Pengembangan Jaringan Virtual Loval Area Network (VLAN) di PT. Pupuk Kujang

(1)

PENGEMBANGAN JARINGAN

VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN)

DI PT. PUPUK KUJANG

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Derry Dwitya Pranata Rahmat Andi Mulyana Doddy Maulana Yusuf

: : :

10109046 10109047 10109062

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

LAMPIRAN D

Lembar Pengesahan


(3)

LAMPIRAN E


(4)

(5)

(6)

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

1. Nama Lengkap : Rahmat Andi Mulyana

2. Nama Panggilan : Ondol

3. Jenis kelamin : Laki-laki

4. Tempat/Tgl Lahir : Ciamis, 07 September 1990

5. Alamat : Ds/Dsn Purwasari RT 08/01 Kecamatan Banjarsari

Kabupaten Ciamis

46383

6. Agama : Islam.

7. Golongan Darah : B.

8. Status : Belum Menikah.

9. No Telpon / Hp : +6281222867919

10. Email : rahmat_andi_mulyana@yahoo.co.id

B. Pendidikan Formal

1. Sekolah Dasar

SD Negeri Pusakajaya, 1997 – 2003 2. Sekolah Menengah Pertama

SMP Negeri 1 Banjarsari, 2003 – 2006 3. Sekolah Menengah Atas


(7)

4. Strata 1

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan S1 Teknik Informatika UNIKOM, 2009 – Sekarang

C. Pendidikan Informal

-

D. Kemampuan Komputer

1. WEB DESIGN&PROGRAMING (HTML,JAVA SCRIPT,PHP,CSS) 2. PROGRAMING (C++,PASCAL,C#,JAVA,DELPHI,Android) 3. DATABASE (MySQL)

4. MS OFFICE (WORD,EXCEL,ACCES,POWER POINT) 5. INSTAL WINDOWS

6. INSTALASI KOMPUTER E. Riwayat Pekerjaan

-

F. Riwayat Organisasi

-Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Bandung, 27 Januari 2013 Yang Membuat


(8)

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

1. Nama Lengkap : Derry Dwitya Pranata

2. Nama Panggilan : Derry

3. Jenis kelamin : Laki-laki

4. Tempat/Tgl Lahir : Kediri, 13 Juli 1990

5. Alamat : Jalan Madura Blok L13 RT.03 RW.05 Kediri

6. Agama : Islam.

7. Golongan Darah : AB.

8. Status : Belum Menikah.

9. No Telpon / Hp : +6283820080754

10. Email : derrydwityapranata7@yahoo.com

B. Pendidikan Formal

1. Sekolah Dasar

SDN Semampi IV Kediri, 1997 – 2001 SDN Ngadirejo I Kediri, 2001-2003

2. Sekolah Menengah Pertama

SMP Negeri 8 Kediri, 2003 – 2006 3. Sekolah Menengah Atas


(9)

4. Strata 1

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan S1 Teknik Informatika UNIKOM, 2009 – Sekarang

C. Pendidikan Informal

- EF(English First)

D. Kemampuan Komputer

1. WEB DESIGN&PROGRAMING (HTML,JAVA SCRIPT,PHP,CSS) 2. PROGRAMING (C++,PASCAL,C#,JAVA,DELPHI)

3. DATABASE (MySQL)

4. MS OFFICE (WORD,EXCEL,ACCES,POWER POINT) 5. INSTAL WINDOWS

6. INSTALASI KOMPUTER 7. INSTALASI JARINGAN E. Riwayat Pekerjaan

-

F. Riwayat Organisasi

-Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Bandung, 27 Januari 2013 Yang Membuat


(10)

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

1. Nama Lengkap : Doddy Maulana Yusuf

2. Nama Panggilan : Doddy

3. Jenis kelamin : Laki-laki

4. Tempat/Tgl Lahir : Karawang, 12 April 1992

5. Alamat : Jl.R Ali Mukhtar Adiarsa Barat Karawang

6. Agama : Islam.

7. Golongan Darah : A.

8. Status : Belum Menikah.

9. No Telpon / Hp : +6281281073190

10. Email : doddy_92@yahoo.com

B. Pendidikan Formal

1. Sekolah Dasar

SD Negeri Adiarsa 3, 1997 – 2003 2. Sekolah Menengah Pertama

SMP Negeri 2 Karawang, 2003 – 2006 3. Sekolah Menengah Atas


(11)

4. Strata 1

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan S1 Teknik Informatika UNIKOM, 2009 – Sekarang

C. Pendidikan Informal

-

D. Kemampuan Komputer

1. WEB DESIGN&PROGRAMING (HTML,JAVA SCRIPT,PHP,CSS) 2. PROGRAMING (C++,PASCAL,C#,JAVA,DELPHI,Android) 3. DATABASE (MySQL)

4. MS OFFICE (WORD,EXCEL,ACCES,POWER POINT) 5. INSTAL WINDOWS

6. INSTALASI KOMPUTER E. Riwayat Pekerjaan

-

F. Riwayat Organisasi

-Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Bandung, 27 Januari 2013 Yang Membuat


(12)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR --- i

DAFTAR ISI --- iii

DAFTAR TABEL --- v

DAFTAR GAMBAR --- vi

LAMPIRAN --- vii

BAB 1 PENDAHULUAN --- 1

1.1Latar Belakang --- 1

1.2Perumusan Masalah --- 2

1.3Maksud dan Tujuan --- 2

1.4Batasan Masalah --- 2

1.5Metode Penelitian --- 3

1.6Sistematika Penulisan --- 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA --- 5

