Peranan Plasma Nutfah Padi dalam Meningkatkan Produktivitas Lahan Keracunan Besi
-
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
I
"°
~
Peranan Plasma Nutfah Padi dalam Meningkatkan
P d kt ..
Lh
K
B .
ro u Ivltas a an eracunan esl
f
~~
~
The Role of Rice Germ Plasm to Increase
Productivity of the Land with Iron Toxicity
.
Tintin Suhartinr)
ABSTRACT
Productivity of land in Java insel decreased.Therefore, it is necessaryto utilize marginal Fe toxic land in order
to increaseproduction of rice. One of the hindernessis the lack of rice variety which is tolerant to this condition. The
rice research institute and Balitbio in Bogor have the collection of rice varieties which can be used in breeding
program. Theprogram obtaineda rice variety that is adaptiveto Fe toxic land.
Key words.. Rice,Iron
PENDAHULUAN
,
Banyaknya lahan subur yang beralih fungsi di
pulau Jawa menyebabkanberkurangnya lahan untuk
usahatani.Sasaranpemerintahuntuk mengganti lahan
pertanian yang beralih fungsi tersebut adalah di luar
pulau Jawa seperti S~materadaD Kalimantan..Namun
umumnya lahan dl Sumatera dan KalImantan
didominasioleh PodsolikMerah Kuning (PMK), Oxisol
dan Ultisol yang bermasalahkarenakemasamantanah,
kahatharasertakeracunanAl daDFe (Ismangunet al.,
1984). Pada keadaan tergenang keracunan Fe sering
timbul yang menghambatpertumbuhanpadi. Di lahan
PMK keracunanFe dapatmenurunkanbasil padi sawah
60-90% (Suhartini et al., 1992), sedangkanluas areal
"
,,~
berkeracunan Fe diperkirakan
;'f~
~~
1
;
c
i
Hinggataboo 1997telah dilepassebanyak125
-;
-~l
:t
1 juta ha yang tersebar
; varietaspadi untuk berbagaiekosistem(Sudiaty et al.,
1997), namun hanya sebagiankecil saja yang dapat
bertahan daD mendominasi areal padi di Indonesia
antara lain varietas IR64, Cisadane,Krueng Aceh dan
IR 36 (Badan Litban Pertanian, 1991). Varietas IR64
tersebarcukup luas khususnyadi pulau Jawa disusul
oleh varietas Membramo yang dilepas tahun 1996.
Sejumlah varietas unggul yang populer di Indonesia
temyata peka terhadapkeracunanFe termasuk IR64,
MembramodaDMaros(LaporanPenelitian,1998).Pada
kenyataannyapetani asal Jawadi SumateraSelatandaD
Lampung tetap menanamIR64 pada lahan keracunan
Fe, walaupun diperlukan input produksi yang tinggi.
Keadaan ini mendorong Balai Penelitian Padi untuk
memperoleh varietas unggul toleran keracunan Fe
di lahan pasang surut, gambut, PMK, daD daerah
berdrainasiburuk. (Ismuhadji, 1990). Oleh karena itu
potensi wilayah untuk areal pertanian serta peluang
meningkatkan basil pangan khususnya padi cukup
besar.
Berbagaiteknologi untuk m~ningkatk.an
padi pada
lahan keracunanFe cukup tersedla sepertl pemupukan
berimbang,penambahanbahanorganik dan pengapuran
denganmutu yang sesuaiselerahkonsumensertabasil
tinggi. Denganmemanfaatkansumbergen yang tersedia
padaplasmanutfah diharapkantantanganyang dihadapi
oleh pemuliasebagiandapatdiatasi.
(Ismuhadji,1990).Namunusahatersebutcukupsulit
un~ ~enghimp~ sifat-sifatbaik se.~an';lak
mungk!n
dan mahal sehingga anjuran yang bijaksana adalah
penggunaanvarietas yang toleran, karena varietas
toleran dapat meningkatkan efisiensi produksi serta
meningkatkan keuntungan patani (Suhartini et al.,
2000).
menJadl suatu Varletasbaru yang dlmgmkan. Selam
me~bentukvarietasyang.berad.aPtasi
luas.dibentukpuI~
varletasyang beradaptaslspe~l!ik sepertl untuk lo.kasl
keracunanFe (Harahapdan Sllltonga, 1993).Perba!kan
varietas toleran Fe perlu dil~ukan karena.vane~a.s:
~
Program Pemuliaan
Tujuan dari program pemuliaan di sini adalah
unggulyangtoleransertasesualselerapetanlsaatml
sangatterbatas.Varietas yang masih ditanami petani
I) Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan
co
11.Tentara Pelajar No. 3A Bogor
.
35
.
It
.
,
~
--r-
j
!
(fl'1
r
'$; I
I
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)!
~
i
saatini didomin.asiolehjenis lokal b.erumurlambat(5-6
bulan) ~ertah~sIlnya~end~ clan,:a~letasung~u!toleran
yang dladopst petam maslh sedlklt (Suhartml et al.,
2000). .
...
Vartetas unggul yang dlhasIlkan selam toleran
kerac~nanFe.juga.dipe!lu~an ~ifat-.sifat.lainyang baik
sepertlpotenslhasIlleblh tl.nggldarl varletasyang tel.3h
ada, ~ahan h~a penyaklt ~tama serta mutu balk.
Perb.alkanvane.tasterse.butdtlakukan secarabertahap.
Keglat~ p.erbalkanvarletas unggul toleran keracunan
Fe ~ellputl penelusuransumbe~g~n tahan, melak~k~
persIlan~an,melakukan seleksl dl lapangan mel..pun
tolerans..k~racunan Fe, bentu~ tanaman yang Ideal
denagnnggl ta~amanse?anghmgga pendek (~O-~OO)~
umur sedanghl~gga.genJ.ah(1?0-115) clanhas.Iltmggl
(5-6 tlha). Selam Stf~t-slfat.dl atas ~utu b~~, serta
tahan hama panyaklt penn~g. Kegla~n Inl akan
memerlukan. waktu 8-9 .musl~ agar dl~.eroleh.galu~
yang homozlgot. Kemudlan dIlakukan UJI mulnlokasl
pactalaha? ber~e~acunanFe. Wa~tu yang diperlukan
untuk keglatan ml (secarakonfenslonal)membutuhkan
I
waktu
,
PemanfaatanPlasmaNutfah Padi
~
1
4-5
tahun.
I
galur.generas.iawa! untuk tujuan toleran keracunanFe
clanslfat pentmglalnnya(TabeI4,5).
METODE PENGUJIAN
t
Bahanhasil persilanganberupagalur bersegregasi
atau plasmanutfah padi yang belum diketahui
toleransinya terhadap keracunanFe diuji pada lahan
berkeracunan Fe. Pengujian dilakukan pacta han
podsolik merah kuning di Tamanbogo Lampung di
musim hujan. Lahan pengujian memiliki kesuburan
yang rendahsertakandunganFe tinggi (173-221 ppm).
