31 e. pemanfaatannya;
f. fungsi sosial; g. kemampuan dalam memanfaatkan teknologi;
h. akses;dan i.
kualitas fasilitas. 3 Ketentuan mengenai jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat 2, tidak berlaku untuk jenis Rumah Sakit khusus karantina, penelitian, dan asilum.
4 Dalam rangka pemberian izin fasilitas pelayanan kesehatan, pejabat yang ditunjuk berdasarkan rekomendasi Dinas dapat menentukan jumlah,
komposisi dan kompetensi tenaga kesehatan di fasilitas yang sesuai standar dan kebutuhan.
5 Dalam upaya pengembangan sistem kesehatan, Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dapat menentukan layanan unggulan di fasilitas kesehatan
dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat.
BAB VI PERIZINAN DAN SERTIFIKASI TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN Bagian Pertama
Jenis Tempat-tempat Umum yang terkait dengan Kesehatan Pasal 41
Tempat-tempat umum yang terkait dengan kesehatan, terdiri dari :
a. salon kecantikan;
b. Sehat Pakai Air SPA;
c. rumah makan, restoran, jasa boga atau catering;
d. industri rumah tangga pangan;
c. depot air minum;
d. hotel;dan
e. kolam renang.
Bagian Kedua Perizinan Tempat-tempat Umum yang terkait dengan Kesehatan
Paragraf 1 Izin Salon Kecantikan
Pasal 42
1 Setiap orang atau badan usaha yang akan mendirikan dan menyelenggarakan pelayanan salon kecantikan wajib memiliki izin yang
dikeluarkan oleh Walikota atau pejabat yang ditunjuk.
32 2 Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang diberikan berlaku selama
3 tiga tahun.
Paragraf 2 Izin Sehat Pakai Air SPA
Pasal 43
1 Setiap orang atau badan usaha yang akan mendirikan dan menyelenggarakan pelayanan SPA wajib memiliki izin yang dikeluarkan
oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk. 2 Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat berupa izin sementara
dan izin tetap. 3 Izin sementara sebagaimana dimaksud pada ayat 2, berlaku selama
6 bulan. 4 Izin tetap sebagaimana dimaksud pada ayat 2, berlaku selama
3 tiga tahun.
Bagian Ketiga Sertifikasi tempat-tempat umum yang terkait dengan kesehatan
Paragraf 1 Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Sertifikat Laik Sehat
Pasal 44
1 Setiap orang atau badan usaha yang akan mengajukan izin rumah makan, restoran, jasa boga danatau catering, depot air minum wajib memiliki
sertifikat laik hygiene sanitasi yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas. 2 Setiap orang atau badan usaha yang akan mengajukan izin hotel danatau
kolam renang wajib memiliki sertifikat laik sehat yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas.
3 Sertifikat sebagaimana pada ayat 1 dan ayat 2, diberikan dalam bentuk sementara atau tetap.
4 Sertifikat Laik Hygiene SanitasiSertifikat Laik Sehat Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat 3, berlaku selama 6 enam bulan dan
dapat diperpanjang satu kali untuk jangka waktu yang sama. 5 Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Sertifikat Laik Sehat Tetap sebagaimana
dimaksud pada ayat 3, berlaku selama 3 tiga tahun. 6 Sertifikat Laik Hygiene SanitasiSertifikat Laik sehat menjadi batal
bilamana terjadi penggantian pemilik, pindah lokasialamat, tutup dan atau menyebabkan terjadinya keracunan makananwabah.
33
Paragraf 2 Sertifikat Penyuluhan Pangan Industri Rumah Tangga
Pasal 45
1 Setiap orang atau badan usaha yang akan menyelenggarakan Industri Rumah Tangga Pangan wajib memiliki Sertifikat Penyuluhan Pangan
Industri Rumah Tangga dari Kepala Dinas. 2 Industri Rumah Tangga Pangan yang hasil produksinya memiliki masa
kadaluarsa kurang dari 1 satu minggu terhitung dari saat produksinya dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
3 Pangan produksi industri rumah tangga harus diberi label. 4 Label sebagaimana dimaksud pada ayat 2, memuat sekurang-kurangnya
keterangan mengenai : a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan; c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia;
e. nomor sertifikat produksi pangan industri rumah tangga;dan f.
tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa.
Pasal 46
1 Dalam rangka sertifikasi Industri Rumah Tangga Pangan, Dinas Kesehatan Kota Depok melaksanakan penyuluhan terhadap pemilik atau penanggung
jawab industri makanan dan minuman rumah tangga. 2 Pemilik atau penanggung jawab makanan dan minuman industri rumah
tangga yang telah mengikuti penyuluhan diberikan sertifikat penyuluhan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok.
3 Pemilik atau penanggungjawab industri rumah tangga pangan yang telah memiliki sertifikat penyuluhan dapat mencantumkan nomor sertifikat
produksi pangan pada label pangan hasil produk industri rumah tangga. 4 Sertifikat Penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dapat dicabut
apabila pemilik atau penanggung jawab tidak melaksanakan ketentuan persyaratan kesehatan industri rumah tangga pangan.
34
BAB VII KEWAJIBAN