MANUSIA DAN LINGKUNGAN ISBD

(1)

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Etika Husnul Khairun Nisa 1), Fitria Tanaya 2), Larasati 3),

Muhammad Sidiq Nur 4), Nadya Islami 5)

1)Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singkawang Jl. STKIP, Kel. Naram Kec. Singkawang Utara, Kalimantan Barat

Abstrak

Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan menusia serta makhluk hidup lainnya, karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat tinggi dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan segala aspek dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan. Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negatif pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efesiensi, keindahan serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengolahan lingkungan hidup merupakan penanggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan. Adapun juga teknik penilaian dampak pembangunan terhadap lingkungan.

Kata kunci : makhluk, lingkungan, dampak. A. Pendahuluan

Manusia tinggal dan hidup dalam lingkungannya. Mereka berinteraksi dengan komponen lingkungan fisik, baik biotik (hewan dan tumbuhan) maupun dengan komponen abiotik (tanah, air, batuan dan lainnya). Manusia juga melakukan interaksi dengan sesamanya atau lingkungan sosialnya dan mengembangkan nilai dan norma untuk mengatur interaksi tersebut. Dari interaksi tersebut, manusia menghasulkan dalam berbagai bentuk seperti bahasa, teknologi dan lain-lain.

Pada awalnya, letila manusia belum mengenal teknologi, hubungan manusia dengan komponen lingkungan lainnya masih berjalab secara harmonis. Selain jumlahnya masih sedikit, mereka juga tidak berlebihan dalam mengambil sumberdaya alam, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologim dan meningkatnya jumlah serta kebutuhan manusia, mereka cenderung

eksploitatif atau mengambil sumberdaya alam secara berlebihan.

Akibat dari perilaku tersebut, lingkungan mengalami perubahan. Bahan-bahan pencemar sisa aktivitas manusia mencemari lingkungan perairan, udara dan daratan. Kerusakan tersebut pada akhirnya berdampak buruk pada manusia, diantaranya adalah berkembangnya pennyakit, bencana alam, dan lain-lain.

B. Pembahasan

1. Pengertian Manusia dan Lingkungan a. Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan


(2)

sete-rusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingku-ngannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.

Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perban-dingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens

(Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berke-mampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. b. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun


(3)

lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar. 1) Lingkungan Sosial

Perhatikanlah lingkungan sekitar. Di rumah, kita akan melihat adik, kakak, dan orang tua. Di sekolah kita dapat melihat tetangga, pedagang yang lewat, dan lain-lain. Semua itu adalah lingkungan sosial di sekitar kita. Jadi, lingkungan sosial adalah manusia, baik secara individu atau perorangan, maupun kelompok yang ada diluar diri kita seperti keluarga, teman, para tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antarbangsa yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan kehidupan kita.

Lingkungan sosial bukan merupakan suatu gejala yang terjadi secara kebetulan, melainkan karena adanya hubungan timbal balik antar anggotanya, baik dalam bentuk antarindividu, antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Bentuk kehidupan bersama yang didalamnya terdapat hubungan antarkomponen manusia itulah yang kita kenal dengan istilah masyarakat.

Dalam lingkungan sosial terjadi interaksi sosial. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih yang dalam hubungan tersebut perilaku atau tindakan seseorang akan mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku atau tindakan seseorang akan mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku atau tindakan individu yang lain atau sebaliknya.

Interaksi sosial merupakan proses sosial yang dapat bersifat mendekatkan maupun merenggangkan. Tahapan yang mendekatkan diawali dari memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatu padukan (integrating), dan mempertalikan (bonding). Contoh: saat kita mulai masuk sekolah, kemudian menjajaki hubungan dengan orang lain, saling berkenalan dan bercerita. Hasil penjajakan dapat menjadi dasar untuk memutuskan apakah hubungan akan ditingkatkan atau tidak dilanjutkan. Karena hubungan sudah


(4)

semakin meningkat, biasanya muncul adanya perasaan yang sama atau menyatu untuk kemudian menjalin tali persahabatan.

