KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

KEEFEKTIFAN
MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA
SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh
LU’LUATUZ ZAKIYAH
1401412093

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

ii


iii

PENGESAHAN KELULUSAN
Group Investigation terhadap Hasil Belajar IPA Materi Cahaya Siswa
Kelas V SDN Gugus Wisang Geni Kota Semarang” ini telah dipertahankan
dihadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
hari

: Selasa

tanggal

: 23 Agustus 2016
Panitia Ujian Skripsi
Ketua Dekan,

Sekretaris,

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd.


Drs. Isa Ansori, M.Pd.

NIP 195604271986031001

NIP 196008201987031003

Penguji Utama,

Dra. Sri Hartati, M.Pd.
NIP 195412311983012001

Dosen Pembimbing Utama,

Dosen Pembimbing Pendamping,

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN


Moto:
1. “Tidak ada yang tidak mungkin dengan seizin Allah. Jika Allah sudah
menetapkan sesuatu, tidak ada seorangpun atau sesuatupun yang dapat
menghalangi-Nya. Kun Fayakun”. (QS. Yasin: 82)
2.

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah”. (Thomas Alva Edison)

Persembahan:
Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah Swt, karya tulis ini saya
persembahkan untuk:
Ayahanda dan ibunda tercinta (Bapak Kasiran dan Ibu Ngapi), terimakasih atas
segala doa, kasih sayang, motivasi, dan pengorbanan yang selalu menyertai
langkahku
Almamaterku tercinta PGSD FIP Unnes

v


PRAKATA
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Keefektifan Model Pembelajaran Group Investigation terhadap Hasil Belajar
IPA Materi Cahaya Siswa Kelas V SDN Gugus Wisang Geni Kota Semarang”.
Peneliti menyadari dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan
saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada:
1.

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di
Unnes.

2.

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar di FIP.

3.


Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

4.

Dra. Sri Hartati, M.Pd., Dosen Penguji Utama, yang telah memberikan
masukan dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5.

Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd., Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.

6.

Desi Wulandari, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing Pendamping yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar.


7.

Busroni, S.Pd.I., kepala sekolah SDN Karangayu 02 Kota Semarang yang
telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

8.

Sunardi, S.Pd., kepala sekolah SDN Tawang Mas 02, Semarang yang telah
memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

9.

Endang Setyawardhani, S.Pd, kepala sekolah SDN Karangayu 01, Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

vi

10. Slamet Tuparjono, S.Pd., guru kelas VB SDN Karangayu 02, yang telah
bersedia memberikan izin untuk menggunakan kelas VB sebagai kelas

eksperimen dan membantu selama penelitian.
11. Woro Ismiyati, S.Pd., guru kelas V SDN Tawang Mas 02, yang telah bersedia
memberikan izin untuk menggunakan kelas V sebagai kelas kontrol dan
membantu selama penelitian.
12. Ari Surono, guru kelas V SDN Karangayu 01, yang telah bersedia
memberikan izin untuk menggunakan kelas V sebagai kelas uji coba dan
membantu selama penelitian.
13. Seluruh keluarga besar, sahabat, teman seperjuangan yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan keikhlasan yang mengiringi senantiasa
mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah Swt. Peneliti menyadari bahwa
karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun diperlukan untuk perbaikan selanjutnya. Peneliti berharap, semoga
karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagisemua pihak.

Semarang, Juli 2016
Peneliti,

Lu’luatuz Zakiyah


vii

ABSTRAK
Zakiyah, Lu’luatuz.2016. Keefektifan Model Pembelajaran Group Investigation
terhadap Hasil Belajar IPA Materi Cahaya Siswa Kelas V SDN Gugus
Wisang Geni Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Dosen
Pembimbing: Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd., Desi Wulandari, S.Pd., M.Pd.
Hasil belajar IPA di SDN Gugus Wisang Geni masih rendah, diketahui
bahwa penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif, belum terlihat
kemampuan interperonal siswa, serta kurangnya tingkat berpikir kritis siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model Group
Investigation lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional terhadap
hasil belajar IPA materi cahaya siswa kelas V SDN Gugus Wisang Geni Kota
Semarang?. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan model Group
Investigation terhadap hasil belajar IPA materi cahaya siswa kelas V SDN Gugus
Wisang Geni Kota Semarang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental (eksperimen
semu) dengan desain nonequivalent control group design. Sampel penelitian ini
adalah kelas VB SDN Karangayu 02 sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN

Tawang Mas 02 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data hasil belajar
menggunakan tes pilihan ganda dan uraian. Data hasil belajar dianalisis dengan
uji-t dan uji gain.
Hasil analisis data pretes menunjukkan t hitung< t tabel (0,036 0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata
skor pretest antara kedua sampel. Hasil analisis data posttest menunjukkan bahwa
t hitung>tabel (3,258>2,002) dengan signifikansi (0,002 < 0,05) yang berarti
terdapat perbedaan rata-rata skor posttest kelas eksperimen dan kontrol, dengan
perbedaan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 5,50. Besar
peningkatan rata-rata gain ternormalisasi pada kelas eksperimen sebesar 0,41
(sedang), sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,29 (rendah). Hasil tersebut
memberikan kesimpulan bahwa model Group Investigation lebih efektif
dibandingkan model konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model Group
Investigation efektif terhadap hasil belajar IPA materi cahaya pada siswa kelas V
SDN Gugus Wisang Geni Kota Semarang. Saran yang dapat disampaikan kepada
guru, hendaknya memilih model yang dapat mengaktifkan siswa sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dua arah. Bagi siswa, hendaknya lebih aktif
dalam berpartisipasi supaya pembelajaran lebih bermakna. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadikan model Group Investigation sebagai alternatif
pemilihan model inovatif dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas

V SDN Gugus Wisang Geni Kota Semarang.
Kata kunci: Group Investigation, Hasil belajar, IPA, Keefektifan

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1


Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2

Identifikasi Masalah ........................................................................... 9

1.3

PembatasanMasalah............................................................................ 9

1.4

PerumusanMasalah ............................................................................. 10

1.5

Tujuan Penelitian ................................................................................ 10

1.6

Manfaat Penelitian .............................................................................. 11

1.6.1

Manfaat Teoretis ................................................................................. 11

1.6.2

Manfaat Praktis ................................................................................... 11

1.7

Definisi Operasional ........................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 14
2.1

Kajian Teori ........................................................................................ 14

2.1.1

Hakikat Belajar ................................................................................... 14

2.1.2

Hakikat Pembelajaran ......................................................................... 16

2.1.3

Hasil Belajar ....................................................................................... 20

2.1.4

Hakikat Pembelajaran IPA ................................................................. 22

ix

2.1.4.1 Pengertian ........................................................................................... 22
2.1.4.2 Pembelajaran IPA di SD ..................................................................... 26
2.1.5

Model Pembelajaran ........................................................................... 29

2.1.6

Model Konvensional........................................................................... 30

2.1.6.1 Kelebihan Model Konvensional ......................................................... 30
2.1.6.2 Kekurangan ModelKonvensional ....................................................... 31
2.1.7

Model Pembelajaran Kooperatif ......................................................... 31

2.1.7.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif....................................... 31
2.1.7.2 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif .............................................. 32
2.1.7.3 Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 33
2.1.8

Model Group Investigation ................................................................ 35

2.1.8.1 Pengertian Model Group Investigation .............................................. 35
2.1.8.2 Tahapan-tahapan Model Group Investigation .................................... 37
2.1.8.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Group Investigation .................... 38
2.1.9

Perbedaan Model GI dan ModelKonvensional .................................. 39

2.1.10 Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran GI ..................... 40
2.1.11 Penerapan Model Pembelajaran GI pada Materi Cahaya ................... 41
2.2

Kajian Empiris .................................................................................... 44

2.3

Kerangka Berpikir .............................................................................. 49

2.4

Hipotesis Penelitian ............................................................................ 52

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 53
3.1

Jenisdan Desain Penelitian ................................................................. 53

3.2

Prosedur Penelitian ............................................................................. 55

3.2.1

Tahap Persiapan .................................................................................. 55

3.2.2

Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 56

3.2.3

Tahap Akhir Penelitian ....................................................................... 56

3.3

Subyek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ............................................... 57

3.3.1

Subjek Penelitian ................................................................................ 57

3.3.2

Lokasi Penelitian ................................................................................ 57

3.3..3

Waktu Penelitian................................................................................. 57

3.4

Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 57

x

3.4.1

Populasi Penelitian ............................................................................. 57

3.4.2

Sampel Penelitian ............................................................................... 58

3.5

Variabel Penelitian ............................................................................. 59