Kegiatan penelitian meliputi skrening, seleksi populasi
clandayahasil. Pemupukanyang diberikan 120 kg urea
clan60 kg TSP per ha. Sebagaipembandingdigunakan
varietasMahsuri (tahan) clanIR64 (peka). Pengamatan
daun bergejaladilakukan pacta4 dan 8 minggu setelah
tanam atau pada rase anakan maksimum dengan
menggunakanmetodeIRRI yaitu SES I 988.
i
.
;1'
f I
.
~!
I
'
i
~'c:j
~
BASIL PENELITIAN
I
~,~!
...
""
V~rletas
Unggul
Padl
te,;hadap
Keracunan
Fe
Sejaktahun 1990telah dilakuak persilanganuntuk
varietas padi toleran keracunan Fe, namun barn
sebagian kecil plasmanutfah padi yang sudah
dimanfaatkanuntuk tujuan tersebutclanmasih tersedia
koleksi plasmanutfahyang belum dimanfaatkansecara
optimal (Tabel I, 2). Sejumlah varietas lokal toleran
keracunanFe yang sudahdugunakanuntuk persilangan
antara lain Angkong, Pucuk, Pantat Ulat, RasauJaya,
Bungkuk clan Sambas yang digunakan sebagi donor
untuk toleran keracunanFe, sedangkanvarietasunggul'
toleran keracunan Fe yang digunakan antara lain
Batangpane, Mahsuri, Batang Ombilin, Cimanuk,
Kapuas clan Muncul. Hasil yang diperoleh daTi
penggunaanplasmanutfahpadi tersebutberupavarietas
unggul yang sudah dilepas diantaranya5 varietaspadi
untuk rawa pasangsurut (Tabel 3), galur harapanclan
,~
Sawah
don
~
fi
Toleranslnya
~j
Pengujianterhadapsejumlahvarietasunggul yang
cukup populer temyata varietas Membramo, Maros,
Walane, dan IR72 peka terhadap keracunan Fe clan
varietas Wai Apoburu (dilepas 1999), IR50 daD IR64
sangat peka. Untuk itu penggunaanvarietas-varietas
tersebut tidak dianjurkan pada lahan keracunan Fe,
kecuali denganrekomendasiyang telah diketahui clan
memerlukan input yang lebih mahal. Varietas IR48,
Kapuas, Batang Ombilin, Batang Pane, Wai Seputih,
Semeru, Bengawan Solo, Ciliwung, Barumun, IR36,
Muncul, IR42, clanIR74 toleran terhadapkeracunanFe
denganreaksi tahan hingga sedang(Tabel 2). Varietas
Kapuas,Batang Ombilin, clan Muncul hasilnya tidak
berbeda nyata (3.3.5 tlha) di lahan keracunan Fe
Tamanbogo,sedangkandenganvarietas IR64 (0.5-1.2
tlha) hasilnyaberbeda(Suhartiniet al., 2000).
,f'
, :i
Tabel I. Beberapavarietaslokal tolerankeracunanFe, TamanbogoLampung
I
,
Varietas
It
!,~an~m
Asal/No.Registrasi'
"Merah
Kencan Putih
Cangkaran
Ind,el
Rojolele
Balaplele
Umbangkara
Karundung
Seribu Halus
Langkara
,
f
Varietas
752f
Sigiliti
7779
7809
78 I I
7822
7823
7830
7881
7882
Mesir
Mancrit
Bungkuk
Ketupat
Angkong
Pucuk
Sambas
Pontianak
Asal/No.Registrasi"
.
,. s~~~So~lu,._.
Sum-Set
Sum-Sel
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Palihara
7892
7920
7926
Pantat Ulat
Rasaujaya
Kal-Bar
Kal-Bar
Sitopas
8021
Katumbar
Kal-Bar
Rantai Ubi
Kari
8022
8024
Padi Kuda
Kalinci
8065 O)
8065 O)
8026
.'Mentik
Sidawat
*) Sumber
: Minantyorini, et al. (1992)
SampitPutih
---
~
Kal-Bar
r'
,
~
3968
JJvu;if1
~
36
l
-
.
,cl
Tintin Suhartini
,
,4
~_..8ii
'
~
8ul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
Tabel 2. Sejumlahvarietaspadi sawahtoleranterhadapkeracunanFe, TamanbogoLarnpung
V .t
ane as
i..
lR64 (check)
f
Lematang
I R66
Cibodas
Cisanggarung
BatangOmbiling
Bahbolon
Muncul
Bogowonto
IR42
Batangpane
Barumun
.
Toleransi terhadap
Keracunan
SP Fe *)
AP
AP
AP
AP
T-A T
AT
T-A T
AT
T-AT
T-AT
AT
V .
anetas
Way Seputih
Toleransiterhadap
Keracunan
AT Fe *)-
Tuntang
Ciliwung
BengawanSolo
Kapuas
IR36
Semeru
Atomita
IR48
IR70
IR74
Kelara
AT
AT
AT
T-AT
AT
AT
AT
T-A T
AT
AT
AT
*) ST = sangattoleran (I), T=toleran(3), AT = agaktoleran/sedang
(5), P=peka(7), SP=sangatpeka(9)
Pada (ahan keracunan Fe pemupukan sangat
berperandalarn meningkatkanhasil. PengujianSubandi
et al. (1998) di lahan keracunan Fe desa Larnonea
Kendari denganpemupukan250 kg urea dan 75 TSP
per ha, varietastoleran Kapuas,BengawanSolo, IR42,
Lematang,Lariang dan Atomita menghasilkan2.3-3.3
t/ha, sedangkanvarietas IR64 hasilnya 1.3-1.4 t/ha
(Subandi et al., 1998). Penelitian Sarwani (1992) di
(ahan keracunan Fe di Tapin (Kal-Sel) pemberian
pupukl K 0.50, 100dan 150kg/ha denganpupuk N dan
P pada level yang sarna (90 kgiha) menunjukkan
perbedaanyang nyata pada varietasyang peka (IR64)
dan tahan (Kapuas). Tanpa pemupukanK basil yang
diperoleh IR64 hampir tidak beberbedanyata denag
varietasKapuas.Pemberianpupuk K hingga 100 kgiha
memberikanperbedaanbasil gabah hingga I t/ha dan
pemberianK hingga 150 kg/ha perbedaanhasil hingga
1.5 t/ha. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
meningkatkanbasil gabahyang sarnadengan Kapuas,
: varietaspekaIR64 membutuhkanpupuk K sebanyak2 x
daTi Kapuas. Penelitian Ismunadji (1990) pemberian
pupuk N 90 kgiha (tanpaP dan K) hasil yang diperoleh
varietasKapuas,BatangOmbilin dan Cisanggarung1.21.7 t/ha. Sedangkanpada IR64 0.63 t/ha. Keadaanini
menunjukkan varietas toleran tanpa pupuk P dan K
masih dapat menghasilkangabah 1.5 t/ha sedangkan
IR64 :t 0.6 t/ha. Penarnbahanpupuk NPK 90, 90, 60
meningkatkanhasil 2 sid 3x lebih tinggi pada varietas
tahan sedangkanpada IR64 tidak ada kenaikan basil.
