EKSISTENSI ANDUNG-ANDUNG MELALUI FESTIVAL ANDUNG-ANDUNG DI KABUPATEN TOBASA.

(1)

Eksistensi Andung-Andung Melalui Festival Andung-Andung di

Kabupaten Tobasa

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

IRA GUSNITA PAKPAHAN NIM. 3123122029

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

IRA GUSNITA PAKPAHAN, NIM : 3123122029, EKSISTENSI ANDUNG-ANDUNG MELALUI FESTIVAL ANDUNG-ANDUNG-ANDUNG-ANDUNG DI KABUPATEN TOBASA. FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Andung-andung melalui festival Andung-andung di kabupaten Toba Samosir, mengetahui tujuan diadakannya festival Andung-andung bagi etnis Batak Toba, andung-andung apa saja yang dilombakan dalam festival dan daerah mana saja yang mengikuti festival tersebut, serta bagaimana persepsi masyarakat terhadap eksistensi Andung-andung dan festival Andung-andung

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. dengan melakukan penelitian lapangan serta teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi. Nara sumber dipilih dengan teknik purposive yakni orang-orang yang berkaitan dengan judul skripsi. Selain itu penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan dengan menggunakan berbagai buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Andung-andung merupakan seni suara sekaligus sastra lisan pada etnis Batak Toba yang merupakan ungkapan emosional seseorang karena kesedihan, kesulitan, dan penderitaan hidup yang dialaminya. 2). TB.Silalahi Center sebagai lembaga nonprofit yang memiliki visi dan misi “ mengangkat harkat dan kualitas hidup melalaui keunggulan tata nilai budaya serta sebagai museum pelestarian budaya Batak”, memiliki kegiatan rutin yaitu Pesta Budaya Tradisional Batak yang diadakan setiap tahun. Berbagai lomba diadakan pada acara ini, lomba mangandung adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada acara tersebut. 3) Tujuan diadakannya lomba mangandung yaitu : a. Sebagai upaya revitalisasi andung, sebagai salah satu tradisi lisan yang nyaris punah penggunaannya pada masyarakat Batak toba. b. Memberikan pemahaman ulang terhadap kosa kata bahasa Batak Toba yang arkaik khususunya kata-kata yang digunakan dalam hata ni andung. c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata. d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak Toba.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Pencipta Semesta yang selalu melimpahkan rahmat dan kasihNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Eksistensi Andung-andung Melalui Festival Andung-Andung-andung di Kabupaten Tobasa“ ini dengan baik dan tepat waktu. Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan rasa Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan motifasi, dukungan serta kontribusi bagi penelitian ini, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Penguji bebas penulis.


(7)

iii

masukan, arahan, saran yang membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs.Payerli Pasaribu, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji dalam skripsi ini, terima kasih atas arahan, masukan, bimbingan, dan bantuan yang Bapak berikan selama ini kepada penulis. 6. Bapak Drs.Waston Malau, MSP selaku dosen penguji bebas, penulis ucapkan

banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis.

7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Antropologi yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengecam pendidikan di Prodi Pendidikan Antropologi. Terkhusus kak Ayu yang selalu membantu mengenai berkas-berkas dan memberikan informasi terkait mulai dari seminar sampai skripsi.

8. Kedua orang tua terkasih Among Parsinuan Sudiman Pakpahan dan Inong Pangintubu Ramsi Sijabat yang selalu memberi dukungan moral dan bantuan materil. Sai Debata ma na tongtong mangaramoti hamu.

9. Adik-adik tersayang Sutriadi Pakpahan, Suyando Pakpahan dan Anggun Pakpahan.

10.Pendiri dan Pimpinan TB.Silalahi Center beserta staf-stafnya, Tulang Monang Naipospos, kak Martha pimpinan Gubuk Kreasi Sibolang Toba yang telah membantu penulis memberikan informasi dan data-data yang penulis perlukan selama masa penelititan.


(8)

11.Manguji Nababan sebagai Kepala “Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nomenen Medan, terimakasih banyak penulis ucapakan atas keterbukaan beliau sehingga penulis mendapatkan banyak referensi buku maupun informasi lisan yang lengkap mengenai kebudayaan Batak, serta perhatian dan kerelaan beliau untuk menerjemahkan dan menyelaraskan bahasa pada skripsi penulis.

