DESKRIPSI USAHA PERTANIAN PADI SAWAH DI DESA NANTAL KECAMATAN LAHAT KABUPATEN LAHAT PROVINSI SUMATERA SELATAN

ABSTRACT
DESCRIPTION OF AGRICULTURAL TRADE PADDY RICE FIELDS AT
THE VILLAGE NANTAL
by
Fahrur Rozi Subnata

This study aims to examine the description of Rice Farming at Rural Nantal
covering acreage, rice cultivation, and farmers’ knowledge about rice farming,
production costs, production and net income. The method used is descriptive.
Retrieval techniques date of observation, structured interviews, and
documentation. The results showed that: 1). Average acreage is managed rice
farmers is 0.0076 km2. 2). Seeds used are the type of IR64, cultivation using
tractors, irrigation using technical irrigation, river and rain-fed, the most prolific
type of fertilizer is NPK, pest eradication by spraying pesticides and insecticides.
3). The source of their knowledge of rice farming that is of a family, participate in
training, counseling participate, and ask neighbors who grow rice. 4). The average
cost of production incurred by the rice farmers was 4.115.380, -/people. 5).
Average rice production in the village Nantal is 1.952 kg/ha and 6) Average net
income of rice farmers 8.807.837,-/people.
Keyword: Agricultural trade, rice paddy


ABSTRAK
DESKRIPSI USAHA PERTANIAN PADI SAWAH DI DESA NANTAL
Oleh
Fahrur Rozi Subnata
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Deskripsi Usaha Pertanian Padi Sawah di
Desa Nantal yang meliputi luas lahan garapan, budidaya tanaman padi,
pengetahuan petani tentang pertanian padi, biaya produksi, produksi dan
pendapatan bersih. Metode yang digunakan yaitu deskriptif. Teknik pengambilan
data yaitu observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1). Rata-rata luas lahan garapan yang dikelolah petani padi
yaitu 0,0076 km2. 2). Bibit unggul yang digunakan yaitu jenis IR64, pengolahan
lahan dengan menggunakan traktor, pengairan menggunakan irigasi teknis, sungai
dan tadah hujan, jenis pupuk yang paling produktif yaitu NPK, pemberantasan
hama dengan cara disemprot menggunakan pestisida dan insectisida. 3). Sumber
pengetahuan petani tentang pertanian padi yaitu dari keluarga, ikut pelatihan, ikut
penyuluhan, dan bertanya kepada tetangga yang menanam padi. 4). Rata-rata
biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani padi adalah Rp 4.115.380,-/orang. 5).
Rata-rata produksi padi di Desa Nantal yaitu 1.952 kg/Ha dan 6) Rata-rata
pendapatan bersih petani padi yaitu Rp 8.807.837,-/orang.
Kata kunci: Usaha pertanian, padi sawah.


RIWAYAT HIDUP

Fahrur Rozi Subnata dilahirkan dari pasangan Bapak Johari
dan Ibu Lela Utama pada tanggal 7 Juli 1992, merupakan anak
kedua dari lima bersaudara.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Bustanul Athfal Pagaralam diselesaikan
pada tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) Negeri 72 Pagaralam diselesaikan pada
tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 diselesaikan pada tahun
2007, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lahat diselesaikan pada tahun
2010.
Tahun 2010 terdaftar sebagai Mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi
Pendidikan Geografi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada organisasi
yang ada di kampus yaitu IMAHAGI Universitas Lampung tahun 2012 menjadi
dan menjadi anggota Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Pagaralam (IMPP),
Universitas Lampung pada tahun 2010 - 2012.

Pada tanggal 23 sampai tanggal 27 Agustus 2010 melaksanakan Program

Orientasi Pendidikan Tinggi (PROPTI). Melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan I
di Desa Bagelen, dan Pantai Duta Wisata, Pesawaran. Melaksanakan Kuliah Kerja

Lapangan II (terpadu) di Jawa Barat, Jawa Tengah DI Yogyakarta pada tanggal
15 - 21 Juni 2013. Pada tanggal 1 Juli – 17 September 2013 melaksanakan kuliah
Kerja Nyata di Kelurahan Sekincau Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung
Barat dan melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di MA Nurul Iman
Sekincau Kabupaten Lampung Barat.

MOTO
“Cara untuk menjadi di depan adalah memulai dari sekarang. Jika memulai
sekarang, tahun depan anda tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan
anda tidak akan mengetahui masa depan jika hanya dengan menunggu”.
(Wiliam Feather)
“Jalanilah apa yang ada saat ini karena apa yang diharapkan belum tentu akan
lebih baik dari apa yang didapatkan sekarang”.
(Fahrur Rozi Subnata)

PERSEMBAHAN


Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah puji syukur hanya milik Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat,
berkah, dan karunia-Nya yang tidak terhingga, dengan sepenuh hati
kupersembahkan karya kecilku ini kepada.

Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas kesabaran, kasih sayang dan dukungan
serta doa yang senantiasa diberikan untuk keberhasilanku.

Para pendidikku tercinta, yang dengan keikhlasan dan kesabaran mengajariku
tanpa pamrih.

Almamater tercinta yang kubanggakan
Universitas Lampung.

SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya dapat terselesaikan skripsi yang berjudul
“Deskripsi Usaha Pertanian Padi Sawah di Desa Nantal Kecamatan Lahat
Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan”. Shalawat teriring salam selalu
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan

yang baik sepanjang zaman.
Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik secara
langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini pula, mengucapkan terima kasih yang sedalamnya kepada yang
terhormat Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku pembimbing akademik
sekaligus pembimbing utama, Ibu Irma Lusi N., S.Pd.,M.Si., selaku pembimbing
pembantu dan Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si., selaku dosen pembahas atas
arahan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat bagi terselesaikannya skripsi
ini. Tidak ada yang dapat diberikan kepada beliau bertiga, kecuali doa yang tulus
dan ikhlas. Semoga ilmu yang telah diberikan akan menjadi amal ibadah dan

i

Allah SWT menganugerahkan limpahan rahmat, hidayah, serta kesehatan lahir
dan batin.
Pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1.

Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Bapak Dr. M. Toha B. S. Jaya,
M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung, Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu
Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
Bapak Drs. Hi.Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2.

Bapak Drs. Hi Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung;

3.

Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4.

Bapak Kusin, selaku Kepala Desa Nantal yang telah memberikan izin
penelitian;

5.

Bapak Ir. Agustia Budiman, M.M., selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan
dan Holtikultura Kabupaten Lahat yang telah memberikan izin penelitian;

6.

Ayah dan Ibu, terima kasih sudah membesarkan dan membiayaiku serta
kakakku Yogi dan adik-adikku tercinta Astri dan Anis terima kasih atas doa
dan kasih sayangnya dalam proses pembuatan skripsi ini;

ii


7.

Teman-teman seperjuangan Geografi 2010, khususnya geografi ganjil yang
selalu menjadi semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

8.

Teman-temanku Airlangga, Welly Ismayudi, Rumiasih, Parizawati, Mulya
Sari, Khairu Rahman, Dela Miniarti dan Dina Firmasari yang selalu
menemani dan memotivasi selama penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan karunia dan hidayah-Nya kepada kita
semua dan semoga skripsi ini berguna bagi kita semua, amin.
Bandar Lampung,

Juli 2014

Penulis

Fahrur Rozi Subnata


iii

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xvi

I.


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
B. Identifikasi Masalah .......................................................................
C. Batasan Masalah .............................................................................
D. Rumusan Masalah ..........................................................................
E. Tujuan Penelitian ............................................................................
F. Kegunaan Penelitian .......................................................................
G. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................

1
4
5
5
6
6
7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................
1. Pengertian Geografi ...................................................................

2. Pengertian Geografi Pertanian ...................................................
3. Luas Lahan Garapan ...................................................................
4. Pelaksanaa Budidaya Padi Sawah ..............................................
5. Pengetahuan Petani Tentang Pertanian Padi ..............................
6. Produksi Padi Sawah ..................................................................
7. Biaya Produksi ............................................................................
8. Pendapatan Bersih Petani Padi ...................................................
B. Penelitian Sejenis ............................................................................
C. Kerangka Pikir ................................................................................

8
8
9
9
10
12
13
14
14
15
16

III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ...........................................................................
B. Populasi dan Sampel ......................................................................
1. Populasi .....................................................................................
2. Sampel .......................................................................................
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................
1. Variabel Penelitian ....................................................................
2. Definisi Operasional Variabel ...................................................
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
x

18
18
18
19
19
19
19
21

1. Teknik Observasi .......................................................................
2. Teknik Wawancara Terstruktur .................................................
3. Teknik Dokumentasi .................................................................
E. Teknik Analisis Data ......................................................................

21
21
21
22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Fisiografis ........................................................................
1. Letak Astronomi .........................................................................
2. Luas Wilayah dan Letak Administratif ......................................
3. Keadaan Iklim.............................................................................
4. Keadaan Tanah ...........................................................................
B. Keadaan Sosial Ekonomi ................................................................
C. Keadaan Penduduk
....................................................................
1. Jumlah Penduduk .......................................................................
2. Kepadatan Penduduk .................................................................
3. Komposisi Penduduk .................................................................
D. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................
1. Luas Lahan Garapan .................................................................
2. Budidaya Tanaman Padi ............................................................
3. Pengetahuan Petani Tentang Pertanian Padi ............................
4. Biaya Produksi ..........................................................................
5. Produksi Tanaman Padi .............................................................
6. Pendapatan Bersih Petani ..........................................................
E. Pembahasan .....................................................................................

23
23
23
26
28
29
29
29
29
30
36
36
38
42
43
45
46
48

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan..........................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi

51
52

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1.
2.
3.

Halaman

Kuesioner .............................................................................................
Rekapitulasi Hasil Penelitian ...............................................................
Foto–foto Penelitian .............................................................................

xvi

56
62
70

DAFTAR TABEL

Tabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Halaman

Komposisi Penduduk Desa Nantal Berdasarkan Mata Pencaharian
Sebagai Petani Tahun 2013 Dihitung Berdasarkan Kepala Keluarga.
Penggunaan Lahan di Desa Nantal Tahun 2013 ..................................
Data Curah Hujan Desa Nantal ............................................................
Tipe Iklim Menurut Schmid-Ferguson ................................................
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa
Nantal Tahun 2013 ...............................................................................
Komposisi Penduduk Desa Nantal Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2013 ..........................................................................................
Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Nantal ......
Luas Lahan Sawah di Desa Nantal Tahun 2013 ..................................
Lama Penggunaan Bibit Jenis IR64 di Desa Nantal ............................
Sumber Pengairan Sawah di Desa Nantal ............................................
Pemupukan Padi Sawah di Desa Nantal ..............................................
Jenis Pupuk yang digunakan di Desa Nantal .......................................
Pengetahuan Petani Tentang Pertanian Padi ........................................
Produksi Usaha Pertanian Padi Sawah di Desa Nantal Tahun 2013....

xiii

2
24
27
28
32
35
36
37
38
39
40
41
42
46

DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Halaman

Peta Desa Nantal ..................................................................................
Luas Lahan Garapan ............................................................................
Irigasi di Desa Nantal ...........................................................................
Petani Sedang Melakukan Pemupukan ................................................
Penyemprotan Obat-Obatan dan Racun ...............................................
Obat-Obatan dan Racun .......................................................................
Petani Sedang Memanen Padi ..............................................................
Kegiatan Wawancara ...........................................................................

xv

25
36
39
40
41
43
45
70

1

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor pertanian di Indonesia masih menduduki urutan pertama dalam usaha,
artinya yang berprofesi sebagai petani masih menjadi mayoritas disamping
beberapa profesi lainnya di Indonesia. Hal ini dibuktikan bahwa dari 89,8 juta
jiwa penduduk yang bekerja, sekitar 45,28% bekerja disektor pertanian (Badan
Pusat Statistik (BPS), 2008: 114).

