KODE TATA LAKU ADMINISTRASI AKADEMIK

2 dari 18 18. Ijasah adalah tanda bukti seorang mahasiswa telah dinyatakan lulus dan menyelesaikan semua persyaratan administratif dan akademik dari suatu program studi tertentu dan berhak menyandang gelar sesuai yang ditetapkan. 19. Transkrip Nilai adalah dokumen resmi UPJ yang memuat seluruh nama mata kuliah yang ditempuh, bobot sks, dan nilai yang telah diperoleh mahasiswa selama mengikuti pendidikan di UPJ. 20. Alumnus adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya sesuai kurikulum yang berlaku di program studinya dan telah dinyatakan lulus.

BAB II KODE TATA LAKU

Pasal 2 Kode Tata Laku 1. Kode Tata Laku KTL merupakan panduan dan penjelasan tentang nilai dan tata kelola yang dijalankan oleh universitas, dalam mencapai visi dan misinya. 2. Dalam berinteraksi dan menjalankan kegiatan akademik di lingkungan UPJ, mahasiswa wajib memperhatikan Kode Tata Laku yang tercantum dalam Buku Kode Tata Laku Mahasiswa. 3. Seluruh sivitas akademika UPJ secara pribadi bertanggung jawab untuk mengerti dan melaksanakan KTL karena hal tersebut tidak dapat dialihkan kepada orang lain.