12.Abang Marolop Manalu, yang membantu penulis mendapatkan informan dan tempat penelitian, terimakasih penulis ucapkan atas perhatian abang yang selalu berbagi ilmu dan mempertanyakan perkembangan skripsi ini.

13.Keluarga Tulang Sorep Gurning dan Nantulang S.Sitorus yang bersedia meluangkan waktu untuk berbagi ilmu mengenai kebudayaan Batak Toba, teristimewa kepada adek Asima Gurning yang bersedia menjadi informan penulis dan sebagai teman penulis selama penelitian di Tobasa.

14.Keluarga oppung Simangunsong, namboru Marpaung dan kak Debora Marpaung yang bersedia menerima kehadiran penulis dirumah oppung, terimakasih buat kehangatan yang penulis terima selama berada di rumah kalian selama melakukan penelitian.

15. Stepanus Marpaung yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis penelitian di Tobasa.


(9)

v

17.Sahabat terbaik “Untitle Grup” yaitu Dyna Samosir, Gracelia N Rambe, Yustri Simamora. terimakasih buat pertemanan yang berwarna selama 4 tahun ini.

18.Teman serumah Sally Sipahutar, kak Dewi yang selama 4 tahun bersama penulis, dan kak Fitri, terimakasih sudah mengerti dan memaklumi semua sifat dan kelakuan penulis dirumah.

19.Teman seperjuangan Antropologi 2012, terkhusus buat Remina Tarigan yang selalu memberikan nasehat supaya penulis cepat menyelesaikan skripsi, Reyna Hutapea yang selalu menyemangati dan menjadi pendengar serta penasihat yang baik saat penulis “galau”, Sinta uli Situmorang yang selalu menyemangati penulis, terimakasih juga kepada Tulang Janwilson sitanggang, Aries sihotang, Hiasintus Ipi Manalu, Daniel Lumban Tobing, Nurhamidah Rangkuti, Aulia Hidayah dan yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu, terimakasih buat kenangannya selama ini.

20.Teman tempat bertukar cerita Florentina Butar-Butar, Febrianto Manik, Wido Manurung, Fanny Sidabutar, Nicolas Sihombing, Lifjen Sitanggang, Julia simbolon, dan Ramli Sihombing yang selalu menjadi teman menghilangkan suntuk.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas kontribusi pihak-pihak yang telah terlibat selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Tuhan Pencipta Semesta memberikan berkat kepada kita semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat


(10)

bagi penulis dan pembaca. Meskipun demikian sadar bahwa tidak ada yang sempurna, maka masukan dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kemajuan penulis dimasa mendatang.

Medan, Juni 2016 Penulis

Ira Gusnita Pakpahan NIM. 3123122029


(11)

vii DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Penelitian yang relevan tentang Andung-andung ... 6

2.1.2 Beberapa Jenis Andung (nyanyian Ratapan ) pada Etnik lain 9 2.2 Kerangka Teori... 10


(12)

2.2.2 Folklor ... 12

2.3 Kerangka Konseptual ... 13

2.3.1 Pengertian Andung dan Andung- Andung ... 13

2.3.2 Jenis Andung-andung ... 15

2.3.3 Kearifan Lokal ... 18

2.3.4 Pengertian Festival ... 20

2.3.4.1 Jenis-jenis festival ... 20

2.3.5 Etnis Batak Toba ... 22

2.4 Kerangka Berfikir ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 25

3.2.1 Subjek Penelitian ... 25

3.2.2 Objek Penelitian ... 26

3.2.2.1 Tempat (Place)... 26

3.2.2.2 Pelaku (Actors) ... 27

3.2.2.3 Aktivitas ... 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.3.1 Wawancara ... 28

3.3.2 Dokumentasi ... 29


(13)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32

4.1.1 Letak Goegrafis Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32

4.1.2 Maksud dan Tujuan Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32

4.1.3 Azas dan Landasan ... 33

4.1.4 Kegiatan Gubuk Kreasi Sbolang Toba ... 34

4.1.5 Bidang Seni ... 34

4.1.6 Badan Pengurus Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 35

4.2 Deskripsi Lokasi Museum TB.Silalahi Center ... 35

4.2.1 Letak Geografis Museum TB.Silalahi Center ... 35

4.2.2 Latar Belakang Pendirian Museum ... 36

4.2.3 Kegiatan di Museum ... 37

4.2.4 Sarana di Museum... 39

4.2.5 Kepengurusan ... 40

4.3 Sejarah Andung-andung ... 40

4.4 Mitos terjadinya Andung ... 41

4.5 Festival Pesta Budaya Tradisional Batak ... 44

4.5.1 Latar belakang pelaksanaan kegiatan... 44

4.5.2 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan ... 44

4.6 Keberadaan Andung-andung di Toba Samosir ... 46

4.7 Lomba Mangandung di TB.Silalahi Center ... 53


(14)

