akuntansi lembaga keuangan syariah

KONSEP AKUNTANSI KEUANGAN
UNTUK BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

I.

PENDAHULUAN
Kemunculan bank-bank dan lembaga keuangan Islam sebagai organisasi yang relatif
baru, merupakan tantangan besar yang mereka hadapi untuk melayani secara sukses
masyarakat tempat mereka beroperasi telah membawa mereka, bersama para spesialis dalam
Syariah Islam dan dalam akuntansi, untuk mencari cara yang paling sesuai yang dapat
dijadikan dasar untuk pengembangan dan penerapan standar, agar dapat menyajikan informasi
yang cukup, dapat dipercaya dan relevan kepada para pengguna pernyataan keuangan
organisasi-organisasi tersebut.
Prinsip-prinsip syariah Islam memberikan keseimbangan antara kepentingan individu
dan masyarakat. Adalah umum bahwa investasi merupakan dasar aktifitas ekonomi pada suatu
masyarakat. Tetapi tidak setiap individu mmpu menginvestasikan tabungannya secara
langsung. Karenanya bank Islam memainkan peran penting dengan bertindak sebagai sarana
untuk menarik tabungan para individu dan menginvestasikan tabungan-tabungan ini untuk
kepentingan individu dan masyarakat.
Islam secara jelas mendorong investasi dan pengeluaran. Ketika Islam mewajibkan
zakat, ia mengharuskan bahwa harta harus diinvestasikan. Jika tidak, akan habis oleh zkat

pada peiode tertentu. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata: “Perdagangkanlah harta anak
yatim itu, jika tidak ingin habis termakan zakat.” (HR. Thabrani)
Tetapi untuk mendorong individu menginvestasikan melalui simpanan pada bank
Islam, adalah penting bahwa individu-individu itu mengembangkan kepercayaan pada
kemampuan bank Islam untuk merealisasi tujuan-tujuan investasinya. Ketidakpercayaan pada
kemampuan bank Islam untuk berinvestasi secara efisien dan penh kepatuhan kepada Syariah
Islam. Banyak individu yang menahan diri dari berinvestasi melalui bank Islam.
Hasil dari studi-studi pengembangan standart akuntansi keuangan untuk bank Islam
adalah pembentukan Organisasi Akuntansi Keuangan untuk Bank dan Lembaga Keuangan
Islam yang didaftarkan sebagai organisasi nirlaba di Negara Bahrain pada 12/9/1411 H
bertepatan dengan 27/3/1991. Sejak didirikannya organisasi ini terus berusaha untuk
mengembangankan standart akuntansi keuangan melalui pertemuan priodik dari Komite
Pelaksana untuk Perencanaan dan Tindak Lanjut yang diadakan untuk tujuan menerapkan
rencana yang disetujui oleh Komite Pengarah (Supervisory Committee) dan Badan Standart
Akuntansi\Keuangan untuk Bank dan Lembaga Keuangan Islam. Dalam hal ini, komite telah
mendapatkan pelayanan dari beberapa konsultan Syariah, para ahli dan praktisi akuntan serta
para bankir.

II.


PENGENALAN
1. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan pernyataan ini:
 Mengidentifikasi konsep akuntansi yang telah dikembangkan sebelumnya oleh
lembaga lain yag konsisten dengan prinsip Islam tentang ketepatan dan keadilan.
Misalnya yang berkaitan dengan definisi karakteristik informasi akuntansi yang
bermanfaat, seperti relevansi dan realibilitas.
 Mengidentifikasi konse yag digunakan dalam akuntansi keuangan tradisional
(konvensional) tetapi tidak sesuai dengan Syarah Islam. Contoh dri konsep ini adalah
nilai waktu dari uang sebagai sifat pengukuraan.
 Mengembangkan konsep-konsep yang mendefinisikan aspek-aspek tertentu dari
akuntansi untuk bank Islam yang tersendiri (unik) kepada cara bertransaksi bisnis
yang islami. Contohnya konsep yang dikembangkan berdasarkan hukum-hukum
yang mendefinisikan resiko dan balasan yang dikaitkan dengan transaksi bisnis, dan
terjadinya biaya dan perolehan keuntungan.
2. Fungsi bank-bank Islam
Bank-bank Islam dikembangkan berdasarkan prinsip yang tidak membolehkan
pemisahan harta antara hal yang temporan (keduniaan) dan keagamaan. Prinsip ini
mengharuskan kepatuhan kepada Syariah sebagai dasar dari semua aspek kehidupan. Hal
ini meliputi bukan hanya ibadah tapi juga tranaksi bisnis yang harus sesuai dengan
ajaran Syariah. Akibatnya, bank Islamdidirikan atas dasar konsep bagi untung dan resiko

yang sesuai dengan konsep Islam tentang “keuntungan adalah bagi pihak yang
menanggung resiko”. Bank Islam menolak bunga sebagai biaya untuk penggunaan uang,
dan pinjaman sebagai alat investasi.
Bank Islam memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Manajemen investasi
Bank-bank Islam dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak Mudharabah
atau kontrak perwakilan.
Menurut kontrak Mudharabah, bank (dalam kapasitasnya sebagai Mudharib yaitu
pihak yang melaksanakan investasi dari dana pihak lain) menerima presentasi
keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam hal kerugian, bank tidak menerima
balasan dari usahanya dan penyedia dana (rabbul nal) menanggung kerugian.
b. Investasi
Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada mereka (dana
pemilik dan dana rekening investasi) menggunakan alat-alat investasi yang konsisten
dengan Syariah. Diantara contohnya adalah kontrak Murabahah, joint-venture,
kontrak Mudharabah, kontrak Salam atau Istisna’.
Keuntungan dibagi antara penyedian dana sesudah bank menerima bagian
keuntungan yang harus disepakati antara pemegang rekening investasi dan bank
sebelum implementasi kontrak.
Rekening investasi dapat dibagi menjadi 2:

