Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Dan Implikasinya Pada Penerimaan Pajak (Survey Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

(1)

PENGARUH PRINSIP KEADILAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN IMPLIKASINYA PADA PENERIMAAN PAJAK

(Survei Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1) Mella Herdiyani

21110023

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) ABSTRACT

Taxpayer is one important aspect is the backbone of tax revenue, all activities of the taxpayer in carrying out their tax liability has been regulated in the General Provisions and Tax Procedures (KUP), this year should tax revenues in Indonesia could reach Rp. 1.000 trillion. With the number of individual taxpayers about 40 million people and 5 million business entities who have not paid taxes in Indonesia.

Tax revenues are the main source of state revenues, so that tax revenue is very useful for national development. The greater the ability of the tax revenue it will be useful for a better country for national development, government expenditure, as well as the needs of the country. There are many factors that affect not achieving the target of tax revenue, but in this study tax compliance as a means to increase tax revenues. This study aimed to analyze the influence of the principle of fairness of taxation on tax compliance and implikasipnya in tax revenue.

The method used in this research is descriptive and verification method. The unit of observation in this study is the DJP Jabar 1. The test statistic used is a validity test, reliability test path analysis and hypothesis testing using SPSS application support for Microsoft Windows.

These results indicate that partially, Justice Principles of Taxation significantly influence the Taxpayer Compliance and Compliance taxpayer a significant effect on Tax Revenue.

Keywords: Justice Principles of Taxation, Taxpayer Compliance and Tax Revenue

Pendahuluan

I. PENDAHULUAN

Wajib Pajak merupakan salah satu aspek penting dan merupakan tulang punggung penerimaan pajak, semua kegiatan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya telah diatur dalam Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), hal tersebut tentunya sebagai upaya dari Direktorat Jenderal Pajak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya dan Wajib Pajak pada khususnya tentang pajak dan betapa pentingnya pajak bagi suatu Negara dan juga semua masyarakatnya, atas hal tersebutlah diharapkan masyarakat sadar akan pajak, dan tentunya diperlukan kesadaran yang tinggi dari wajib pajak untuk membayarkan pajaknya kepada negara sebagai salah satu bentuk kontribusi dan bentuk kepatuhan Wajib Pajak untuk membayar pajak Kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan wajib pajak yang tinggi itu dengan, kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai dengan kebenarannya, karena sebagian besar pekerjaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan itu dilakukan oleh wajib pajak, bukan fiskus selaku pemungut pajak dan sehingga kepatuhan diperlukan dalam self assesment system, dengan tujuan pada penerimaan pajak yang optimal, kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung sistem self assesment, dimana wajib pajak bertnggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajaknya tersebut.


(2)

Masalah kepatuhan wajib pajak adalah masalah penting di seluruh dunia baik bagi negara maju maupun di negara berkembang, karena jika wajib pajak tidak patuh akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaraan, pengelakan, penyelundupan dan pelalaian pajak, yang ada akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan pajak negara akan berkurang, kesadaraan eknis dan kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan tidak hanya tergantung kepada masalah-masalah teknis saja yang menyagkut metode pemungutan, tarif pajak, teknis pemeriksaan, penyidikan, penerapan sanksi sebagai perwujudan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dan pelayanan kepada wajib pajak selaku pemberi dana bagi negara dalam hal membayar pajak, disamping itu tergantung kemauan wajib pajak juga, sampai sejauh mana wajib pajak tersebut akan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

Prinsip Keadilan Perpajakan

Menurut Siti Kurnia Rahayu (2009:20) Prinsip keadilan perpajakan yang adil adalah adanya perlakuan yang sama terhadap orang atau badan yang berada dalam situasi level ekonomi yang sama, penghasilan yang diperoleh sama, maka akan dikenakan pajak dengan jumlah yang sama. Menurut Siti Kurnia Rahayu (2009:21) keadilan adalah suatu pengertian yang tidak mutlak, keadilan sangat relative, sangat bergantung pada kondisi sistem pemerintahan suatu Negara.

Menurut Andarini (2010) Keadilan adalah sifat (perbuatan atau perlakuan) yang tidak sewenang-wenang atau tidak berat sebelah atas sistem perpajakan yang berlaku. Sedangkan pengertian keadilan menurut Nita Puspita (2014) keadilan merupakan pengertian yang sangat luas dan pelik dalam hubungan ini dikemukakan pengertian secara khusus, yaitu pengertian keadilan dalam hukum pajak salah satu

sendi keadilan dalam hukum pajak ialah “perlakuan yang sama” kepada wajib pajak,

yang tidak membedakan kewarganegaraan, baik pribumi, maupun asing, dan tidak membedakan agama, aliran politik, dan sebagainya sedangkan keadilan adalah sifat (perbuatan atau perlakuan) yang adil jadi, dapat disimpulkan bahwa keadilan pajak adalah sifat (perbuatan atau perlakuan) yang tidak sewenang-wenang atau tidak berat sebelah atas sistem perpajakan yang berlaku.

Menurut Aristoteles (dalam Effendy, 2014:75) keadilan sebagai suatu pemberian hak persamaan tapi bukan persamarataan, hak dipandang sama bahwa semua orang atau setiap warga Negara dihadapan hukum sama. Aristoteles (dalam Effendy, 2014:76) melanjutkan bahwa, menurut pandangannya keadilan menjadi 2 bagian yaitu:

1) Keadilan distributief ialah keadilan yang memberikan tiap orang sesuai porsinya.

2) Keadilan commutatief ialah memberikan sama banyaknya kepada setiap orang tanpa membeda-bedakan porsinya.


(3)

Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Safri Nurmantu dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138) pengertian kepatuhan wajib pajak adalah sebagai berikut :

“Kepatuhan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak

memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak

perpajakannya”.

Kepatuhan wajib pajak dikemukakan oleh Norman D. Nowak (Moh.Zain:2004) seperti yang dikutip Siti Kurnia Rahayu (2010 : 138) adalah:

“Sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di mana :

1) Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-rundangan perpajakan

2) Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas 3) Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar 4) Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya”.

Menurut Erly Suandy (2002:3):

“Wajib pajak

Menurut Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:110) mengatakan bahwa kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakan ada terdapat 2 macam kepatuhan yaitu kepatuhan formal dan kepatuhan material:

1) Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang. 2) Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana wajib pajak secara

substantif atau hakikatnya memenuhi semua ketentuan material perpajakan. Kepatuhan material dapat juga meliputi kepatuhan formal.

Penerimaan Pajak

Menurut John Hutagaol (2007:325) Penerimaan Pajak adalah :

“Penerimaan Pajak merupakan sumber penerimaan yang dapat diperoleh secara terus menerus dan dapat dikembangkan secara optimal sesuai

kebutuhan pemerintah serta kondisi masyarakat”.

Adapun beberapa Pengertian Penerimaan Pajak menurut para ahli seperti yang di kemukakan oleh H. Simanjuntak Timbul dan Imam Mukhlis (2012:30) adalah:

“Penerimaan negara dari pajak merupakan salah satu komponen penting dalam rangka kemandirian pembiayaan pembangunan”.