4.7.2 Jenis-jenis Andung yang diperlombakan ... 56 4.7.3 Peserta Lomba Mangandung ... 60 4.8 Persepsi Masyarakat terhadap festival Pesta Budaya Tradisional

Batak dan Lomba Mangandung ... 65 4.6.1 Persepsi peserta lomba mangandung ... 65 4.6.2 Persepsi masyarakat terhadap Andung-andung ... 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 73 5.2 Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA


(15)

vii DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Penelitian yang relevan tentang Andung-andung ... 6

2.1.2 Beberapa Jenis Andung (nyanyian Ratapan ) pada Etnik lain 9 2.2 Kerangka Teori... 10


(16)

2.2.2 Folklor ... 12

2.3 Kerangka Konseptual ... 13

2.3.1 Pengertian Andung dan Andung- Andung ... 13

2.3.2 Jenis Andung-andung ... 15

2.3.3 Kearifan Lokal ... 18

2.3.4 Pengertian Festival ... 20

2.3.4.1 Jenis-jenis festival ... 20

2.3.5 Etnis Batak Toba ... 22

2.4 Kerangka Berfikir ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 25

3.2.1 Subjek Penelitian ... 25

3.2.2 Objek Penelitian ... 26

3.2.2.1 Tempat (Place)... 26

3.2.2.2 Pelaku (Actors) ... 27

3.2.2.3 Aktivitas ... 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.3.1 Wawancara ... 28

3.3.2 Dokumentasi ... 29


(17)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32

4.1.1 Letak Goegrafis Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32

4.1.2 Maksud dan Tujuan Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 32

4.1.3 Azas dan Landasan ... 33

4.1.4 Kegiatan Gubuk Kreasi Sbolang Toba ... 34

4.1.5 Bidang Seni ... 34

4.1.6 Badan Pengurus Gubuk Kreasi Sibolang Toba ... 35

4.2 Deskripsi Lokasi Museum TB.Silalahi Center ... 35

4.2.1 Letak Geografis Museum TB.Silalahi Center ... 35

4.2.2 Latar Belakang Pendirian Museum ... 36

4.2.3 Kegiatan di Museum ... 37

4.2.4 Sarana di Museum... 39

4.2.5 Kepengurusan ... 40

4.3 Sejarah Andung-andung ... 40

4.4 Mitos terjadinya Andung ... 41

4.5 Festival Pesta Budaya Tradisional Batak ... 44

4.5.1 Latar belakang pelaksanaan kegiatan... 44

4.5.2 Tujuan Pelaksanaan Kegiatan ... 44

4.6 Keberadaan Andung-andung di Toba Samosir ... 46

4.7 Lomba Mangandung di TB.Silalahi Center ... 53


(18)

4.7.2 Jenis-jenis Andung yang diperlombakan ... 56 4.7.3 Peserta Lomba Mangandung ... 60 4.8 Persepsi Masyarakat terhadap festival Pesta Budaya Tradisional

Batak dan Lomba Mangandung ... 65 4.6.1 Persepsi peserta lomba mangandung ... 65 4.6.2 Persepsi masyarakat terhadap Andung-andung ... 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 73 5.2 Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA


(19)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman


(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Etnis Batak Toba merupakan salah satu dari sub-etnis Batak yang berada di Sumatera Utara. Suku Batak terdiri dari enam sub-etnis, yaitu Angkola, Mandailing, Toba, Dairi/Pakpak, Karo, dan Simalungun. Walaupun dikelompokkan ke dalam satu rumpun etnis yang sama yaitu Batak tetapi setiap sub etnis memiliki kebudayaan sendiri baik menyangkut sastra, kesenian, dan adat istiadat.