Diantara berbagai kategori petani, petani padi yang paling besar kuantitasnya
karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan
pokok selain jagung dan sagu.

Produksi padi secara nasional pada tahun 2013 mencapai 70.866.571 ton dengan
luas panen 13.769.913 Ha (BPS, 2013: 1) jadi dapat diketahui bahwa rata-rata
produksi padi nasional adalah 5,14 ton/Ha. Produksi padi di Sumatera Selatan
pada tahun 2013 mencapai 3.593.463 ton dengan luas lahan keseluruhan 795.172
Ha (BPS 2013: 1) jadi dapat diketahui bahwa rata-rata produksinya 4 ton/Ha.
Sedangkan di Kabupaten Lahat pada tahun 2010 produksi padi sawah mencapai
137.857 ton dengan luas panen 27.775 Ha. Jadi dapat diketahui bahwa rata-rata
produksinya 4,9 ton/Ha (BPS, 2013: 1).

2

Untuk di Desa Nantal pertanian padi masih diutamakan 55% penggunaan lahan di
Desa Nantal digunakan untuk lahan pertanian 22% nya terdiri dari lahan sawah,
sedangkan 86% penduduk bermata pencaharian disektor pertanian (Monografi
Desa Nantal, 2013 :1). Berikut tabel 2 tentang komposisi penduduk berdasarkan
mata pencaharian.

Tabel 1. Komposisi Penduduk Desa Nantal Berdasarkan Mata Pencaharian
Sebagai Petani Tahun 2013 Dihitung Berdasarkan Kepala Keluarga.
No Mata Pencaharian
1
Petani kopi
2
Petani padi
3
Petani karet
Jumlah
Sumber: Didin Suhendra, 2013: 7

Jumlah (KK)
35
154
6
195

Jumlah penduduk yang bekerja disektor pertanian sebanyak 597 orang yang
terbagi dalam 195 kepala keluarga yang terdiri dari 154 kepala keluarga sebagai
petani padi, dan 41 kepala keluarga sebagai petani kopi dan karet. Dihitung
berdasarkan kepala keluarga karena dalam pengelolaan lahan tidak dilakukan
hanya dengan satu orang saja.

Produksi padi di Desa Nantal masih rendah. Pada tahun 2010 produksi padi yang
dihasilkan di Desa Nantal yaitu 3,2 ton/ha, tahun 2011 meningkat 3,5 ton/ha
sedangkan pada tahun 2012 yaitu 4,1 ton/ha (Didin Suhendra, 2013: 10). Produksi
padi secara nasional pada tahun 2013 mencapai 70.866.571 ton dengan luas panen
13.769.913 Ha (BPS, 2013: 1). Jadi produksi padi di Desa Nantal masih di bawah
rata-rata produksi nasional yang mencapai 5,1 ton.

Menurut Didin Suhendra (2013: 3) jenis tanah di Desa Nantal adalah podzolik
merah kuning, menurut Kartasapoetra (1989: 9) tanah podzolik merah kuning

3

terbentuk dari bahan-bahan batuan yang mempunyai sifat-sifat: masam, berfisik
jelek, sampai agak jelek, dan miskin unsur hara sehingga tidak subur. Jadi
berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa rendahnya produksi
disebabkan karena tanah yang kurang subur. Selain karena jenis tanah, rendahnya
produksi juga disebabkan karena kurangnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh
petani.

Produksi yang masih rendah tersebut sangat berpengaruh terhadap pendapatan
masyarakat di Desa Nantal yang mayoritas sebagai petani padi. Maka dari itu
diperlukan informasi tentang usaha pertanian padi di Desa Nantal yang terdiri dari
keadaan iklim, jenis tanah, luas lahan garapan yang diusahakan, budidaya
tanaman padi, pengetahuan petani tentang pertanian padi, biaya produksi,
produksi yang dihasilkan, pemasaran, dan pendapatan bersih petani.

Padi sawah dapat tumbuh dalam iklim yang beragam, terutama di daerah dengan
cuaca panas, kelembaban tinggi dengan curah hujan 200 mm/bulan atau 15002000 mm/tahun, tanaman padi dapat tumbuh baik pada suhu 23oC (Lis Lestari,
2013: 1). Padi dapat tumbuh dan memberikan hasil tinggi bila jenis tanah
grumosol, latosol, andosol, dan podsolik merah kuning, derajat kemasaman (pH)
tanah antara 5-7, tanah subur, gembur, dan tidak ternaungi (M. Sholahudi A,
2012 : 1).

Luas lahan berpengaruh terhadap produksi padi dan pendapatan petani. Semakin
luas lahan garapan yang diusahakan petani, maka akan semakin besar produksi
yang dihasilkan dan pendapatan yang akan diperoleh bila disertai dengan
pengolahan lahan yang baik (Soekarwati, 1990:

4). Budidaya tanaman padi

4

adalah upaya yang telah dilakukan petani dalam pemeliharaan tanaman padi
apakah sudah sesuai dengan panca usaha tani dalam intensifikasi pertanian, untuk
menanam padi yang produktif petani harus memiliki pengetahuan yang memadai
tentang pertanian padi. Biaya produksi untuk pertanian diperlukan sebagai modal
bergerak untuk pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, upah tenaga kerja dan
sebagainya (Soekartawi 2003: 25). Produksi padi sawah adalah jumlah atau
banyaknya hasil padi sawah yang dihasilkan oleh setiap hektar sawah dari proses
bercocok tanam padi sawah yang dilakukan oleh petani pada satu kali musim
tanam. Pemasaran merupakan faktor penting yang tidak terpisah dari usaha tani
sebagai sarana menjual hasil produksi usaha tani, pemasaran yang biasa dilakukan
petani padi adalah menjual ke pedagang pengepul, menjual langsung ke pasar, dan
tempat penggilingan padi (Endang Sastraatmaja, 1984: 160). Pendapatan bersih
penghasilan yang diperoleh petani padi dalam satu kali musim tanam, pendapatan
berpengaruh terhadap tingkat kemakmuran petani sehingga juga berpengaruh
terhadap biaya produksi yang akan dikeluarkan pada periode penanaman
selanjutnya.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah belum diketahuinya hal-hal yang
ada pada usaha pertanian padi sawah di Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten
Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang meliputi:

