d m alami setla& atraktor, hd
hi dikmnakan jauh lebih m

d d i h d i n g h dengan m e n g g d m a m o r

b w t m Dam a l d yang h y a k digumkan sebagai atraktor addah dari famili

Cycadaceae %eperti dam kelapa (Cocos wcyera)),nipah ( N ~ J i w c t i c a n ]pinang
,
(Areca eatechu) dm sebqpinya,
Tmri clan penelitian tentang kkumpuhya ikan di wfi&rrumpon blah
dilakuiran sejak tahw 1967.

Sampks dm Sprout (1985) mmgemukskan teori

tadariknya iketl.1 yang baa& di seHritar rumpan disebabkstn kmna :
f 1) Rmpon sebagai tempt bmkduh (shading place) bagi khpa jenis ikan
krtentu;

(2) Rumpan sebagai tempt men&

d c m (feeding ground) bagi h - & a n

twentu;

(3) Rumpon sebagai substrat untuk melettkh telurnya h i ikan-ikm temntu;
(4) Rmpon sebgeii tempat bedindung dari predator bagi, h - i k a ntertentu;

(5) Rumpan sehgai tempat sebagpi titik acm mvigasi (meeting p o i 4 b e

ih-ikm tertentu yang bemya,

twri tentang bdmmpulnya k i n di sekitar

Casm et al, (2#2) mend-

titik acm mvigasi. Di samping kelima Wri di atas Gooding

mpun

dan Mkgmmn (1967) m e 1 a ~ o hb&wa m p o n m r t l p h tempat d m
p m W i (clemingplace) bagi &an-ikm tertentu, Diiremhkm M w 1 dolphin
mmdekati w
a
n botwah j h t i n g objects dm

dewasa m m y 8 &an

menggcsekkm badbbnnya. Breder (1 949) jug& m e n d d c q Iral ini dimam kachgh h g dolphin mendekati &an lain tmtuk mmbersibw bxhnya, Freon $an

worn (2000) memmb*

teuri tentEtng rurnpon mbwgai tempat kawsiasi

(associationplace) b g i jenis h - i k tertentu,

Bdum diketahui @ah h yang berkumpui di seIritar atdtor yang
h p a daundaun dmi disehbkm karma perkdam &Ww matomi dan

morfo1ogi dam; kumpsisi dan k e l i m p h p i m b n di sekitslr atmkbr %bagti
aural, terjadhyafd web sertet

h t d i biologi perifiton yang menompel p d a

dam sebagai indilator d m y a smber makanan bagi ikan.
dilhkm penelitian tentang perkhan day8 pikat daun&

dengarl intenhi ikein @a&

Untuk itu pmlu
yang dihubungkm

di sekitar nunpan dan pengungkapan mekmisme

brirumpulnya ilran di sekitar mpon, a g W wtuk mencari makan, berlinduag

abu untuk k e p t i n g m lainnya

Sehh itu pmlu d i w g k p h pengeddian

pemsmgan penggmam rumpon srxara hrtmggung jaw& di suatu perairan
yang dizxub~~~gkm
den*

Pepnan-m

kelwtarian sumkdaya ikan pelagis,

m p n laut dm&& mb+

h di piaim

mmkk b y &

&tar

dott pen$umpul iktut dalam

Pasman, Seht Sunda $elah fma dm

d i g m a h di Indonesia untuk nmmgkap ikm pelagis.

Perkembangan jumlahnya ymg m a k i n pmat dm digunakan hnp kenddi akan

magan-

kelestarian sumberdaya h.Zsu intemersiod tentang p g b t u dakm ~

Fish Aggregding Device sehgai

b &ein pmenwcam

g

kelmtwim ~umberda~8
i'iran di suatu peraim dimulai sej& tahm 1999, Hal ini
d

k

d alat tan*

purse seine yang &&embang den-

pesat di Sam&

P a s i a b@m Timur y m g diqmasikaa pada &iJting aggregating &vice
m w & p i h - i k m tuna hrukum kacil ymg tK1m m b g g o d . Terdapat
pro dan kontra tentang haI ini karem Fish Aggregating &vice m e q a k m alat
b t u yang d i y W mgat efektif dalam menangkap ikan. Konftik ini cepat atau

lambat W m p a i kc: Indonesia, apalagi implernentasi "Code of Conduct for
oieh pemexinttlh

Respamible Fisheriesf' (FAO, 1995) tel& mdai &l-

Indonesia, di mana kegiatan proses peneurglcapm ikm,

t

rumpon & diortur mcm ~a~

Unhik mengmtisipsi

konffik yang potasial

wadi

memkikm i n f o m i ymg

Xingkwgm.

d

pen-

ini, malra diperlukout penefiEian untulr &pat

& j a b

dasar pengmbilan kep-

kebijakatn

yaxrg perIu dikmpuh uleh Pemexintah. Indonesia,

Pengembangan p e r h m m p o n yang bermggung jamb berdasrtrkatn
C C W (1995) hendaknya memenuhi prsymtan (1) sdeictivitas a h tinggi;

(2) kommsi t d m h p b d m M a r minyak rendah; (3) investstsi rendalq (4) by-

catch re&,

( 5 ) h i 1 tangkapoln sew; (6) tidak, merusak. habitat; (7)ti&

membahaydm b g i opmtot (xxebym); (8) aman bgi spesies yang dilindwgi;
(9) tlersifikt mengunhmgkaa; (10) &pat d i b W olch masyambt; dm (1 I ) legd.

Penelititiem ini dimulai dengan pengungkapm tentang mekanisme
tertatiknya ikan ke wke1iling mpoa Kmkteristik; komposisi jenis, u k m dan

kerntangan g o d b-b
peiagis yang tertmgkap di sekitar m g o n &an

menmtdm apakak penpmh bahan a-r

ymg

di-

dm

mmbahayakan keldarim ikan plagis y q ~ ~ i a s Data
i . d a w ini akan
digunaican unauXc pexlyusunan fw:n.gmbmganpmikmm rumpon ditinjau dari
tingkah laku ih,
jmhh m p n serta pdukivitas m p n .
13 Tujuan

Penelitim ini bertujuarr unauk :
(1)

Mengkaji m e W r n e bexhpwhya i h pews pada rumpon,

2

Mengkaji pengembangan p e r i b m p o n di perairafi Pasaufan yang
sesuaj. deqm k

(1)

r i dwi
~ Ketentuan P e r i k m ymg Bertmggmgiawab.

Ada keterkaitan mtara Irompasisi jenis, keragmaa, kaagmm,

dumbmi, serh kqmdatan perifiton dm plankton d q a n isi penxt h
ymg IwrkwpuI di sc:fcitar rumpon.

2

I k a n - h pelagis kecil ymg a!i,s,i

pada Lumpon blum semprtt

bemproduSrsi,

(3)

Perikanwn rtlmpan di peraim P w m @{ah

memenuhi Ketenttm

Perikanan yang Bertanggmgiawab.

4

J d a h rumpon peraim dangkal di perairan Pawwan masih dapt

diiremban@.

MEWIWE BERKUMPtlLNYAlW PADA RUMPON

I

KNGEMEIAPIGAN P E R I W RUIWWFi
BERTAFIGGUNG JAWA3
{FltLfJQRN DAN MEDLEY, 1989)

Analisis perifiton, plankton dm