3.5.1

Variabel Bebas .................................................................................... 59

3.5.2

Variabel Terikat .................................................................................. 59

3.6

Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 59

3.6.1

Dokumentasi ....................................................................................... 60

3.6.2

Observasi ............................................................................................ 60

3.6.3

Catatan Lapangan ............................................................................... 60

3.6.4

Tes ...................................................................................................... 61

3.7

Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................................... 61

3.7.1

Uji Validitas ........................................................................................ 62

3.7.2

Uji Reliabilitas .................................................................................... 65

3.7.3

Uji Taraf Kesukaran ........................................................................... 68

3.7.4

Uji Daya Beda .................................................................................... 71

3.8

Analisis Data....................................................................................... 75

3.8.1

Uji Prasayarat Analisis ....................................................................... 75

3.8.1.1 Uji Normalitas Data Awal .................................................................. 76
3.8.1.2 Uji Homogenitas Data Awal............................................................... 77
3.8.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata ...................................................................... 78
3.8.2

Uji Analisis Data Akhir ...................................................................... 79

3.8.2.1 Uji Normalitas Data Akhir ................................................................. 80
3.8.2.2 Uji Homogenitas Data Akhir .............................................................. 81
3.8.2.3 Uji Hipotesis ...................................................................................... 82
3.8.3

UjiGain Score ..................................................................................... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 85
4.1

Hasil Penelitian ................................................................................... 85

4.1.1

Uji Prasayat Analisis .......................................................................... 85

4.1.1.1 Uji Normalitas Data Tes Awal ........................................................... 85
4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Tes Awal ........................................................ 87
4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Data Tes Awal ............................................. 88

xi

4.1.2

Uji Analisis Data Akhir ...................................................................... 90

4.1.2.1 Uji Normalitas Data Tes Akhir ........................................................... 91
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Tes Akhir ....................................................... 92
4.1.2.3 Uji Hipotesis ....................................................................................... 94
4.1.3

Uji Gain Score .................................................................................... 97

4.1.4

Deskripsi Proses Pembelajaran ........................................................... 102

4.2

Pembahasan ........................................................................................ 108

4.2.1

Pemaknaan Temuan Penelitian ........................................................... 109

4.2.1.1 Hasil Tes Awal Pembelajaran IPA kelas Eksperimen dan Kontrol.... 109
4.2.1.2 Hasil Akhir Pembelajaran IPA kelas Eksperimen dan Kontrol .......... 114
4.2.2

Implikasi Hasil Penelitian ................................................................... 123

4.2.2.1 Implikasi Teoritis ................................................................................ 123
4.2.2.2 Implikasi Praktis ................................................................................. 124
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ............................................................................ 125
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 128
5.1

Simpulan ............................................................................................. 128

5.2

Saran ................................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 130
LAMPIRAN .................................................................................................... 134

xii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Perbedaan Model Group Investigation dan Model Konvensional
.................................................................................................... 39

Tabel 2.2

Penerapan Model Pembelajan Group Investigation dalam
Pembelajaran IPA Materi Cahaya ............................................... 41

Tabel 3.1

Data Populasi Gugus Wisang Geni Kota Semarang ................... 58

Tabel 3.2

Daftar Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Pilihan Ganda
.................................................................................................... 63

Tabel 3.3

Daftar Hasil Perhitungan Validitas Soal Uraian ......................... 65

Tabel 3.4

Daftar Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ......... 67

Tabel 3.5

Daftar Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Uraian ............ 67

Tabel 3.6

Daftar Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Pilihan Ganda . 68

Tabel 3.7

Daftar Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Uraian ............. 70

Tabel 3.8

Daftar Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Pilihan Ganda .......... 72

Tabel 3.9

Daftar Hasil Perhitungan Daya Beda Butir Soal Uraian ............. 74

Tabel 3.10

Interpretasi Indeks Gain .............................................................. 84

Tabel 4.1

Data Hasil Analisis Uji Normalitas Tes Awal
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................................... 86

Tabel 4.2

Data Hasil Analisis Uji Homogenitas Tes Awal
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................................... 88

Tabel 4.3

Data Hasil Analisis Uji Kesamaan Rata-rata Tes Awal Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................... 89

Tabel 4.4

Data Hasil Analisis Uji Normalitas Tes Akhir
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................ 91

Tabel 4.5

Data Hasil Analisis Uji Homogenitas Tes Akhir
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................................... 93

