Sirip Bahan Bakar LANDASAN TEORI 1. Pipa Saluran Air

terjadi. Semakin besar ukuran diameter pipa semakin besar daya pompa yang diperlukan. Lalu semakin kecil diameter saluran, suhu air yang dihasilkan suhu yang keluar dari output akan semakin besar, juga sebaliknya.

2.1.2 Sirip

Fungsi sirip adalah untuk memperluas permukaan penangkapan kalor. Jika sirip dipasang pada pipa saluran air yang akan dipanaskan, maka sirip akan dapat membantu pipa saluran air dalam menangkap kalor yang diberikan oleh nyala api dari kompor gas LPG. Semakin luas sirip yang akan dipasang pada pipa saluran air, akan semakin besar kalor yang akan dipindahkan ke air. Dengan demikian pemasangan sirip akan berpengaruh terhadap suhu air keluar pada pipa output. Pemilihan bahan sirip juga berpengaruh terhadap besarnya kalor yang dapat ditangkap. Semakin besar nilai konduktivitas termal bahan sirip, semakin besar kalor yang dapat ditangkap oleh sirip. Gambar 2.1 Grafik efisiensi sirip siku empat dan segitiga sumber: Holman, J.P, 1993, Perpindahan kalor Gambar 2.2 Grafik efisiensi sirip siku empat sumber: Holman, J.P, 1993, Perpindahan kalor

2.1.3 Bahan Bakar

Pada pemanas air jenis ini menggunakan bahan bakar Liquified Petroleum Gas LPG. LPG yang digunakanadalah LPG untuk rumah tangga, yang komposisinya adalah campuran antara Propana dan Butana. Komponen utama bahan bakar LPG dari hasil produksi kilang minyak dan gas adalah gas Propana   8 3 H C dan Butana   10 4 H C , dengan komposisi kurang lebih sebesar 99 , selebihnya adalah gas Pentana   12 5 H C yang dicairkan. Perbandingan komposisi Propana dan Butana adalah 30 : 70. LPG lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2,01 dibandingkan dengan udara. Tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5 – 6,2 kgm 2 . Nilai kalori sekitar : 21.000 BTUlb. zat metan pada umumnya ditambahkan ke LPG untuk memberikan bau khas, supaya jika terjadi kebocoran, dapat segera terdeteksi dengan cepat dan mudah. Reaksi pembakaran Propana   8 3 H C , jika terbakar sempurna adalah sebagai berikut : 8 3 H C + 5 2 O → 3 2 CO + 4 O H 2 + panas Propana + oksigen → karbondioksida + uap air + panas Panas yang dihasilkan LHV reaksi tersebut setara dengan 46000000 Jkg atau 46 MJkg. Reaksi pembakaran Butana   10 4 H C , jika terbakar sempurna adalah sebagai berikut : 2 10 4 H C + 13 2 O → 8 2 CO + 10 O H 2 + panas Butana + oksigen → karbondioksida + uap air + panas Panas yang dihasilkan LHV reaksi tersebut hampir sama dengan Propana setara dengan 46 MJkg. Sebagai gambaran: Untuk menaikkan 1 gram air sebesar 1°C dibutuhkan energi sebesar 4,186 J. untuk menaikkan suhu 1 liter air dari suhu ruangan 30°C akan dibutuhkan energi sebesar 293.020 J. pada tahap ini, air baru mencapai suhu 100°C dan belum mendidih. Diperlukan energi lagi sebesar 2257 Jgram air untuk merubah air menjadi uap. Pada kondisi udara luar, 1 kg Propana memiliki volume sekitar 0,543 3 m .1 kg elpiji memiliki energi yang setara untuk mendidihkan air 90 liter. Tabel 2.1 Menyajikan daya pemanasan dari efisiensi alat masak LPG dengan bahan bakar gas. Terlihat bahwa efisiensi alat masak dengan gas LPG berkisar sebesar 60 . Tabel 2.1 Daya pemanasan dan efisien sialat masak dengan gas LPG dan bahan bakar lainnya sumber: aptogaz.files.wordpress.com200707peranan-lpg-di- dapur-anda.pdf Bahan Bakar Daya Pemanasan Efisiensi alat masak Kayu bakar 4.000 kkalkg 15 Arang 8.000 kkalkg 15 Minyak Tanah 11.000 kkalkg 40 Gas Kota 4500 kkalm3 55 Listrik 860 kkalkwh 60 L P G 11.900 kkalkg 60 Listrik 860 kkalkwh 60

2.1.4 Kebutuhan Udara