1. Keadaan iklim.
2. Jenis tanah.
3. Luas lahan garapan yang diusahakan petani.

5

4. Budidaya tanaman padi.
5. Pengetahuan petani tentang pertanian padi.
6. Biaya produksi usaha pertanian padi sawah.
7. Produksi yang dihasilkan dari padi sawah.
8. Pemasaran hasil usaha pertanian padi sawah.
9. Pendapatan bersih usaha pertanian padi sawah.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Luas lahan garapan yang diusahakan petani.
2. Budidaya tanaman padi.
3. Pengetahuan petani tentang pertanian padi.
4. Biaya produksi usaha pertanian padi sawah.
5. Produksi yang dihasilkan dari padi sawah.
6. Pendapatan bersih usaha pertanian padi sawah.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Berapakah rata-rata luas lahan garapan yang diusahakan petani padi di Desa
Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat?
2. Bagaimanakah budidaya tanaman padi yang diusahakan petani di Desa Nantal
Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat sehubungan dengan panca usaha tani?
3. Darimanakah sumber pengetahuan petani tentang pertanian padi di Desa
Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat?

6

4. Berapakah rata-rata besarnya biaya produksi yang dikeluarkan petani padi di
Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat per satu kali musim tanam?
5. Berapakah rata-rata produksi padi yang dihasilkan petani padi di Desa Nantal
Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat per satu kali musim tanam?
6. Berapakah rata-rata pendapatan bersih petani yang diperoleh petani dari usaha
pertanian padi di Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat per satu kali
musim tanam?

E.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji informasi tentang usaha pertanian
padi di Desa Nantal yang terdiri dari luas lahan garapan yang diusahakan petani
padi, budidaya tanaman padi, pengetahuan petani tentang pertanian padi, produksi
padi yang dihasilkan, pemasaran hasil usaha pertanian padi sawah, biaya produksi
yang dikeluarkan petani padi, dan pendapatan bersih petani padi di Desa Nantal
Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.

F.

Kegunaan penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di Perguruan Tinggi
khususnya yang berhubungan dengan geografi pertanian.
3. Data yang diperoleh dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan usaha
pertanian padi di Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat.

7

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup subyek penelitian adalah kepala keluarga petani padi di Desa
Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.
2. Ruang lingkup obyek penelitian adalah usaha pertanian padi sawah di Desa
Nantal yang meliputi luas lahan garapan yang diusahakan petani padi,
budidaya tanaman padi, pengetahuan petani tentang pertanian padi, produksi
yang dihasilkan dari padi sawah, pemasaran hasil usaha pertanian padi sawah,
biaya produksi usaha pertanian padi sawah, pendapatan bersih.
3. Ruang lingkup tempat yaitu Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat
Provinsi Sumatera Selatan.
4. Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini adalah tahun 2013.
5. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Pertanian, karena Geografi Pertanian
mengikaji aktivitas manusia dalam bidang pertanian yang didalamnya terjadi
interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks
keruangan (seminar dan lokakarya geografi tahun 1998 yang diprakarsai oleh
ikatan geografi indonesia (IGI) dalam Nursid Sumaatmaja, 1997: 11).

Berdasarkan teori di atas dapat diketahui bahwa geogafi adalah ilmu yang
mempelajari gejalah-gejalah yang terjadi di permukaan bumi baik fisik maupun
sosial dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dan dalam konteks
keruangan.

Ilmu geografi sangat berperan penting dalam mendeskripsikan, mempelajari,
menerangkan, dan menganalisa fenomena-fenomena fisik maupun sosial di
permukaan bumi dan merupakan keseluruhan gejalah alam dan kehidupan dengan
variasi kewilayahannya serta segala aspek keruangan. Ilmu geografi terbagi ke
dalam dua kajian yaitu kajian geografi fisik dan kajian geografi manusia. Salah
satu cabang dari geografi yang mengkaji manusia yaitu geografi pertanian.

9

2. Pengertian Geografi Pertanian
Menurut Ritalosari (2012: 1) dalam arti luas pertanian adalah pertanian adalah
proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri
dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan.
“Menurut Eva Banowati dan Sriyanto, (2011: 4-5). ”Kajian pertanian dalam
Geografi Pertanian berkaitan dengan aktivitas-aktivitas dalam konteks ruang;
lokasi pertanian secara keseluruhan dan aktivitas-aktivitas di dalamnya yaitu
tanaman peternakan, pengagihan output dan input yang diperlukan untuk
produksi ladang (tanah), tenaga, pupuk, dan pemupukan, benih, pestisida dan
lain-lain. Dilihat dari pengertiannya geografi pertanian termasuk dalam
kelompok geografi manusia, atau geografi sosial. Geografi sosial penekanan
kajiannya pada aspek aktivitas manusia dalam konteks keruangan,
karakteristik penduduknya dalam menyikapi alam, organisasi sosial yang
terbentuk sehubungan dengan sikapnya bermasyarakat, dan kebudayaan yang
unik dari aktivitasnya tersebut.
3. Luas Lahan Garapan
Luas lahan garapan adalah jumlah seluruh lahan garapan sawah yang diusahakan
petani. Luas lahan berpengaruh terhadap produksi padi dan pendapatan petani.
Sesuai dengan pendapat Soekarwati (1990: 4) bahwa semakin luas lahan garapan
yang diusahakan petani, maka akan semakin besar produksi yang dihasilkan dan
pendapatan yang akan diperoleh bila disertai dengan pengolahan lahan yang baik.
Fhadoli Hernanto (1990: 64) menggolongkan luas lahan garapan menjadi 3
kelompok yaitu:

1) Lahan garapan sempit yang luasnya kurang dari 0,5 Ha.
2) Lahan garapan sedang yaitu lahan yang luasnya 0,5 sampai dengan 2 Ha.
3) Lahan garapan luas yaitu lahan yang luasnya lebih dari 2 Ha.