Tabel 4.6

Data Hasil Analisis Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................... 95

Tabel 4.7

Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas V Pelajaran IPA
Materi Cahaya Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................ 97
xiii

Tabel 4.8

Uji t- Gain Score Hasil Belajar Siswa Kelas V Pelajaran IPA
Materi Cahaya Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................ 98

Tabel 4.9

Data Hasil Perhitungan Gain Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ....................................................................... 99

Tabel 4.10

Perbandingan Gain Ternormalisasi pada Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ....................................................................... 101

Tabel 4.11

Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 104

Tabel 4.12

Data Tes Awal IPA Siswa Kelas Eksperimen ............................ 110

Tabel 4.13

Data Tes Awal IPA Siswa Kelas Kontrol ................................... 111

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ....................................................................... 112

Tabel 4.15

Data Tes Akhir IPA Siswa Kelas Eksperimen............................ 115

Tabel 4.16

Data Tes Akhir IPA Siswa Kelas Kontrol .................................. 115

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ....................................................................... 116

xiv

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian ................................................ 51

xv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1

Desain Nonequivalent Control Group Design ......................... 53

Gambar 3.2

Diagram Hasil Uji Validitas Tes Butir Soal Pilihan Ganda ..... 64

Gambar 3.3

Diagram Hasil Uji Validitas Tes Butir Soal Uraian ................. 65

Gambar 3.4

Diagram Hasil Uji Taraf Kesukatan Butir Soal Pilihan Ganda
.................................................................................................. 69

Gambar 3.5

Diagram Hasil Uji Taraf Kesukaran Butir Soal Uraian ........... 71

Gambar 3.6

Diagram Hasil Uji Daya Beda Butir Soal Pilihan Ganda ......... 73

Gambar 3.7

Diagram Hasil Uji Daya Beda Butir Soal Uraian .................... 74

Gambar 4.1

Histogram Grafik Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen
.................................................................................................. 99

Gambar 4.2

Histogram Grafik Peningkatan Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 100

Gambar 4.3

Distribusi Frekuensi Rata-rata Nilai Tes Awal
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....................................... 113

Gambar 4.4

Distribusi Frekuensi Rata-rata Nilai Tes Akhir
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....................................... 117

xvi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman ........................................................................................... 134
Lampiran 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................ 135

Lampiran 3.2

Lembar Observasi Pelaksanaan Model GI ............................. 137

Lampiran 3.3

Perangkat Silabus ................................................................... 140

Lampiran 3.4

Perangkat RPP Kelas Eksperimen ......................................... 144

Lampiran 3.5

Perangkat RPP Kelas Kontrol ................................................ 213

Lampiran 3.6

Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen ......................................... 235

Lampiran 3.7

Soal Uji Coba ......................................................................... 240

Lampiran 3.8

Kunci Jawaban Soal Uji Coba................................................ 246

Lampiran 3.9

Perhitungan Validitas Soal Uji Coba ..................................... 247

Lampiran 3.10 Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba ................................. 255
Lampiran 3.11 Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Uji Coba ......................... 260
Lampiran 3.12 Perhitungan Uji Daya Beda Soal Uji Coba ............................ 264
Lampiran 3.13 Kisi-kisi Soal Pretest-Posttest ............................................... 271
Lampiran 3.14 Soal Pretest-Posttest .............................................................. 276
Lampiran 3.15 Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest ..................................... 281
Lampiran 3.16 Daftar Nilai Pretest Kelas Kontrol ......................................... 282
Lampiran 3.17 Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen .................................. 283
Lampiran 3.18 Daftar Nilai Posttest Kelas Kontrol ....................................... 284
Lampiran 3.16 Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen ................................. 285
Lampiran 4.1

Hasil Uji Normalitas Tes Awal Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 286

Lampiran 4.2

Hasil Uji Homogenitas Tes Awal Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 288

Lampiran 4.3

Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Tes Awal Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 290

Lampiran 4.4

Hasil Uji Normalitas Tes Akhir Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 293

xvii

Lampiran 4.5

Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 295

Lampiran 4.6

Hasil Uji t (Hipotesis) Tes Akhir Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 297

Lampiran 4.7

Perhitungan N-Gain Score ..................................................... 300