Dengan kata lain varietastoleran dapat meningkatkan
efisiensi penggunaanpupuk khususnyapupuk K seta
hasillebih tinggi. Namundemikianpenggunaanvarietas
toleran tidak diasumsikan sebagai pengganti pupuk
tetapi sebagaipilihanyang tepatdan efisien.
Tabel3. Lima varietaspadi yang dilepasuntuk Iahanpasangsurut
V .
P
anetas
erSl
.
1
S
angan
. fa
1
.~.
t-sllat
Lalan
Barito/IR54/IR9575/IR54
B
.
anyuasln
C. d IK I
lsa ane e ara
Dendan
Osok/IR5657-33-2
;
Batanghari
Cisadane/IRI966-13I-1-3-1-3
Toleran
,
Punggur
BKNFR-76106-16-0/Kapuas
sulfat masarn,garnbut
Wck, bIas, Fe, AI, sulfat masarn,
gambut
!
g
Toleran Fe, salinitas Wck. BIas,
bercakcoklat, Pasangsurut,Iebak
Toleran Al dan Fe, Wck, bib,
SuI~latIn asarn,gaOlbut
Toleran Fe, Al dan salinitas, Wck,
bIas, sulfat masarn, garnbut
. tI
Pcranan
Plasma
NutfahPadidalam...
d.
Tahun
pentmg
AI, Fe, Wck, bIas, bIb,
1Iepas
19~7
1997
1999
1999
2000
37
.
f'"
f
!i
.
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
Tabel4.
--
""-i
~j;
~',c-
'
Galur-galurharapanpadi sawahtolerankeracunanFe, TarnanbogoLarnpung,MP 1998/1999.
Galur
SkorFe
HasilGKG(tlha)
I
II
IR65847-3B-12-1
T-AT
3.95
3.75
B97090-KA3-116
B6149F-MR-17
T-AT
T-AT
4.52
3.14
2.42
3.42
TOX3580-41-3-1-3
T-AT
TB267B-TB-98
IR61649-3B-14-3
TOX30550-46-E2-3-3-3
IR53709-3B-IO-3
MYANMAR
Kapuas
T-AT
T-AT
AT
T-AT
T-AT
T-AT
3.81
4.85
3.50
4.22
3.20
4.70
4.13
Um~r
Tinggi
Anakan
Rataan
(han)
(cm)
prod.
-I.-ss"
'.i2~1
'§6'1
14v
4.25
3.04
3.96
3.50
3.13
4.46
3.00
3.45
3.28
4.03
3.95
3.73
3.86
3.15
4.58
3.56
-- -
126
113
125
109
120
125
110
123
123
122
122
126
.--
.
9
14
9
94
94
97
100
94
95
,-
10
II
10
II
13
13
'J
~
Pupuk: 120kg Ureadan 60 kg TSPlha
:
Ga/ur harapan
.
" persiingan,
harapandapat berasaldan. basIl
. dGalur
k . (I )
1k .
.
. h '.
Intra u Sl uar atau se e Sl mutasl. Oarl asii seleksl
!"
b
..
eberapamuslm dl lahan keracunanFe Tarnanbogo
d.IperoIeh galur-galur yang toleran denganbasIl
. 3.5-4.5
tIha pada IeveI pemupuk an 120kg urea dan 60 kg TSP
per ha (Tabel 4). Galur-galur tersebutadalahIR658473B-12-1,
B97090-KA3-116,
B6149F-MR-I7,
TOX3580-41-3-1-3,TB267B-TB98, IR61649-3B-14-3,
TOX30550-46-E2-3-3-3, IR53709-3B-IO-3, MY ANMAR , sedangk an van.etas pemband.mg K apuas
dIpero
.
Ieh hasl.1rata-rata.
3 5 tIha. Umur antara110- 126
h .d
arl an tanarnanpendek h.mgga sedang (90 110 cm).
GI
I ..
I d... I b.h I .
a ur-ga ur ml...per u IUJI e I anJut pada 1ahan
kerac~nanFe dl beberapalokasl agar dapat dIlepas ke
petanl.
-
"'.
'~"I
[
Tabel 5.
-
No.
, i
,
,
Galur-galurgenerasiawal (F3) padalahankeracunanFe di TarnanbogoLampung,MT 1998/1999.
No. Bastar
KombinasiPersilangan
Tujuan
I
2
3
BPIOl8C
BPIOl9C
BPI020C
Membramo/Angkong*
MembramolPucuk*
Membrarno/Pantat
Ulat*
ToleranFe, multi
ToleranFe, multi
ToleranFe, mutu
4
5
6
7
8
9
BPI021C
BPI022C
BPI057C
BPI026C
BPI027C
BPI028C
Membrarno/Rasaujaya*
Membramo/Bungkuk*
Membrarno/Mahsuri*
Banyuasin/Sarnbas*
Pucuk*/IR64
Cimanuk*/BatangPane*//Maros
ToleranFe, multi
ToleranFe, multi
ToleranFe, multi
ToleranFe
ToleranFe, multi
ToleranFe, wck
10
BPI030C
IR64/Batang
Ombilin
ToleranFe,mutu
II
12
13
BPI 031C
BPI036C
BPI037C
Banyuasin/Sarnbas*//B.
Ombilin*
LematangiMahsuri//Cimanuk*
Lalatan/TBI 54E//Muncul*
Toleran Fe
ToleranFe, wck
ToleranFe, multi
14
15
BPI038C
BPI039C
IR64/Pucuk//Kapuas
Cisadane/Bungkuk*//Maros
Toleran Fe, multi
Toleran Fe, multi
16
BPI046C
Membrano/Mahsuri//BOmbilin
17
BPI047C
Seililin/Mahsuri*
ToleranFe, multi
Toleran Fe
I
;:.
c~;"
':
i
I
!
.
""""
l
*)Toleran keracunanFe
i' ~
"
38
TintinSuhartini
.
,
~-
Ii,
i
;
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
,
~
I
j
1
(
.i1
Lahan KeracunanFe. Dalarn ProsidingLokakarya
Penelitian Komoditas Khusus.1992.Vol. 3. Facti.
AARP daDBadanLitbang Pertanian.
DAFT AR PUSTAKA
l'
:
.
BadanLitbang Pertanian.1992.Hasil Utama Penelitian
Tanarnan Pangan 1987-91. Laporan Hasil
Penelitian, Puslitbangtan. Badan Litbang
Sarwani.M. 1992. PenarnpilanDelapan Varietas/galur
Pertanian.
FactipactaBerbagaiTakarankalium yang Ditanam
pacta Tanah Keracunan Fe. Dalarn Prosiding
Lokakarya Penelitian Komoditas Khusus.1992.
Vol. 3. Facti.AARP daDBadanLitbang Pertanian.
Harahap,Z., T. S. Silitonga. 1993. PerbaikanVarietas
Pactio Dalam Buku Facti 2. BAdan Litbang
Pertanian daD PengembanganPertanian, Pusat
Penelitian daD PengembanganTanarnan Pangan
Bogor. P. 335-375.