Sedangkan Penerimaan Pajak menurut Suryadi ( 2006 ) adalah :

“Penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang dominan baik


(4)

2.2 Kerangka Pemikiran

Pengaruh antara Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Mc Mahon, 2001 dalam (Albari, 2008:45) distribusi beban pajak berhubungan dengan beban pajak yang dibebankan pada WPOP dengan tingkat penghasilan yang ada, dimana masyarakat menilai apakah tarif pajak yang dibebankan sudah adil atau belum yang nantinya akan mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak mereka kebijakan atau kegiatan yang bisa menimbulkan persepsi, bahwa pajak itu adil bagi semua orang akan sangat membantu menyadarkan WP OP memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak.

Menurut Ferdyanto Dharmawan, (2012) tentang tingkat kepatuhan wajib pajak, menunjukan bahwa keadilan pajak secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku kepatuhan wajib pajak.

Menurut Witono, (2008) menguji pengaruh peranan pengetahuan pajak pada kepatuhan wajib pajak, menemukan bukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pajak dan persepsi keadilan pajak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

Menurut Richardson, (2006:22) penelitian yang menghubungkan keadilan pajak dan tingkat kepatuhan pajak, menunjukan pentingnya pajak melekat pada keadilan sebagai sebuah variabel yang dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak di masyarakat. Keadilan pajak bahkan diidentifikasi sebagai variabel non ekonomi kunci yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pajak. Namun, Richardson, (2006:24) menemukan bahwa hasil dari penelitian-penelitian mengenai pengaruh keadilan pajak terhadap tingkat kepatuhan pajak ini tidak konsisten salah satu alasan utama ketidak konsistenan hasil ini adalah sifat multidimensional dari keadilan pajak sebagai variabel kepatuhan pajak yang juga dipengaruhi budaya nasional Hofstede.

Pengaruh antara Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Menurut Buyung Muniriyanto (2014), apabila pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak tidak mampu menghimpun penerimaan negara, maka dapat dipastikan pemerintah akan berhutang kepada luar negeri , tetapi penambahan jumlah wajib pajak tidak serta merta dapat meningkatkan penerimaan faktor lainnya yang harus diperhatikan adalah rasio kepatuhan.

Menurut Desi Handayani (2008) besarnya jumlah penerimaan pajak ada hubunganya dengan tingkat kepatuhan wajib pajak, jika wajib pajak pada kantor pelayanan pajak patuh terhadap kewajibanya untuk membayar pajak dan dengan tepat waktu, maka penerimaan pajak akan tepat sesuai dengan target yang dicapai

Menurut Suryadi, (2006:54) kepatuhan wajib pajak yang diukur dari pemeriksaan pajak, penegakan hukum, dan kompensasi pajak berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak hal ini menunjukan bahwa kepatuhan.

Menurut Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu, (2006:114) jika semua wajib pajak di Indonesia berpredikat patuh maka akan berimplikasi pada optimalisasi penerimaan pajak maka, efeknya pada penerimaan Negara yang bertambah besar.

Menurut Cords, 2006 dalam Albari, (2008:47) perlakuan yang dapat mengarahkan kepada kepatuhan membayar pajak sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah orang yang patuh.


(5)

Menurut Yosefa (2011) dengan kepatuhan wajib pajak sebagai variabel independen dan penerimaan pajak sebagai variabel dependen hasil penelitiannya bahwa secara parsial kepatuhan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak.

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64), hipotesis penelitian adalah :

“Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif”.

Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris.

H1 : Prinsip Keadilan Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1.

H2 : Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1.

III. METODODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:83) menyatakan bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang dioerlukan dalam perencanaan

dan pelaksanaan penelitian”.

Dari pemaparan diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Menurut Sugiyono (2009:50) penjelasan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

“Proses peneltian meliputi :

1) Sumber masalah 2) Rumusan masalah

3) Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4) Pengajuan hipotesis

5) Metode penelitian

6) Menyusun instrumen penelitian 7) Kesimpulan”.


(6)

Operasional Variabel

Umi Narimawati (2007 : 61) mengemukakan Operasional variabel adalah sebagai berikut :

“Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variable penelitian

kedalam subvariabel, dimensi, indikator subvariabel, dan pengukuran”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan implikasinya pada Penerimaan Pajak.

Maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

a) Menurut Umi Narimawati (2008 : 55) Variabel Bebas / Independen (X) adalah :

“Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain”.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Prinsip Keadilan Perpajakan. b) Menurut Umi Narimawati (2008:55) Variabel Perantara / Intervening (Y) adalah :

“Variabel perantara didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat,

diukur, dan dimanipulasi”.

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak. c) Menurut Umi Narimawati (2008 : 55) Variabel Tergantung / Dependen (Z)

adalah :

“Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/ respon jika dihubungkan dengan variabel bebas”.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Penerimaan Pajak.

Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Pengaruh

Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan implikasinya

terhadap Penerimaan Pajak” adalah data primer dan data sekunder.

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 sebanyak 113.

Sampel

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan berikut:

dibulatkan menjadi 53

Berdasarkan perhitungan diatas maka penulis menetapkan anggota sampel yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah 53 sampel.

Rancangan Analisis 1. Analisis Deskriptif 2. Analisis Verifikatif 3. Analisis Kualitatif 4. Analisis Kuanitatif


(7)

5. Path Analisis 6. Analisis Korelasi 7. Analisis Determinasi Pengujian Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

a. Menguji tingkat signifikan

Untuk mencari makna pengaruh variabel X terhadap Y dan implikasinya pada Z maka peneliti melakukan uji signifikasi terhadap hasil korelasi pearson product moment tersebut menggunakan statistic uji t student dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Sritua Arief (2006 : 9)

Dimana :

b = Koefisien Regresi Ganda Se (b) = Standar error

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis penelitian, Riduwan dan Sunarto mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini :

“Kaidah pengujian

Jika thitung≥ ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

thitung≤ ttabel, maka terima Hoartinya tidak signifikan”.

Nilai ttabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum, dengan ketentuan pencarian α = 0,05 dan

derajat kebebasan atau df = (jumlah data/ n-k-1) atau 30-2-1 = 27. b. Menggambarkandaerah penerimaan dan penolakan

Untuk menggambarkan daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :

1) Jika thitung > ttabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya

variabel X1, X2 dan variabel Y ada pengaruhnya;

2) Jika ttabel < maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara

variabel X1, X2 dan variabel Y tidak ada pengaruhnya;

3) thitung : dicari dengan rumus perhitungan thitung.

4) ttabel : dicari di dalam table distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut

α = 0,05 dan df = (jumlah data/ n-k-1) atau 30-2-1 = 27.

Sumber : Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Lina Ismawati (2010 : 54) Gambar 3.1


(8)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Hasil Analisis Deskriptif historical/ development Variabel Prinsip Keadilan Perpajakan (X)

Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah item 8butir pertanyaan dan jumlah responden 53 orang, diperoleh total skor aktual sebesar 1607 atau dengan persentase sebesar 75,80%dan skor ideal sebesar 2120. Sehingga nilai ini berada dalam kelas interval 68,01% - 84% dan berada dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa walaupun prinsip keadilan perpajakan dalam kategori baik namun masih terdapat fenomena dalam variabel prinsip keadilan perpajakan.

