Manusia dan Lingkungan Hidupnya

Manusia dan Lingkungan Hidupnya
Manusia adalah suatu spesies biologis dengan sendirinya manusia tidak dapat luput dari
pengaruh faktor-faktor atau kekuatan biologi. Disamping itu manusia adalah suatu hasil
perkembangan evolusi yang lama sekali. Bukti-bukti memberikan petunjuk bahwa manusia
berasal dari makhluk yang bukan manusia meskipun bukti-bukti tersebut tidak lengkap dan
hanya berbentuk bagian yang melukiskan tahap-tahap proses yang telah berlangsung.
Bukti-bukti tentang adanya evolusi manusia yang telah berlangsung, semakin banyak
dikumpulkan oleh para ahli. Lagi pula sekarang evolusi manusia juga tengah berlangsung dan
yang lebih penting lagi biologi adalah suatu proses untuk mengumpulkan pengetahuan yang
dapat memungkinkan manusia untuk mengontrol dan mengarahkan evolusi.
Kekuatan utama yang mengarahkan evolusi manusia adalah intelegensinya serta kemampuan
untuk mempergunakan bahasa dengan segala macam simbolnya dan kebudayaan yang dibina
oleh manusia.
Ilmu
Lingkungan
Ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad
hidup dengan lingkungan. Di dalam ilmu lingkungan tekanan ditujukan terutama kepada
menyatukan kembali segala ilmu yang menyangkut masalah lingkungan ke dalam kategori
variabel yang serupa, yaitu energi,materi,ruang,waktu,dan keanekaragaman.
Peranan Manusia terhadap lingkungannya
1. Manusia sebagai Organisme yang Dominan secara Ekologik

Manusia memiliki peranan penting dalam biosfer karena manusia merupakan makhluk yang
dominan secara ekologik. Terdapat dua alasan mengapa manusia disebut dominan secara
ekologik, yakni :


Manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya terutama dalam hal makanan jika dibandingkan dengan makhluk lain
yang ada dalam ekosistem.



Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan
tempat hidupnya atau terhadap organisme lain.

Suatu makhluk dikatakan dominan secaa ekologik ketika menyangkut jumlah anggota
populasi, ukuran tubuh maupun kemampuan untuk mengubah lingkngannya. Pada manusia,
hal terakhir yang sangat menonjol karena manusia memberi pengaruh sangat besar terhadap
lingkungannya. Hal ini adalah karena sifat anatomi serta mentalnya. Sifat-sifat itulah yang
menyebabkan manusia dapat berkompetisi dan berhasil dengan baik mendapatkan apa yang
dibutuhkannya. Dengan demikian ia dapat memberi pengaruh besar terhadap lingkungan dan

organisme lain yang ada dalam ekosistem.

Manusia merupakan satu jenis mamalia yang dapat berkembang biak dengan sesama jenis
mempunyai sifat anatomi dan fisiologi yang hampir sama dengan hewan terutama primata
seperti simpanse. Namun ada sifat penting yang membedakan manusia dengan primata lain,
yaitu sifat tubuh yang tegak, bergerak diatas dua kaki, ibu jari tangan berkembang sedemikian
rupa sehingga dapat dipertemukan dengan jari lainnya. Dengan demikian manusia lebih
mampu memegang sesuatu. Manusia selain bersifat herbivora, juga bersifat karnivor dan
predator. Otak manusia lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Otak bagian
depan yang merupakan pusat pikiran lebih besar dan kompleks jika dibandingkan dengan
primata lain.
1. Manusia sebagai makhluk pembuat alat
Kemampuan membuat alat erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang
memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping itu,kemampuan itu juga
erat hubungannya dengan kemampuan penglihatan, kecekatan dan kemampuan penalaran dari
otaknya yang lebih tinggi. Jadi manusia menjadi dominan dalam ekosistem berkat
kemampuan membuat dan menggunakan alat.
Manusia juga merupakan organisme yang membudidayakan makanannya. Perubahan cara
hidup dari pengumpul makanan menjadi penanam serta pemetik hasil tanaman,merupakan
suatu pencapaian yang mempunyai dampak ekologi yang luas. Alat-alat petanian berkembang

dari tingkat penanaman menjadi mesin-mesin modern yang dapat mengolah tanah yang jauh
lebih luas. Dengan demikian terbentuklah ekosistem buatan manusia.
1. Manusia sebagai makhluk perampok
Manusia di kenal sebagai makhluk yang paling hebat dalam mengekploitasi ekosistem. Ia
dapat mengekploitasi baik ekosistem darat maupun air. Hal ini terjadi karena sifatnya yang
omnivor dan kebutuhannya yang beraneka ragam. Selain sebagai pembudidaya
tumbuhan,manusia juga membudidayakan hewan mamalia.
Dilain pihak,manusia cenderung untuk menanam dan mengambil tumbuhan secara
berlebihan. Manusia menanam tumbuhan kemudian memanen hasil pertaniannya dengan
mengangkut biomassa yang terdapat di permukaan dan dibawah tanah. Dalam beternak pun
manusia cenderung untuk memelihara ternak tertentu dengan jumlah yang besar. Hal ini
mengakibatkan terjadinya pengambilan rumput yang berlebihan juga.
Pengambilan rumput besar-besaran ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,misalnya
dipanen. Pemanenan rumput dapat mengakibatkan terjadinya pengurangan unsur hara dalam
tanah. Sebagai salah satu mata rantai dan jaring-jaring makanan,manusia dapat memusnahkan
organisme lain yang berkompetisi dengannya,dalam mendapatkan makanan dan kebutuhan
lainnya. Manusia mengekploitasi ekosistem untuk keperluan yang konsumtif,misalnya untuk
kepercayaan.
1. Manusia sebagai penyebab evolusi
Pesatnya perkembangan pengetahuan merupakan penyebab utama dalam proses evolusi

organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat,tetapi perusakan alam oleh manusia baik
yang disengaja atau tidak akan mempercepat evolusi organik. Akibatnya adalah menurunnya
jumlah organisme tertentu bahkan ada beberapa yang punah,tetapi di lain pihak terdapat

organisme jenis tertentu yang jumlahnya meningkat dengan pesat terutama varietasnya.
Semua ini adalah akibat dan adanya intervensi manusia.
Cara manusia mempercepat evolusi adalah dengan membudidayakan hewan dan
tumbuhan,menciptakan habitat baru serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan. Selain
mengubah habitat yang diikuti terciptanya varietas baru dan organisme,manusia juga
mempercepat evolusi dengan mendistribusikan hewan dan tumbuhan baru tersebut ke
wilayah yang pada awalnya tidak ada organisme tersebut. Kadar penyebaran ini dipercepat
lagi dengan perbaikan komunitas dari suatu tempat ke tempat lain.
1. Manusia sebagai makhluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori lingkungannya. Hewan
membuang kotoran berupa feaces yang dapat diuraikan untuk didaur ulang karena terdiri dari
zat organik,tetapi pada manusia selain feaces,manusia juga membuang kotoran zat organik
lain yang penguraiannya sangat lambat,seperti kotoran yang berasal dari bahan sintetik
bahkan zat yang beracun.
Dalam mempertahankan hidupnya,manusia memanfaatkan alam dengan mengambil kekayaan
alam. Berkembangnya teknologi mengubah kegiatan manusia dalam mengelola

lingkungannya . jika keinginannya memanfaatkan alam tidak diikuti dengan
pemeliharaan,maka akan terjadi pemanfaatan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tekanantekanan terhadap lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan.
1. Pengaruh manusia dalam lingkungannya
Ekosistem yang kini terdapat di sekitar manusia,merupakan suatu ekosistem yang baru
diciptakan yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Suatu ekosistem manusia penuh dengan
beraneka ragaman tumbuhan dan hewan yang ditanam dan dipeliharanya. Mula-mula
pengaruh manusia terhadap lingkungannya dan keselarasannya ini tidaklah terlalu besar,alam
masih sanggup membuat keseimbangan baru akibat perubahan yang dibuat oleh manusia.
Adapun pengaruh manusia terhadap lingkungannya adalah :


Lingkungan Hidup Yang Diharapkan Manusia

Setiap makhluk hidup menginginkan agar tempat hidupnya memberikan keamanan dan
menyenangkan. Semuanya demi untuk kelangsungan hidup bagi individu itu dan bagi
jenisnya. Suatu ekosistem mempunyai stabilitas tertentu. Makin besar keanekaragaman
ekosistem,makin besar stabilitasnya,misalnya hutan tropis yang terdiri banyak sekali aneka
ragam tumbuhan atau hewan,walaupun tanpa perawatan tetap akan dapat melangsungkan
hidupnya. Sebaliknya suatu ladang atau sawah yang terdiri atas beberapa macam tumbuhan
akan mempunyai stabilitas yang kecil.

Harus diakui bahwa di satu pihak Tuhan telah menciptakan seluruh alam dengan isinya untuk
manusia,tetapi dilain pihak manusia harus menciptakan agar lingkungan hidup memiliki daya
dukung yang kuat. Untuk itu manusia harus menggunakan potensi lingkungan lebih efisien
dan lebih bermanfaat. Lingkungan hidup dapat memenuhi syarat kehidupan para
penghuninya bila situasi dan kondisi lingkungan hiup itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan
minimal dari para penghuninya.
Suasana yang indah dan tenang adalah hal yang didambakan oleh setiap manusia,tetapi

semua amat sukar dilakukan bila penduduk dari daerah itu telah mencemari lingkungan hidup
itu. Kesadaran dan pengertian yang harus dijalankan secara teratur. Semuanya akan lebih
mudah bila jumlah tidak melebihi kapasitas tampung suatu lingkungan hidup yang penuh
dengan daya pendukung terhadap makhluk yang menghuninya. Pendek kata bumi adalah
placenta (ari-ari) kehidupan,tidak ada tempat lain lagi.


Macam Sunber Daya Alam

Bumi sampai saat ini telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan kehidupan bagi
makhluk penghuninya. Hal ini disebabkan terdapat sumber daya alam yang dapat
dipergunakan manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya.

Sumber daya alam dapat dikelompokkan menjadi dua golongan,yaitu pertama sumber daya
alam yang berupa makhluk hidup (biotik) dan kedua adalah sumber daya alam berupa benda
mati (abiotik). Sumber daya alam biotik meliputi hewan liar maupun piaraan,hutan dan
tumbuhan lainnya. Sumber ini mempunyai sifat dapat memperbarui diri,artinya dapat
memperbanyak diri dengan cara berkembang biak. Sumber daya alam abiotik tidak
mempunyai kemampuan memperbanyak diri atau bertambah banyak. Contoh sumber daya
alam abiotik adalah minyak bumi,barang tambang atau mineral seperti
batubara,tembaga,nikel,dan lain-lain.