Sudiaty. T., I. Hanarida, S. Gayatri, Sri Astuti,
Minantyorini. 1997. Ketersediaan daD Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Tanarnan Pangan.
Dalarn Pemuliaan Meningkatkan Daya Saing
Ismangun, Suwardjo, Husein D. K. 1984. Hasil-hasil
Survey KapabilitasTanahdi DaerahTransmigrasi.
Prosiding Pert. Teknik Penelitian Pola Usahatani
MenunjangTransmigrasi.Cisarua.Bogor.
Komoditas Pertanian Indonesia. Prosiding
Simposium Nasional daD Kongres III Peripi,
Bandung,24-25 Sept. 1997.
Ismunadji. M. 1990. Alleviating IrinToxicity in
Lowland Rice. Indonesia Agric. Res. And
DevelopmentJ. 12 (4): 67 - 72.
Suhartini. T., A. A. Dradjat, Warsono, W. S. Ardjasa.
2000. Peranan Varietas Facti Unggul untuk
Meningkatkan Produksi pacta Lahan Marginal
Keracunan Fe. Dalam Seminar Nasional
~
"PemanfaatanTeknologi PertanianSpesifik Lokasi
EkoregionalSumatera-Jawa.
BandarLampung.2223 Maret 2000.
Laporan Hasil Penelitian. 1998. Balai Penelitian Facti
Sukamandi,1998(Tidak dipublikasikan).
Minantyorini, B. Kustianto, T. S. Silitonga. 1992.
Evaluasi PlasmanutfahFacti terhadap Keracunan
Fe. Hal. 117- 126.ProsidungLokakrya Penelitian
Komoditas Khusus. Vol. 3. Facti, Proyek AARP.
. BadanLitbang PertanianDeptan.
Subandi,Zubachurodin,Wafiah, E. o. Mamuat. 1998.
Teknologi untuk Peningkatan Hasil Facti pacta
lahan SawahKeracunanFe di SulawesiTenggara.
DalarnProsidingSeminarNasionalHasil Peneitian
Menunjang Akselerasi Pengambangan Lahan
PasangSurut.Balitra Banjarbaru.
Suhartini, T. W. S. Ardjasa, Suwamo. 1992. Evaluasi
Potensi Hasil Varietas daD Galur Harapan pada.
.;;ff'
,{~?
".:""..
;
1
!
I
:
:
'"
'-;'::,!
,
-..
r
.
.\
,
."
"""
;.,::..,..,
;
,
t
-'
PerananPlasma
NutfahPadidalam...
39
.
,
-
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
I
"°
~
Peranan Plasma Nutfah Padi dalam Meningkatkan
P d kt ..
Lh
K
B .
ro u Ivltas a an eracunan esl
f
~~
~
The Role of Rice Germ Plasm to Increase
Productivity of the Land with Iron Toxicity
.
Tintin Suhartinr)
ABSTRACT
Productivity of land in Java insel decreased.Therefore, it is necessaryto utilize marginal Fe toxic land in order
to increaseproduction of rice. One of the hindernessis the lack of rice variety which is tolerant to this condition. The
rice research institute and Balitbio in Bogor have the collection of rice varieties which can be used in breeding
program. Theprogram obtaineda rice variety that is adaptiveto Fe toxic land.
Key words.. Rice,Iron
PENDAHULUAN
,
Banyaknya lahan subur yang beralih fungsi di
pulau Jawa menyebabkanberkurangnya lahan untuk
usahatani.Sasaranpemerintahuntuk mengganti lahan
pertanian yang beralih fungsi tersebut adalah di luar
pulau Jawa seperti S~materadaD Kalimantan..Namun
umumnya lahan dl Sumatera dan KalImantan
didominasioleh PodsolikMerah Kuning (PMK), Oxisol
dan Ultisol yang bermasalahkarenakemasamantanah,
kahatharasertakeracunanAl daDFe (Ismangunet al.,
1984). Pada keadaan tergenang keracunan Fe sering
timbul yang menghambatpertumbuhanpadi. Di lahan
PMK keracunanFe dapatmenurunkanbasil padi sawah
60-90% (Suhartini et al., 1992), sedangkanluas areal
"
,,~
berkeracunan Fe diperkirakan
;'f~
~~
1
;
c
i
Hinggataboo 1997telah dilepassebanyak125
-;
-~l
:t
1 juta ha yang tersebar
; varietaspadi untuk berbagaiekosistem(Sudiaty et al.,
1997), namun hanya sebagiankecil saja yang dapat
bertahan daD mendominasi areal padi di Indonesia
antara lain varietas IR64, Cisadane,Krueng Aceh dan
IR 36 (Badan Litban Pertanian, 1991). Varietas IR64
tersebarcukup luas khususnyadi pulau Jawa disusul
oleh varietas Membramo yang dilepas tahun 1996.
Sejumlah varietas unggul yang populer di Indonesia
temyata peka terhadapkeracunanFe termasuk IR64,
MembramodaDMaros(LaporanPenelitian,1998).Pada
kenyataannyapetani asal Jawadi SumateraSelatandaD
Lampung tetap menanamIR64 pada lahan keracunan
Fe, walaupun diperlukan input produksi yang tinggi.
Keadaan ini mendorong Balai Penelitian Padi untuk
memperoleh varietas unggul toleran keracunan Fe
di lahan pasang surut, gambut, PMK, daD daerah
berdrainasiburuk. (Ismuhadji, 1990). Oleh karena itu
potensi wilayah untuk areal pertanian serta peluang
meningkatkan basil pangan khususnya padi cukup
besar.
Berbagaiteknologi untuk m~ningkatk.an
padi pada
lahan keracunanFe cukup tersedla sepertl pemupukan
berimbang,penambahanbahanorganik dan pengapuran
denganmutu yang sesuaiselerahkonsumensertabasil
tinggi. Denganmemanfaatkansumbergen yang tersedia
padaplasmanutfah diharapkantantanganyang dihadapi
oleh pemuliasebagiandapatdiatasi.
(Ismuhadji,1990).Namunusahatersebutcukupsulit
un~ ~enghimp~ sifat-sifatbaik se.~an';lak
mungk!n
dan mahal sehingga anjuran yang bijaksana adalah
penggunaanvarietas yang toleran, karena varietas
toleran dapat meningkatkan efisiensi produksi serta
meningkatkan keuntungan patani (Suhartini et al.,
2000).
menJadl suatu Varletasbaru yang dlmgmkan. Selam
me~bentukvarietasyang.berad.aPtasi
luas.dibentukpuI~
varletasyang beradaptaslspe~l!ik sepertl untuk lo.kasl
keracunanFe (Harahapdan Sllltonga, 1993).Perba!kan
varietas toleran Fe perlu dil~ukan karena.vane~a.s:
~
Program Pemuliaan
Tujuan dari program pemuliaan di sini adalah
unggulyangtoleransertasesualselerapetanlsaatml
sangatterbatas.Varietas yang masih ditanami petani
I) Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan
co
11.Tentara Pelajar No. 3A Bogor
.