Hasil Analisis Deskriptif historical/ development Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah item 4butir pertanyaan dan jumlah responden 53 orang, diperoleh total skor aktual sebesar 776 atau dengan persentase sebesar 73,20%dan skor ideal sebesar 1060. Sehingga nilai ini berada dalam kelas interval 68,01% - 84% dan berada dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa walaupun kepatuhan wajib pajak dalam kategori baik namun masih terdapat fenomena dalam variabel kepatuhan wajib pajak.

Hasil Analisis Deskriptif historical/ development Variabel Penerimaan Pajak (Z)

Dari data laporan tahunan yang diterima dari Kantor Wilayah DJP Jawa Barat 1 maka dapat diperoleh gambaran Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Sukabumi, KPP Pratama Cianjur, KPP Pratama Purwakarta, KPP Pratama Cimahi, KPP Pratama Tegallega, KPP Pratama Cibeunying, KPP Pratama Karees, KPP Pratama Tasikmalaya, KPP Pratama Bojonegara, KPP Pratama Cicadas, KPP Madya Bandung, KPP Pratama Ciamis, KPP Pratama Garut, KPP Pratama Majalaya, dan KPP Pratama Soreang selama periode 2012-2013 sebagai berikut:

Tabel

Realisasi Penerimaan Pajak Pada KPP Di Lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Barat 1 Periode 2012-2013

KPP 2012 2013 Perkembangan

KPP Pratama Sukabumi

537,565,060,796 654,042,756,214

116,477,695,418

Naik KPP Pratama

Cianjur

315,061,498,586 365,567,912,286

50,506,413,700

Naik KPP Pratama

Purwakarta

792,570,023,885 928,411,669,760

135,841,645,875

Naik KPP Pratama

Cimahi

641,812,000,929 820,650,138,795

178,838,137,866

Naik KPP Pratama

Bandung Tegallga

393,651,692,824 505,871,380,022

112,219,687,198

Naik KPP Pratama 901,720,938,163 1,420,079,590,94 518,358,652,786 Naik


(9)

Bandung Cibeunying

9 KPP Pratama

Bandung Karees

686,841,119,193 791,660,142,611

104,819,023,418

Naik KPP Pratama

Tasikmalaya

440,302,916,282 523,680,856,402

83,377,940,120

Naik KPP Pratama

Bandung Bojonagara

678,437,898,774 688,044,909,459

9,607,010,685

Naik

KPP Pratama Bandung Cicadas

598,744,636,000 753,253,782,965

154,509,146,965 Naik KPP Madya Bandung 6,680,039,760,55 8 7,988,489,707,42

0 1,308,449,946,86

2

Naik

KPP Pratama Ciamis

271,119,060,771 280,358,731,822

9,239,671,051

Naik KPP Pratama Garut 296,799,150,828 394,108,738,224

97,309,587,396

Naik KPP Pratama

Majalaya

236,419,529,837 275,560,533,617

39,141,003,780

Naik KPP Pratama

Soreang

639,675,121,836 703,748,561,988

64,073,440,152

Naik KPP Pratama

Sumedang

230,402,725,197 330,697,939,447

100,295,214,250

Naik

Analisis Verifikatif Causalitas/ Explanatory Hasil Analisis dari Penelitian ini adalah : 1. Hasil Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pernyataan item yang ditujukan ke pada responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment. Apabila nilai thitung butir item pernyataan yang sedang diuji lebih

besar dari titik kritis yaitu 0,300, maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid. Adapun hasil uji validitas kuesioner kedua variabel yang diteliti disajikan pada tabel berikut:

Tabel

Hasil Uji Validitas

PRINSIP KEADILAN PERPAJAKAN (X) No.

Instrumen

Koefisien validitas

Titik

kritis Kesimpulan

1 0.487 0,300 Valid

2 0.490 0,300 Valid

3 0.654 0,300 Valid

4 0.431 0,300 Valid


(10)

6 0.363 0,300 Valid

7 0.310 0,300 Valid

8 0.543 0,300 Valid

Tabel

Hasil Uji Validitas

KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Y) No.

Instrumen

Koefisien validitas

Titik

kritis Kesimpulan

1 0.486 0,300 Valid

2 0.751 0,300 Valid

3 0.798 0,300 Valid

4 0.612 0,300 Valid

Pada kedua tabel diatas dapat dilihat untuk hasil uji validitas yang menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai validitas yang lebih besar dari nilai kritis yaitu 0,300 yang artinya seluruh pernyataan tersebut layak digunakan sebagai intrumen penelitian atau dengan kata lain item-item pernyataan tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam analisis berikutnya.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji coba instrument sekali saja, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Spearman Brown. Kuesioner dikatakan andal apabila koefisien reliabilitas bernilai positif dan lebih besar dari pada 0,5. Adapun hasil dari uji reliabilitas berdasarkan pada rumus Spearman Brown diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.18

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Variabel Koefisien Reliabilitas

r

kritis Kesimpulan

Prinsip Keadilan Perpajakan

(X)

0.582 0,500 Reliabel

Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

0.576 0,500 Reliabel

Nilai reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner masing-masing variabel yang sedang diteliti lebih besar dari 0,5 hasil ini menunjukkan bahwa butir kuesioner pada masing-masing variabel untuk mengukur variabelnya masing-masing.


(11)

3. Hasil Analisis Jalur

Analisis jalur digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat.Tujuanya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis jalur merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Peneliti menggunakan analisis jalur karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan implikasinya pada Penerimaan Pajak.

4. Hasil Perhitungan Koefisien Analisis Jalur Prinsip Keadilan Perpajkan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Karena hanya terdiri dari satu variabel eksogen (Prinsip Keadilan Perpajakan), maka nilai koefisien korelasi sekaligus menjadi koefisien jalur. Diketahui nilai koefisien jalur PYXXyang diperoleh adalah sebesar 0,453.

5. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Diketahui nilai R-Square yang diperoleh adalah sebesar 0.587 atau 34.4%. Artinya Prinsip Keadilan Perpajakan memberikan sumbangan pengaruh sebesar 34.4% terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, sedangkan besarnya sumbangan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti (epsilon) adalah sebesar (1-R2) atau sebesar 65.6%.

Dari nilai-nilai di atas, dapat dibentuk persamaan jalur untuk sub struktur pertama sebagai berikut :

Y = 0,587 X + 0,656 Keterangan :

Y = Kepatuhan Wajib Pajak X = Prinsip Keadilan Perpajakan ε1 = Pengaruh faktor lain(epsilon)

6. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak adalah sebesar 0,721 atau 51.9%, sedangkan sebanyak 48.1% (1-R2) sisanya merupakan besar kontribusi pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti (epsilon).