2.1Profil Perusahaan --- 5

2.1.1 Sejarah PT. Pupuk Kujang --- 5

2.1.2 Logo PT. Pupuk Kujang --- 6

2.1.3 Struktur Organisasi --- 7

2.1.4 Deskripsi Jabatan Biro IT --- 10

2.2Landasan Teori --- 14

2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer --- 14

2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer --- 14

2.2.3 Pengertian Topologi Jaringan --- 16

2.2.4 Jenis-Jenis Topologi Jaringan --- 16

2.2.5 Model Hubungan Jaringan --- 19

2.5.6 Manfaat Jaringan --- 21


(13)

iv

2.2.7.1Sejarah Perkembangan VLAN --- 22

2.2.7.2Pengertian VLAN --- 23

2.2.7.3Tipe - Tipe VLAN --- 25

2.2.7.4Perbedaan Mendasar Antara LAN dan VLAN --- 27

BAB 3 PEMBAHASAN --- 33

3.1Jadwal Kerja Praktek --- 33

3.2Teknik Kerja Praktek --- 33

3.3Gambaran Umum Jaringan di PT. Pupuk Kujang --- 33

3.3.1 Spesifikasi Hardware Server dan Client --- 35

3.3.2 Arsitektur Jaringan di PT. Pupuk Kujang --- 38

3.3.3 Konfigurasi IP --- 40

3.4Analisa Jaringan --- 43

3.5Pengembangan Jaringan VLAN PT. Pupuk Kujang --- 45

3.5.1 Langkah Kerja Penambahan User Baru Lokasi yang Sama ---- 49

3.5.2 Langkah Kerja Penambahan User Baru Beda Lokasi --- 51

3.5.3 Langkah Kerja Penambahan User di Gedung Baru --- 53

3.6Arsitektur Jaringan Setelah Pengembangan VLAN --- 55

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN --- 58

4.1Kesimpulan --- 58

4.2Saran --- 58


(14)

i

KATA PENGANTAR

Tiada yang patut kami panjatkan selain puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan dan rahmat-Nya, sehingga laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar.

Laporan kerja praktek yang diberi judul “Pengembangan Jaringan Virtual Local Area Network (VLAN) di PT. Pupuk Kujang” ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktek pada program Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika Universita Komputer Indonesia.

Dengan segala keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan-kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Sehingga laporan ini tampil dengan beberapa kekurangan. Kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk memperbaiki dimasa mendatang dalam penulisan maupun penyajian.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Seogoto, M.sc, sebagai Rektor Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Irawan Afrianto, S.T.,M.T. sebagai ketua jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

3. Dian Dharmayanti, S.T.,M.Kom. sebagai dosen wali yang membimbing dan mengajar dalam pembuatan laporan ini.

4. Herlambang Adi Budiman, S.T. selaku pembimbing kerja praktek di PT. Pupuk Kujang.


(15)

ii

5. Ayah dan Ibu yang kami sayangi dan cintai yang selalu mendukung dan mendoakan dalam bentuk moril maupun materil .

6. Sahabat dan teman yang selalu menemani dan membantu dalam suka maupun duka, serta memberi dorongan semangat dalam pengerjaan laporan ini.

Mudah-mudahan laporan Kerja Praktek ini bermanfaat khususnya kami sebagai penulis dan umumnya bagi semua-semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, Januari 2013


(16)

59

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Gie (2012). CISCO Packet Tracer Untuk Simulasi Jaringan Komputer, Teknik Informatika, Jakarta.

[2]. Sofana, Iwan (2009). Cisco CCNA dan Jaringan Komputer, Penerbit Informatika, Bandung.

[3]. Syafrizal, Melvin (2005). Pengatar Jaringan Komputer, Penerbit Andi Publisher, Yogyakarta.

[4]. Tanenbaum, Andrew (2006). Jaringan Komputer, Penerbit Prehallindo, Jakarta.

[5]. Winarno, Sugeng (2006). Jaringan Komputer TCP/IP, Penerbit Informatika, Bandung.


(17)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat, memiliki dampak bagi semua segi kehidupan. Seiring perkembangan teknologi tersebut, perusahaan atau instansi-instansi swasta maupun pemerintah dan juga organisasi turut mengikuti perkembangan teknologi dengan memanfaatkan teknologi dan menerapkannya pada perusahaan. Untuk meningkatkan efisiensi waktu yang dibutuhkan maka diciptakan suatu jaringan yang pada saat ini dikenal dengan nama jaringan komputer. Jaringan ini disusun berdasarkan beberapa metode yang dikenal dengan topologi jaringan, diantaranya topologi ring network, topologi star dan masih banyak topologi jaringan yang lainnya.

PT. Pupuk Kujang saat ini sudah memiliki jaringan komputer yang baik dan cukup lengkap. Namun pada jaringan LAN di PT. Pupuk Kujang saat ini apabila ingin menambahkan suatu instansi, user yang memiliki jarak atau lokasi terpisah, dan juga ingin merubah jaringan, harus membongkar fisik dari suatu jaringan tersebut yang sudah dibuat yang bisa membutuhkan waktu yang lama dan juga mengkonfigurasi ulang, karena sewaktu-waktu user bertambah sesuai kebutuhan, Selain itu apabila ingin menyebarkan informasi kepada beberapa user atau instansi tertentu, server atau penyebar informasi harus memasukkan IP user satu persatu sebanyak user yang ingin menerima atau diberi informasi, sehingga membutuhkan waktu yang lama, karena user yang terdapat di pupuk kujang sejumlah 567 user.

PT. Pupuk Kujang memiliki beberapa instansi. Untuk saling berkomuniasi antar instansi dan pengelolaan tugas masing - masing instansi dan solusi dari masalah diatas kami membuat pengembangan jaringan Virtual Local Area Network (VLAN).


(18)

2

1.2Perumusan Masalah

Ditemukan beberapa masalah yang dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana membangun dan mengembangkan VLAN pada jaringan di PT. Pupuk Kujang.

1.3Maksud Dan Tujuan

Penelitian ini dimaksudkan untuk pengembangan jaringan VLAN di PT. PUPUK KUJANG.

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengoptimalkan penggunaan sistem jaringan komputer PT. Pupuk Kujang.