 Rekening investasi tidak terbatas (unrestricated Mudharabah)



Pemegang rekening investasi memberi wewenang bank Islam untuk
menginvestasikan dana pemegang rekening dalam cara yang dianggap oleh bank
Islam sesuai tanpa menerapkan pembatasan kemana, bagaimana dan untuk
tujuan apa dana harus diinvestasikan.
Rekening investas terbatas (restricated Mudharabah)
Pemegang rekening investasi menerapkan pembatasan tertentu dalam dalam
hal bagaimana dan untuk tujuan apa dana akan diinvestasikan.

c. Jasa-jasa keuangan
Bank dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdaarkan upah (fee
based) dalam sebuah kontrak perwakitan atau penyewaan. Contohnya garansi,
transfer kawat, dan sebagainya.
d. Jasa sosial
Konsep perbankan Islam mengharuskan bank Islam melaksanakan jasa sosial apakah
melalui dana Qard (pinjaman kebajikan) atau zakat dan dana sosial yang sesuai
dengan ajaran Islam.

III.

DEFINISI PERNYATAAN KEUANGAN
Sebuah paket pertanyaan keuangan untuk bank Islam adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan keuangan yang menggambarkan fungsi bank Islam sebagai investor dan hak
dan kewajibannya.
Karena pernyataan keuangan meliputi:
- Pernyataan posisi keuangan
- Pernyataan pendapatan
- Pertanyaan aliran kas
- Pernyataan laba ditahan atau pernyataan perubahan pada saham pemilik
2. Sebuah pernyataan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam investasi terbatas
yang dikelola oleh bank Islam untuk kepentingan masyarakat baik berdasarkan kontrak
Mudharabah atau kontrak Perwakilan. Pernyataan ini akan dirujuk sebagai “pernyataan
perubahan dalam investasi terbatas”
3. Pernyataan keuangan yang menggambarkan peran bank Islam sebagai fiduciary dari dana
yang tersedia untuk jasa sosial ketika jasa semacam itu diberikan melalui dana terpisah
- Pernyataan sumber dan penggunaan dana Zakat dan dana sosial
- Pernyataan sumber dan penggunaan dana Qard


IV.

DEFINISI UNSUR-UNSUR DASAR PERNYATAAN KEUANGAN
1. Pernyataan posisi keuangan
- Aset
Adalah sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif dan manfaat ekonomi
lainnya baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset yang lain yang hak nya
didapat oleh bank Islam sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
- Liabilities
Adalah kewajiban yang berjalan untuk memindahkan aset, meneruskan penggunaan
sebuah aset atau menyediakan jasa bagi pihak lain dimasa depan sebagai hasil dari
transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
- Saham pemegang rekening investasi tak terbatas dan yang setaranya
Rekening investasi tak terbatas merujuk pada dana-dana yang diterima bank Islam
dari individu-individu atau lainnya dengan dasar bahwa bank Islam akan memiliki
hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana-dana itu tanpa pembatasan.
- Saham pemilik
Saham pemilik merujuk kepada jumlah yang tersisa pada tanggal pernyataan posisi
keuangan dari aset bank Islam sesudah dikurangi kewajiban, saham pemengang
rekening investasi tak terbatas dan yang setaranya, dan pendapatan yang dilarang

(non halal) jika ada.
2. Pernyataan pendapatan
- Pendapatan
Adalah kenaikan kotor dalam aset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari
keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat
dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa atau aktifitas lain yang
bertujuan keuntungan.
- Biaya
Adalah penurunan kotor dalam aset atau kenaikan dalam liabilitas atau gabungan dari
keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat
dari investasi yang halal, perdagangan, atau aktifitas lain dari bank Islam, termasuk
memberikan jasa.
- Keuntungan dan kerugian
Sebuah keuntungan adalah kenaikan bersih dari aset bersih akibat dari memegang aset
yang meningkat dalam nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan
atau dari pemindahan saling tergantung insidentil yang sah dan yang tidak saling
tergantung, kecuali transfer yang tidak saling tergantung dengan pemegang saham
atau pemegang rekening investasi tak terbatas dan yang setaranya.
Sebuah kerugian adalah penurunan bersih dari aset bersih akibat dari memegang aset
yang meningkat dalam nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan

atau dari pemindahan saling tergantung insidentil yang sah dan yang tidak saling
tergantung, kecuali transfer yang tidak saling tergantung dengan pemegang saham
atau pemegang rekening investasi tak terbatas dan yang setaranya.
- Keuntungan pada rekening investasi tak terbatas dan yang setaranya
- Keuntungan bersih (kerugian bersih)
3. Pernyataan perubahan dalam saham pemilik, atau pernyataan laba ditahan

-

Pernyataan perubahan dalam saham pemilik
pernyataan laba ditahan

4. Pernyataan aliran kas
- Kas dan setara kas
- Aliran kas dari transaksi
- Aliran kas dari aktifitas investasi
- Aliran kas dari aktifitas pembayaran