Lampiran 4.8

Lembar Observasi Pelaksanaan Model Group Investigation . 303

Lampiran 4.9

Catatan Lapangan Kelas Eksperimen..................................... 308

Lampiran 4.10 Catatan Lapangan Kelas Kontrol ........................................... 316
Lampiran 4.11 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen . 320
Lampiran 4.12 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ....... 321
Lampiran 4.13 Surat Izin Penelitian ............................................................... 322
Lampiran 4.14 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ........................... 323
Lampiran 4.15 Surat Keterangan Uji Coba .................................................... 325
Lampiran 4.16 Hasil Skor PretestKelas Kontrol dan Eksperimen ................. 326
Lampiran 4.17 Hasil Skor PosttestKelas Kontrol dan Eksperimen ................ 332

xviii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki
seseorang dalam menjalankan kehidupan. Salah satu pentingnya pendidikan yaitu
memberikan pengetahuan bagi setiap individu. Pada era globalisasi menuntut
individu untuk mengembangkan diri dan potensi sehingga dapat dijadikan sebagai
bekal bersaing dalam kehidupan bermasyarakat, baik untuk memperoleh
pengetahuan serta membangun karakter yang menjadikan sebagai warga negara
yang beradap dan bertanggung jawab. Sebagaimana tercantum dalam Undangundang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I Pasal 1 ayat 1 menyebutkan:
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Berdasarkan pasal tersebut, pendidikan membutuhkan sebuah proses yang
bertahap dan terencana serta memiliki arah dalam mencapai tujuan. Hal ini sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
II Pasal 3 menyebutkan bahwa:

1

2

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikannasional tersebut, dapat terwujud melalui sebuah proses
belajar dan penyelenggaraan jenjang pendidikan yang sesuai dengan tahap
perkembangan siswa baik melalui jalur pendidikan formal maupun non-formal.
Pada jalur pedidikan formal salah satunya yaitu jenjang pendidikan dasar yang
diselenggarakan sesuai dengan kurikulum pendidikan dasar. Undang-undang
tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab X Pasal 37 Ayat 1
menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat
salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam.
Mata pelajaran IPA harus mencakup standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Dalam standar kompetensi dan kompetensi SD/MI yang tercantum dalam
Permendiknas No. 22 Tahun 2006, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar
untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

3

Tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI dalam KTSP IPA SD/MI dijelaskan
agar siswa memiliki kemampuan untuk: (1) memperoleh keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan
keteraturan alam ciptaan-Nya; (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari; (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; (5)
meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam; (6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai
alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh
bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Tujuan yang tercantum dalam KTSP tersebut sudah mengandung konsepkonsep yang dapat mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan secara global
dan menjadikan bekal bersaing dalam bermasyarakat (to live togather). Namun
pada kenyataan di lapangan, proses pembelajaran IPA di SD/MI selama ini masih
berorientasi terhadap penguasaan teori dan hafalan dalam semua bidang, serta
metode pembelajaran yang berfokus pada pemberian informasi dari guru (teacher
centered) cenderung mengabaikan pada hak-hak dan kebutuhan siswa, serta
perkembangan dan pertumbuhan anak. Hal ini berdampak pada kurang
optimalnya proses pembelajaran yang menyenangkan, dan mencerdaskan siswa.

4

Berdasarkan

temuan

Depdiknas

(2007:16),

dari

hasil

penelitian

menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pelaksanaan pembelajaran IPA
baik dari kelas 1 sampai kelas 6 berhubungan dengan kerja ilmiah yang masih
minim sekali diperkenalkan, padahal hal tersebut merupakan ciri penting pada
mata pelajaran IPA. Disini nampak bahwa kerja ilmiah IPA pada pembelajaran
kurikulum 2006 sangat perlu ditekankan.
Selain itu, berdasarkan temuan Kemendikbud RI (2012) bahwa hasil
penelitian sains pada tingkat Internasional yang diselengarakan oleh Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam PISA (the
Programme for International Student Assessment) menunjukkan bahwa dari 65
negara yang berpartisipasi, Indonesia berada pada peringkat 64. Skor yang dicapai
oleh siswa Indonesia kurang lebih terletak di sekitar angka 400. Hal ini ni berarti
bahwa siswa Indonesia diduga baru mampu mengingat pengetahuan ilmiah
berdasarkan fakta sederhana.Bukti lain dapat dilihat dari hasil mengikuti TIMSS
(Trends In International Mathematic and Science Study) pada tahun 2011
menunjukkan bahwa untuk bidang sains, Indonesia berada di urutan ke 40 dengan
skor 406 dari 42 negara. Skor ini tergolong ke dalam katagori low bencmark
artinya siswa baru mengenal beberapa konsep mendasar dalam Fisika dan Biologi.
Gambaran hasil temuan di atas, dapat mewakili keadaan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Dalam proses pembelajaran belum
menekankan pada pemberian pengalaman langsung, kontekstual dan masih
berpusat kepada guru, guru belum bertindak sebagai fasilitator, motivator, serta
evaluator, tetapi hanya sebagai transformator dan mendominasi waktu