10

4. Pelaksanaan Budidaya Padi Sawah

Pelaksanaan budidaya padi sawah berdasarkan panca usaha tani terdiri dari:
pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pengaturan irigasi, pemupukan dan
pemberantasan hama dan penyakit.

a. Pengolahan Lahan
Tahapan pengolahan lahan menurut Setijo Pitojo (2000: 24-25) adalah sebagai
berikut:
1. Pembersihan saluran atau parit dari rerumputan dan sisa jerami yang
bertujuan memperlancar arus air agar tidak keluar dari petakan.
2. Pencangkulan sudut-sudut petakan untuk memperlancar pekerjaan bajak
atau traktor.
3. Pembajakan dan penggaruan yang bertujuan agar tanah sawah melumpur
dan siap ditanami padi. Sebelum dibajak tanah sawah digenangi air agar
gembur. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan
persiapan tanam. Pembajakan biasanya dilakukan dua kali, dengan
pembajakan ini, diharapkan gumpalan-gumpalan tanah terpecah menjadi
kecil-kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihancurkan dengan garu
sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang telah
diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata dan gulma dapat tertekan
pertumbuhannya. Pada petakan sawah yang lebar perlu dibuatkan
bedengan-bedengan. Antara bedengan satu dengan bedengan yang lainnya
berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil berguna
untuk memperlancar air irigasi.
b. Penggunaan Bibit Unggul
Pemakaian bibit unggul merupakan salah satu faktor yang memengaruhi hasil
tanaman, bibit yang bagus akan menghasilkan padi yang bagus, begitupun
sebaliknya, bibit yang kurang bagus akan menghasilkan padi yang kurang bagus
juga.

Adapun beberapa jenis bibit unggul yang ditanam pada penanaman padi sawah
antara lain; jenis padi IR 70, IR 64, IR 36, Kapuas, Bengawan Solo dan lain-lain

11

yang sudah terbukti sehat-sehat saja pertumbuhannya (Muhajir Utomo dan
Nazaruddin, 2003: 20).

c. Pengaturan irigasi
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengairan budidaya padi sawah adalah
pengaturan air agar tetap dalam kondisi baik karena pengairan berpengaruh
terhadap hasil produksi padi. Padi yang sehat hanya tumbuh di pengairan yang
teratur. Berikut syarat penggunaan air di sawah menurut Prihatman Kemal
(2000: 7) yaitu:
1) Air berasal dari sumber air yang telah ditentukan Dinas Pengairan/ Dinas
Pertanian dengan aliran air tidak deras.
2) Air harus bisa menggenangi sawah dengan merata.
3) Lubang pemasukkan dan pembuangan air letaknya berseberangan agar air
merata di seluruh lahan.
4) Air mengalir membawa lumpur dan kotoran yang diendapkan pada petak
sawah. Kotoran berfungsi sebagai pupuk.
5) Genangan air harus pada ketinggian yang telah ditentukan.

d. Pemupukan
“Menurut Muhajir Utomo dan Nazarudin (2000: 34) biasanya pemupukan
diberikan 2 sampai 3 kali selama musim tanam. Pemupukan pertama di
lakukan 2-3 minggu setelah tanam namun, agar praktis sebaiknya pemupukan
1-2 hari sebelum penyiangan. Dengan demikian saat penyiangan pupuk yang
diberikan dapat dibantu pembenamannya. Dosis pemupukan Urea biasanya
diberikan sepertiga bagian pada pemupukan pertama dan dua per tiga bagian
pada pemupukan ke dua. Pupuk TSP dan KCL biasanya diberikan sekaligus
bersamaan dengan pemupukan urea pertama”.
“Untuk dosis pemupukan mengacu pada pendapat “Purwono dan Purnamawati
(2007: 64) dosis pupuk yang dianjurkan untuk tanaman padi adalah 200 kg
urea/ha, 75-100 kg SP-36/Ha, dan 75-100 kg KCL/Ha. Urea diberikan 2-3 kali
yaitu 14 hari setelah tanam (HST), 30 HST, dan saat menjelang primordial
bunga (50 HST). Pupuk SP-36 dan KCL diberikan saat tanam atau pada 14
HST. Jika menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan 15-15-15,
dosisnya 300kg/Ha. Pupuk majemuk diberikan setengah dosis saat tanaman
berumur 14 HST, sisanya saat menjelang primordia bunga.”

12

e. Pengendalian hama dan penyakit tanaman padi
Menurut Matnawy, (1989: 89) Untuk dapat menanggulangi hama dan penyakit
serta gulma tanaman padi dapat ditempu dengan dua cara yaitu:
1). Cara preventif, yaitu suatu cara atau tindakan yang dilakukan sebelum
tanaman tersebut mendapat seragan hama, penyakit, dan gulma,
diantaranya adalah: pengolahan lahan secara intensif, menanam jenis
resisten, mendesinfeksi benih ke dalam larutan kimia, mengadakan rotasi
tanaman, dan menanam tepat pada waktunya.
2). Cara kuratif, yaitu suatu cara atau tindakan yang di lakukan setelah
tanaman tersebut mengalami gangguan serangan hama, penyakit, dan
gulma. Cara kuratif meliputi cara biologis, yaitu pemberantasan melalui
makhluk hidup yang merupakan predatornya. Cara kimiawi yaitu suatu
cara pemberantasan hama dengan menggunakan pestisida. Cara mekanis
adalah suatu cara pemberantasan langsung dengan membunuhnya,
sedangkan cara fisis merupakan cara pemberantasan dengan menggunakan
faktor alam.
5. Pengetahuan Petani Tentang Pertanian Padi

Pengetahuan merupakan segala sesuatu hal yang diketahui individu tentang
sesuatu yang dapat menciptakan gagasan baru atau pun keterampilan baru maupun
merubah sikapnya sehingga membentuk perubahan pada dirinya. Perubahan yang
terjadi di dalam diri seseorang karena adanya proses belajar yang dapat berupa
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Suhardiyono (2000: 12) menyebutkan
bahwa para ahli pendidikan mengenal 3 sumber pengetahuan yaitu:

1) Pendidikan informal (pengalaman pribadi dan masyarakat sekitar).
2) Pendidikan formal (lembaga pendidikan).
3) Pendidikan nonformal (penyuluhan pertanian).