Pada tahap merenggangkan, dimulai dari tahap membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), mena-han (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating). Contoh: diantara dua orang yang dulunya selalu bersama, mulai melakukan kegiatan sendiri-sendiri. Karena sering tidak bersama lagi, pembicaraan mereka pun mulai dibatasi, ego sangat dimunculkan daripada kebersamaan, antar individu mulai saling menahan, sehingga tidak terjadi lagi komunikasi. Hubungan lebih mengarah pada terjadinya konflik, sehingga walau ada komunikasi hanya dilakukan secara terpaksa. Akhirnya, mereka saling menghindar agar tidak menyulut konflik lebih jauh atau mungkin berada pada tahapan pemutusan hubungan.

Dalam interaksi sosial terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interkasi sosial, yaitu :

a) Imitasi, yaitu meniru perilaku dan tindakan orang lain. Proses imitasi dapat berarti positif, yaitu untuk mempertahankan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Dapat pula berarti nengatif, yaitu meniru perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari nilai dan norma.

b) Sugesti, yaitu suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya: seorang siswa tidak sekolah, karena diajak temannya bermain. Peniruan dalam sugesti dilakukan dengan memberikan pandangan atau dari sikap dirinya,kemudian diterima orang lain atau sebaliknya.

c) Identifikasi, yaitu mempersamakan dirinya dengan orang lain. Bagi seorang anak laki-laki akan mengidentifikasi dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan ibunya. Anak remaja mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh tertentu sebagai idolanya. Dengan demikian, identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti atau imitasi.

d) Simpati, yaitu perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan semata-mata. Misalnya: seorang anak membantu orang tua menyebrang jalan, padahal ia sendiri sudah terlambat datang kesekolah Dalam interaksi sosial terjadi interaksi antarkomponen masyarakat. Dalam peristiwa tersebut tidak selamanya berjalan lancar dan harmonis. Karena itu, perlu aturan-aturan yang dapat


(5)

menjaga hubungan tersebut,agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan dan masalah sosial. Dalam lingkungan sosial terdapat nilai dan norma yang mengatur hubungan antarkomponen tersebut agar lingkungan sosial dapat terjaga dan terpelihara dari berbagai masalah dan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anggota masyarakatnya.

Nilai merupakan sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dengan nilai, masyarakat memiliki pedoman tentang apa yang dianggap baik atau benar dan buruk atau salah bagi kehidupan. Misalnya, menolong adalah perbuatan yang baik dan dianjurkan, sedangkan mencuri adalah perbuatan buruk dan dilarang. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Ada dua jenis proses sosial yang muncul akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses yang mengarah pada terwujudnya persatuan dan integrasi sosial (asosiatif) dan proses oposisi yang berarti cara berjuang untuk melawan seseorang atau kelompok untu mencapai tujuan tertentu (disosiatif). Diantara kedua proses sosial tersebut, asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan mendorong terciptanya pola keteraturan sosial. Bentuk-bentuk asosiatif merupakan bentuk-bentuk sikap positif anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya. Bentuk-bentuk asosiatif adalah sebagai berikut:

a) Kerja sama

Kerja sama atau kooperasi (cooperation) adalah jaringan interaksi antara orang perorangan atau kelompok yang berusaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Contoh: warga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan karena sama-sama menyadari manfaat lingkungan yang bersih.

b) Akomodasi

Akomodasi (accomodation) dalam sosiologi memiliki dua pengertian yaitu menggambarkan suatu keadaan dan proses. Akomodasi yang menggambarkan suatu keadaan berarti adanya keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

c) Asimilasi

Asimilasi (assimilation) berarti proses penyesuaian sifat-sifat asli dimiliki dengan sifat-sifat-sifat-sifat lingkungan sekitar. d) Akulturasi

Akulturasi (acculturation) adalah berpadunya unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian


(6)

kebudayaan aslinya. Contoh: candi borobudur merupakan perpaduan kebudayaan India dengan kebudayaan Indonesia; musik Melayu bertemu dengan musik Spanyol menghasilkan musik keroncong.