5

pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam memperoleh materi yang disampaikan
guru bergantung pada bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan kementerian pendidikan nasional, guru menjadi ujung tombak dalam
pembangunan

pendidikan

nasional,

utamanya

dalam

membangun

dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal.
Kegiatan pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran
IPA dapat dilakukan dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai, sebagai
sarana untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran. Oleh karena
itu, dipelukan variasi model pembelajaran yang inovatif untuk menjadikan
pembelajaran

lebih

bermakna

serta

menjadikan

siswa

sebagai

subjek

pembelajaran sehingga dilibatkan aktif dalam pemerolehan ilmu pengetahuan.
Permasalahan pembelajaran IPA juga terjadi di SDN Gugus Wisang Geni
Kota Semarang. Pada proses pembelajaran, guru belum menggunakan variasi
model pembelajaran yang inovatif untuk menarik perhatian siswa. Berdasarkan
hasil refleksi dengan guru kelas VB SDN Karangayu 02 bapak Slamet Tuparjono,
S.Pd. dan guru kelas V SDN Tawang Mas 02 ibu Woro Ismiyati, S.Pd. pada
tanggal11 Februari2016 teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: (1)
dalam proses pembelajaran, model yang digunakan guru masih kurang bervariasi
dan masih menggunakan model konvensional yang dididominasi ceramah dan
tanya jawab, sehingga tidak memberikan peluang bagi siswa untuk terlibat
langsung dalam pembelajaran; (2) guru belum memberikan kesempatan siswa
untuk berpikir kritis dalam menemukan permasalahan suatu topik pembelajaran
yang sesuai dengan minat siswa; (3) siswa kurang terlatih dalam menemukan

6

pengetahuan secara mandiri dan kurang bertanggung jawab dengan tugas masingmasing ketika melakukan kerja kelompok; (4) belum terlihat adanya kemampuan
interpersonal antar siswa; (5) siswa kurang percaya diri dan belum terlatih
keberaniannya untuk tampil presentasi di depan kelas; (6) dalam pengaturan
tempat duduk belum ada variasi dan alat penunjang pembelajaran belum optimal;
(7) siswa kurang termotivasi dalam merespon pembelajaran.
Hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang kurang optimal dengan
ditunjukkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN gugus Wisang Geni pada
semester 1 tahun ajaran 2015/2016 sebagian siswa belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) IPA yaitu 0,05 dan thitung < ttabel maka
Hoditerima yaitu tidak ada perbedaan hasil belajaryang signifikan dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan Inquiry
ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Maruto Bawen.
Penelitian yang relevan dilakukan oleh Andi Setiarto pada tahun 2015,
dengan judul “Keefektifan Model Group Investigation terhadap Aktivitas dan
Hasil Belajar Perubahan Lingkungan Fisik Siswa Kelas IV SDN Kedungpucang
Kabupaten Purworejo”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: a) ada
perbedaan aktivitas siswa yang menggunakan model Group Investigation
dibanding model konvensional dengan hasil uji hipotesis aktivitas belajar siswa
dengan nilai signifikansi sebesar 0,086 > 0,005. b) ada perbedaan hasil belajar
siswa pada pembelajaran menggunakan model Group Investigation dibanding
model konvensional. Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan
menggunakan uji independent sample t test ditandai dengan nilai �hitung sebesar
(2,803 dan 2,803) >�tabel (2,032); c) aktivitas siswa pada pembelajaran dengan

menggunakan model Group Investigation lebih efektif dari pada pembelajaran
menggunakan model konvensional �hitung>�tabel (7,742 > 2,110) dan signifikansi
(0,000 < 0,05); d) hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan menggunakan

model Group Investigation lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan

9

model konvensional dengan �hitung sebesar 4,104 dengan signifikansi 0,001. Nilai
hasil belajar siswa �hitung>�tabel (4,104 > 2,110) dan signifikansi (0,001 < 0,05).