2. Mempermudah apabila ingin menambah jaringan di instansi yang memiliki lokasi yang jauh.

3. Mempermudah apabila ingin menambah user baru.

4. Mempermudah menyebarkan informasi tanpa memasukkan IP masing-masing user.

1.4Batasan Masalah

Dalam pembuatan laporan ini dibuat beberapa batasan masalah agar pembahasan lebih fokus pada jaringan komputer yang meliputi:

1. Tipe VLAN yang digunakan adalah berdasarkan port. 2. IP CLASS.

3. Penerapan pengembangan VLAN yang dilakukan sebatas design dengam menggunakang software di CISCO Packet Tracer.

4. Switch yang digunakan adalah switch multi layer yang terdapat di CISCO Packet Tracer.


(19)

3

1.5Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam pengembangan VLAN ini adalah dengan cara metode pengumpulan data dan metode praktek yang dibutuhkan untuk pengembangan VLAN. Dimana untuk mendapatkan data, teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua jenis diantaranya sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul laporan.

b. Metode Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau kegiatan yang sistematis terhadap objek yang dituju secara langsung.

c. Metode Wawancara

Adalah suatu metode dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. 2. Metode Praktek

Dalam hal ini penulis melakukan praktek implementasi pada Cisco Packet Tracer. Metode praktek pembangunan VLAN pada jaring yang berjalan sebagai berikut :

a. Metode Analisis

Metode ini menjelaskan tentang analisis jaringan yang telah berjalan dan yang akan dibangun ke depan menggunakan VLAN meliputi perangkat keras yang akan digunakan dan lokasi yang ada pada PT. Pupuk Kujang b. Design

Mendisain ulang jaringan yang berjalan dengan memperhatikan lokasi atau lingkungan yang ada pada perusahaan

c. Implementasi

Pada metode ini dilakukan penerapan VLAN yang telah dirancang sesuai lingkungan atau lokasi ke aplikasi Cisco Paket Tracer.


(20)

4

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah : BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dibahas mengenai pertama profil tempat kerja praktek diantaranya tentang sejarah instansi, visi instansi, logo instansi, struktur organisai dan Job description.

Kedua landasan teori diantaranya membahas tentang sejarah perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network), pengertian VLAN, tipe-tipe VLAN, bagaimana cara bekerja VLAN, perbedaan mendasar antara LAN dan VLAN dan perbandingan VLANdan LAN. BAB 3 PEMBAHASAN

Dalam bab tiga merupakan pembahasan proses mengenai Pengembangan Jaringan VLAN Pada PT. PUPUK KUJANG.

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam kesimpulan dan saran berisi hasil pembahasan pengembangan jaringan VLAN tersebut.


(21)

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah PT. Pupuk Kujang

PT. PUPUK KUJANG didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, yang telah dilunasi pada thun 1989, serta penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta.

Pembangunan pabrik Pupuk Kujang yang pertama yang diberi nama Pabrik Kujang 1A dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amonia dilaksanakan oleh kontraktor utama kellogg Overseas Corporation (USA) dan Toyo Engineerng Corporation (Japan). Pembangunan Pabrik Kujang 1A ini berhasil dibangun selama 33 bulan dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1978.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1997 dan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Pupuk Kujang tanggal 25 Juli 1997, PT Pupuk Kujang menjadi anak perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja, dan disetuji penjualan 10(sepuluh) lembar saham milik PT. Pupuk Sriwidjaja pada PT. Pupuk Kujang yang diwaakili oleh Yayasan Kesejahteraan Warga Kujang.

Pembangunan Pabrik Kujang 1B dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amonia dilaksanakan oleh kontraktor utama Toyo Engineering Corporation (TEC) Japan dan didukung oleh 2 (dua) kontraktor dalam negeri yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Inti Karya Persada Teknik. Pembangunan Pabrik Kujang 1B ditempuh dalam waktu 36 bulan, dimulai tanggal 1 Oktober 2003 sampai dengan 6 September 2005. Selain dari equity yang dimiliki oleh PT Pupuk Kujang, pendanaan proyek ini diperoleh dari pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar JPY 27.048.700.000. Peresmian Pabrik Kujang 1B dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 3 April 2006.


(22)

6

Mengenai visi yang dimiliki PT. Pupuk Kujang, yaitu menjadi industri pendukung pertanian dan petrokimia yang efisien dan kompetitif di pasar global. Sedangkan misi yang dimiliki PT. Pupuk Kujang, diantaranya:

1. Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional

2. Mengembangkan Industri Agrokimia dan Petrokimia yang berbasis Sumber Daya Alam yang ramah lingkungan

3. Memanfaatkan sumber daya tersedia untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat

4. Mendukung pengembangan perekonomian nasional dan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan.

2.1.2 Logo PT. Pupuk Kujang

Gambar 2.1 Logo PT. Pupuk Kujang Makna Logo

1. Logo berbentuk perisai bermakna pelindung

2. Sentra dari logo adalah Kujang senjata tajam Rakyat Jawa Barat mengandung makna kejayaan.

3. Lingkaran dalam logo :

a) Lingkaran besar : kebijakan pemimpin b) Lingkaran kecil : kepatuhan yang dipimpin

4. Bulatan-bulatan dalam lingkaran menunjukkan bentuk butiran urea.


(23)

7

5. Bentuk padi pada batangnya di kiri kanan kujang bermakna kemakmuran.

Makna Warna

1. Hijau : kesuburan 2. Kuning : keagungan 3. Putih : kesucian 4. Hitam : keteguhan

Makna Angka

Sembilan butir pada masing-masig batangnya dan enam butir titik dalam lingkaran pada masing-masing sisi kanan dan kiri bermakna tanggal 9 bulan 6 ( juni) yaitu tanggal didirikan PT. Pupuk Kujang di tahun 1975.

2.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.


(24)

8

Di bawah ini adalah struktur organisasi secara umum tempat kami melakukan kegiatan kerja praktek di PT. PUPUK KUJANG

Gambar 2.2 Strukur Organisasi PT. Pupuk Kujang Dewan Direksi Drektur Utama Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan Kompartemen Produksi

Divisi Produksi 1A

Divisi Produksi 1B

Biro Perencanaan dan Pengendalian Proses

Biro Keselamatan, Kesehatan Kerja dab

Lingkungan Hidup Kompartemen Teknik dan Pemeliharaan Divisi Pemeliharaan Mekanik Divisi Perencanaan dan Pemeliharaan Listrik Instrumen Biro Material Biro Inspeksi Biro Pengembangan

Biro Rancang Bangun

Direktur SDM dan Umum

Kompartemen SDM

Biro Perencanaan dan Pengembangan SDM Biro SDM Biro Kesehatan Biro Management Kompartemen Umum Biro Pelayanan Industri Biro Pengadaan

Biro Pelayanan Jasa

Biro Umum Direktur Komersil Kompartemen Administrasi Keuangan Biro Anggaran Biro Keuangan Biro Akuntansi Biro Teknologi Informasi Kompartemen Pemasaran Divisi Pemasaran Divisi Sarana Penjualan Divisi Penjualan


