Definisi Dzikir Kajian Teori Terapi Dzikir

23 BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori Terapi Dzikir

1. Definisi Dzikir

Secara etimologi, dzikir berasal dari bahasa Arab, yaitu dzakara, yadzkuru, dzikr ذ ارك ي ذ رك ركذ yang berarti menyebut, mengingat. Dzikir adalah mengingat Allah sesuai dengan al- Qur’an surat an-Nisa’4 ayat 103. 1 Dzikir secara terminologi, menurut prof. Dr. H. Abue Bakar Atjeh, dzikir ialah ucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingat akan Tuhan dengan hati, dengan ucapan atau ingatan yang mensucikan Tuhan dan membersihkannya dari sifat-sifat yang tidak layak untuk-Nya, selanjutnya manusia memuji dengan puji-pujian dan sanjungan-sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian. 2 Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, zikir mempunyai arti puji-pujian kepada Allah yang diucapkan secara berulang. 3 Dzikir kepada Allah dzikrullah secara sederhana dapat diartikan ingat kepada Allah atau menyebut nama Allah secara berulang-ulang. 1 Baidi Bukhori, Zikir Al- Asma’ Al-Husna; Solusi Atas Problem Agresivitas Remaja , Semarang: Syiar Media Publishing, 2008, Cet I. hlm., 50 2 Abue Bakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, Solo: Ramadhan, 1992, Cet. VII, hlm., 276 3 Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: balai pustaka, 1990, cet. III, hlm., 180 Dzikir dalam pengertian mengingat Allah, sebaiknya dilakukan setiap saat, baik secara lisan maupun dalam hati. Dimanapun kita berada, sebaiknya selalu ingat kepada Allah S.W.T sehingga akan menimbulkan cinta kepada Allah S.W.T serta malu berbuat dosa dan maksiat kepadanya. Nama dari zat Ilahi ialah lafdzul-jalalah “Allah” oleh karena itu diberi nama Asma Tunggal al-Ismul-Mufrad merupakan satu-satunya nama yang menunjukkan zat Allah, sifat-sifat Allah, asma Allah dan af al- Nya. Maka orang yang mengatakan Allah berarti telah menyebutkan Allah SWT secara utuh atau berdzikir kepada-Nya dan telah melaksanakan perintah al-Quran. 4 Dzikir dengan Isim Mufad merupakan menyebut atau mengingat Allah. Para Sufi berpandangan bahwa dzikir dengan Isim Mufrad Lafdzul- Jalalah merupakan dzikir untuk suatu jenjang agar kita bisa mencapai makrifat secara ruhani al- Ma’Rifatudz -Dzawqiyah , dimana ma’rifat itu akan menjadikan segenap ibadah, dzikir dan doa secara sempurna dan tuntas. 5 Dzikir dengan Isim Mufrad Lafdzul-Jalalah dalam pandangan para Sufi merupakan cara untuk mencapai ma’rifat secara ruhani dengan melakukan segenap ibadah, dzikir dan doa secara sempurna dan dengan tuntas. Dzikir diartikan sebagai kesadaran manusia akan kewajiban- kewajiban agamanya, yang mendorong untuk melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Karena itu 4 Said Hawwa, Jalan Ruhani, Bandung: Mizan, 1995, hlm 320 5 Ibid., hlm., 231 amal perbuatan manusia yang dilakukan dengan niat karena Allah, termasuk dalam lingkup pengertian dzikir. 6 Dzikir dapat membangkitkan sebuah kesadaran individu dalam melakukan sesuatu berdasarkan karena Allah, agar mendapat keridhaan-Nya. Hati merupakan wahana kesadaran dan memiliki lapisan-lapisan. Bila dilakukan terus-menerus, dzikir akan masuk menembus lapisan demi lapisan yang ada dalam hati. 7 Dzikir yang dilakukan secara terus-menerus akan menembus lapisan dalam hati dimana hati merupakan tempat dari sebuah kesadaran. Dapat disimpulkan bahwa dzikir dengan Isim Mufad merupakan menyebut nama Allah sebagai ucapan rasa syukur, rasa cinta dan ingat kepada Allah secara terus menerus, meminta ampunan untuk mendapatkan keridhaan Allah agar dapat mendekatkan diri kepada Allah, merasa bahwa ia selalu berada dalam lindungan-Nya, menguatkan harapan untuk menggapai maghfirah -Nya, membangkitkan kesadaran serta melahirkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa.

2. Manfaat Dzikir

Dokumen yang terkait

KONSEP DIRI LANSIA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN KEAGAMAAN (STUDI KASUS DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

KONSEP DIRI LANSIA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN KEAGAMAAN (STUDI KASUS DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

KONSEP DIRI LANSIA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN KEAGAMAAN (STUDI KASUS DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE)LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 9

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE)LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

2 13 22

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE)LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 32

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE)LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 27

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE)LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE)LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE)LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BLITAR DI TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 9 6