35
.
It
.
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
I
"°
~
Peranan Plasma Nutfah Padi dalam Meningkatkan
P d kt ..
Lh
K
B .
ro u Ivltas a an eracunan esl
f
~~
~
The Role of Rice Germ Plasm to Increase
Productivity of the Land with Iron Toxicity
.
Tintin Suhartinr)
ABSTRACT
Productivity of land in Java insel decreased.Therefore, it is necessaryto utilize marginal Fe toxic land in order
to increaseproduction of rice. One of the hindernessis the lack of rice variety which is tolerant to this condition. The
rice research institute and Balitbio in Bogor have the collection of rice varieties which can be used in breeding
program. Theprogram obtaineda rice variety that is adaptiveto Fe toxic land.
Key words.. Rice,Iron
PENDAHULUAN
,
Banyaknya lahan subur yang beralih fungsi di
pulau Jawa menyebabkanberkurangnya lahan untuk
usahatani.Sasaranpemerintahuntuk mengganti lahan
pertanian yang beralih fungsi tersebut adalah di luar
pulau Jawa seperti S~materadaD Kalimantan..Namun
umumnya lahan dl Sumatera dan KalImantan
didominasioleh PodsolikMerah Kuning (PMK), Oxisol
dan Ultisol yang bermasalahkarenakemasamantanah,
kahatharasertakeracunanAl daDFe (Ismangunet al.,
1984). Pada keadaan tergenang keracunan Fe sering
timbul yang menghambatpertumbuhanpadi. Di lahan
PMK keracunanFe dapatmenurunkanbasil padi sawah
60-90% (Suhartini et al., 1992), sedangkanluas areal
"
,,~
berkeracunan Fe diperkirakan
;'f~
~~
1
;
c
i
Hinggataboo 1997telah dilepassebanyak125
-;
-~l
:t
1 juta ha yang tersebar
; varietaspadi untuk berbagaiekosistem(Sudiaty et al.,
1997), namun hanya sebagiankecil saja yang dapat
bertahan daD mendominasi areal padi di Indonesia
antara lain varietas IR64, Cisadane,Krueng Aceh dan
IR 36 (Badan Litban Pertanian, 1991). Varietas IR64
tersebarcukup luas khususnyadi pulau Jawa disusul
oleh varietas Membramo yang dilepas tahun 1996.
Sejumlah varietas unggul yang populer di Indonesia
temyata peka terhadapkeracunanFe termasuk IR64,
MembramodaDMaros(LaporanPenelitian,1998).Pada
kenyataannyapetani asal Jawadi SumateraSelatandaD
Lampung tetap menanamIR64 pada lahan keracunan
Fe, walaupun diperlukan input produksi yang tinggi.
Keadaan ini mendorong Balai Penelitian Padi untuk
memperoleh varietas unggul toleran keracunan Fe
di lahan pasang surut, gambut, PMK, daD daerah
berdrainasiburuk. (Ismuhadji, 1990). Oleh karena itu
potensi wilayah untuk areal pertanian serta peluang
meningkatkan basil pangan khususnya padi cukup
besar.
Berbagaiteknologi untuk m~ningkatk.an
padi pada
lahan keracunanFe cukup tersedla sepertl pemupukan
berimbang,penambahanbahanorganik dan pengapuran
denganmutu yang sesuaiselerahkonsumensertabasil
tinggi. Denganmemanfaatkansumbergen yang tersedia
padaplasmanutfah diharapkantantanganyang dihadapi
oleh pemuliasebagiandapatdiatasi.
(Ismuhadji,1990).Namunusahatersebutcukupsulit
un~ ~enghimp~ sifat-sifatbaik se.~an';lak
mungk!n
dan mahal sehingga anjuran yang bijaksana adalah
penggunaanvarietas yang toleran, karena varietas
toleran dapat meningkatkan efisiensi produksi serta
meningkatkan keuntungan patani (Suhartini et al.,
2000).
menJadl suatu Varletasbaru yang dlmgmkan. Selam
me~bentukvarietasyang.berad.aPtasi
luas.dibentukpuI~
varletasyang beradaptaslspe~l!ik sepertl untuk lo.kasl
keracunanFe (Harahapdan Sllltonga, 1993).Perba!kan
varietas toleran Fe perlu dil~ukan karena.vane~a.s:
~
Program Pemuliaan
Tujuan dari program pemuliaan di sini adalah
unggulyangtoleransertasesualselerapetanlsaatml
sangatterbatas.Varietas yang masih ditanami petani
I) Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan
co
11.Tentara Pelajar No. 3A Bogor
.
35
.
It
.
,
~
--r-
j
!
(fl'1
r
'$; I
I
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)!
~
i
saatini didomin.asiolehjenis lokal b.erumurlambat(5-6
bulan) ~ertah~sIlnya~end~ clan,:a~letasung~u!toleran
yang dladopst petam maslh sedlklt (Suhartml et al.,
2000). .
...
Vartetas unggul yang dlhasIlkan selam toleran
kerac~nanFe.juga.dipe!lu~an ~ifat-.sifat.lainyang baik
sepertlpotenslhasIlleblh tl.nggldarl varletasyang tel.3h
ada, ~ahan h~a penyaklt ~tama serta mutu balk.
Perb.alkanvane.tasterse.butdtlakukan secarabertahap.
Keglat~ p.erbalkanvarletas unggul toleran keracunan
Fe ~ellputl penelusuransumbe~g~n tahan, melak~k~
persIlan~an,melakukan seleksl dl lapangan mel..pun
tolerans..k~racunan Fe, bentu~ tanaman yang Ideal
denagnnggl ta~amanse?anghmgga pendek (~O-~OO)~
umur sedanghl~gga.genJ.ah(1?0-115) clanhas.Iltmggl
(5-6 tlha). Selam Stf~t-slfat.dl atas ~utu b~~, serta
tahan hama panyaklt penn~g. Kegla~n Inl akan
memerlukan. waktu 8-9 .musl~ agar dl~.eroleh.galu~
yang homozlgot. Kemudlan dIlakukan UJI mulnlokasl
pactalaha? ber~e~acunanFe. Wa~tu yang diperlukan
untuk keglatan ml (secarakonfenslonal)membutuhkan
I
waktu
,
PemanfaatanPlasmaNutfah Padi
~
1
4-5
tahun.
I
galur.generas.iawa! untuk tujuan toleran keracunanFe
clanslfat pentmglalnnya(TabeI4,5).
METODE PENGUJIAN
t
Bahanhasil persilanganberupagalur bersegregasi
atau plasmanutfah padi yang belum diketahui
toleransinya terhadap keracunanFe diuji pada lahan
berkeracunan Fe. Pengujian dilakukan pacta han
podsolik merah kuning di Tamanbogo Lampung di
musim hujan. Lahan pengujian memiliki kesuburan
yang rendahsertakandunganFe tinggi (173-221 ppm).