(25)

9

Di bawah ini adalah struktur organisasi secara khusus Biro IT tempat kami melakukan kegiatan kerja praktek di PT. PUPUK KUJANG

Gambar 2.3 Strukur Organisasi Biro IT di PT. Pupuk Kujang Manager Biro IT

Kabag Super Itenden Bagian Oprasional

Supervisor Hardware Supervisor Server

Kabag Super Itenden Bagian Pengembangan

Sistem

Kabag Super Itenden Bagian Teknik

Supervisor Jaringan Supervisor Database


(26)

10

2.1.4 Deskripsi Jabatan Biro IT

Divisi Pengembangan ini di bawah pengawasan Direktur Komersil dan di bawah Kompartemen Administrasi Keuangan, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Manager Biro IT

Bertanggung jawab pada performa dari semua tim yang berada pada IT Operation. Manajer harus mempunyai pengetahuan yang luas pada teknologi yang berada pada wilayah tanggung jawabnya tetapi detailnya tetap berada pada setiap anggota tim. Bertangggung jawab untuk performa keseharian dari sistem IT, memaksimalkan availability dari sistem, dan menyelesaikan masalah end user. Manajer ini juga berperan dalam membentuk sebuah disaster recovery plan dan eksekusinya. Mempunyai manajer dengan peran ini membantu CIO utuk lebih berfokus pada arah strategis IT dari pada mencemaskan performa keseharian dari IT.

Bertanggung jawab pada performa dari seluruh tim dalam grupnya. Application Manager harus mempunyai sebuah pemahaman yang lengkap pada sistem bisnis yang digunakan. Fungsi yang terpenting adala organisasi dan manajemen tim. Membuat prioritas, mengatur tim, dan menyelesaikan proyek adalah tanggung jawab dari application manager. Application Manager mengarahkan tim pengembangan sesuai dengan prioritas proyek yang dibuat. Manager ini mengatur jangka pendek dan jangka menengah dari sistem IT untuk meningkatkan kemampuan, mengintegrasikan proses, dan menyelesaikan proyek sesuai waktu dan anggaran. Kedua manager berada di bawah CIO (Chief Information Officer), tugas dari masing manager menurut saya memimpin dan memanage masing-masing departemen-nya, jadi harus punya kemampuan leadership dan manajerial yang bagus.

b. Help Desk

Help Desk adalah titik utama dimana client dari IT akan pertama kali menghubungi Biro IT saat mempunyai pertanyaan atau masalah yang berhubungan


(27)

11

dengan IT. Help Desk membawa harga diri dan wibawa Biro IT saat berhubungan dengan client sehingga Help Desk sangat mempengaruhi customer experience.

Help Desk menyimpan database dari masalah dan solusi yang muncul dari operasional IT sehari-hari. Help Desk memfasilitasi komunikasi antara user dan bagian IT lainnya, merespon crisis, dan membuat prioritas pengerjaan masalah. Karena merupakan titik pertama hubungan ke client, staf help desk harus mempunyai pengetahuan yang luas (meskipun tidak mendalam). Hal ini diperlukan agar sebuah masalah dapat segera dikategorikan dan diberikan pada tim solusi yang benar.

Helpdesk haruslah menjadi tempat utama client pertama kali menghubungi Biro IT. Bila tidak, penanganan masalah menjadi tidak terkoordinasi dan pengetahuan menjadi hilang setelah solusi diimplementasikan. Client tidak diperkenankan untuk menghubungi divisi lain karena akan mengacaukan prioritas kerja. Help Desk sebaiknya dibantu oleh software tertentu untuk memfasilitasi pelacakan sebuah insiden, eskalasi masalah, dan pelaporan. Software harus juga mampu melakukan pengkategorian masalah, menyimpan pengetahuan dari solusi yang didapat, dan melakukan prioritas pengerjaan.

c. Supervisor Jaringan

Di bagian inilah kami di tempatkan untuk melakukan kerja praktek. Supervisor Jaringan berfungsi mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis. Network administrator bertanggung jawab pada semua kabel, hubs/switch, kemananan jaringan, routers, gateways, firewall, dan hal yang berhubungan dengan jaringan lainnya. Mereka melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas. Supervisor Jaringan membutuhkan keahlian yang khusus meliputi pengetahuan pada hardware jaringan, media network / kabel, network protocols, enkripsi, dan firewall. Tingginya tuntutan keahlian dan pengetahuan pada network administrator menyebabkan tingginya pula pelatihan dan pengalaman yang harus dibayar agar seorang network administrator menjadi efektif. Pelatihan sendiri membutuhkan waktu 5 tahun lebih agar efektif.


(28)

12

Supervisor Jaringan bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan data transfer yang dibutuhkan. Kemudian menentukan solusi yang paling optimal dan menegosiasikan kontrak dengan vendor. Penilaian kebutuhan, perencanaan kapasitas, dan implementasi yang baik dapat mengurangi biaya.

d. Supervisor Database

Supervisor Database bertugas mendesain arsitektur database, melakukan install dan konfigurasi database software, berpartisipasi pada desain dan pengembangan dengan developer, menjamin integritas data, dan mengawasi serta meningkatkan performa database. Tim ini bertanggung jawab pada database baik pada lingkungan production maupun lingkungan pengembangan.

Karena kompleksitas dari database relational (jenis yang paling umum dipakai), beberapa keahlian harus dimiliki oleh database administrator. Umumnya keahlian yang dibutuhkan mengarah spesifik pada salah satu teknologi database yang dipakai perusahaan seperti Oracle, Microsoft SQL Server, PostgreSQL.

Dalam sebuah perusahaan yang besar, Database Administrator sering dibagi menjadi dua, satu sisi untuk development dan sisi yang lain untuk production. Pebagian ini lebih dikarenakan pemisahan tugas, seorang developer sebenarnya tidak diperbolehkan untuk menyentuh production.

e. Network Administrasion Group

Network Administrator Group mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis. Network administrator bertanggung jawab pada semua kabel, hubs/switch, kemananan jaringan, routers, gateways, firewall, dan hal yang berhubungan dengan jaringan lainnya. Mereka melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas.