Jika digambarkan dengan diagram jalur, nilai koefisien korelasi antar variabel bebas, koefisien jalur dan epsilon maka akan tampak sebagai berikut :


(12)

Gambar

Diagram Jalur Sub Struktur Kedua

Berdasarkan perhitungan dan gambar diagram jalur di atas, maka diperoleh persamaan jalur sebagai berikut:

Keterangan:

Z = Penerimaan Pajak

X = Prinsip Keadilan Perpajakan Y = Kepatuhan Wajib Pajak ε2 = Pengaruh faktor lain(epsilon)

7. Hasil Perhitungan Korelasi Prinsip Keadilan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak

Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan implikasinya pada Penerimaan Pajak secara individu ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menyusun matriks korelasi antar variabel sebab/independen, dalam penelitian ini yang jadi variabel sebab adalah Prinsip Keadilan Perpajakan (X) dan Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

X Y

R =

X 1,000 0,553 Y 0,553 1,000

b) Mengitung invers dari matriks korelasi antara variabel adalah (X) dan (Y)

[

]

[

] [ ]

x

y

z


(13)

X Y

X

1,438 x 1 1,438 x (-0,553)

Y 1,438 x (-

0,553) 1,438 x 1

Maka, invers dari matriks korelasi antara variable Prinsip Keadilan Perpajakan (X) dengan Kepatuhan Wajib Pajak (Y) adalah:

X Y

X 1,438

-0.795

Y

-0.795

1,438

Tahap selanjutnya adalah menghitung matriks korelasi antar variabel eksogen dengan variabel endogen. Berdasarkan tabel pada tabel diketahui nilai korelasi antar variabel eksogen dengan variabel endogen, jika disajikan dalam bentuk matriks maka akan tampak sebagai berikut :

z =

[ ]

c) Hitung koefisien korelasi antara variabel bebas (Prinsip Keadilan Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak) dengan variabel terikat (Penerimaan Pajak

R=

Rxz -0,407 Ryz -0,374

d) Untuk memperoleh koefisien jalur, kalikan invers dari matriks korelasi antar variabel sebab terhadap matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat. P z x = 1,4 38 -0.7 95 × -0,4 07 P z y -0.7 95 1,4 38 -0,3 74 Pzx = (1,438×(-0,407)) +

(-0,795×(-0,374))

= -0,585 + 0,297 = --0.288

Pzy =0.795×0,307) + (1.438 × (-0,374))

= (-0.244) + (-0.537) = 0.131

Jadi diperoleh koefisien jalur untuk variabel Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak sebesar -0.288 dan koefisien jalur variabel Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak sebesar 0.131.


(14)

8. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Prinsip Keadilan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak, dan Penerimaan Pajak

a) Berdasarkan hasil output dari pengolahan data menggunakan software SPSS V.16 for windows diperoleh nilai korelasi antara Prinsip Keadilan Perpajakan dengan Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0.553 artinya hubungan antara Prinsip Keadilan Perpajakan dengan Kepatuhan Wajib Pajak sedang Koefesien determinasi bertanda positif menunjukan Prinsip Keadilan Perpajakan dengan Kepatuhan Wajib Pajak adalah searah, artinya jika Prinsip Keadilan Perpajakan meningkat maka Kepatuhan Wajib Pajak juga akan meningkat. Kesimpulannya adalah korelasi antara Prinsip Keadilan Perpajakan dengan Kepatuhan Wajib Pajak sedang dan searah.

b) Berdasarkan hasil output dari pengolahan data menggunakan software SPSS V.16 for windows diperoleh nilai korelasi antara Prinsip Keadilan Perpajakan dengan Penerimaan Pajak sebsesar 0,407 artinya hubungan antara Prinsip Keadilan Perpajakan dengan Penerimaan Pajak sedang. Koefeisen korelasi bertanda positif menunjukan hubungan Prinsip Keadilan Perpajakan dengan penerimaan pajak searah.

c) Berdasarkan hasil output dari pengolahan data menggunakan software SPSS V.16 for windows diperoleh nilai korelasi antara Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penerimaan Pajak 0,374 artinya hubungan antara Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penerimaan Pajak rendah. Koefesien korelasi bertanda positif menunjukan hubungan Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penerimaan Pajak searah.

9. Pengujian Hipotesis

H1: ρX>ρY Artinya Prinsip Keadilan Perpajakan berpengaruh signifikan

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

H2: ρY>ρZ Artinya Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap

Penerimaan Pajak

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian ini sebesar 0,10 dengan kriteria uji adalah tolak H0 dan terima H1 jika nilai thitung> ttabel atau -thitung<

-ttabel. Berdasarkan pada tabel output di atas, diketahui nilai thitung untuk Prinsip

Keadilan Perpajakan adalah sebesar 3,383. Nilai thitung ini akan dibandingkan dengan

nilai ttabelpada tabel distribusi t, dengan α 0,10 dan df (n-k-1) 50 untuk pengujian 2

pihak diperoleh nilai ttabel sebesar ± 1.676. Jika digambarkan dengan kurva hipotesis,


(15)

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho

= -1.676 = 1.676 = 2.492 Gambar 4.6

Kurva Pegujian Hipotesis

Berdasarkan gambar kurva pengujian hipotesis di atas, dapat dilihat bahwa nilai thitung (2,492) lebih besar dari nilai ttabel (1.676) sehingga sesuai dengan kriteria

pengujian hipotesis adalah menerima H0 dan terima H1, artinya Prinsip Keadilan Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

10. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen, yaitu pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan implikasinya pada Penerimaan Pajak secara parsial.

Adapun kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : 1. , dengan = 10%, maka Ho ditolak artinya signifikan.

2. , dengan = 10%, maka Ho diterima artinya tidak signifikan. 11. Pengujian Hipotesis Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Hipotesis:

, Prinsip Keadilan Perpajakan (X) berpengaruh tidak signifikan terhadap Kepatuhan Pajak (Z)

, Prinsip Keadilan Perpajakan ( ) berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Pajak (Z)

= 10%

Dibandingkan dengan nilai . diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0,10, dimana df = n-k-1 = 53-2-1 = 50. Maka t (0,10:50) = 1.676.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai variabel Prinsip Keadilan Perpajakan 2,492 dengan nilai signifikan 0.027. Karena nilai 2.492 lebih besar dari 1.676 maka pada tingkat kekeliruan 10% diputuskan untuk menolak . Artinya dapat disimpulkan bahwa Prinsip Keadilan Perpajakan memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Pajak.


(16)

Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan sebagai berikut :

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho

= -1.676 = 1.676 = 2,492 Gambar

Daerah penolakan dan penerimaan Ho antara Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Pajak

12. Pengujian Hipotesis Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Hipotesis:

, Kepatuhan Wajib Pajak (Y) berpengaruh tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak (Z)

, Kepatuhan Wajib Pajak (Y) berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak (Z)

= 10%

Dibandingkan dengan nilai . diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0,10, dimana df = n-k-1 = 53-2-1 = 50. Maka t (0,10:50) = 1.676.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai variabelKepatuhan Wajib Pajak 2.548 dengan nilai signifikan 0.22. Karena nilai 2.548 lebih besar dari 1.676 maka pada tingkat kekeliruan 10% diputuskan ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 90% dapat disimpulkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak memiliki pengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak.

Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan sebagai berikut :


(17)

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho

= -1.676 = 1.676 = 2,548

Gambar 4.8

Daerah penolakan dan penerimaan Ho antara Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak

4.2 Pembahasan

Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hasil penelitian menunjukan bahwa Prinsip Keadilan Perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Prinsip Keadilan Perpajakan berbanding searah dengan Kepatuhan Wajib Pajak yang dilaporkan. Dimana jika Prinsip Keadilan Perpajakan meningkat maka Kepatuhan Wajib Pajak juga akan meningkat.