Etnis Batak Toba merupakan etnis yang sangat memegang teguh tradisi, yang merupakan warisan nenek moyang, baik yang diwariskan secara lisan maupun tulisan. Salah satunya adalah Andung-andung yang termasuk salah satu tradisi lisan yang merupakan bagian dari sastra pada etnis Batak Toba, merupakan warisan leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya secara lisan.

Lumbantoruan (2012:12) Andung-andung umumnya mempunyai ritme yang sama dengan andung, namun berbeda dalam hal tujuannya, di dalam andung kata-katanya harus menggunakan ‘Hata Andung’ sedangkan Andung-andung tidak harus menggunakan bahasa andung/Hata Andung dan tidak selalu berhubungan dengan kematian. Andung-andung menggambarkan tentang perjalanan hidup atau penderitaan seseorang. Selain itu, Andung-andung juga banyak berfungsi sebagai pengisi waktu bersifat hiburan.


(22)

2

Terdapat berbagai jenis Andung-andung yang ada pada etnis Batak Toba, namun pada tulisan ini peneliti hanya membahas tiga jenis andung saja yaitu: Andung-andung ni na so mariboto (si Boru Tumbaga), Andung-andung paragat, dan Andung-andung ni anak sasada.

Tradisi Andung-andung sudah jarang diperdengarkan sekarang ini, beberapa faktor yang menyebabkan Andung-andung sudah semakin jarang digunakan dalam kehidupan Etnis Batak Toba khususnya. Perubahan sosial budaya yang dialami oleh etnis Batak Toba setelah masuknya agama dan masuknya budaya luar merupakan penyebab utama.

Keadaan mengkhawatirkan tersebut membuat penggiat budaya Batak mengadakan suatu perlombaan dengan mengadakan festival budaya Batak yang diselenggarakan oleh suatu lembaga non profit yaitu T.B Silalahi Center yaitu “Pesta Budaya Tradisional Batak”, pada festival Pesta Budaya Tradisional Batak tahun 2015 yang dilaksanakan pada tanggal 9-11 Juli, terdapat 8 kegiatan perlombaan yang dilakukan, salah satunya adalah perlombaan mangandung. Perlombaaan mangandung ini diadakan dengan tujuan melestarikan salah satu kebudayaan leluhur dan sebagai pewarisan nilai-nilai budaya kepada generasi muda mengenai pemahaman keberagaman tradisi yang ada pada etnis Batak Toba.

Sebagai tradisi yang diwariskan secara lisan Andung-andung bisa dikategorikan sebagai folklor, karena pewarisannya dilakukan secara lisan dari generasi ke generasi berikutnya, yang memiliki karakteristik yang sama dengan


(23)

3

folklor yang memilki fungsi sebagai pelipur lara dan berfungsi sebagai pengisi waktu berifat hiburan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah Andung-andung tersebut masih eksis di masyarakat Batak Toba itu sendiri dilihat dari festival Andung-andung maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

Eksistensi Andung-andung melalui festival Andung-Andung di Kabupaten Tobasa”.

1.1Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dikemukakan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Andung-Andung sebagai kebiasaan dari budaya etnis Batak Toba. 2. Filosofi Andung-Andung pada etnis Batak Toba.

3. Waktu dan kesempatan memperdengarkan Andung-Andung. 4. Makna dan fungsi Andung-andung pada etnis Batak Toba. 5. Jenis Andung-Andung pada etnis Batak Toba.

6. Eksistensi Andung-Andung melalui festival “Andung-andung di tengah kehidupan etnis Batak Toba.


(24)

4

1.2Pembatas Masalah

Agar penelitian ini dilakukan dengan baik dan tidak mengambang maka diperlukan batasan masalah. Pada penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu

“Eksistensi Andung-Andung Melalui Festival Andung-Andung di Kabupaten Tobasa .

1.3Rumusan Masalah

Melalui pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa tujuan diadakannya festival Andung-andung bagi etnis Batak Toba? 2. Andung-andung apa saja yang dilombakan dalam festival tersebut dan

daerah mana saja yang mengikuti festival tersebut ?

3. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap eksistensi Andung-Andung dan festival Andung-andung tersebut ?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tujuan diadakannya festival Andung-andung bagi etnis Batak Toba.

2. Mengetahui Andung-andung apa saja yang dilombakan dalam festival tersebut dan daerah mana saja yang mengikuti festival tersebut.