Kegiatan penelitian meliputi skrening, seleksi populasi
clandayahasil. Pemupukanyang diberikan 120 kg urea
clan60 kg TSP per ha. Sebagaipembandingdigunakan
varietasMahsuri (tahan) clanIR64 (peka). Pengamatan
daun bergejaladilakukan pacta4 dan 8 minggu setelah
tanam atau pada rase anakan maksimum dengan
menggunakanmetodeIRRI yaitu SES I 988.
i
.
;1'
f I
.
~!
I
'
i
~'c:j
~
BASIL PENELITIAN
I
~,~!
...
""
V~rletas
Unggul
Padl
te,;hadap
Keracunan
Fe
Sejaktahun 1990telah dilakuak persilanganuntuk
varietas padi toleran keracunan Fe, namun barn
sebagian kecil plasmanutfah padi yang sudah
dimanfaatkanuntuk tujuan tersebutclanmasih tersedia
koleksi plasmanutfahyang belum dimanfaatkansecara
optimal (Tabel I, 2). Sejumlah varietas lokal toleran
keracunanFe yang sudahdugunakanuntuk persilangan
antara lain Angkong, Pucuk, Pantat Ulat, RasauJaya,
Bungkuk clan Sambas yang digunakan sebagi donor
untuk toleran keracunanFe, sedangkanvarietasunggul'
toleran keracunan Fe yang digunakan antara lain
Batangpane, Mahsuri, Batang Ombilin, Cimanuk,
Kapuas clan Muncul. Hasil yang diperoleh daTi
penggunaanplasmanutfahpadi tersebutberupavarietas
unggul yang sudah dilepas diantaranya5 varietaspadi
untuk rawa pasangsurut (Tabel 3), galur harapanclan
,~
Sawah
don
~
fi
Toleranslnya
~j
Pengujianterhadapsejumlahvarietasunggul yang
cukup populer temyata varietas Membramo, Maros,
Walane, dan IR72 peka terhadap keracunan Fe clan
varietas Wai Apoburu (dilepas 1999), IR50 daD IR64
sangat peka. Untuk itu penggunaanvarietas-varietas
tersebut tidak dianjurkan pada lahan keracunan Fe,
kecuali denganrekomendasiyang telah diketahui clan
memerlukan input yang lebih mahal. Varietas IR48,
Kapuas, Batang Ombilin, Batang Pane, Wai Seputih,
Semeru, Bengawan Solo, Ciliwung, Barumun, IR36,
Muncul, IR42, clanIR74 toleran terhadapkeracunanFe
denganreaksi tahan hingga sedang(Tabel 2). Varietas
Kapuas,Batang Ombilin, clan Muncul hasilnya tidak
berbeda nyata (3.3.5 tlha) di lahan keracunan Fe
Tamanbogo,sedangkandenganvarietas IR64 (0.5-1.2
tlha) hasilnyaberbeda(Suhartiniet al., 2000).
,f'
, :i
Tabel I. Beberapavarietaslokal tolerankeracunanFe, TamanbogoLampung
I
,
Varietas
It
!,~an~m
Asal/No.Registrasi'
"Merah
Kencan Putih
Cangkaran
Ind,el
Rojolele
Balaplele
Umbangkara
Karundung
Seribu Halus
Langkara
,
f
Varietas
752f
Sigiliti
7779
7809
78 I I
7822
7823
7830
7881
7882
Mesir
Mancrit
Bungkuk
Ketupat
Angkong
Pucuk
Sambas
Pontianak
Asal/No.Registrasi"
.
,. s~~~So~lu,._.
Sum-Set
Sum-Sel
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Kal-Bar
Palihara
7892
7920
7926
Pantat Ulat
Rasaujaya
Kal-Bar
Kal-Bar
Sitopas
8021
Katumbar
Kal-Bar
Rantai Ubi
Kari
8022
8024
Padi Kuda
Kalinci
8065 O)
8065 O)
8026
.'Mentik
Sidawat
*) Sumber
: Minantyorini, et al. (1992)
SampitPutih
---
~
Kal-Bar
r'
,
~
3968
JJvu;if1
~
36
l
-
.
,cl
Tintin Suhartini
,
,4
~_..8ii
'
~
8ul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
Tabel 2. Sejumlahvarietaspadi sawahtoleranterhadapkeracunanFe, TamanbogoLarnpung
V .t
ane as
i..
lR64 (check)
f
Lematang
I R66
Cibodas
Cisanggarung
BatangOmbiling
Bahbolon
Muncul
Bogowonto
IR42
Batangpane
Barumun
.
Toleransi terhadap
Keracunan
SP Fe *)
AP
AP
AP
AP
T-A T
AT
T-A T
AT
T-AT
T-AT
AT
V .
anetas
Way Seputih
Toleransiterhadap
Keracunan
AT Fe *)-
Tuntang
Ciliwung
BengawanSolo
Kapuas
IR36
Semeru
Atomita
IR48
IR70
IR74
Kelara
AT
AT
AT
T-AT
AT
AT
AT
T-A T
AT
AT
AT
*) ST = sangattoleran (I), T=toleran(3), AT = agaktoleran/sedang
(5), P=peka(7), SP=sangatpeka(9)
Pada (ahan keracunan Fe pemupukan sangat
berperandalarn meningkatkanhasil. PengujianSubandi
et al. (1998) di lahan keracunan Fe desa Larnonea
Kendari denganpemupukan250 kg urea dan 75 TSP
per ha, varietastoleran Kapuas,BengawanSolo, IR42,
Lematang,Lariang dan Atomita menghasilkan2.3-3.3
t/ha, sedangkanvarietas IR64 hasilnya 1.3-1.4 t/ha
(Subandi et al., 1998). Penelitian Sarwani (1992) di
(ahan keracunan Fe di Tapin (Kal-Sel) pemberian
pupukl K 0.50, 100dan 150kg/ha denganpupuk N dan
P pada level yang sarna (90 kgiha) menunjukkan
perbedaanyang nyata pada varietasyang peka (IR64)
dan tahan (Kapuas). Tanpa pemupukanK basil yang
diperoleh IR64 hampir tidak beberbedanyata denag
varietasKapuas.Pemberianpupuk K hingga 100 kgiha
memberikanperbedaanbasil gabah hingga I t/ha dan
pemberianK hingga 150 kg/ha perbedaanhasil hingga
1.5 t/ha. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
meningkatkanbasil gabahyang sarnadengan Kapuas,
: varietaspekaIR64 membutuhkanpupuk K sebanyak2 x
daTi Kapuas. Penelitian Ismunadji (1990) pemberian
pupuk N 90 kgiha (tanpaP dan K) hasil yang diperoleh
varietasKapuas,BatangOmbilin dan Cisanggarung1.21.7 t/ha. Sedangkanpada IR64 0.63 t/ha. Keadaanini
menunjukkan varietas toleran tanpa pupuk P dan K
masih dapat menghasilkangabah 1.5 t/ha sedangkan
IR64 :t 0.6 t/ha. Penarnbahanpupuk NPK 90, 90, 60
meningkatkanhasil 2 sid 3x lebih tinggi pada varietas
tahan sedangkanpada IR64 tidak ada kenaikan basil.