Prinsip Keadilan Perpajakan memiliki pengaruh signifikan dengan Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 34,4% dan sisanya 65,6% disebabkan oleh oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Jika dikaitkan dengan fenomena pada tahun 2013 Direktur Jenderal Pajak menyatakan, buruh-buruh pabrik yang berpendapatan jauh lebih rendah saja sudah membayar pajak, padahal omset mereka miliaran dalam setahun.

Prinsip Keadilan Perpajakan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 pada umumnya sudah berperan cukup baik. Namun sebagai saran agar penerimaan pajak meningkat sebagai Lembaga Keuangan Negara alangkah baiknya memberlakukan keadilan yang sama kepada setiap wajib pajak tanpa terkecuali.

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Penerimaan Pajak. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak berbanding searah dengan Penerimaan Pajak yang dilaporkan. Dimana jika Kepatuhan Wajib Pajak meningkat maka Penerimaan Pajak juga akan meningkat.

Kepatuhan wajib Pajak memiliki pengaruh signifikan dengan Penerimaan Pajak sebesar 51,9% dan sisanya 48,1% disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Jika dikaitkan dengan fenomena pada tahun 2011 tidak terealisasinya penerimaa pajak tahunan disebabkan oleh fakta yang menunjukan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya masih sangat rendah, saat ini orang pribadi yang menyerahkan SPT-nya hanya 8,5 juta wajib pajak. Padahal, penduduk yang aktif bekerja ada 110 juta orang. Artinya rasio SPT


(18)

terhadap kelompok pekerja aktif itu hanya 7,7 persen. Dengan kata lain memang tingkat kepatuhan wajib pajak kita masih belum memadai.

Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 pada umumnya sudah berperan cukup baik. Namun sebagai saran supaya kepatuhan wajib pajak tiap tahunnya lebih bertambah maka yang pertama kali yaitu harus ada kesadaran dari diri wajib pajaknya sendiri, Direktorat Jenderal Pajak untuk melaksanakan sosialisasi harus direncanakan supaya sosialisasi tersebut tepat sasarannya dan meningkatkan transparansi pelayanan karena dengan pelayanan yang baik maka wajib pajak pun mau membayar pajaknya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah disajikan pada Bab IV, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut:

1. Prinsip Keadilan Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 dan dapat dikatakan bahwa Prinsip Keadilan Pajak berbanding searah dengan Kepatuhan Wajib Pajak yang dilaporkan.yang dimana jika Prinsip Keadilan Perpajakan meningkat maka Kepatuhan Wajib Pajak juga akan meningkat.

2. Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 dan dapat dikatakan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak berbanding searah dengan

Penerimaan Pajak yang dilaporkan. Yang dimana jika Kepatuhan Wajib Pajak meningkat maka Penerimaan Pajak juga akan meningkat.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan bahwa Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak telah terbukti membawa pengaruh yang positif terhadap Penerimaan pajak maka peneliti akan mencoba memberikan saran yang dapat dijadikan masukkan kepada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat 1 sebagai berikut :

1. Prinsip Keadilan Perpajakan pada Kanwil DJP Jabar 1 pada umumnya sudah berperan cukup baik

 Saran Praktis

Supaya Prinsip Keadilan Perpajakan memberikan pengaruh yang baik untuk wajib pajak harus mengingatkan wajib pajak agar selalu melaporkan Surat Pemberitahuan tepat waktu.

 Saran Akademis

Alangkah baiknya jika pemerintah atau Direktorat Jenderal Pajak melakukan sesuatu mulai dari sosialisasi, pendekatan persuasif, pelayanan yang baik, penegakan hukum, hingga mengajak tokoh bangsa dan masyarakat untuk menjadi panutan dalam melaporkan SPTnya sehingga menjadikan menambahnya minat para wajib pajak dalam melaporkan Surat Pemberitahuannya dan menetapkan prinsip keadilan perpajakan kesemua wajib pajak tanpa terkecuali.


(19)

2. Kepatuhan Wajib Pajak pada Kanwil DJP Jabar 1 pada umumnya sudah berperan cukup baik.

 Saran praktis

Supaya kepatuhan wajib pajak tiap tahunnya lebih bertambah maka yang pertama kali yaitu harus ada kesadaran dari diri wajib pajaknya sendiri.

 Saran akademis

Direktorat Jenderal Pajak untuk melaksanakan sosialisasi harus direncanakan supaya sosialisasi tersebut tepat sasarannya dan meningkatkan transparansi pelayanan karena dengan pelayanan yang baik maka wajib pajak pun mau membayar pajaknya. Misalnya, Direktorat Jenderal Pajak mengadakan penyuluhan terpadu,seminar – seminar, melalui internet, ikut serta dalam acara publik dan lain – lain.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Albari. 2008. Pengaruh Keadilan terhadap Kepuasandan Kepatuhan Wajib Pajak.

UNISIA, Vol. XXXI No. 69 September 2008

Andria, Harry. 2008. “Aspek Keadilan Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap

Transaksi Perdagangan Saham Di Bursa Efek”. Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.

Ayu, Dyah dan Rini Hastuti. 2009. “Persepsi WP: Dampak Pertentangan Diametral Pada Tax Evasion WP Dalam Aspek Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan, Ketepatan Pengalokasian, Teknologi Sistem Perpajakan, dan

Kecenderungan Personal (Studi WP Orang Pribadi")”. Kajian akuntansi.

Chaizi Nasucha. 2004. Reformasi Administrasi Publik, Teori dan Praktik, Jakarta : Grasindo.

Damodar Gujarati. 2004. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Devano, Sony. dan Siti Kurnia Rahayu, 2006. Perpajakan : Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta : Kencana.

Dian Anggraeni Berutu dan Puji Harto.2012. Persepsi Keadilan Pajak terhadap Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP). Skripsi. Universitas Diponegoro. Journal of Accounting ISSN 2337-3806 Vol. 2 No.2 2012.

Djatnika, Adjat. 2012. Kepatuhan Wajib Pajak Jabar Rendah diakses melalui www.wartapajak.com

Djatnika, Adjat. 2014 Pertumbuhan Penerimaan Pajak Di Jabar I Melambat. diakses melalui financial.bisnis.com

Hangga Wicaksono Murti, Harijonto Sabijono dan Julie J Sondakh. 2014. Pelayanan Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol. 2 No.3 September 2014.

Imam Mukhlis, Sugeng HadiUtomo, Yulu Soesetyo. 2014. Increasing tax compliance through strengthening capacity of education sector for export oriented smes handicraft field in east java Indonesia European Scientific Journal edition vol.10, No.7 ISSN :1857-7881 (Print) e- ISSN 1857-7431 Maret 2014.

Indry Angina Hasibuan, Yunilma, Popi Fauziati. 2014. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.Vol 4, No.1 2014.

John Hutagaol. 2006. Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Penerapan Strategi Pelayanan dan Penegakan Hukum. Jurnal Perpajakan Indonesia Vol. 5 No.6 Agustus-September 2006.


