2 Manfaat bagi siswa
a Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru b
Mendapat kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
c Kegiatan pembelajaran lebih menarik.
5. Cakupan Bahan Ajar
Ada enam komponen yang perlu diketahui berkaitan dengan cakupan unsur-unsur bahan ajar:
32
a. Petunjuk belajar
Penjelasan tentang bagaimana pendidik sebaiknya mengajarkan materi kepada peserta didik dan bagaimana peserta didik sebaiknya
mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut. b.
Kompetensi yang akan dicapai Bahan ajar haruslah berisikan standar kompetensi, kompetensi
dasar maupun indikator pencapaian hasil belajar yang harus dikuasai oleh peserta didik.
32
http:cindyfitri.blogspot.com201202unsur-unsur-bahan-ajar.html, diakses Rabu, 14 Januari 2014 pukul 15.15 WIB
c. Informasi pendukung
Informasi pendukung merupakan informasi tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik mudah untuk menguasai
pengetahuan yang mereka peroleh. d.
Latihan-latihan Tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk melatih
kemampuan sehingga dapat terkuasai secara matang. e.
Petunjuk kerja atau lembar kerja Lembar kerja yang berisikan sejumlah langkah prosedural cara
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta didik.
f. Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dari proses penilaian. Terdapat sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik guna mengukur
sejauh mana penguasaan kompetensi yang berhasil mereka kuasai. Secara lebih luas, Hamdani menyebutkan bahwa bahan ajar
mencakup:
33
a. Petunjuk belajar petunjuk siswa atau guru
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Konten atau isi materi pembelajaran
d. Informasi pendukung
e. Latihan-latihan
f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja LK
33
Hamdani, Strategi…, hal. 122
g. Evaluasi
h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.
6. Bahan Ajar dalam Bentuk Buku Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar dalam Bentuk Buku Ajar
Salah satu bahan ajar yang sering digunakan dalam dunia pendidikan adalah buku. Buku ajar yang ditulis oleh seorang penulis atau
guru tentulah harus berisikan buah pikirnya. Akan tetapi buku tersebut haruslah diturunkan dari KD yang tertuang dalam kurikulum, sehingga
buku akan memberi makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik yang mempelajarinya.
34
Kep. Mendiknas No.36DO2001, pasal 5 ayat 9 mengatakan bahwa buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang
ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebar-luaskan.
35
Buku ajar berbeda dengan buku teks, karena buku ajar disusun berdasarkan
ketentuan-ketentuan khusus yang terkait dengan pembelajaran siswa. Maka buku ajar disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa, agar sesuai
dengan ciri karakteristik siswa, dan berdasarkan rencana kegiatan belajar siswa.
Selain itu kemendikbud memaparkan bahwa buku ajar adalah alat bantu atau media pembelajaran cetak yang digunakan untuk
34
Imas Kurniasih Belin Sani, Buku Teks Pelajaran. Surabaya: Kata Pena, 2014, hal. 60
35
Ngadimud, Penyusunan Buku Ajar. Makalah Disampaikan pada Pelatihan Penyusunan Buku Ajar Bagi Dosen FISIP Unila 2013, hal. 1
memudahkan pendidik Pendidikan Non Formal PNF dalam meningkatkan kompetensinya.
36
Kurniawan menjelaskan bahwa buku ajar adalah jenis dari buku yang diperuntukkan untuk siswa sebagai bekal
pengetahuan dasar dan digunakan sebagai sarana belajar serta dipakai untuk menyertai pembelajaran. Buku ajar juga menyampaikan bahwa alih
bahasa buku teks menjadi textbook tidak cocok untuk memenuhi jenis buku semacam ini, sebab seluruh buku untuk dibaca isinya adalah teks.
Oleh karena itu, istilah buku ajar dipakai padanan atas istilah textbook.
37
Buku ajar ini memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan buku umum. Menurut Muslih ciri-ciri buku yang digunakan dalam pembelajaran yaitu
disusun berdasarkan pada mata pelajaran tertentu dan berisi bahan yang sudah diseleksi untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ditulis
dengan suatu tujuan instruksional tertentu, disusun secara sistematis mengikuti strategi pembelajaran tertentu, serta digunakan dalam
menunjang program pembelajaran.
38
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa buku ajar adalah buku yang disusun berdasarkan mata pelajaran tertentu
dan berisi bahan yang telah diseleksi untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ditulis dengan suatu tujuan instruktsional, disusun secara
sistematis mengikuti strategi pembelajaran tertentu, serta diperuntukkan
36
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Penulisan Buku Ajar Peningkatan Kompetensi Pendidik Pendidikam Nonformal. Jakarta: Kemendikbud, 2012, hal 5
37
Khaerudin Kurniawan, Handout Mata Kuliah Menulis Bahan AjarIlmiah. UPI: FPBS, 2006, Online, http:file.upi.eduDirektoriFPBS, diakses 18 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB
38
Ibid
untuk siswa sebagai bekal pengetahuan dasar dan digunakan sebagai sarana belajar.
b. Pentingnya Buku Ajar bagi KBM Kegiatan Belajar Mengajar
Buku teks pelajaran atau buku ajar hingga saat ini merupakan bahan ajar yang sering digunakan karena mudah mendapatkannya serta
memiliki fungsi yang banyak. Menurut Wibowo menjelaskan, fungsi buku ajar bagi mahasiswa pemula adalah untuk mengenali, mengingat,
dan menerapkan keilmuan yang diajarkan. Sedangkan menurut Achmadi menjelaskan, bagi mahasiswa lanjut buku ajar berfungsi sebagai bekal
melakukan sintesis dan analisis dalam melakukan penelitian.