Berdasarkan uraian di atas pengetahuan petani tentang petanian padi adalah cara
yang ditempuh petani padi untuk meningkatkan pengetahuan petani padi tentang

13

pertanian padi. Dalam penelitian ini pengetahuan tentang pertanian padi
bersumber dari keluarga, tetangga, pelatihan dan penyuluhan.
6. Produksi Padi Sawah

Menurut Rahim dan Hastuti (2007: 98), proses produksi atau lebih dikenal dengan
budidaya tanaman atau komoditas pertanian merupakan proses usaha bercocok
tanam atau budidaya di lahan untuk menghasilan bahan segar (raw material).

Dari pendapat tersebut diperoleh bahwa produksi tanaman merupakan budidaya
tanaman atau komoditas pertanian dengan proses usaha bercocok tanam melalui
penerapan potensi alam, lingkungan, dan teknologi budidaya untuk menghasilkan
bahan segar.

Produksi padi sawah adalah jumlah atau banyaknya hasil padi sawah yang
dihasilkan oleh setiap hektar sawah dari proses bercocok tanam padi sawah yang
dilakukan oleh petani pada satu kali musim tanam.

Usaha tani merupakan suatu proses produksi. Dalam proses produksi terdapat
beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
“Menurut Daniel dan Ken Suratiyah (2009: 8) usaha tani adalah cara-cara
petani mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi
seperti lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis
dan besarannya cabang usaha tani berupa tanaman atau ternak sehingga
memberikan hasil maksimal dan kontinyu”.
Berdasaran pendapat tersebut ada tiga faktor penting yang dapat memengaruhi
peningkatan usaha tani yaitu lahan, modal, dan tenaga kerja untuk menghasilkan
barang dan jasa dengan hasil yang maksimal dan kontinyu. Demikian pula halnya

14

dalam melakukan usaha tani perlu adanya perencanaan dan faktor sumber daya
yang mendukung usaha tani tersebut.

7. Biaya Produksi

Biaya produksi untuk pertanian diperlukan sebagai modal bergerak untuk
pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, upah tenaga kerja dan sebagainya
(Soekartawi, 2003: 25).
“Purwono dan Purnamawati (2007: 64) menjelaskan bahwa dosis pupuk yang
dianjurkan untuk tanaman padi adalah 200 kg urea/Ha, 75-100 kg SP-36/Ha,
dan 75-100 kg KCL/ha. Urea diberikan 2-3 kali yaitu 14 HST, 30 HST, dan
saat menjelang primordial bunga (50 HST). Pupuk SP-36 dan KCL diberikan
saat tanam atau pada 14 HST. Jika menggunakan pupuk majemuk dengan
perbandingan 15-15-15, dosisnya 300kg/Ha. Pupuk majemuk diberikan
setengah dosis saat tanaman berumur 14 HST, sisanya saat menjelang
primordia bunga.”
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi ialah
banyaknya uang yang dipakai untuk pembelian pupuk, bibit, racun dan obatobatan, upah tenaga kerja dan pembelian peralatan dalam jangka waktu tertentu.

8. Pendapatan Bersih Petani padi
Menurut Soekarwati (1996: 30) pendapatan atau penghasilan merupakan
gambaran yang lebih tepat tentang posisi sosial ekonomi keluarga dalam
masyarakat. Pendapatan atau penghasilan merupakan hal yang sangat penting
dalam kehidupan. Besar kecil pendapatan akan membawa pengaruh pada tingkat
kemakmuran penduduk, terutama pada pemenuhan kebutuhan pokok suatu
keluarga, sesuai dengan pendapat Emil Salim (1994: 44) bahwa rendahnya

15

pendapatan akan menyebabkan sulit terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok
seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan.

Sehubugan dengan pendapatan petani pada setiap akhir panen petani akan
menghitung berupa hasil kotor produksinya, tetapi tidak semua hasil diterima
petani, hasil itu dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan petani untuk
produksi taninya seperti pembelian pupuk, racun dan obat-obatan, bibit, biaya
pengolahan, dan sebagainya. Setelah dikurangi dengan biaya-biaya tersebut maka
petani memperoleh pendapatan bersih.

Pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Semakin rendah
pendapatannya maka semakin kecil tingkat kemakmuran seseorang. Pendapatan
petani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan petani padi yang
berupa pendapatan bersih. Pendapatan bersih adalah pendapatan kotor yang
diperoleh oleh petani padi setelah dikurangi biaya-biaya produksi dinilai dalam
rupiah dan dihitung dalam waktu satu tahun. Berikut ukuran pendapatan
berdasarkan UMP (Upah Minimum Provinsi) Sumatera Selatan Tahun 2013:

1.

Pendapatan besar apabila pendapatan petani > Rp 1.825.600,-/ bulan.

2.

Pendapatan kecil apabila pendapatan petani < Rp 1.825.600,-/ bulan.
(Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2013: 1)

B. Penelitian Sejenis

1.

Penelitian Salman Alfarisi yang berjudul: “Deskripsi Geografi Subsistem
Fisis dan Non Fisis Terhadap Produktivitas Padi Sawah di Kampung Endang
Rejo Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011”.

16

2.

Penelitian Dadang Kurniawan yang berjudul: “Deskripsi Usaha Tani Karet di
Desa Semuli Jaya Kecamatan Abung Semuli Kabupatan Lampung Utara.

