PENDAHULUAN Proceedings International Seminar July 5 6 2012 no scure Umi Jaroh

556 MENULIS MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK Umi Jaroh Universitas Diponegoro ummy_jryahoo.com Abstrak Sebagai bagian dari bahasa menulis tak terpisahkan dari aspek menyimak, berbicara, dan membaca. Satu sama lain terkait. Menulis sebagai aktifitas sosial dalam tindak komunikasi yang mengemban misi untuk membagi hasil observasi, informasi, pikiran, dan ide gagasan untuk dipersembahkan kepada orang lain. Menulis bukan produk melainkan proses, untuk itu perlu dilatih. Dibutuhkan sarana dan prasarana untuk dapat terampil menulis. Salah satu sarana adalah guru yang dapat memahami psicolinguistik. Dengan kemampuan psicolinguistik, guru dapat membangun keterampilan menulis yang akan bermuara pada kecerdasan linguistik. Kecerdasan linguistik dapat kita asah melalui menulis. Semakin sering kita menulis kecerdasan berpikir akan berkembang pesat. Kata kunci : menulis, linguistik dan guru

A. PENDAHULUAN

Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa. Dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis diletakkan paling akhir setelah menyimak, berbicara, dan membaca. Walaupun selalu ditulis paling akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting. Mengapa menulis penting? Hal ini karena dalam menulis semua unsur kemampuan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapatkan hasil yang benar-benar baik. Tarigan 1986 : 15 menyatakan bahwa menulis sebagai bagian kegiatan menuangkan idegagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian. Dengan demikian, menulis merupakan keberlanjutan kecerdasan berbahasa yang memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual. Artinya keberhasilan atau kunci kemajuan suatu bangsa sangat tergantung dari penguasaan dan kemampuan berbahasa, karena dengan bahasa akan diketahui disiplin pengetahuan-pengetahuan lain dengan mudah. Jadi dengan bahasa orang dapat mengenali identitas, yang dapat memungkinkan orang secara saksama status kesatuan lingualnya belum jelas seperti wacana. Sudaryanto dalam Mahsum, 2005 : 103. Dari uraian di atas penulis setuju bahwa pembelajaran menulis menjadi hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Hal mana ditengarai kesulitan-kesulitan yang dialami anak dalam menuangkan ide gagasan dalam tulisan. Dan tanpa disadari bahwa selama ini pengajar guru hanya mengajarkan pembelajaran yang serba seragam dan diberlakukan secara merata di berbagai daerah di Indonesia. Guru terlena dalam pembelajaran tanpa menyadari karakteristik, lingkungan yang berbeda, faktor situasi sosiolinguistik yang ada diberbagai daerah ikut mewarnai dalam pembentukan pemahaman berbahasa dari bahasa ibu. Berkenaan dengan hal tersebut permasalahan uraian yang akan ditawarkan dalam pembahasan adalah bagaimanakah menulis dapat meningkatkan kecerdasan linguistik? Dari permasalahan umum selanjutnya dirumuskan permasalahan khusus sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat psikolinguistik guru dalam pengajaran menulis? 2. Bagaimana tingkat implementasi penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran menulis? 3. Bagaimana dengan kecerdasan linguistik? Dalam makalah ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis dalam meningkatkan kecerdasan linguistik. Dari tujuan umum selanjutnya dirumuskan menjadi tujuan khusus sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan tingkat kemampuan psikolinguistik dalam pembelajaran menulis. 2. Mendeskripsikan tingkat implementasi penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran menulis. 3. Mendeskripsikan kecerdasan linguistik Harapan dari makalah ini pembelajaran menulis dapat meningkatkan kecerdasan linguistik adalah sebagai bentuk 1 adanya refleksi dan evaluasi pengajaran menulis untuk kesempurnaan, 2 557 adanya penyempurnaan pembelajaran menulis pengembangan kemampuan keterampilan menulis, 3 adanya pemanfaatan media, sarana dan prasarana untuk mendukung pengajaran keterampilan menulis siswa.

B. LANDASAN TEORITIS