Dengan kata lain varietastoleran dapat meningkatkan
efisiensi penggunaanpupuk khususnyapupuk K seta
hasillebih tinggi. Namundemikianpenggunaanvarietas
toleran tidak diasumsikan sebagai pengganti pupuk
tetapi sebagaipilihanyang tepatdan efisien.
Tabel3. Lima varietaspadi yang dilepasuntuk Iahanpasangsurut
V .
P
anetas
erSl
.
1
S
angan
. fa
1
.~.
t-sllat
Lalan
Barito/IR54/IR9575/IR54
B
.
anyuasln
C. d IK I
lsa ane e ara
Dendan
Osok/IR5657-33-2
;
Batanghari
Cisadane/IRI966-13I-1-3-1-3
Toleran
,
Punggur
BKNFR-76106-16-0/Kapuas
sulfat masarn,garnbut
Wck, bIas, Fe, AI, sulfat masarn,
gambut
!
g
Toleran Fe, salinitas Wck. BIas,
bercakcoklat, Pasangsurut,Iebak
Toleran Al dan Fe, Wck, bib,
SuI~latIn asarn,gaOlbut
Toleran Fe, Al dan salinitas, Wck,
bIas, sulfat masarn, garnbut
. tI
Pcranan
Plasma
NutfahPadidalam...
d.
Tahun
pentmg
AI, Fe, Wck, bIas, bIb,
1Iepas
19~7
1997
1999
1999
2000
37
.
f'"
f
!i
.
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
Tabel4.
--
""-i
~j;
~',c-
'
Galur-galurharapanpadi sawahtolerankeracunanFe, TarnanbogoLarnpung,MP 1998/1999.
Galur
SkorFe
HasilGKG(tlha)
I
II
IR65847-3B-12-1
T-AT
3.95
3.75
B97090-KA3-116
B6149F-MR-17
T-AT
T-AT
4.52
3.14
2.42
3.42
TOX3580-41-3-1-3
T-AT
TB267B-TB-98
IR61649-3B-14-3
TOX30550-46-E2-3-3-3
IR53709-3B-IO-3
MYANMAR
Kapuas
T-AT
T-AT
AT
T-AT
T-AT
T-AT
3.81
4.85
3.50
4.22
3.20
4.70
4.13
Um~r
Tinggi
Anakan
Rataan
(han)
(cm)
prod.
-I.-ss"
'.i2~1
'§6'1
14v
4.25
3.04
3.96
3.50
3.13
4.46
3.00
3.45
3.28
4.03
3.95
3.73
3.86
3.15
4.58
3.56
-- -
126
113
125
109
120
125
110
123
123
122
122
126
.--
.
9
14
9
94
94
97
100
94
95
,-
10
II
10
II
13
13
'J
~
Pupuk: 120kg Ureadan 60 kg TSPlha
:
Ga/ur harapan
.
" persiingan,
harapandapat berasaldan. basIl
. dGalur
k . (I )
1k .
.
. h '.
Intra u Sl uar atau se e Sl mutasl. Oarl asii seleksl
!"
b
..
eberapamuslm dl lahan keracunanFe Tarnanbogo
d.IperoIeh galur-galur yang toleran denganbasIl
. 3.5-4.5
tIha pada IeveI pemupuk an 120kg urea dan 60 kg TSP
per ha (Tabel 4). Galur-galur tersebutadalahIR658473B-12-1,
B97090-KA3-116,
B6149F-MR-I7,
TOX3580-41-3-1-3,TB267B-TB98, IR61649-3B-14-3,
TOX30550-46-E2-3-3-3, IR53709-3B-IO-3, MY ANMAR , sedangk an van.etas pemband.mg K apuas
dIpero
.
Ieh hasl.1rata-rata.
3 5 tIha. Umur antara110- 126
h .d
arl an tanarnanpendek h.mgga sedang (90 110 cm).
GI
I ..
I d... I b.h I .
a ur-ga ur ml...per u IUJI e I anJut pada 1ahan
kerac~nanFe dl beberapalokasl agar dapat dIlepas ke
petanl.
-
"'.
'~"I
[
Tabel 5.
-
No.
, i
,
,
Galur-galurgenerasiawal (F3) padalahankeracunanFe di TarnanbogoLampung,MT 1998/1999.
No. Bastar
KombinasiPersilangan
Tujuan
I
2
3
BPIOl8C
BPIOl9C
BPI020C
Membramo/Angkong*
MembramolPucuk*
Membrarno/Pantat
Ulat*
ToleranFe, multi
ToleranFe, multi
ToleranFe, mutu
4
5
6
7
8
9
BPI021C
BPI022C
BPI057C
BPI026C
BPI027C
BPI028C
Membrarno/Rasaujaya*
Membramo/Bungkuk*
Membrarno/Mahsuri*
Banyuasin/Sarnbas*
Pucuk*/IR64
Cimanuk*/BatangPane*//Maros
ToleranFe, multi
ToleranFe, multi
ToleranFe, multi
ToleranFe
ToleranFe, multi
ToleranFe, wck
10
BPI030C
IR64/Batang
Ombilin
ToleranFe,mutu
II
12
13
BPI 031C
BPI036C
BPI037C
Banyuasin/Sarnbas*//B.
Ombilin*
LematangiMahsuri//Cimanuk*
Lalatan/TBI 54E//Muncul*
Toleran Fe
ToleranFe, wck
ToleranFe, multi
14
15
BPI038C
BPI039C
IR64/Pucuk//Kapuas
Cisadane/Bungkuk*//Maros
Toleran Fe, multi
Toleran Fe, multi
16
BPI046C
Membrano/Mahsuri//BOmbilin
17
BPI047C
Seililin/Mahsuri*
ToleranFe, multi
Toleran Fe
I
;:.
c~;"
':
i
I
!
.
""""
l
*)Toleran keracunanFe
i' ~
"
38
TintinSuhartini
.
,
~-
Ii,
i
;
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
,
~
I
j
1
(
.i1
Lahan KeracunanFe. Dalarn ProsidingLokakarya
Penelitian Komoditas Khusus.1992.Vol. 3. Facti.
AARP daDBadanLitbang Pertanian.
DAFT AR PUSTAKA
l'
:
.
BadanLitbang Pertanian.1992.Hasil Utama Penelitian
Tanarnan Pangan 1987-91. Laporan Hasil
Penelitian, Puslitbangtan. Badan Litbang
Sarwani.M. 1992. PenarnpilanDelapan Varietas/galur
Pertanian.
FactipactaBerbagaiTakarankalium yang Ditanam
pacta Tanah Keracunan Fe. Dalarn Prosiding
Lokakarya Penelitian Komoditas Khusus.1992.
Vol. 3. Facti.AARP daDBadanLitbang Pertanian.
Harahap,Z., T. S. Silitonga. 1993. PerbaikanVarietas
Pactio Dalam Buku Facti 2. BAdan Litbang
Pertanian daD PengembanganPertanian, Pusat
Penelitian daD PengembanganTanarnan Pangan
Bogor. P. 335-375.
