Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

58 Tabel 8. Skala Likert Kategori Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Pengujian instrumen dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang akan digunakan mampu memberikan data yang valid. Pengujian validitas instrumen dilakukan melalui pengujian validitas konstrak dan validitas isi. Sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakan instrumen yang akan digunakan mampu menghasilkan data yang reliabelkonsisten. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan teknik Alpha Cronbach.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan metode angket. 1. Metode Wawancara Interview Menurut Sugiyono 2009:194 “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecilsedikit”. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan dan menganalisa kebutuhan perangkat 59 lunak yang akan dikembangkan. Wawancara dilakukan terhadap seorang guru di SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten. Adapun objek observasi adalah tentang kegiatan Penerimaan Siswa Baru di SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten. 2. Metode Angket Kuesioner Menurut Sugiyono 2009:199 “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini terdiri dari ahli ahli media dan ahli materi dan pengguna guru dan siswa.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu memaparkan produk hasil rekayasa perangkat lunak dan menguji tingkat kelayakan produk. Tingkat kelayakan perangkat lunak diukur melalui persamaan Faktor Kualitas McCall, seperti berikut: F q = c 1 x m 1 + c 2 x m 2 + ... + c n x m n F q = faktor kualitas perangkat lunak c n = koefisien regresi bobot m n = metrik yang mempengaruhi perangkat lunak Nilai Faktor Kualitas F q yang diperoleh dari perhitungan kemudian diubah dalam bentuk persentase . Besarnya persentase dihitung dengan persamaan berikut: = 100 60 Selanjutnya, dari lima kategori dibuat skala menurut Suharsimi Arikunto 2008:35, pembagian skala ini hanya dengan memperhatikan rentangan bilangan. Kondisi maksimal yang diharapkan adalah 100. Antara nilai 1 sampai dengan 100 dibagi rata sehingga menghasilkan kategori kelayakan seperti berikut: Tabel 9. Kategori Kelayakan No. Kategori Skor dalam Persentase 1. Sangat Layak 81 - 100 2. Layak 61 - 80 3. Cukup Layak 41 - 60 4. Tidak Layak 21 - 40 5. Sangat Tidak Layak 21

E. Metode Pengembangan Perangkat Lunak