(25)

5

3. Mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap eksistensi Andung-Andung dan festival Andung-Andung-Andung-Andung tersebut.

1.5Manfaat Penelitian 1.Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini di harapkan dapat memberi pengetahuan dan wawasan kepada pembaca mengenai eksistensi Andung-Andung melalui festival Andung-Andung di Kabupaten Tobasa.

2.Secara Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan yang positif terhadap kajian dan bacaan dilingkungan mahasiswa dan memberikan masukan dan bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Toba Samosir maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :

1. Keberadaan Andung-andung di Kabupaten Tobasa masih dapat ditemukan dalam pementasan Drama Batak dan perlombaan mangandung yang dilaksanakan oleh Museum T.B Silalahi Center setiap tahunnya.

2. Tujuan utama diadakannya kegiatan lomba mangandung ini adalah

a. Sebagai upaya revitalisasi andung, sebagai salah satu tradisi lisan yang nyaris punah penggunaannya pada masyarakat Batak toba.

b. Memberikan pemahaman ulang terhadap kosa kata bahasa Batak Toba yang arkaik khususunya kata-kata yang digunakan dalam hata ni andung.

c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata.

d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak Toba.


(27)

74

c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata.

d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak Toba.

3. Peserta lomba berasal dari kabupaten di kawasan danau Toba, yang dihadiri oleh utusan dari kabupaten; Toba Samosir, Tapanuli Utara danKabupaten Samosir.

4). Persepsi masyarakat Batak Toba terhadap perlombaan mangandung adalah sebagai berikut:

A. Sisi positif:

Masyarakat berharap jika perlombaan mangandung ini terus dilakukan oleh pihak-pihak yang berkecimpung dalam pelestarian budaya. Karena hal tersebut sangat diperlukan melihat kondisi saat ini banyak tradisi yang hampir punah pada masyarakat Batak Toba.

Ketertarikan masyarakat untuk mengikuti lomba mangandung ini mengalami kemajuan karena setiap tahun jumlah peserta yang mengikuti perlombaan mangandung ini terus bertambah.


(28)

75

Perlombaan mangandung memiliki keberlanjutan setiap tahun dan tidak hanya dilaksanakan di Toba Samosir saja, tetapi juga ke tingkat nasional dan internasional.

B. Sisi Negatif

Tidak banyak masyarakat Batak Toba yang bisa mangandung. Sehingga jumlah peserta lomba mangandung paling sedikit jika dibandingkan peserta lomba lainnya pada Pesta Budaya Tradisional Batak.

5.2SARAN

a. T.B Silalahi Center

Sebagai lembaga penyelenggara kegiatan lomba mangandung, lebih giat dalam mempromosikan kegiatan tersebut hingga ke luar daearah samosir Sehingga tidak hanya masyarakat yang berada di sekitar danau toba saja yang mengikuti kegiatan tersebut.

b. Instansi pemerintahan

Lebih terlibat dan bekerja sama dengan lembaga seperti T.B Silalahi Center yang mempunyai kegiatan yang berusaha untuk mengembangkan potensi daerah, terutama dalam bidang kebudayaan. Mengadakan lebih banyak kegiatan seperti pesta budaya atau festival yang merevitalisasi tradisi yang hampir punah.


(29)

76

c. Masyarakat

Masyarakat lebih mengarahkan dan mensosialisasikan tradisi-tradisi Batak Toba kepada kaum muda, agar tradisi tersebut dapat terus eksisis di tengah-tengah masyarakat Batak Toba sendiri. Sehingga perlombaan mangandung tidak hanya dilaksanakan di Tobasa saja, tetapi sampai ke Nasional, dan Internasional.

d. Generasi Muda

Agar mau belajar dan mengeksplor diri dalam menjaga kelestarian tradisi-tradisi yang ada pada Batak Toba, serta memeliki rasa bangga terhadap kebudayaan Batak Toba.

e. Sekolah

Sebagai instansi pendidikan, diharapkan tetap menjalin kerja sama dengan lembaga terkait yang memiliki kegiatan dalam pelestarian kebudayaan. Sehingga menghasilkan generasi muda yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga memiliki rasa bangga terhadap budaya Batak Toba.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin,B.2007.Penelitian Kualitatif. Jakarta. Prenada Media Group Danandjaja, James.1997.Folklor Indonesia.Jakarta.Grafiti

Ihromi, TO. 2006.Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. 2002.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat.2007.“Manusia dan Kebudayaan di Indonesia”, Jakarta. Djambatan.