(21)

Maria M. Ratna Sari, Ni Nyoman Afrianti. 2012. Pengaruh Keputusan wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Denpasar Timur. Vol7, No.1.2012

Martoewardojo, Agus. 2012. Kejar Setoran Rp 1.178 Triliun, Agus Marto Seret Wajib Pajak Bandel. Diakses dari www.detik.com

Martoewardojo, Agus. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak. diakses melalui www.pajak.go.id

Martoewardojo, Agus. 2013. Ini Alasan Penerimaan Pajak tidak Capai Target. diakses melalui www.dannydarussalam.com

Mashuri. 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Nasution, Chairuddin Syah. 2003 Jurnal. Analisis Potensi Dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia Periode 1990 – 2000.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nurmantu, Safri, 2009. Kepatuhan Perpajakan. [Online].Tersedia: http://www.google.com .[ 14 April 2009].

Nurmantu. 2003. Pengantar Perpajakan, Jakarta: Grani.

Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal.

Siti Resmi. 2003. Perpajakan Teori dan Kasus, Tiga. Jakarta: Salemba Empat.

Sony Denovano dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan :Konsep,Teori dan Isu. Jakarta: Prenada Medio Grup.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian dan Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.

Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis .Jilid2.Salemba Empat, Jakarta.

Uma Sekaran.2003. Research Methods for Business : A Skill – Building Approach, John Wiley & Sons, Inc., New York

Umi Narimawati. 2008. Analisis Multifariat untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(22)

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati. 2010. Penilisan Karya Ilmiah Bekasi: Genesis

Yenni Mangoting dan Arja Sadjiarto. 2013. Pengaruh Postur Motivasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan ISSN 2338-8137 Vol. 15 No.2, November 2013.


(23)

PENGARUH PRINSIP KEADILAN PERPAJAKAN

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN

IMPLIKASINYA PADA PENERIMAAN PAJAK

(Survei Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1)

THE INFLUENCE OF THE PRINCIPLE OF FAIRNESS OF

TAXATION ON TAX COMPLIANCE AND IMPLICATIONS

ON TAX REVENUE

(Survey In Regional Office of Directorate General of Taxes In West Java 1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

Nama : Mella Herdiyani Nim : 21110023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(24)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... .. xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 9

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitan ... 9

1.4.1 Maksud Penelitia ... 9

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.1 Kegunaan Praktis... 10


(25)

viii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 13

2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Pajak ... 13

2.1.1.1 Pengertian Pajak ... 13

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 14

2.1.1.3 Asas Pemungutan ... 14

2.1.2 Prinsip Keadilan Perpajakan ... 14

2.1.2.1 Pengertian Prinsip Keadilan Perpajakan ... 14

2.1.2.2 Indikator Prinsip Keadilan Perajakan ... 17

2.1.3 Kepatuhan Wajib Pajak ... 19

2.1.3.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak ... 19

2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Menentukan Kepatuhan ... 20

2.1.3.3 Kriteria Wajib Pajak Patuh ... 21

2.1.3.4 Manfaat Predikat Wajib Pajak Patuh ... 22

2.1.3.5 Indikator Kepatuhan Wajib Pajak ... 24

2.1.4 Penerimaan Pajak ... 26

2.1.4.1 Pengertian Penerimaan Pajak ... 26

2.1.4.3 Indikator Penerimaan Pajak ... 26

2.1.5 Hasil Penelitian Sebelumnya ...`29

2.2 Kerangka Pemikiran ... 30

2.2.1 Pengaruh antara Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 31


(26)

ix

2.2.2 Pengaruh antara Kepatuhan Wajib Pajak terhadap

Penerimaan Pajak ... 33

2.3 Hipotesis ... 34

BAB III METODOLOGI ... 36

3.1 Metode Penelitian ... 36

3.1.1 Desain Penelitian ... 37

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 41

3.3 Sumber Data (Data Pimer / Data Sekunder) ... 44

3.3.1 Sumber Data ... 44

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta waktu penelitian ... 47

3.4.1 Populasi ... 47

3.4.2 Penarikan Sampel ... 48

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 50

3.4.3.2 Waktu Penelitian... 50

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 51

3.5.1 Uji Validitas ... 52

3.5.2 Uji Realibilitas ... 54

3.6 Metode Pengujian Data ... 55

3.6.1 Rancangan Analisis ... 55

3.6.2 Analisis Kualitatif ... 57


(27)

x

3.6.4 Path Analysis ... 62

3.6.5 Langkat-Langkah Pengujian Path Analysis ... 63

3.6.6 Hipotesis Statistik ... 66

3.6.4.1 Uji Parsial (uji T) ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

4.1 Hasil Penelitian ... 68

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif historical /development ... 68

4.1.1.1 Variabel Prinsip Keadilan Perpajakan ... 69

4.1.1.2 Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ... 76

4.1.1.3 Variabel Penerimaan Pajak ... 80

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 84

4.1.2.1 Uji Validasi ... 84

4.1.2.2 Uji Reliabilitas ... 85

4.1.2.3 Analisis Jalur ... 86

4.1.2.4 Perhitungan koefisiesn Analisis Jalur Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak... 87

4.1.2.5 Perhitungan Koefisien Analisis Jalur Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Implikasinya Pada Penerimaan Pajak ... 90


(28)

xi

4.1.2.6 Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan implikasinya pada

Penerimaan Pajak ... 96

4.1.2.7 Pengujian Hipotesis ... 97

4.1.2.8 Pengujian Hipoteis Secara Parsial (uji t) ... 98

4.1.2.9 Pengujian Hipotesis Prinsip Keadilan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pajak ... 99

4.1.2.10 Pengujian Hipotesis Kepatuhan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak ... 101

4.2 Pembahasan ... 102

4.2.1 Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib pajak ... 102

4.2.2 Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak ... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105

5.1 Kesimpulan ... 105

5.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... xvi

LAMPIRAN ... xix


(29)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Albari. 2008. Pengaruh Keadilan terhadap Kepuasandan Kepatuhan Wajib Pajak. UNISIA, Vol. XXXI No. 69 September 2008

Andria, Harry. 2008. “Aspek Keadilan Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap

Transaksi Perdagangan Saham Di Bursa Efek”. Tesis, Universitas

Indonesia, Jakarta.

Ayu, Dyah dan Rini Hastuti. 2009. “Persepsi WP: Dampak Pertentangan Diametral Pada Tax Evasion WP Dalam Aspek Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan, Ketepatan Pengalokasian, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Kecenderungan Personal (Studi WP Orang Pribadi")”. Kajian akuntansi.

Chaizi Nasucha. 2004. Reformasi Administrasi Publik, Teori dan Praktik, Jakarta : Grasindo.

Damodar Gujarati. 2004. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Devano, Sony. dan Siti Kurnia Rahayu, 2006. Perpajakan : Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta : Kencana.

Dian Anggraeni Berutu dan Puji Harto.2012. Persepsi Keadilan Pajak terhadap Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP). Skripsi. Universitas Diponegoro. Journal of Accounting ISSN 2337-3806 Vol. 2 No.2 2012.