C. Kerangka Pikir

Kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh sumber
daya alam dan sumber daya manusia, sebab sumber daya alam dan sumber daya
manusia merupakan faktor penentu untuk kesejahteraan masyarakat, terutama
kesejahteraan masyarakat di Desa Nantal yang sebagian besar penduduk bermata
pencaharian dibidang pertanian terutama pertanian padi yang masih perlu
peningkatan sumber daya alam dan sumberdaya manusia dalam proses ini
terutama dalam peningkatan pendapatan masyarakat.

Bagi masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani padi di Desa Nantal
dalam usahanya memanfaatkan potensi lahan pertanian tersebut, merupakan salah
satu ciri khas yang menentukan keadaan sosial ekonomi suatu rumah tangga
karena di Desa ini sulit mendapatkan pekerjaan sampingan apalagi saat datangnya
musim panceklik namun lain halnya pada musim dimana banyak orang yang
menawarkan upahan. Menelaah keadaan sosial ekonomi suatu rumah tangga pada
suatu daerah merupakan permasalahan yang beraneka ragam dan harus dihadapi
oleh masyarakat untuk dapat diselesaikan menuju ke arah yang lebih baik. Maka
dari itu dalam penelitian ini penulis akan memberikan gambaran tentang Deskripsi
Usaha Pertanian Padi di Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi
Sumatera Selatan yang terdiri dari luas lahan garapan yang diusahakan, budidaya
tanaman padi, pengetahuan petani tentang pertanian padi, produksi yang
dihasilkan, pemasaran hasil usaha, biaya produksi, dan pendapatan bersih petani.

17

Luas lahan garapan yang diusahakan petani padi untuk mengetahui seberapa luas
lahan yang dimiliki petani padi, luas sempitnya lahan berpengaruh terhadap
produksi padi dan pendapatan petani. Semakin luas lahan garapan maka semakin
besar produksi padi, semakin besar produksi padi maka semakin besar pendapatan
petani begitu juga sebaliknya, budidaya tanaman padi untuk mengetahui upaya
yang telah dilakukan petani dalam pemeliharaan tanaman padi di Desa Nantal
sudah sesuai dengan panca usaha tani, pengetahuan petani tentang pertanian padi
untuk mengetahui darimana saja petani mendapat pengetahuan tentang pertanian
padi, biaya produksi usaha pertanian padi sawah untuk mengetahui berapa besar
biaya yang dikeluarkan selama budidaya tanaman padi, produksi yang dihasilkan
dari padi sawah untuk mengetahui jumlah produksi padi yang dihasilkan oleh
petani, pendapatan bersih untuk mengetahui penghasilan yang diperoleh petani
dari usaha pertanian padi.
Usaha Pertanian Padi
1. Luas Lahan Garapan
2. Budidaya Tanaman Padi
3. Pengetahuan Petani Tentang
Pertanian Padi
4. Biaya Produksi
5. Produksi
6. Pendapatan

Produksi

pendapatan
anja

18

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian ilmiah dengan
menggunakan teknik dan alat tertentu untuk memahami obyek penelitian
(Winarno Surachmad, 1983: 13). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif. Menurut Sumadi Suryabrata (2000: 18), metode
penelitian deskriptif adalah

suatu metode yang bertujuan membuat secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu.

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai deskripsi
usaha pertanian padi di Desa Nantal secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Menurut Arikunto (2006: 130) Bahwa populasi adalah keseluruhan dari subyek
penelitian. Dalam penelitian ini populasi adalah semua petani padi di Desa Nantal
yang berjumlah 154 kepala keluarga yang terbagi dalam 5 kelompok tani (Didin
Suhendra, 2013: 7).

19

2. Sampel
Untuk menentukan besarnya sampel maka penulis berpedoman pada pendapat
Suharsimi Arikunto (1992: 108) yaitu:
“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai
15% atau 20% sampai 25% atau lebih, tergantung kemampuan peneliti dari
segi waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap
subjek dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti”.
Jadi sampel pada penelitin ini diambil 30% dari populasi yaitu sebanyak 46 orang/
kepala keluarga responden secara random sampling.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel penelitian
Variabel adalah subyek atau obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu

penelitian (Suharmisi Arikunto, 1992: 19). Jadi variabel

penelitian ini adalah luas lahan garapan, budidaya tanaman padi, pengetahuan
petani tentang pertanian padi, produksi, biaya produksi, dan pendapatan bersih.
.
2. Definisi Operasional Variabel
Sofian Efendi (1995: 46) berpendapat bahwa definisi operasional adalah unsur
penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel.
Dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut,
(Moh. Nazir, 1995: 153).
a. Luas lahan garapan ialah lahan sawah yang digarap petani padi dalam satuan
luas (Ha). Luas lahan ini meliputi milik sendiri, sewa, dan bagi hasil.

20

Fhadoli Hernanto (1990: 64) menggolongkan luas lahan garapan menjadi 3
kelompok yaitu:
1) Luas lahan sempit apabila memiliki luas 0,5.
2) Luas lahan sedang apabila memiliki luas 0,5-2 Ha.
3) Luas lahan dikatakan luas apabila memiliki luas lebih dari 2 Ha.
b. Budidaya Tanaman Padi. Budidaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pembudidayaan tanaman padi berdasarkan panca usaha tani yang meliputi:
pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan, pengaturan irigasi, pemupukan, dan
pemberantasan hama dan penyakit.
c. Pengetahuan petani tentang pertanian padi adalah cara yang ditempuh petani
untuk meningkatkan pengetahuan tentang usaha pertanian padi yang bersumber
dari keluarga, tetangga, penyuluhan, pelatiahan-pelatihan, dan studi banding ke
daerah lain.
d. Biaya produksi ialah banyaknya uang dalam rupiah yang dipakai untuk
pembelian pupuk dan bibit, perawatan serta upah. Biasanya biaya produksi
dihitung per hektar dalam waktu satu kali musim tanam.
e. Produksi padi ialah banyaknya hasil padi yang dihasilkan seluruh petani padi
dari proses usaha dihitung dengan satuan kilogram yang diperolah dalam
jangka waktu satu kali musim tanam.
f. Pendapatan bersih ialah pendapatan kotor yang diperoleh petani padi setelah
dikurangi biaya produksi dinilai rupiah dan dihitung dalam jangka waktu satu
kali musim tanam.