Network administrator membutuhkan keahlian yang khusus meliputi pengetahuan pada hardware jaringan, media network / kabel, network protocols, enkripsi, dan firewall. Tingginya tuntutan keahlian dan pengetahuan pada network administrator menyebabkan tingginya pula pelatihan dan pengalaman yang harus


(29)

13

dibayar agar seorang network administrator menjadi efektif. Pelatihan sendiri membutuhkan waktu 5 tahun lebih agar efektif.

Network administrator bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan data transfer yang dibutuhkan. Kemudian menentukan solusi yang paling optimal dan menegosiasikan kontrak dengan vendor. Penilaian kebutuhan, perencanaan kapasitas, dan implementasi yang baik dapat mengurangi biaya.

f. Bagian Pengembangan Sistem

Application Development Teams menyediakan pengembangan dan dukungan pada aplikasi bisnis, berdasarkan pada kebutuhan yang dikumpulkan dan didokumentasikan oleh business analyst. Aplikasi bisnis mungkin dibuat sendiri atau dibeli dari luar dan dikonfigurasi agar cocok dengan pola bisnis perusahaan. Application Developers umumnya terspesialisasi pada teknologi tertentu seperti web, ERP, CRM. Group ini juga umumnya dibagi kedalam tiga kategori besar yang masing-masing menggunakan teknologi tersendiri.


(30)

14

2.2Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut John Gage, chief researcher dari Sun Microsystems, (1984) memberikan Pengertian jaringan komputer adalah hubungan dari dua atau lebih komputer, dan perangkat lainnya (seperti printer, hard drive eksternal, modem dan router), yang terhubung bersama sehingga mereka dapat berkomunikasi saling berkomunikasi /perintah pertukaran dan berbagi data, perangkat keras dan sumber daya lainnya. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node[3].

2.2.2 Jenis - Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer terbagi atas lima jenis, diantaranya [3] :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), yaitu merupaka suatu jaringan yang biasanya dimiliki pribadi biasanya dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer pribadi da workstation dalam kantor sebuah perusahaan atau pabrik – pabrik untuk pemakaian bersama (resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN pada dasarnya merupakan suatu versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, MAN dapat mencakup kantor–kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN


(31)

15

mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televise bakel.

3. Wide Area Network (WAN)

Sedang untuk WAN sendiri jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali cakupannya yaitu sebuah Negara bahkan benua. WAN yang terdiri dari kumpulan – kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Untuk internet sendiri sebenarnya sudah banyak sekali jaringannya di dunia pada saat ini, yang seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda–beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering kali berharap untuk bisa berkominikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini yang sering kali memerlukan hubungan antar jaringan yang tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini memerlukan sebuah mesin yang disebut gatway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terkneksi inilah yang disebut jaringan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapatkan informasi ataupun ingin melakukan komunikasi walaupun sedang diatas mobil atau dalam perjalanan, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat. Saat ini untuk jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan maupun memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.


(32)

16

2.2.3 Pengertian Topologi Jaringan

Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host[4].

2.2.4 Jenis – Jenis Topologi Jaringan 1. Topologi Bus (Bus Topology)

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain[4].

Berikut contoh topologi bus :


(33)

17

2. Topologi Ring (Ring Topology)

Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara fisik jaringan ini berbentuk ring (lingkaran)[4].

Berikut contoh topologi ring :

Gambar 2.5 Topologi Ring

3. Topologi Star (StarTopology)

Menghubungkan semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini biasanya menggunakan Hub atau Switch. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah [4].

Berikut contoh topologi Star


(34)

18

4. Topologi Mesh (Mesh Topology)

Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. Komponen utama yang digunakan dalam topologi mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang beragam pada level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran ini harus disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang [4].

Berikut contoh topologi Mesh :


(35)

19

5. Topologi Tree (Tree Topology)

Topologi Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan[4].

Berikut contoh topologi Tree :

Gambar 2.8 Topologi Tree

2.2.5 Model Hubungan Jaringan

1. Point to Point (Peer to Peer)

Pada jaringan peer to peer maka setiap komputer yang terhubung pada jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer – komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara. Pada tipe ini sumberdaya komputer terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik sumberdaya yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak dan datanya.

Meningkatnya kondisi seperti diatas maka sebuah komputer yang terhubung dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja sendiri sebagai sebuah komputer stand alone. Untuk membangung sebuah jaringan seperti ini kita bisa menggunakan komputer – komputer yang memiliki kemampuan yang setara


(36)

20

keamanan dalam jaringan tersebut yang diatur dan dikontrol oleh masing – masing komputer dalam jaringan tersebut.

Berikut contoh model hubungan peer to peer pada Gambar 2.9 :

Gambar 2.9 Model Hubungan peer to peer

Pada gambar Diatas masing-masing komputer dalam sebuah jaringan peer to peer terhubung secara langsung keseluruh komputer yang terdapat pada jaringan tersebut [4].

2. Client server

Pada jaringan Client Server terdapat sebuah komputer yang berfungsi sebagai server, sedangkan komputer yang lain bekerja sebagai clien. Sesuai namanya maka komputer server berfungsi dan bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan server adalah : a. Disk sharing yaitu berupa penggunaan kapasitas disk secara bersama – sama

pada komputer client.

b. Print sharing yaitu berupa penggunaan perangkat printer secara bersama – sama.

c. Penggunaan perangkat lain secara bersama demikian pula dengan data dan sistem aplikasi yang ada.


(37)

21

e. Mengatur dan mengontrol hak dan waktu akses perangkat – perangkat yang ada dalam jaringan.

Sedangkan komputer client sesuai namanya menerima dari komputer server yaitu dimana pengguna jaringan dapat mengakses dan memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh komputer server. Dalam sebuah jaringan komputer client biasanya menggunakan komputer yang memiliki kemampuan lebih rendah dari komputer server, meskipun tidak selalu demikian [4].

2.2.6 Manfaat Jaringan

1. Resource Sharing

Dalam menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama – sama, missal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah – olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering dikaitkan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2. Reabilitas Tinggi

Dalam jaringan komputer kita akan mendapatkan realibilitas yang tinggi dalam memiliki sumber alternative persediaan, misalnya semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, salinan dimesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat Uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira – kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil / pribadi. Ketidak seimbangan rasio harga / kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer – komputer pribadi[4].