Djatnika, Adjat. 2012. Kepatuhan Wajib Pajak Jabar Rendah diakses melalui www.wartapajak.com

Djatnika, Adjat. 2014 Pertumbuhan Penerimaan Pajak Di Jabar I Melambat. diakses melalui financial.bisnis.com

Hangga Wicaksono Murti, Harijonto Sabijono dan Julie J Sondakh. 2014. Pelayanan Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol. 2 No.3 September 2014.


(30)

xvii

Imam Mukhlis, Sugeng HadiUtomo, Yulu Soesetyo. 2014. Increasing tax compliance through strengthening capacity of education sector for export oriented smes handicraft field in east java Indonesia European Scientific Journal edition vol.10, No.7 ISSN :1857-7881 (Print) e- ISSN 1857-7431 Maret 2014.

Indry Angina Hasibuan, Yunilma, Popi Fauziati. 2014. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.Vol 4, No.1 2014.

John Hutagaol. 2006. Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Penerapan Strategi Pelayanan dan Penegakan Hukum. Jurnal Perpajakan Indonesia Vol. 5 No.6 Agustus-September 2006.

Maria M. Ratna Sari, Ni Nyoman Afrianti. 2012. Pengaruh Keputusan wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Denpasar Timur. Vol7, No.1.2012 Martoewardojo, Agus. 2012. Kejar Setoran Rp 1.178 Triliun, Agus Marto Seret

Wajib Pajak Bandel. Diakses dari www.detik.com

Martoewardojo, Agus. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak. diakses melalui

www.pajak.go.id

Martoewardojo, Agus. 2013. Ini Alasan Penerimaan Pajak tidak Capai Target. diakses melalui www.dannydarussalam.com

Mashuri. 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.

Nasution, Chairuddin Syah. 2003 Jurnal. Analisis Potensi Dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia Periode 1990 – 2000. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nurmantu, Safri, 2009. Kepatuhan Perpajakan. [Online].Tersedia:

http://www.google.com .[ 14 April 2009].

Nurmantu. 2003. Pengantar Perpajakan, Jakarta: Grani.

Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal. Siti Resmi. 2003. Perpajakan Teori dan Kasus, Tiga. Jakarta: Salemba Empat.


(31)

xviii

Sony Denovano dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan :Konsep,Teori dan Isu. Jakarta: Prenada Medio Grup.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian dan Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung Alfabeta.

Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis .Jilid2.Salemba Empat, Jakarta.

Uma Sekaran.2003. Research Methods for Business : A Skill – Building Approach, John Wiley & Sons, Inc., New York

Umi Narimawati. 2008. Analisis Multifariat untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati. 2010. Penilisan Karya Ilmiah Bekasi: Genesis

Yenni Mangoting dan Arja Sadjiarto. 2013. Pengaruh Postur Motivasi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan ISSN 2338-8137 Vol. 15 No.2, November 2013.


(32)

130

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Mella Herdiyani

NIM : 21110023

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 19 Januari 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Mahasiswa

Alamat : Jl. Mentor I No. 13 B RT.01 RW.05 Kelurahan Sukaraja Kecamatan Cicendo

40175 Kota Bandung

DATA PENDIDIKAN

1. TK AL-IKHLAS 1997 - 1998

2. SD Gunung Rahayu IV 1998 - 2004

3. SMP Angkasa 2004 - 2007

4. SMA Angkasa 2007 - 2010


(33)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan kepada kami dalam menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,sahabat, tabiin-tabiinya dan sampailah kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman, dan kepada keluarga yang sangat membantu dalam setiap kendala yang terjadi, Amin.

Skripsi yang berjudul “PENGARUH PRINSIP KEADILAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN

IMPLIKASINYA PADA PENERIMAAN PAJAK” ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Jenjang S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Selama proses pengerjaan Skripsi ini tidak sedikit kendala yang penulis hadapi akan tetapi penulis selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Penulis tidak bisa memungkiri bahwa dalam menyusun Skripsi ini, penulis menemukan hambatan dan kesulitan, namun berkat Inta Budi Setyanusa.,SE., M.Ak selaku Dosen Pembimbing telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan Skripsi ini, akhirnya diiringi dengan doa, semangat ikhtiar penulis mampu melewatinya.


(34)

iv

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan Skripsi ini dengan senang hati penulis terima. Namun harapan yang besar dari penulis semoga Skripsi ini bermanfaat untuk semua orang yang membacanya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak, selaku Dosen Wali AK-1 yang telah memberikan Motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 5. Inta Budi Setyanusa,SE.,M.Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan kritik dalam penulisan Skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia terutama untuk dosen Program Studi Akuntansi.

7. Seluruh Staf Sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia terutama untuk staf Program Studi Akuntansi.

8. Segenap Pimpinan dan Staff Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 atas izin yang telah diberikan untuk melakukan penelitian dan permintaan data.


(35)

v

9. Serta tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Desi selaku Bagian Umum di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak 1 tanpa bantuan beliau penulis akan sulit untuk menyelesaikan Skripsi ini.

10. Yang tersayang dan tercinta kedua Orangtua ku Usep Jejen dan Iin Lesmanah terima kasih yang telah memberikan do’a, semangat, dukungan, motivasi bantuan moril dan materil untuk menempuh hidup ini.

11. Kakak ku tersayang Sandy Herdiana terima kasih yang telah memberikan

do’a, semangat, dukungan, motivasi bantuan moril, materil dan telah menjadi kakak yang terbaik.

12. Yang tercinta adik angkat ku Muhammad Mirza terima kasih ganteng telah memberikan warna dan kenangan terindah dalam hidup ini semoga Allah selalu memberikan izinnya kamu selalu bisa menjadi cahaya untuk keluarga, semoga kita selalu bias bertemu dan bersama.

13. Sodara terbaikku Dety Saputri terima kasih untuk menjadi tempat curhat terbaik.

14. Sahabat yang senantiasa ada dari SMA hingga kini Revy Fauzy Muharam terima kasih selalu memberikan yang terbaik menasehati dan pendengar yang baik.

15. Sahabat terbaik ku sepanjang masa Vika Purnamasari, terima kasih untuk dukungannya, waktunya dan segala hal mari kita arungi hidup ini lebih baik lagi sahabat.

16. Keluarga keduaku dan teman seperjuangan “D’Park Family” Abdul Kodir, Adib Rofiuddin , Christian TW, Dhiya Ardiowati, Jimi Friazi, Lukman


(36)

vi

Hidayat, Rendi Hermawan, Rendy Setiawan, Sandhy Angga Pataka , Subangkit Ramadhan, Yudie Wachyudiansyah dan semua yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu terima kasih untuk dukungan, motivasi, candatawa, semua bantuannya dan selalu menjadi yang terbaik. 17. Teman-teman kelas AK-1 Universitas Komputer Indonesia Asep

Muhammad M.F, Firman Mustakim, Kusuma Dani, Novel Dewantara dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

18. Terimakasih untuk Riyanto Adiwiguna, Imam Wibowo, Filly Ramadhan Pratama dan untuk orang-orang yang telah datang, kembali ataupun yang sengaja pergi terima kasih telah memberikan segala warna di hidup ini. 19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini, semoga

mendapat imbalan yang sesuai dari Allah SWT.