2) Lingkungan Biofisik

Disekitar kit terdapat tanah, batuan, air, dan udara serta tentu saja makhluk hidup berupa tanaman maupun hewan. Lingkungan tersebut lingkungan fisik atau biofisik yang hampir sama artinya dengan sumberdaya alam.

Tanah, air, udara dan tumbuhan serta hewan mempengaruhi kehidupan kita dan kita pun mempengaruhi proses-proses yang terjadi dalam lingkungan fisik kita. Selain dipengaruhi, manusia juga mempengaruhi lingkungannya. Pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian akan memperbesar tingkat pengikisan atau erosi. Jadi, lingkungan biofisik adalah segala sesuatu yang bersifat fisik dilingkungan kita yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara garis besar lingkungan biofisik tersebut adalah tanah, air, udara, batuan, dan tumbuhan serta hewan.

a) Tanah

Tanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Berbagai jenis tumbuhan sangat tergantung pada tanah,sehingga pertumbuhannya akan banyak ditentukan oleh kondisi tanah . Tumbuhan tersebut pada gilirannya menjadi bahan makanan bagi manusi dan hewan, sehingga pada dasarnya semua makhluk hidup tergantung pada keberadaan tanah.

Walaupun tanah memiliki manfaat yang sangat besar, seringkali manusia kurang berupaya untuk memelihara dan menjaganya dari kerusakan. Akibatnya tanah-tanah yang tadinya subur berubah menjadi menjadi kurang subur,bahkan rusak dan ditinggalkan begitu saja. Dampaknya tentu saja sangat merugikan manusia itu sendiri karena kehilangan sumberdaya yang amat berharga.

b) Air

Keberadaan air sangat vital dalam menyokong kehidupan didalamnya. Tanpa adanya air, maka makhluk hidup tidak mungkin hidup dan berkembangbiak. Itulah sebabnya sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Semua keperluan hidup manusia, terutama air, disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

c) Udara

Di lingkungan sekitar kita terdapat udara terus menerus kita hirup. Manusia sangat tergantung pada udara.Andai saja udara yang kita hirup adalah udara yang telah tercemar, maka kesehatan kita tentu akan terganggu. Oksigen sangat


(7)

penting untuk mendukung kehidupan makhluk dan terjadinya proses pembakaran. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa d) Tumbuhan dan Hewan

Di lingkungan sekitar kita juga terdapat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Manusia tidak dapat melangsungkan kehidupannya tanpa tumbuhan dan hewan, tetapi tumbuhan dan hewan dapat melangsungkan kehidupannya tanpa manusia. Hal tersebut terjadi ketika dulu sebelum ada manusia, tumbuhan dan hewan mampu hidup dengan baik.

Walaupun kehidupan dan kelangsungan hidup manusia sangat terkait dengan tumbuhan dan hewan, tapi manusia sulit untuk menjaga kelestarian fungsinya. Tumbuhan dan hewan hanya diambil manfaatnya, tetapi habitat seringkali dirusak. Akibatnya fungsi tumbuhan dan hewan dalam mendukung kehidupan manusia semakin menurun.

2. Hubungan Manusia dan Lingkungan a. Lingkungan Hidup Manusia

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.

Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.

b. Pengaruh Manusia pada Lingkungan Hidupnya

Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia makhluk dominan di muka bumi ini sehingga seluruh kegiatan manusia akan mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya. Manusia sedikit demi sedikit mulai menye-suaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi


(8)

kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun secara negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

1) Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);

2) Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;

3) Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;

4) Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;

5) Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.

Peranan Manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

1) Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;

2) Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;


(9)

3) Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;

4) Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus; 5) Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk

melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup. C. Simpulan dan saran

Manusia secara alamiah merupakan makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan, kemampuan dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnyademi kelangsungan hidup sejenisnya. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.

Manusia perlu mengambil kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efesiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.

D. Daftar Pustaka

Setadi, M. Elly, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.

(online).

(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106 041999031-IWAN_SETIAWAN/Manusia_dan_lingkungan.pdf, diakses pada 19 april 2016).

(online).(


(1)

semakin meningkat, biasanya muncul adanya perasaan yang sama atau menyatu untuk kemudian menjalin tali persahabatan.