Koentjaraningrat.1980.Sejarah Teori Antropologi.UI-PRESS

---.2009.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta.RinekaCipta Lumbantoruan, Nelson. 2012.Sastra Lisan Batak Toba. Medan. Mitra

Moleong,Lexy. 2006.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung.Rosdakarya.

Nababan,Manguji. 2013. Batak’s Literacy.Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak. Universitas HKBP Nommensen.

Pasaribu, Ben (ed).1993. Pluralitas Musik Etnik. Medan: Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak. Universitas HKBP Nommensen.

Prasetya,Joko Tri,dkk.1998.Ilmu budaya dasar.Jakarta. pt.rinekacipta

Satyananda I made dkk. 2013.Kearifan Lokal Suku Helong Di Pulau Semau Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta.Ombak.


(31)

Simanjuntak, B.A (ed).2015.“Karakter Batak, Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Simanjuntak B.A. 2010.“Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Simanjuntak B.A (ed).1986.Pemikiran Tentang Batak. Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak. UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN.MEDAN.

Widyosiswoyo.Supartono.2004.Ilmu budaya dasar. Bogor.Ghalia Indonesia

Sumber Artikel, Skripsi dan Internet

Kozok,Uli.Ratap Tangis Batak Dalam Ketegangan Antara Tradisi Lisan dan Tulisan. Artikel Pusat Studi Batakologi Universitas Sisingamangaraja XII

Harahap,AnisaRodia.(2012).Pesta Tapai Sebagai Lokal Brand.Universitas Negeri Medan.

http://haposanbakara.blogspot.com/2011/04/andung-andung-andung.html, (Diakses pada hari Minggu, 10 Mei 2015)

http://bonggoek.blogspot.co.id/2009/07/andung-seni-suara-dan-sastra.html (Diakses pada 22 Januari 2016)

http://www.kompasiana.com/sudung_sajalah/romaito-dan-kisah-si-boru-tumbaga 5518754f813311a4689de99d (diakses pada 10 Februari 2016)


(32)

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1553/museum-t-b-silalahi (diakses tanggal 5 Juli 2016)

http://www.museumbataktbsilalahicenter.com (diakses tanggal 5 Juli 2016) http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/31-tb-silalahi-center-museum.html (diakses tanggal 5 Juli 2016)

http://oldlook.indonesia.travel/id/destination/737/museum-batak-balige (diakses tanggal 5 Juli 2016)


(1)

74

c. Dengan diadakannya perlombaan mangandung secara periodik dan terjadwal, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik ke Toba Samosir sebagai salah satu destinasi pariwisata.

d. Untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa bangga terhadap sastra klasik sebagai warisan leluhur khususnya kepada kalangan generasi muda Batak Toba.

3. Peserta lomba berasal dari kabupaten di kawasan danau Toba, yang dihadiri oleh utusan dari kabupaten; Toba Samosir, Tapanuli Utara danKabupaten Samosir.

4). Persepsi masyarakat Batak Toba terhadap perlombaan mangandung adalah sebagai berikut:

A. Sisi positif:

Masyarakat berharap jika perlombaan mangandung ini terus dilakukan oleh pihak-pihak yang berkecimpung dalam pelestarian budaya. Karena hal tersebut sangat diperlukan melihat kondisi saat ini banyak tradisi yang hampir punah pada masyarakat Batak Toba.

Ketertarikan masyarakat untuk mengikuti lomba mangandung ini mengalami kemajuan karena setiap tahun jumlah peserta yang mengikuti perlombaan mangandung ini terus bertambah.


(2)

75

Perlombaan mangandung memiliki keberlanjutan setiap tahun dan tidak hanya dilaksanakan di Toba Samosir saja, tetapi juga ke tingkat nasional dan internasional.

B. Sisi Negatif

Tidak banyak masyarakat Batak Toba yang bisa mangandung. Sehingga jumlah peserta lomba mangandung paling sedikit jika dibandingkan peserta lomba lainnya pada Pesta Budaya Tradisional Batak.