Bandung, Agustus 2015 Penulis


(37)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PRINSIP KEADILAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN IMPLIKASINYA PADA PENERIMAAN

PAJAK

(Survei pada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat 1) THE INFLUENCE OF THE PRINCIPLE OF FAIRNESS OF TAXATION ON TAX

COMPLIANCE AND IMPLICATIONS ON TAX REVENUE

(Survey In Regional Office of Directorate General of Taxes In West Java 1)

Mella Herdiyani NIM. 21110023

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada Agustus 2015

Menyetujui, Pembimbing

Inta Budi Setyanusa, S.E.,M.Ak NIP. 4127.34.03.031

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi

Prof. Dr.Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak., CA


(38)

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana) baik di UNIKOM maupun diperguruan tinggi lain. 2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Agustus 2015

Mella Herdiyani NIM: 21110023


(39)

ii

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Nonekslusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan penelitian”.

Bandung, Agustus 2015

Penulis, Kanwil DJP Jawa Barat I Kepala Bidang P2Humas,

Mella Herdiyani Reny Ravaldini

NIM. 21110023 NIPP. 197010131995032001

Mengetahui, Dosen Pembimbing,

Inta Budi Setyanusa, S.E.,M.,Ak NIP. 4127.34.03.031

Catatan :

Kecuali BAB I, BAB III, dan BAB IV serta lampiran tidak untuk di-online-kan, dengan alasan file-file di atas merupakan data hasil kerja peneliti selama penyusunan Skripsi.


(1)

iv

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan Skripsi ini dengan senang hati penulis terima. Namun harapan yang besar dari penulis semoga Skripsi ini bermanfaat untuk semua orang yang membacanya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak, selaku Dosen Wali AK-1 yang telah memberikan Motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 5. Inta Budi Setyanusa,SE.,M.Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan kritik dalam penulisan Skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia terutama untuk dosen Program Studi Akuntansi.

7. Seluruh Staf Sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia terutama untuk staf Program Studi Akuntansi.

8. Segenap Pimpinan dan Staff Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 atas izin yang telah diberikan untuk melakukan penelitian dan permintaan data.


(2)

v

9. Serta tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Desi selaku Bagian Umum di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak 1 tanpa bantuan beliau penulis akan sulit untuk menyelesaikan Skripsi ini.

10. Yang tersayang dan tercinta kedua Orangtua ku Usep Jejen dan Iin Lesmanah terima kasih yang telah memberikan do’a, semangat, dukungan, motivasi bantuan moril dan materil untuk menempuh hidup ini.

11. Kakak ku tersayang Sandy Herdiana terima kasih yang telah memberikan do’a, semangat, dukungan, motivasi bantuan moril, materil dan telah menjadi kakak yang terbaik.

12. Yang tercinta adik angkat ku Muhammad Mirza terima kasih ganteng telah memberikan warna dan kenangan terindah dalam hidup ini semoga Allah selalu memberikan izinnya kamu selalu bisa menjadi cahaya untuk keluarga, semoga kita selalu bias bertemu dan bersama.

13. Sodara terbaikku Dety Saputri terima kasih untuk menjadi tempat curhat terbaik.

14. Sahabat yang senantiasa ada dari SMA hingga kini Revy Fauzy Muharam terima kasih selalu memberikan yang terbaik menasehati dan pendengar yang baik.

15. Sahabat terbaik ku sepanjang masa Vika Purnamasari, terima kasih untuk dukungannya, waktunya dan segala hal mari kita arungi hidup ini lebih baik lagi sahabat.

16. Keluarga keduaku dan teman seperjuangan “D’Park Family” Abdul Kodir, Adib Rofiuddin , Christian TW, Dhiya Ardiowati, Jimi Friazi, Lukman


(3)

vi

Hidayat, Rendi Hermawan, Rendy Setiawan, Sandhy Angga Pataka , Subangkit Ramadhan, Yudie Wachyudiansyah dan semua yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu terima kasih untuk dukungan, motivasi, candatawa, semua bantuannya dan selalu menjadi yang terbaik. 17. Teman-teman kelas AK-1 Universitas Komputer Indonesia Asep

Muhammad M.F, Firman Mustakim, Kusuma Dani, Novel Dewantara dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

18. Terimakasih untuk Riyanto Adiwiguna, Imam Wibowo, Filly Ramadhan Pratama dan untuk orang-orang yang telah datang, kembali ataupun yang sengaja pergi terima kasih telah memberikan segala warna di hidup ini. 19. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini, semoga

mendapat imbalan yang sesuai dari Allah SWT.

Bandung, Agustus 2015 Penulis


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PRINSIP KEADILAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN IMPLIKASINYA PADA PENERIMAAN

PAJAK

(Survei pada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat 1) THE INFLUENCE OF THE PRINCIPLE OF FAIRNESS OF TAXATION ON TAX

COMPLIANCE AND IMPLICATIONS ON TAX REVENUE

(Survey In Regional Office of Directorate General of Taxes In West Java 1)

Mella Herdiyani NIM. 21110023

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada Agustus 2015

Menyetujui, Pembimbing

Inta Budi Setyanusa, S.E.,M.Ak NIP. 4127.34.03.031

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi

Prof. Dr.Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak., CA NIP. 4127.70.091 NIP. 4217.34.03.015


(5)

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana) baik di UNIKOM maupun diperguruan tinggi lain. 2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa

bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Agustus 2015

Mella Herdiyani NIM: 21110023


(6)

ii

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, menyetujui :

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Nonekslusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan penelitian”.

Bandung, Agustus 2015

Penulis, Kanwil DJP Jawa Barat I Kepala Bidang P2Humas,

Mella Herdiyani Reny Ravaldini

NIM. 21110023 NIPP. 197010131995032001

Mengetahui, Dosen Pembimbing,

Inta Budi Setyanusa, S.E.,M.,Ak NIP. 4127.34.03.031

Catatan :

Kecuali BAB I, BAB III, dan BAB IV serta lampiran tidak untuk di-online-kan, dengan alasan file-file di atas merupakan data hasil kerja peneliti selama penyusunan Skripsi.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Adanya Sunset Policy 2008 Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I (DJP Sumut I)

1 51 59

Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Implikasinya terhadap Penerimaan Pajak (Survey pada KPP Wilayah DJP Jawa Barat I)

5 19 50

Pengaruh Penagihan Pajak Dan Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survey PAda KPP Wilayah Kota Bandung Dan KPP Sumedang Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

0 8 1

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I

0 2 1

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dan Implikasinya Pada Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Kanwil Jawa Barat 1)

1 14 63

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Jumlah Wajib Pajak Efektif Terhadap Penerimaan Pajak (Survey Pada 15 KPP di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jabar 1)

0 6 28

Pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dan implikasinya pada penerimaan pajak (survey pada KPP Pratama di Kanwil Jabar I)

11 41 52

Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Implikasinya terhadap Penerimaan Pajak (Survei pada KPP wilayah DJP Jawa Barat I)

1 23 58

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survei pada Kantor Pelayanan Pajak yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2010-2015)

0 6 41

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013.

2 3 167