Pada tahap merenggangkan, dimulai dari tahap membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), mena-han (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating). Contoh: diantara dua orang yang dulunya selalu bersama, mulai melakukan kegiatan sendiri-sendiri. Karena sering tidak bersama lagi, pembicaraan mereka pun mulai dibatasi, ego sangat dimunculkan daripada kebersamaan, antar individu mulai saling menahan, sehingga tidak terjadi lagi komunikasi. Hubungan lebih mengarah pada terjadinya konflik, sehingga walau ada komunikasi hanya dilakukan secara terpaksa. Akhirnya, mereka saling menghindar agar tidak menyulut konflik lebih jauh atau mungkin berada pada tahapan pemutusan hubungan.

Dalam interaksi sosial terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interkasi sosial, yaitu :

a) Imitasi, yaitu meniru perilaku dan tindakan orang lain. Proses imitasi dapat berarti positif, yaitu untuk mempertahankan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Dapat pula berarti nengatif, yaitu meniru perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari nilai dan norma.

b) Sugesti, yaitu suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya: seorang siswa tidak sekolah, karena diajak temannya bermain. Peniruan dalam sugesti dilakukan dengan memberikan pandangan atau dari sikap dirinya,kemudian diterima orang lain atau sebaliknya.

c) Identifikasi, yaitu mempersamakan dirinya dengan orang lain. Bagi seorang anak laki-laki akan mengidentifikasi dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan ibunya. Anak remaja mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh tertentu sebagai idolanya. Dengan demikian, identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti atau imitasi.

d) Simpati, yaitu perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan semata-mata. Misalnya: seorang anak membantu orang tua menyebrang jalan, padahal ia sendiri sudah terlambat datang kesekolah Dalam interaksi sosial terjadi interaksi antarkomponen masyarakat. Dalam peristiwa tersebut tidak selamanya berjalan lancar dan harmonis. Karena itu, perlu aturan-aturan yang dapat


(2)

menjaga hubungan tersebut,agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan dan masalah sosial. Dalam lingkungan sosial terdapat nilai dan norma yang mengatur hubungan antarkomponen tersebut agar lingkungan sosial dapat terjaga dan terpelihara dari berbagai masalah dan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anggota masyarakatnya.

Nilai merupakan sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dengan nilai, masyarakat memiliki pedoman tentang apa yang dianggap baik atau benar dan buruk atau salah bagi kehidupan. Misalnya, menolong adalah perbuatan yang baik dan dianjurkan, sedangkan mencuri adalah perbuatan buruk dan dilarang. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem

pergaulan yang besar peranannya dalam

membentuk kepribadian seseorang.

Ada dua jenis proses sosial yang muncul akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses yang mengarah pada terwujudnya persatuan dan integrasi sosial (asosiatif) dan proses oposisi yang berarti cara berjuang untuk melawan seseorang atau kelompok untu mencapai tujuan tertentu (disosiatif). Diantara kedua proses sosial tersebut, asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan mendorong terciptanya pola keteraturan sosial. Bentuk-bentuk asosiatif merupakan bentuk-bentuk sikap positif anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya. Bentuk-bentuk asosiatif adalah sebagai berikut:

a) Kerja sama

Kerja sama atau kooperasi (cooperation) adalah jaringan interaksi antara orang perorangan atau kelompok yang berusaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Contoh: warga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan karena sama-sama menyadari manfaat lingkungan yang bersih.

b) Akomodasi

Akomodasi (accomodation) dalam sosiologi memiliki dua pengertian yaitu menggambarkan suatu keadaan dan proses. Akomodasi yang menggambarkan suatu keadaan berarti adanya keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

c) Asimilasi

Asimilasi (assimilation) berarti proses penyesuaian sifat-sifat asli dimiliki dengan sifat-sifat-sifat-sifat lingkungan sekitar. d) Akulturasi

Akulturasi (acculturation) adalah berpadunya unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian


(3)

kebudayaan aslinya. Contoh: candi borobudur merupakan perpaduan kebudayaan India dengan kebudayaan Indonesia; musik Melayu bertemu dengan musik Spanyol menghasilkan musik keroncong.