21

D. Teknik Pengumpulan Data.
1. Teknik Observasi
Menurut Cholid Narbuko (2007: 70), observasi adalah alat pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejalagejala yang diselidiki. Selain mengamati, peneliti juga mencatat hal-hal yang
berkaitan dengan penelitiannya seperti luas lahan garapan, budidaya tanaman padi
yang diusahakan, pengetahuan petani tentang pertanian padi, produksi yang
dihasilkan, biaya produksi, dan pendapatan bersih. Peneliti juga memberikan
kuesioner kepada beberapa petani untuk melengkapi informasi yang didapat.

2. Teknik Wawancara Terstruktur
Menurut Moh. Pabundu Tika (1996: 76), bahwa wawancara terstruktur adalah
wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan
yang kadang-kadang disertai jawaban alternatif dari responden dengan maksud
agar pengumpulan data terarah kepada tujuan penelitian. Teknik ini digunakan
untuk memperoleh data luas lahan garapan, pengetahuan petani tentang pertanian
padi, produksi, biaya produksi, dan pendapatan bersih petani padi di Desa Nantal
Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.

3. Teknik Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231), teknik dokumentasi adalah suatu cara
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Teknik ini digunakan untuk melengkapi data sekunder seperti data curah hujan,

22

jumlah penduduk, komposisi penduduk, luas lahan, peta desa, serta data lain yang
menunjang pertanian.

E. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini dipresentasikan dalam bentuk deskripsi yang sistematis. Data
yang diperoleh dari dokumentasi dari unit data dan informasi ilmiah akan
dianalisis secara kuantitatif sederhana yaitu dibuat distribusi frekuensinya yang
dideskripsikan dalam bentuk tabel yang kemudian dipersentasekan. Data yang
diperoleh diklasifikasikan dan diinterpretasikan untuk memberikan pengertian
data tabel yang disajikan dan selanjutnya disusun dan dianalisis sebagai hasil
laporan.

Langkah pertama dalam menyusun distribusi persentase adalah membagi jumlah
observasi dalam masing-masing kategori variabel (f) dengan jumlah frekuensi
(N). Setelah pembagian dilakukan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk
menghasilkan persentase. Selanjutnya hasil penelitian dan akhirnya ditarik
kesimpulan sebagai laporan akhir penelitian ini (Arief Sukadi Sadiman, 199: 96).

51

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan penelitian mengenai Deskripsi Usaha Pertanian Padi
Sawah di Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera
Selatan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.

Luas rata-rata lahan garapan yang dikelolah petani padi yaitu 0,76 Ha.

2.

Untuk budidaya tanaman padi bibit unggul yang digunakan yaitu jenis IR64,
pengolahan lahan dengan menggunakan traktor, pengairan menggunakan
irigasi teknis, sungai dan tadah hujan, jenis pupuk yang paling produktif di
Desa Nantal yaitu Jenis NPK, pemberantasan hama dengan cara disemprot
menggunakan pestisida dan insectisida.

3.

Sumber pengetahuan petani tentang pertanian padi yaitu dari keluarga,
mengikuti pelatihan, mengikuti penyuluhan, dan bertanya kepada tetangga
yang menanam.

4.

Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani satu kali musim tanam
adalah Rp 4.115.380,-/orang.

5.

Rata-rata Produksi padi satu kali musim tanam di Desa Nantal yaitu 1.952
Kg/Ha.

6.

Rata-rata pendapatan petani satu kali musim tanam yaitu Rp 8.807.837,/orang.

52

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:
1.

Untuk petani yang mempunyai lahan sempit, supaya melaksanakan
intensifikasi pertanian dengan mengutamakan panca usaha tani dapat
meningkatkan hasil produksi.

2.

Kepada petani karena tanah di Desa Nantal mempunyai jenis tanah podzolik
merah kuning yang kurang subur, disarankan untuk penggunaan pupuk NPK
untuk membantu memperbaiki sifat tanah supaya menjadi subur.

3.

Kepada dinas terkait karena di Desa Nantal jenis tanahnya podzolik merah
kuning yang daya serapnya kurang dan curah hujan tinggi, maka disarankan
untuk pembuatan penampungan air supaya pada musim panas lahan masih
bisa dimanfaatkan dan bila memungkinkan untuk bisa 3 kali masa tanam
dalam 1 tahun.

4.

Kepada seluruh petani hendaknya rajin mengikuti penyuluhan dan pelatihan
yang diadakan dinas terkait untuk menambah pengetahuan supaya dapat
menambah hasil produksi.

53

DAFTAR PUSTAKA

Ance Gunarsih Kartasapoetra.1992. Kalkulasi Pengendalian Biaya Produksi.
Rineka Cipta. Jakarta.
Anonim. Monografi Desa Nantal Tahun 2013.
. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Lahat Tahun
2013.
.http//www.bps.go.id/tnmn_pgn.php. Diakses pada tanggal 30 Oktober
2013 pukul 20.00 WIB.
Anwas Adiwilangga. 1982. Ilmu Usaha Tani. Alumni. Bandung.
Arief Sukadi Sudiman. 1991. Metode dan Analisis Penelitian Mencari
Hubungan. Erlangga. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT
Rineka Cipta. Jakarta.
.1992. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Bina Aksara.
Jakarta.
Cholid Narbuko. 2007. Metodelogi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.
Dadang Kurniawan. 2010. Deskripsi Usaha Kebun Karet di Desa Semuli Jaya
Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Tengah (Skripsi).
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Daldjoeni. 1998. Geografi Desa dan Kota. Alumni. Bandung.
Danel dan K