5.2SARAN

a. T.B Silalahi Center

Sebagai lembaga penyelenggara kegiatan lomba mangandung, lebih giat dalam mempromosikan kegiatan tersebut hingga ke luar daearah samosir Sehingga tidak hanya masyarakat yang berada di sekitar danau toba saja yang mengikuti kegiatan tersebut.

b. Instansi pemerintahan

Lebih terlibat dan bekerja sama dengan lembaga seperti T.B Silalahi Center yang mempunyai kegiatan yang berusaha untuk mengembangkan potensi daerah, terutama dalam bidang kebudayaan. Mengadakan lebih banyak kegiatan seperti pesta budaya atau festival yang merevitalisasi tradisi yang hampir punah.


(3)

76

c. Masyarakat

Masyarakat lebih mengarahkan dan mensosialisasikan tradisi-tradisi Batak Toba kepada kaum muda, agar tradisi tersebut dapat terus eksisis di tengah-tengah masyarakat Batak Toba sendiri. Sehingga perlombaan mangandung tidak hanya dilaksanakan di Tobasa saja, tetapi sampai ke Nasional, dan Internasional.

d. Generasi Muda

Agar mau belajar dan mengeksplor diri dalam menjaga kelestarian tradisi-tradisi yang ada pada Batak Toba, serta memeliki rasa bangga terhadap kebudayaan Batak Toba.

e. Sekolah

Sebagai instansi pendidikan, diharapkan tetap menjalin kerja sama dengan lembaga terkait yang memiliki kegiatan dalam pelestarian kebudayaan. Sehingga menghasilkan generasi muda yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga memiliki rasa bangga terhadap budaya Batak Toba.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin,B.2007.Penelitian Kualitatif. Jakarta. Prenada Media Group Danandjaja, James.1997.Folklor Indonesia.Jakarta.Grafiti

Ihromi, TO. 2006.Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. 2002.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat.2007.“Manusia dan Kebudayaan di Indonesia”, Jakarta. Djambatan.

Koentjaraningrat.1980.Sejarah Teori Antropologi.UI-PRESS

---.2009.Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta.RinekaCipta Lumbantoruan, Nelson. 2012.Sastra Lisan Batak Toba. Medan. Mitra

Moleong,Lexy. 2006.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung.Rosdakarya.

Nababan,Manguji. 2013. Batak’s Literacy.Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak. Universitas HKBP Nommensen.

Pasaribu, Ben (ed).1993. Pluralitas Musik Etnik. Medan: Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak. Universitas HKBP Nommensen.

Prasetya,Joko Tri,dkk.1998.Ilmu budaya dasar.Jakarta. pt.rinekacipta

Satyananda I made dkk. 2013.Kearifan Lokal Suku Helong Di Pulau Semau Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta.Ombak.


(5)

Simanjuntak, B.A (ed).2015.“Karakter Batak, Masa Lalu, Kini, dan Masa Depan”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Simanjuntak B.A. 2010.“Melayu Pesisir dan Batak Pegunungan”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Simanjuntak B.A (ed).1986.Pemikiran Tentang Batak. Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak. UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN.MEDAN.

Widyosiswoyo.Supartono.2004.Ilmu budaya dasar. Bogor.Ghalia Indonesia

Sumber Artikel, Skripsi dan Internet

Kozok,Uli.Ratap Tangis Batak Dalam Ketegangan Antara Tradisi Lisan dan Tulisan. Artikel Pusat Studi Batakologi Universitas Sisingamangaraja XII

Harahap,AnisaRodia.(2012).Pesta Tapai Sebagai Lokal Brand.Universitas Negeri Medan.

http://haposanbakara.blogspot.com/2011/04/andung-andung-andung.html, (Diakses pada hari Minggu, 10 Mei 2015)

http://bonggoek.blogspot.co.id/2009/07/andung-seni-suara-dan-sastra.html (Diakses pada 22 Januari 2016)

http://www.kompasiana.com/sudung_sajalah/romaito-dan-kisah-si-boru-tumbaga 5518754f813311a4689de99d (diakses pada 10 Februari 2016)


(6)

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1553/museum-t-b-silalahi (diakses tanggal 5 Juli 2016)

http://www.museumbataktbsilalahicenter.com (diakses tanggal 5 Juli 2016) http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/31-tb-silalahi-center-museum.html (diakses tanggal 5 Juli 2016)

http://oldlook.indonesia.travel/id/destination/737/museum-batak-balige (diakses tanggal 5 Juli 2016)