2) Lingkungan Biofisik

Disekitar kit terdapat tanah, batuan, air, dan udara serta tentu saja makhluk hidup berupa tanaman maupun hewan. Lingkungan tersebut lingkungan fisik atau biofisik yang hampir sama artinya dengan sumberdaya alam.

Tanah, air, udara dan tumbuhan serta hewan mempengaruhi kehidupan kita dan kita pun mempengaruhi proses-proses yang terjadi dalam lingkungan fisik kita. Selain dipengaruhi, manusia juga mempengaruhi lingkungannya. Pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian akan memperbesar tingkat pengikisan atau erosi. Jadi, lingkungan biofisik adalah segala sesuatu yang bersifat fisik dilingkungan kita yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara garis besar lingkungan biofisik tersebut adalah tanah, air, udara, batuan, dan tumbuhan serta hewan.

a) Tanah

Tanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Berbagai jenis tumbuhan sangat tergantung pada tanah,sehingga pertumbuhannya akan banyak ditentukan oleh kondisi tanah . Tumbuhan tersebut pada gilirannya menjadi bahan makanan bagi manusi dan hewan, sehingga pada dasarnya semua makhluk hidup tergantung pada keberadaan tanah.

Walaupun tanah memiliki manfaat yang sangat besar, seringkali manusia kurang berupaya untuk memelihara dan menjaganya dari kerusakan. Akibatnya tanah-tanah yang tadinya subur berubah menjadi menjadi kurang subur,bahkan rusak dan ditinggalkan begitu saja. Dampaknya tentu saja sangat merugikan manusia itu sendiri karena kehilangan sumberdaya yang amat berharga.

b) Air

Keberadaan air sangat vital dalam menyokong kehidupan didalamnya. Tanpa adanya air, maka makhluk hidup tidak mungkin hidup dan berkembangbiak. Itulah sebabnya sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Semua keperluan hidup manusia, terutama air, disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

c) Udara

Di lingkungan sekitar kita terdapat udara terus menerus kita hirup. Manusia sangat tergantung pada udara.Andai saja udara yang kita hirup adalah udara yang telah tercemar, maka kesehatan kita tentu akan terganggu. Oksigen sangat


(4)

penting untuk mendukung kehidupan makhluk dan terjadinya proses pembakaran. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa d) Tumbuhan dan Hewan

Di lingkungan sekitar kita juga terdapat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Manusia tidak dapat melangsungkan kehidupannya tanpa tumbuhan dan hewan, tetapi tumbuhan dan hewan dapat melangsungkan kehidupannya tanpa manusia. Hal tersebut terjadi ketika dulu sebelum ada manusia, tumbuhan dan hewan mampu hidup dengan baik.

Walaupun kehidupan dan kelangsungan hidup manusia sangat terkait dengan tumbuhan dan hewan, tapi manusia sulit untuk menjaga kelestarian fungsinya. Tumbuhan dan hewan hanya diambil manfaatnya, tetapi habitat seringkali dirusak. Akibatnya fungsi tumbuhan dan hewan dalam mendukung kehidupan manusia semakin menurun.

2. Hubungan Manusia dan Lingkungan a. Lingkungan Hidup Manusia

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.

Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.

b. Pengaruh Manusia pada Lingkungan Hidupnya

Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia makhluk dominan di muka bumi ini sehingga seluruh kegiatan manusia akan mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya. Manusia sedikit demi sedikit mulai menye-suaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi


(5)

kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.

Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun secara negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.

Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

1) Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);

2) Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;

3) Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;

4) Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;

5) Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.

Peranan Manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:

1) Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;

2) Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;


(6)

3) Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;

4) Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus; 5) Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk

melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup. C. Simpulan dan saran

Manusia secara alamiah merupakan makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan, kemampuan dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnyademi kelangsungan hidup sejenisnya. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.

Manusia perlu mengambil kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efesiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.

D. Daftar Pustaka

Setadi, M. Elly, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.

(online).

(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106 041999031-IWAN_SETIAWAN/Manusia_dan_lingkungan.pdf, diakses pada 19 april 2016).

(online).(http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2012/05/manusia-dan-lingkungan.html, diakses 24 april 2016).