Dosen Berprestasi Dipacu jadi Terunggul

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

Dosen Berprestasi Dipacu jadi Terunggul
Tanggal: 2011-04-25

Pemilihan Dosen Berprestasi (Dospres) tahun 2011 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memasuki
tahap akhir. Para calon yang sudah diseleksi oleh fakultas masing-masing kemudian diseleksi di tingkat universitas oleh
Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA). Selama dua hari, Selasa-Rabu (19-20/04), sejumlah 25 dospres mengikuti
pelatihan Capacity Building of Academic Personal Quality di UMM Inn. Hasil akhir dospres UMM akan diumumkan pada
upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei mendatang.
Kepala BKMA UMM, Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, MS, menyatakan selain berprestasi di berbagai bidang
akademik, dospres juga didorong memiliki keunggulan kepribadian, moral, dalam perilaku sehari-hari. “Untuk itu materi
training ini lebih pada motivasi dosen untuk terus mengembangkan profesionalisme, kepribadian terpuji dan memiliki
integritas tinggi,” kata guru besar FPP UMM ini.
Pemilihan Dospres UMM secara berkala ini, menurut Wahyu, sudah ada sejak tahun 2004. Setiap dosen yang
dipilih jurusan dan fakultas, kemudian diikutkan dalam pelatihan yang diadakan oleh BKMA. Selain itu, para calon
mempresentasikan keunggulan masing-masing untuk ditentukan Dospres terbaik tingkat universitas. “Yang terbaik
inilah yang akan mewakili UMM untuk ikut seleksi tingkat Kopertis dan Nasional,” terang Wahyu ketika mendampingi
PR I, Prof. Dr. Ir. Sujono membuka acara.

Pendalaman ke-Islaman diisi oleh Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jatim, Dr. Sa’ad Ibrahim, MA. Sa’ad
yang juga dosen UIN Maliki Malang itu menekankan mengenai prinsip dasar kehidupan yang harusnya dijalankan
berdasarkan nilai-nilai Islam. Antara lain, etika sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari, kejujuran, integritas,
bertanggung jawab, hormat pada hak orang lain, cinta pada pekerjaan, berusaha keras untuk menabung dan investasi,
mau bekerja keras dan tepat waktu. Etos itu dinilainya penting untuk menumbuhkan kinerja Islami yang semata-mata
untuk Allah.
Hal tersebut juga sesuai dengan prinsip profesionalisme dosen. Menurut Sujono, pengembangan diri dari
seorang dosen, apa yang harus dilakukan seorang dosen agar bisa menjadi dosen yang terunggul dan terbaik Hal ini
penilaiannnya bukan semata-mata hanya dilihat dari tingkat jabatan dan tingkat intelektualnya, motivasi-motivasi yang
dapat membangun keinginan para dosen untuk selalu meningkatkan kemampuan serta tanggung jawabnya sebagai
dosen. (tiw/nas)

page 1 / 1