(38)

22

2.2.7 Virtual Local Area Network (VLAN)

2.2.7.1Sejarah Perkembangan VLAN

Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.

Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network (LAN).

Jumlah IP Address Versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address tersebut supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan.

Konsep subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask. Seperti yang telah diketahui, bahwa selain menggunakan metode classfull untuk pembagian IP address, kita juga dapat menggunakan metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas), menggunakan notasi penulisan singkat dengan prefix. Metode ini merupakan metode pengalamatan IPv4 tingkat lanjut, muncul karena ada ke-khawatiran persediaan IPv4 berkelas tidak akan mencukupi kebutuhan, sehingga diciptakan metode lain untuk memperbanyak persediaan IP address [2].


(39)

23

2.2.7.2Pengertian VLAN

Sebuah Local Area Network (LAN) pada dasarnya diartikan sebagai sebuah network dari kumpulan komputer yang berada pada lokasi yang sama. Sebuah LAN diartikan sebagai single broadcast domain, artinya ada sebuah broadcast informasi dari seorang user dalam LAN, broadcast akan diterima oleh setiap user lain dalam LAN tersebut. Broadcast yang keluar dari LAN bisa di saring dengan router. Susunan dari broadcast domain tergantung juga dari jenis koneksi fisik perangkat network tersebut. Virtual Local Area Network (VLAN) dikembangkan sebagai pilihan alternatif untuk mengurangi broadcast traffic [2].

Sebuah Virtual LAN merupakan fungsi logik dari sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN kedalam beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama. Implementasi VLAN dalam jaringan memudahkan seorang administrator dalam membagi secara logik group-group workstation secara fungsional dan tidak dibatasi oleh lokasi. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar berikut ini:


(40)

24

Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.

a. VLAN Data

VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa datadata yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna (User VLAN).

b. VLAN Default

Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.

c. Native VLAN

Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.

d. VLAN Manajemen

VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.

e. VLAN Voice

VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhususkan untuk komunikasi data suara.

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dan sebagainya. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN.

Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch / bridge yang manageable atau yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan


(41)

25

semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch / bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya, untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router [2].

2.2.7.3Tipe – Tipe VLAN

Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol[2].

1. Berdasarkan Port

Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2,

Port 1 2 3 4 VLAN 2 2 1 2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network Administrator harus mengkonfigurasikan ulang.

2. Berdasarkan MAC Address

Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual, dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.

MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556


(42)

26

3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan

Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, Protokol IP IPX

VLAN 1 2

4. Berdasarkan Alamat Subnet IP

Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN.

IP subnet 22.3.24 46.20.45 VLAN 1 2

Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router. IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses.

5. Berdasarkan Aplikasi atau Kombinasi Lain

Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2 [4].


(43)

27

2.2.7.4Perbedaan Mendasar Antara LAN dan VLAN

Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalamsatu VLAN/bagian (organisasi, kelompok, dan sebagainya) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik [2].

Adapun beberapa perbandingan dalam jaringan LAN dengan VLAN, diantaranya sebagai berikut:

1. Perbandingan Tingkat Keamanan

Penggunaan LAN telah memungkinkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama (resource sharing atau disebut juga hardware sharing). 10 LAN memungkinkan data tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya penggunayang tidak dikenal (unauthorized user) untuk dapat mengakses semua bagian dari broadcast. Semakin besar broadcast, maka semakin besar akses yang didapat, kecuali hub yang dipakai diberi fungsi kontrol keamanan.

VLAN yang merupakan hasil konfigurasi switch menyebabkan setiap port switch diterapkan menjadi milik suatu VLAN. Oleh karena berada dalam satusegmen, port-port yang bernaung dibawah suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung.

Sedangkan port-port yang berada di luar VLAN tersebut atau berada dalam naungan VLAN lain, tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena VLAN tidak meneruskan broadcast.

VLAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan tambahan dalam hal keamanan, jaringan tidak menyediakan penggunaan media/data dalam


(44)

28

suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan batas-batas yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam VLAN tersebut. Hal ini mengakibatkan administrator dapat dengan mudah mensegmentasi pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang bersifat rahasia (sensitive information) kepada seluruh pengguna jaringan yang tergabung secara fisik.

Keamanan yang diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN, belum menjamin keamanan jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap cukup untuk menanggulangi seluruh masalah keamanan. VLAN masih sangat memerlukan berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti firewall, pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion detection, pengendalian jumlah dan besarnya broadcast domain, enkripsi jaringan, dan sebagainya.

Dukungan Tingkat keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat dijadikan suatu nilai tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan. Salah satu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan VLAN adalah kontrol administrasi secara terpusat, artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat dikonfigurasikan, diaturdan diawasi secara terpusat, pengendalian broadcast jaringan, rencana perpindahan, penambahan, perubahan dan pengaturan akses khusus ke dalam jaringan serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan dan administrasi di dalam grup tersebut semuanya dapat dilakukan secara terpusat. Dengan adanya pengontrolan manajemen secara terpusat maka administrator jaringan juga dapat mengelompokkan grup-grup VLAN secara spesifik berdasarkan penggunadan port dari switch yang digunakan, mengatur tingkat keamanan, mengambil dan menyebar data melewati jalur yang ada, mengkonfigurasi komunikasi yang melewati switch, dan memonitor lalu lintas data serta penggunaan bandwidth dari VLAN saat melalui tempat-tempat yang rawan di dalam jaringan [2].


(45)

29

2. Perbandingan Tingkat Efisiensi

Untuk dapat mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di ketahui kelebihan yang diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya[2]:

a. Meningkatkan Performa Jaringan

LAN yang menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan komputer satu dengan lain yang bekerja dilapisan physical memiliki kelemahan, peralatan ini hanya meneruskan sinyal tanpa memiliki pengetahuan mengenai alamat- alamat yang dituju. Peralatan ini juga hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Walaupun peralatan dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub.

Protokol ethernet atau IEEE 802.3 (biasa digunakan pada LAN) menggunakan mekanisme yang disebut Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection (CSMA/CD) yaitu suatu cara dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih dahulu apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi, baru pengiriman data dilakukan. Bila terdapat dua data yang dikirimkan dalam waktu bersamaan, maka terjadilah tabrakan (collision) data pada jaringan. Oleh sebab itu jaringan ethernet dipakai hanya untuk transmisi half duplex, yaitu pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja.