39
Buku ajar sangat penting karena memiliki kekhasan yang membedakan dengan diktat, modul, monograf atau buku referensi.
Menurut Wibowo, materi naskah buku ajar dewasa ini dapat berisikan hasil penelitian laboratorium, gagasan konseptual berkaitan dengan kritik
atau perbaikan, serta kajian dan aplikasi suatu teori yang bertalian dengan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh dosen. Sedangkan menurut
Nasution menyebutkan fungsi, dan tujuan buku teks pelajaran yaitu:
40
1. Fungsi buku teks pelajaran
a. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik
b. Sebagai bahan evaluasi
c. Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum
39
http:nilaknowledge.wordpress.com20130607pentingnya-buku-ajar, diakses Sabtu, 24 Januari 2015 pukul 11.00 WIB
40
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press, 2012, hal 169
d. Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang
akan digunakan pendidik e.
Sebagai sarana untuk peningkatan karier dan jabatan. 2.
Tujuan buku teks pelajaran a.
Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran b.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru
c. Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik
d. Indikator Penggunaan Buku Ajar
Indikator penggunaan buku ajar menurut Prastowo terdapat beberapa karakteristik diantaranya:
41
1. Secara formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit
tertentu dan memiliki ISBN 2.
Memiliki dua misi utama tentang pengetahuan 3.
Buku ajar dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan mengacu pada apa yang sedang diprogramkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional 4.
Buku teks pelajaran memiliki keuntungan atau fungsi.
c. Prinsip-prinsip Penulisan Buku Ajar
Berdasarkan pedoman penulisan buku ajar dijelaskan prinsip- prinsip sebagai berikut:
41
Ibid, hal. 170-172
1. Prinsip Relevansi keterkaitan
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
42
Misalnya, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai berupa kemampuan merancang kegiatan pembelajaran, maka
isi buku harus berupa hal-hal yang berkait dengan perancangan kegiatan pembelajaran.
43
2. Prinsip Konsistensi keajegan
Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
44
Misalnya, kompetensi dasar KD yang harus dikuasai siswa empat macam,
maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam KD.
3. Prinsip Kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar
yang diajarkan.
45
Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu
42
https:akhmadsudrajat.wordpress.com20080304konsep-pengembangan-bahan-ajar-2, diakses Sabtu, 24 Januari pukul 11.00 WIB
43
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Penulisan Buku Ajar…, hal. 5-6
44
https:akhmadsudrajat.wordpress.com20080304konsep-pengembangan-bahan-ajar-2, diakses Sabtu, 24 Januari pukul 11.00 WIB
45
Ibid
banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
4. Sistematis
Buku ajar hendaknya merupakan satu kesatuan informasi yang utuh, yang terdiri atas komponen-komponen bahasan-bahasan yang
saling terkait dan disusun secara runtut sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan buku ajar.
46
d. Penyusunan Buku Ajar
Penyusunan buku ajar mengikuti kaidah penulisan buku pada umumnya, namun secara khusus memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas
tersebut muncul karena disesuaikan dengan sifat dan karakteristik buku ajar. Berikut akan dijelaskan mengenai penyusunan buku ajar:
1. Prosedur Penyusunan Buku Ajar
Adapun prosedur pada penyusunan buku ajar sebagai berikut:
47
a. Menelaah kompetensisubkompetensi pendidik dan deskripsi
indikator yang sesuai b.
Menyusun peta konsep. Peta konsep yang disusun merupakan strukturisasi terhadap telaah kompetensisubkompetensi untuk
menyusun profil buku ajar yang akan dihasilkan. Peta konsep ini akan melahirkan daftar isi pada buku ajar yang akan dihasilkan
46
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Penulisan Buku Ajar…, hal. 6
47
Ibid, hal. 7
c. Mengidentifikasi karakteristik sasaran pengguna buku ajar untuk
mengenal lebih dalam mengenai kebutuhan dan karakteristik belajarnya
d. Mengidentifikasi pola belajar yang akan dilakukan dengan
penggunaan buku ajar yang akan ditulis e.
Merumuskan tujuan belajar yang akan dicapai melalui buku ajar yang
akan ditulis
sesuai dengan
hasil telaah
kompetensisubkompetensi f.
Merumuskan alat ukur keberhasilan evaluasi pecapaian tujuan, yang sekaligus sebagai rambu-rambu dalam menentukan keluasan
dan keragaman materi yang akan ditulis g.
Menghimpun materi yang relevan dan mendukung pencapaian kompetensisubkompetensi untuk dijabarkan sesuai dengan peta
konsep. Materi ini harus disesuaikan dengan aktualitas, kemenarikan, kegunaan, orisinil, dan kebutuhan belajar yang
dilakukan h.
Memperkaya materi dengan contoh-contoh yang relevan untuk penjelasan materi agar lebih mudah dipahami oleh pembaca
i. Mensinergikan materi dalam satuan babunit untuk mengetahui
keruntutan sequencing dan keterpaduan comprehensiveness buku dalam pencapaian tujuan
j. Melakukan evaluasi formatif untuk memperoleh balikan revisi
terhadap semua komponen yang telah dilakukan.
2. Teknik Penyusunan Buku Ajar