Bagian Keempat Stasiun Karantina Ikan Kelas II
Pasal 25 1 Stasiun Karantina Ikan Kelas II terdiri dari:
a. Petugas Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Struktur organisasi Stasiun Karantina Ikan Kelas II adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran V Peraturan ini.
Pasal 26
Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, administrasi kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga.
BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 27
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 28
1 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Pengendali Hama
dan Penyakit Ikan, serta jabatan fungsional lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2 Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang
tenaga fungsional yang kompeten dan ditunjuk oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan serta ditetapkan oleh Kepala Pusat Karantina Ikan.
3 Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V SATUAN KERJA
Pasal 29
1 Pada Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan dapat dibentuk Satuan Kerja
berdasarkan analisis beban kerja. 2
Satuan Kerja dipimpin oleh seorang penanggung jawab satuan kerja.
BAB VI TATA KERJA
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas, pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam
lingkungan satuan organisasi lingkungan Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan maupun dengan instansi lain di luar Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan sesuai dengan bidang
tugas masing-masing.
Pasal 31
Setiap pimpinan satuan organisasi pada unit pelaksana teknis wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 32
Setiap pimpinan satuan organisasi pada unit pelaksana teknis bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
Pasal 33
Setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing atau
koordinator serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 34
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 35
Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka evaluasi dan pemberian
bimbingan kepada bawahannya masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.
BAB VII ESELONISASI