Berbeda dari hub yang digunakan pada jaringan ethernet (LAN), switch yang bekerja pada lapisan datalink memiliki keunggulan dimana setiap port didalam switch memiliki domain collision sendiri-sendiri. Oleh sebab itu sebab itu switch sering disebut juga multiport bridge. Switch mempunyai tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk semua port. Switch menciptakan jalur yang aman dari port pengirim dan port penerima sehingga jika dua host sedang berkomunikasi lewat jalur tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi jika satu port sibuk, port-port lainnya tetap dapat berfungsi.

Switch memungkinkan transmisi full-duplex untuk hubungan ke port dimana pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan penggunakan jalur tersebut diatas. Persyaratan untuk dapat mengadakan hubungan fullduplex adalah hanya satu komputer atau server saja yang dapat dihubungkan ke satu port dari


(46)

30

switch. Komputer tersebut harus memiliki network card yang mampu mengadakan hubungan full-duflex, serta collision detection dan loopback harus disable.

Switch pula yang memungkinkan terjadinya segmentasi pada jaringan atau dengan kata lain switch-lah yang membentuk VLAN. Dengan adanya segmentasi yang membatasi jalur broadcast akan mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat menerima dan mengirimkan jalur broadcast ke VLAN lainnya. Hal ini secara nyata akan mengurangi penggunaan jalur broadcast secara keseluruhan, mengurangi penggunaan bandwidth bagi pengguna, mengurangi kemungkinan terjadinya broadcast storms (badai siaran) yang dapat menyebabkan kemacetan total di jaringan komputer. Administrator jaringan dapat dengan mudah mengontrol ukuran dari jalur broadcast dengan cara mengurangi besarnya broadcast secara keseluruhan, membatasi jumlah port switch yang digunakan dalam satu VLAN serta jumlah pengguna yang tergabung dalam suatu VLAN .

b. Terlepas Dari Topologi Secara Fisik

Jika jumlah server dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai dan gedung yang berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar di berbagai tempat, maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan yang menggunakan sistem LAN untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyak sekali diperlukan peralatan untuk menghubungkannya. Belum lagi apabila terjadi perubahan stuktur organisasi yang artinya akan terjadi banyak perubahan letak personil akibat hal tersebut.

Permasalahan juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di berbagai tempat artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara fisik. LAN yang dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu gedung, satu komplek, dan bahkan ada yang menentukan LAN berdasarkan jaraknya sangat sulit untuk dapat mengatasi masalah ini.

Sedangkan VLAN yang memberikan kebebasan terhadap batasan lokasi secara fisik dengan mengijinkan workgroup yang terpisah lokasinya atau berlainan gedung, atau tersebar untuk dapat terhubung secara logik ke jaringan meskipun hanya satu pengguna. Jika infrastuktur secara fisik telah terinstalasi, maka hal ini


(47)

31

tidak menjadi masalah untuk menambah port bagi VLAN yang baru jika organisasi atau departemen diperluas dan tiap bagian dipindah. Hal ini memberikan kemudahan dalam hal pemindahan personel, dan tidak terlalu sulit untuk memindahkan peralatan yang ada serta konfigurasinya dari satu tempat ke tempat lain. Untuk para pengguna yang terletak berlainan lokasi maka administrator jaringan hanya perlu menkofigurasikannya saja dalam satu port yang tergabung dalam satu VLAN yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna tersebut dapat bekerja dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam ruangan yang sama dengan rekan-rekannya.

Hal ini juga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi pada suatu perusahaan, karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin banyak pula kebutuhan akan pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan dan perubahan

membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router.

VLAN memberikan mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini serta mengurangi banyak biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang hub dan router. Pengguna VLAN dapat tetap berbagi dalam satu network address yang sama apabila ia tetap terhubung dalam satu swith port yang sama meskipun tidak dalam satu lokasi. Permasalahan dalam hal perubahan lokasi dapat diselesaikan dengan membuat komputer pengguna tergabung kedalam port pada VLAN tersebut dan mengkonfigurasikan switch pada VLAN tersebut.

c. Mengembangkan Manajemen Jaringan

VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan.


(48)

32

Dengan keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya bagi setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi jaringan.


(49)

58

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Jaringan di PT. Pupuk Kujang menjadi lebih optimal karna menggunakan jaringan VLAN.

2. Jaringan VLAN mempermudah dalam menambah jaringan di instansi yang memiliki lokasi yang jauh.

3. Jaringan bisa lebih mudah dikelola oleh seorang administrator jaringan. 4. Mempermudah bagi pekerjaan seorang administrator jaringan dalam

melakukan pengecekan, menyebarkan informasi dan monitoring client.

4.2 Saran

Sebaiknya untuk sistem jaringan yang ada pada perkantoran, gedung perkuliahan, dan sekolah hendaknya menerapkan jaringan VLAN. Hal ini untuk memudahkan dalam membagi-bagi group, mempermudah pekerjaan administrator dalam monitoringclient.


(1)

suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan batas-batas yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam VLAN tersebut. Hal ini mengakibatkan administrator dapat dengan mudah mensegmentasi pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang bersifat rahasia (sensitive information) kepada seluruh pengguna jaringan yang tergabung secara fisik.

Keamanan yang diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN, belum menjamin keamanan jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap cukup untuk menanggulangi seluruh masalah keamanan. VLAN masih sangat memerlukan berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti firewall, pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion detection, pengendalian jumlah dan besarnya broadcast domain, enkripsi jaringan, dan sebagainya.

Dukungan Tingkat keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat dijadikan suatu nilai tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan. Salah satu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan VLAN adalah kontrol administrasi secara terpusat, artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat dikonfigurasikan, diaturdan diawasi secara terpusat, pengendalian broadcast jaringan, rencana perpindahan, penambahan, perubahan dan pengaturan akses khusus ke dalam jaringan serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan dan administrasi di dalam grup tersebut semuanya dapat dilakukan secara terpusat. Dengan adanya pengontrolan manajemen secara terpusat maka administrator jaringan juga dapat mengelompokkan grup-grup VLAN secara spesifik berdasarkan penggunadan port dari switch yang digunakan, mengatur tingkat keamanan, mengambil dan menyebar data melewati jalur yang ada, mengkonfigurasi komunikasi yang melewati switch, dan memonitor lalu lintas data serta penggunaan bandwidth dari VLAN saat melalui tempat-tempat yang rawan di dalam jaringan [2].