Berdasarkan ulasan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melakukan

penelitian eksperimen dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Group
Investigation terhadap Hasil Belajar IPA Materi Cahaya Siswa Kelas V SDN
Gugus Wisang Geni Kota Semarang”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1) Pada pembelajaran IPA di sekolah dasar, guru belum menerapkan model
pembelajaran yang inovatif;
2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model
konvensional yang didominasi ceramah dan tanya jawab cenderung
rendah;
3) Komunikasi antara guru dengan siswa masih bersifat satu arah;
4) Belum terlihat adanya kemampuan interpersonal antar siswa;
5) Alat penunjang pembelajaran di sekolah belum optimal;
6) Motivasi siswa masih kurang dalam mengikuti pembelajaran IPA.

1.3 PEMBATASAN MASALAH
Beradasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi
permasalahan sebagai berikut:

10

1) Keefektifan penerapan model pembelajaran Group Investigation
2) Peneliti memfokuskan pada mata pelajaran IPA materi cahaya kelas V
3) Hasil belajar siswa dijadikan variabel untuk melihat dampak penerapan
model pembelajaran Group Investigation pada materi cahaya.
4) Model pembanding yang digunakan untuk mengetahui keefektifan
penerapan model pembelajaran Group Investigation yaitu model
konvensional yang biasa diterapkan guru kelas V di SDN Gugus Wisang
Geni Kota Semarang.

1.4 PERUMUSAN MASALAH
Penelitian ini dilakukan untuk menguji keefektifan model Group
Investigation dibandingkan dengan model konvensional terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas V SDN Gugus Wisang Geni Kota Semarang.
Adapun rumusan masalah sebagai berikut.
1.4.1 Apakah penerapan model Group Investigation lebih efektif dibandingkan
dengan model konvensional terhadap hasil belajar IPA materi cahaya siswa
kelas V SDN Gugus Wisang Geni Kota Semarang?

1.5 TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.5.1 Mengkaji keefektifan model Group Investigation terhadap hasil belajar IPA
materi cahayasiswa kelas V SDN Gugus Wisang Geni Kota Semarang.

11

1.6 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi secara
teoritik dan praktis, yang selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian eksperimen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pada perkembangan IPTEK dan menambah bahan referensi dalam memberikan
gambaran mengenai penggunaan model inovatif yaitu model Group Investigation
pada pembelajaran IPA. Selain itu, hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi
peneliti lain untuk pemecahan masalah atas kendala pembelajaran yang terjadi
khususnya pembelajaran IPA materi cahaya.
1.6.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu:
1.6.2.1 Bagi Siswa
Penerapan

model

Group

Investigation

dalam

pembelajaran

IPA

diharapkan dapat memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran,
merangsang keterlibatan siswa secara aktif, melatih siswa bekerjasama, melatih
kemandirian siswa dalam kelompok, mengembangkan keterampilan interpersonal
siswa, mengembangkan kepercayaan diri siswa dan melatih berpikir kritis melalui
proses penyelidikan terhadap suatu permasalahan.
1.6.2.2 Bagi Guru
Penerapan model Group Investigation dapat memberikan referensi bagi
guru tentang model pembelajaran inovatif, serta memiliki keterampilan untuk
membimbing siswa dalam merencanakan dan melakukan penyelidikan.

12

1.6.2.3 Bagi Sekolah/Lembaga
Penerapan model Group Investigation sebagai usaha perbaikan kualitas
pembelajaran di sekolah khususnya pada pembelajaran IPA yang bermuara pada
hasil belajar siswa.

1.7 DEFINISI OPERASIONAL
1.7.1 Keefektifan
Keefektifan menurut KBBI adalah keadaan berpengaruh, keberhasilan
(tentang usaha, tindakan). Sementara itu, menurut Husaini (2013:668) keefektifan
adalah keberhasilan atau ketercapaian tujuan. Keefektifan hasil belajar dapat
dilihat berdasarkan perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang diperoleh dari hasil tes.
1.7.2 Model Group Investigation
Model Group Investigation merupakan model pembelajaran yang
melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menemukan topik maupun cara
mempelajarinya melalui investigasi. Melalui model tersebut, siswa dibiasakan
untuk melakukan percobaan/penelitian dalam proses pembelajaran, sehingga
siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya.
1.7.3 Model Konvensional
Djamarah (2010:97) menyatakan bahwa model konvensional adalah model
yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan siswa. Model
konvensional pada penelitian guru sebagai pemberi informasi, sehingga
pembelajaran berfokus pada guru (teacher centered).

