Pengertian Rentabilitas

2.6 Pengertian Rentabilitas

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Pengertian rentabilitas menurut Bambang Riyanto (1995, hlm.35) menyatakan bahwa rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan menurut S.Munawir (1999, hlm.33) menyatakan bahwa rentabilitas atau profitability menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.”

Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian didalam menilai profitability atau rentabilitas suatu perusahaan. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi. Keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut rendabel. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan ialah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Oleh karena itu pada umumnya perusahaan lebih mengarahkan usahanya untuk mendapatkan titik rentabilitas maksimal dari pada laba maksimal. Namun bagi para kreditur yang terpenting adalah faktor rentabilitas perusahaan karena rentabilitas ini merupakan jaminan yang utama bagi para kreditur dengan tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya. Betapapun besarnya likuiditas atau solvabilitas suatu perusahaan jika perusahaan tersebut tidak mampu menggunakan modalnya secara efisien atau tidak mampu memperoleh laba yang besar maka perusahaan tersebut pada akhirnya akan mengalami kesulitan keuangan dalam mengembalikan hutang-hutangnya.

2.6.1 Ratio rentabilitas terdiri dari :

a. Turnover of Operating Assets

Ratio ini merupakan ratio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tersebut. Ratio ini merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Suatu trend angka ratio yang cenderung naik memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva.

Penjualan Turnover of Operating Assets =

Operating Assets

b. Return on Investment (Rentabilitas Ekonomi)

Analisa return on investment (ROI) adalah salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian ratio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets ). Sebutan lain untuk ratio ini adalah net operating profit rate of return atau operating earning power.

2.6.2 Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :

a. Turnover of operating assets (tingkat perputaran aktiva usaha)

Yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Turnover tersebut dapat ditentukan dengan membagi penjualan dengan operating assets.

Penjualan Turnover of Operating Assets = Operating Assets

b. Profit Margin

Yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih.

Laba Usaha

Profit Margin =

x 100 %

Penjualan

Profit Margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan. Sedangkan operating assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari percampuran kedua efisiensi profit margin dan operating assets turnover menentukan tinggi rendahnya earning power. Oleh karena itu makin tingginya tingkat profit margin atau operating assets turnover masing-masing atau kedua-duanya akan mengakibatkan naiknya earning power. Jadi besarnya ROI dapat diketahui dengan mengalikan turnover operating assets dengan profit marginnya, atau dengan rumus :

Laba Usaha ROI =

Penjualan

Operating Assets

Penjualan

2.6.3 Return on Equity

Ratio ini dihitung dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak yang diperoleh dengan modal perusahaan (modal sendiri). Return on equity menunjukkan produktivitas dari dana-dana pemilik perusahaan di dalam perusahaanya sendiri. Ratio ini juga menunjukkan rentabilitas dan efisiensi modal sendiri. Makin tinggi rasio ini akan semakin baik karena posisi modal pemilik perusahaan akan semakin kuat atau rentabilitas modal sendiri yang semakin baik.