Sudiaty. T., I. Hanarida, S. Gayatri, Sri Astuti,
Minantyorini. 1997. Ketersediaan daD Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Tanarnan Pangan.
Dalarn Pemuliaan Meningkatkan Daya Saing
Ismangun, Suwardjo, Husein D. K. 1984. Hasil-hasil
Survey KapabilitasTanahdi DaerahTransmigrasi.
Prosiding Pert. Teknik Penelitian Pola Usahatani
MenunjangTransmigrasi.Cisarua.Bogor.
Komoditas Pertanian Indonesia. Prosiding
Simposium Nasional daD Kongres III Peripi,
Bandung,24-25 Sept. 1997.
Ismunadji. M. 1990. Alleviating IrinToxicity in
Lowland Rice. Indonesia Agric. Res. And
DevelopmentJ. 12 (4): 67 - 72.
Suhartini. T., A. A. Dradjat, Warsono, W. S. Ardjasa.
2000. Peranan Varietas Facti Unggul untuk
Meningkatkan Produksi pacta Lahan Marginal
Keracunan Fe. Dalam Seminar Nasional
~
"PemanfaatanTeknologi PertanianSpesifik Lokasi
EkoregionalSumatera-Jawa.
BandarLampung.2223 Maret 2000.
Laporan Hasil Penelitian. 1998. Balai Penelitian Facti
Sukamandi,1998(Tidak dipublikasikan).
Minantyorini, B. Kustianto, T. S. Silitonga. 1992.
Evaluasi PlasmanutfahFacti terhadap Keracunan
Fe. Hal. 117- 126.ProsidungLokakrya Penelitian
Komoditas Khusus. Vol. 3. Facti, Proyek AARP.
. BadanLitbang PertanianDeptan.
Subandi,Zubachurodin,Wafiah, E. o. Mamuat. 1998.
Teknologi untuk Peningkatan Hasil Facti pacta
lahan SawahKeracunanFe di SulawesiTenggara.
DalarnProsidingSeminarNasionalHasil Peneitian
Menunjang Akselerasi Pengambangan Lahan
PasangSurut.Balitra Banjarbaru.
Suhartini, T. W. S. Ardjasa, Suwamo. 1992. Evaluasi
Potensi Hasil Varietas daD Galur Harapan pada.
.;;ff'
,{~?
".:""..
;
1
!
I
:
:
'"
'-;'::,!
,
-..
r
.
.\
,
."
"""
;.,::..,..,
;
,
t
-'
PerananPlasma
NutfahPadidalam...
39
.
,
-
Bul. Agron. (29) (2) 35 - 39 (2001)
I
"°
~
Peranan Plasma Nutfah Padi dalam Meningkatkan
P d kt ..
Lh
K
B .
ro u Ivltas a an eracunan esl
f
~~
~
The Role of Rice Germ Plasm to Increase
Productivity of the Land with Iron Toxicity
.
Tintin Suhartinr)
ABSTRACT
Productivity of land in Java insel decreased.Therefore, it is necessaryto utilize marginal Fe toxic land in order
to increaseproduction of rice. One of the hindernessis the lack of rice variety which is tolerant to this condition. The
rice research institute and Balitbio in Bogor have the collection of rice varieties which can be used in breeding
program. Theprogram obtaineda rice variety that is adaptiveto Fe toxic land.
Key words.. Rice,Iron
PENDAHULUAN
,
Banyaknya lahan subur yang beralih fungsi di
pulau Jawa menyebabkanberkurangnya lahan untuk
usahatani.Sasaranpemerintahuntuk mengganti lahan
pertanian yang beralih fungsi tersebut adalah di luar
pulau Jawa seperti S~materadaD Kalimantan..Namun
umumnya lahan dl Sumatera dan KalImantan
didominasioleh PodsolikMerah Kuning (PMK), Oxisol
dan Ultisol yang bermasalahkarenakemasamantanah,
kahatharasertakeracunanAl daDFe (Ismangunet al.,
1984). Pada keadaan tergenang keracunan Fe sering
timbul yang menghambatpertumbuhanpadi. Di lahan
PMK keracunanFe dapatmenurunkanbasil padi sawah
60-90% (Suhartini et al., 1992), sedangkanluas areal
"
,,~
berkeracunan Fe diperkirakan
;'f~
~~
1
;
c
i
Hinggataboo 1997telah dilepassebanyak125
-;
-~l
:t
1 juta ha yang tersebar
; varietaspadi untuk berbagaiekosistem(Sudiaty et al.,
1997), namun hanya sebagiankecil saja yang dapat
bertahan daD mendominasi areal padi di Indonesia
antara lain varietas IR64, Cisadane,Krueng Aceh dan
IR 36 (Badan Litban Pertanian, 1991). Varietas IR64
tersebarcukup luas khususnyadi pulau Jawa disusul
oleh varietas Membramo yang dilepas tahun 1996.
Sejumlah varietas unggul yang populer di Indonesia
temyata peka terhadapkeracunanFe termasuk IR64,
MembramodaDMaros(LaporanPenelitian,1998).Pada
kenyataannyapetani asal Jawadi SumateraSelatandaD
Lampung tetap menanamIR64 pada lahan keracunan
Fe, walaupun diperlukan input produksi yang tinggi.
Keadaan ini mendorong Balai Penelitian Padi untuk
memperoleh varietas unggul toleran keracunan Fe
di lahan pasang surut, gambut, PMK, daD daerah
berdrainasiburuk. (Ismuhadji, 1990). Oleh karena itu
potensi wilayah untuk areal pertanian serta peluang
meningkatkan basil pangan khususnya padi cukup
besar.
Berbagaiteknologi untuk m~ningkatk.an
padi pada
lahan keracunanFe cukup tersedla sepertl pemupukan
berimbang,penambahanbahanorganik dan pengapuran
denganmutu yang sesuaiselerahkonsumensertabasil
tinggi. Denganmemanfaatkansumbergen yang tersedia
padaplasmanutfah diharapkantantanganyang dihadapi
oleh pemuliasebagiandapatdiatasi.
(Ismuhadji,1990).Namunusahatersebutcukupsulit
un~ ~enghimp~ sifat-sifatbaik se.~an';lak
mungk!n
dan mahal sehingga anjuran yang bijaksana adalah
penggunaanvarietas yang toleran, karena varietas
toleran dapat meningkatkan efisiensi produksi serta
meningkatkan keuntungan patani (Suhartini et al.,
2000).
menJadl suatu Varletasbaru yang dlmgmkan. Selam
me~bentukvarietasyang.berad.aPtasi
luas.dibentukpuI~
varletasyang beradaptaslspe~l!ik sepertl untuk lo.kasl
keracunanFe (Harahapdan Sllltonga, 1993).Perba!kan
varietas toleran Fe perlu dil~ukan karena.vane~a.s:
~
Program Pemuliaan
Tujuan dari program pemuliaan di sini adalah
unggulyangtoleransertasesualselerapetanlsaatml
sangatterbatas.Varietas yang masih ditanami petani
I) Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan
co
11.Tentara Pelajar No. 3A Bogor
.
35
.
It
.