(2)

2. Perbandingan Tingkat Efisiensi

Untuk dapat mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di ketahui kelebihan yang diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya[2]: a. Meningkatkan Performa Jaringan

LAN yang menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan komputer satu dengan lain yang bekerja dilapisan physical memiliki kelemahan, peralatan ini hanya meneruskan sinyal tanpa memiliki pengetahuan mengenai alamat- alamat yang dituju. Peralatan ini juga hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Walaupun peralatan dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub.

Protokol ethernet atau IEEE 802.3 (biasa digunakan pada LAN) menggunakan mekanisme yang disebut Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection (CSMA/CD) yaitu suatu cara dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih dahulu apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi, baru pengiriman data dilakukan. Bila terdapat dua data yang dikirimkan dalam waktu bersamaan, maka terjadilah tabrakan (collision) data pada jaringan. Oleh sebab itu jaringan ethernet dipakai hanya untuk transmisi half duplex, yaitu pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja.

Berbeda dari hub yang digunakan pada jaringan ethernet (LAN), switch yang bekerja pada lapisan datalink memiliki keunggulan dimana setiap port didalam switch memiliki domain collision sendiri-sendiri. Oleh sebab itu sebab itu switch sering disebut juga multiport bridge. Switch mempunyai tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk semua port. Switch menciptakan jalur yang aman dari port pengirim dan port penerima sehingga jika dua host sedang berkomunikasi lewat jalur tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi jika satu port sibuk, port-port lainnya tetap dapat berfungsi.

Switch memungkinkan transmisi full-duplex untuk hubungan ke port dimana pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan penggunakan jalur tersebut diatas. Persyaratan untuk dapat mengadakan hubungan fullduplex adalah hanya satu komputer atau server saja yang dapat dihubungkan ke satu port dari


(3)

switch. Komputer tersebut harus memiliki network card yang mampu mengadakan hubungan full-duflex, serta collision detection dan loopback harus disable.

Switch pula yang memungkinkan terjadinya segmentasi pada jaringan atau dengan kata lain switch-lah yang membentuk VLAN. Dengan adanya segmentasi yang membatasi jalur broadcast akan mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat menerima dan mengirimkan jalur broadcast ke VLAN lainnya. Hal ini secara nyata akan mengurangi penggunaan jalur broadcast secara keseluruhan, mengurangi penggunaan bandwidth bagi pengguna, mengurangi kemungkinan terjadinya broadcast storms (badai siaran) yang dapat menyebabkan kemacetan total di jaringan komputer. Administrator jaringan dapat dengan mudah mengontrol ukuran dari jalur broadcast dengan cara mengurangi besarnya broadcast secara keseluruhan, membatasi jumlah port switch yang digunakan dalam satu VLAN serta jumlah pengguna yang tergabung dalam suatu VLAN .

b. Terlepas Dari Topologi Secara Fisik

Jika jumlah server dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai dan gedung yang berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar di berbagai tempat, maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan yang menggunakan sistem LAN untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyak sekali diperlukan peralatan untuk menghubungkannya. Belum lagi apabila terjadi perubahan stuktur organisasi yang artinya akan terjadi banyak perubahan letak personil akibat hal tersebut.

Permasalahan juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di berbagai tempat artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara fisik. LAN yang dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu gedung, satu komplek, dan bahkan ada yang menentukan LAN berdasarkan jaraknya sangat sulit untuk dapat mengatasi masalah ini.

Sedangkan VLAN yang memberikan kebebasan terhadap batasan lokasi secara fisik dengan mengijinkan workgroup yang terpisah lokasinya atau berlainan gedung, atau tersebar untuk dapat terhubung secara logik ke jaringan meskipun hanya satu pengguna. Jika infrastuktur secara fisik telah terinstalasi, maka hal ini


(4)

tidak menjadi masalah untuk menambah port bagi VLAN yang baru jika organisasi atau departemen diperluas dan tiap bagian dipindah. Hal ini memberikan kemudahan dalam hal pemindahan personel, dan tidak terlalu sulit untuk memindahkan peralatan yang ada serta konfigurasinya dari satu tempat ke tempat lain. Untuk para pengguna yang terletak berlainan lokasi maka administrator jaringan hanya perlu menkofigurasikannya saja dalam satu port yang tergabung dalam satu VLAN yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna tersebut dapat bekerja dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam ruangan yang sama dengan rekan-rekannya.

Hal ini juga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi pada suatu perusahaan, karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin banyak pula kebutuhan akan pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan dan perubahan

membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router.

VLAN memberikan mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini serta mengurangi banyak biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang hub dan router. Pengguna VLAN dapat tetap berbagi dalam satu network address yang sama apabila ia tetap terhubung dalam satu swith port yang sama meskipun tidak dalam satu lokasi. Permasalahan dalam hal perubahan lokasi dapat diselesaikan dengan membuat komputer pengguna tergabung kedalam port pada VLAN tersebut dan mengkonfigurasikan switch pada VLAN tersebut.

c. Mengembangkan Manajemen Jaringan

VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan.


(5)

Dengan keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya bagi setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi jaringan.


(6)

58 4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Jaringan di PT. Pupuk Kujang menjadi lebih optimal karna menggunakan jaringan VLAN.

2. Jaringan VLAN mempermudah dalam menambah jaringan di instansi yang memiliki lokasi yang jauh.

3. Jaringan bisa lebih mudah dikelola oleh seorang administrator jaringan. 4. Mempermudah bagi pekerjaan seorang administrator jaringan dalam

melakukan pengecekan, menyebarkan informasi dan monitoring client.

4.2 Saran

Sebaiknya untuk sistem jaringan yang ada pada perkantoran, gedung perkuliahan, dan sekolah hendaknya menerapkan jaringan VLAN. Hal ini untuk memudahkan dalam membagi-bagi group, mempermudah pekerjaan administrator dalam monitoring client.