13

1.7.4 Hasil Belajar
Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan tolak ukur atau kriteria
dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hasil belajar dalam penelitian ini
diperoleh berdasarkan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Soal pretest dan
posttest berbentuk tes pilihan ganda dan uraian.
1.7.5 IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaram yang materinya
menyangkut tentang alam dan seisinya. Dalam penelitian ini, materi IPA yang
digunakan adalah cahaya yang terdapat pada Standar Isi 2006 kelas V semester II
Kompetensi Dasar (KD) 4.6 yaitu menjelaskan sifat-sifat cahaya dan
penerapannya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
Setiap orang secara sadar maupun tidak sadar selalu melaksanakan
kegiatan belajar. Belajar merupakan proses perubahan perilaku setiap orang.
Konsep belajar banyak didefinisikan oleh pakar psikologi. Gage dan Berliner
(1983) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme
mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Sedangkan, Morgan (1986)
menyatakan belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena
hasil dari praktik atau pengalaman (Rifa’i dan Anni, 2012:66).
Slameto (2010:2) mengartikan belajar sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yan baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.

Sejalan

dengan

pendapat

Slameto,

Hamdani

(2011:21)

menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan.
Selain definisi belajar yang telah dikemukakan di atas, Hamalik (2015:27)
menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Tujuan yang diharapkan dari proses belajar biasanya
bersifat permanen dan menuju ke arah yang lebih baik. Belajar bukan hanya

14

15

mengingat, akan tetapi proses mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan
hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Sehingga, belajar bukan suatu
tujuan melainkan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh. Tujuan dari
belajar menurut Sardiman (2012:26) yaitu: untuk mendapatkan pengetahuan,
sebagai penenaman konsep dan keterampilan, pembentukan sikap. Jadi
pencapaian tujuan belajar akan menghasilkan hasil belajar.
Prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan dalam kegiatan belajar
menurut Gagne dalam Rifa’i dan Anni (2012:79) sebagai berikut: (1)
Keterdekatan (contiguity). Prinsip keterdekatan menyatakan bahwa situasi
dorongan yang akan direspon oleh siswa harus disampaikan sedekat mungkin
waktunya degan respon yang diinginkan; (2) Pengulangan (repetition). Prinsip
pengulangan memiliki arti bahwa dalam kegiatan belajar situasi stimulus dan
responnya perlu dilakukan secara berulang-ulang, atau dipraktekkan, sehingga
belajar

dapat

diperbaiki

dan

ditingkatkan

retensinya;

(3)

Penguatan

(reinforcement). Prinsip penguatan menyatakan bahwa dalam mempelajari sesuatu
yang baru perlu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan. Hal ini akan
memperkuat motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu apabila hasil belajar yang
telah dicapai mendapatkan penguatan.
Gagne mengatakan bahwa ketiga prinsip tersebut merupakan kondisi
eksternal yang mempengaruhi belajar. Selain itu prinsip internal yang harus
diperhatikan sebagai berikut: (1) Informasi faktual (factual information).
Informasi faktual dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu: dikomunikasikan
dengan siswa, dipelajari sebelum memulai pelajaran baru, dilacak dari memori.(2)

16

Kemahiran intelektual (intelectual skill). Siswa harus memiliki berbagai cara
dalam mengerjakan dan mempelajari sesuatu sesuatu yang baru, terutama yang
berkaitan dengan simbol-simbol, bahasa dll. (3) Strategi (strategy). Setiap
aktivitas belajar membutuhkan pengaktifan strategi belajar dan mengingat. Siswa
harus mampu menggunakan strategi dalam memecahkan masalah dan mengingat
kembali informasi yang telah dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses perubahan pengetahuan atau tingkah laku seseorang secara permanen
melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman diri, sehingga dengan
perubahan tersebut akan menuju ke arah yang lebih baik. Seseorang dapat
dikatakan mengalami proses belajar apabila telah melakukan aktivitas melalui
pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga
menimbulkan perubahan pada diri yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik yang terpisahkan satu dengan yang lainnya sebagai hasil dari
hubungannya dengan lingkungan sekitar y