BAB III ADMINISTRASI AKADEMIK

Pasal 3 Nomor Induk Mahasiswa 1. Semua calon mahasiswa dinyatakan sah sebagai mahasiswa apabila telah memenuhi persyaratan dan melakukan pendaftaran ulang. 2. Mahasiswa baru yang telah melakukan pendaftaran ulang akan mendapat Nomor Induk Mahasiswa NIM Format NIM adalah 10 Digit Digit 1 - 4 Tahun Masuk Angkatan Digit 5 dan 6 Kode Program Studi Digit 7 Status Mahasiswa, Reguler =1, TransferPindahan =7 Digit 8 – 10 Nomor Urut Mahasiswa Contoh : 2011071001 Tahun Masuk 2011 Program Studi Teknik Informatika 07 Status Mahasiswa Reguler 1 Nomor urut 001 3 dari 18 Pasal 4 Pendaftaran Ulang 1. Untuk memperoleh status sebagai mahasiswa aktif, setiap semester mahasiswa harus melakukan pendaftaran ulang pada waktu yang telah ditetapkan. 2. Sebagai syarat melakukan daftar ulang, mahasiswa harus melunasi biaya SP dan SPP agar dapat mengisi mengisi Borang Rencana Studi BRS secara online. 3. Mahasiswa harus melakukan seluruh rangkaian kegiatan pendaftaran ulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Apabila mahasiswa tidak melakukan pendaftaran ulang sampai dengan 2 dua minggu setelah perkuliahan dimulai, maka akan dinyatakan sebagai mahasiswa non aktif. 4. Bagi mahasiswa yang karena sesuatu hal berhalangan melakukan pendaftaran ulang pada waktunya, dapat menguasakan kepada orang lain dengan surat kuasa bermaterai cukup dan menjadi tanggung jawab mahasiswa pemberi kuasa. 5. Mahasiswa yang terlambat melakukan pendaftaran ulang dikenakan sanksi administrasi keterlambatan senilai biaya 1 satu sks. Pasal 5 Penyusunan Rencana Studi 1. Mahasiswa menemui Dosen Pembimbing Akademik Dosen PA untuk mendiskusikan rencana studi dan mengisi BRS manual. BRS manual yang telah diisi disetujui oleh Dosen PA. 2. Setelah BRS manual disetujui, maka mahasiswa mengisi BRS online pada Sisfokampus. Mahasiswa yang belum memenuhi kewajiban pembayaran SPP tidak dapat mengakses BRS online pada Sisfokampus. 3. BAP-PMP akan mencetak BRS online sebanyak 3 tiga rangkap yang harus ditandatangani kembali oleh Dosen PA, dan diserahkan masing-masing 1 satu lembar kepada Dosen PA, BAP-PMP dan mahasiswa sendiri. 4. BRS manual dikembalikan ke BAP-PMP. Pasal 6 Perubahan Rencana Studi 1. Perubahan rencana studi dapat dilakukan apabila mahasiswa telah menyelesaikan proses penyusunan rencana studi tetapi ingin melakukan penambahan atau membatalkan mata kuliah tertentu. 2. Perubahan rencana studi dapat dilakukan sampai dengan maksimal 2 dua minggu setelah perkuliahan dimulai. Lebih dari batas waktu yang ditetapkan, BAP-PMP tidak akan melayani perubahan rencana studi. 3. Untuk melakukan perubahan rencana studi, mahasiswa mengambil BRS manual yang telah disetujui sebelumnya di BAP-PMP. 4. Mahasiswa menemui Dosen PA untuk melakukan perubahan dan persetujuan rencana studi. BRS manual yang telah diubah dibawa kembali ke BAP-PMP. 5. BAP-PMP akan membuka sistem pengisian BRS online di Sisfokampus agar mahasiswa dapat melakukan perubahan secara online. 6. BAP-PMP akan mencetak BRS online sebanyak 3 tiga rangkap yang harus ditandatangani kembali oleh Dosen PA, dan diserahkan masing-masing 1 satu lembar kepada Dosen PA, BAP-PMP dan mahasiswa sendiri. 4 dari 18 Pasal 7 Pembayaran Biaya Kuliah 1. Bagi mahasiswa aktif dan mahasiswa non aktif, wajib melunasi biaya SPP dan sks sebesar dan pada waktu yang telah ditentukan. 2. Pembayaran SP dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Jadwal pembayaran biaya SPP dan sks adalah sebagai berikut: Jenis Pembayaran Jumlah Biaya Batas Akhir Pelunasan SPP Biaya SPP per semester Paling lambat 1 satu minggu sebelum jadwal pengisian Borang Rencana Studi BRS, sebagai syarat pengisian BRS Online sks Jumlah sks x biaya per sks Paling lambat 2 dua minggu sebelum jadwal pelaksanaan Ujian Tengah Semester UTS, sebagai syarat mengikuti UTS. 4. Pembayaran SPP dan SKS setelah batas akhir pembayaran yang ditetapkan akan dikenakan denda sebesar biaya 1 satu sks. 5. Peluasan SPP dan SKS merupakan syarat mahasiswa untuk dapat mengikuti Ujian Tengah Semester UTS Pasal 8 Cuti Akademik 1. Dalam keadaan tertentu, bila seorang mahasiswa tidak dapat melanjutkan studinya dalam kurun waktu tertentu karena alasan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, maka kepada mahasiswa tersebut dapat diberikan cuti akademik setelah mendapatkan ijin dari Ketua Program Studi Kaprodi. 2. Mahasiswa tahun pertama atau belum menempuh 2 dua semester pertama tidak diizinkan cuti akademik. 3. Cuti akademik diberikan maksimal 2 dua semester berturut-turut. Total cuti akademik yang diizinkan maksimum adalah 4 empat semester. Meskipun demikian proses administrasi cuti kuliah harus dilakukan setiap semester saat mahasiswa cuti. 4. Cuti akademik tidak diperkenankan untuk diambil lebih dari 2 dua kali berturut-turut, kecuali karena sakit atau kejadian force major. 5. Masa cuti akademik tidak dihitung sebagai masa studi mahasiswa. 6. Batas akhir pengajuan cuti akademik adalah 2 dua minggu setelah perkuliahan dimulai. 7. Mahasiswa yang cuti akademik harus membayar biaya administrasi cuti yang besarnya 25 dua puluh lima persen dari biaya SPP. 8. Selama cuti akademik, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan akademik. 9. Mahasiswa yang melakukan cuti akademik selama 2 semester atau lebih dan akan aktif kembali, dikenakan biaya SPP dan sks yang berlaku ketika mahasiswa tersebut aktif kembali. 10. Mahasiswa yang akan aktif kembali harus mengikuti proses pendaftaran ulang seperti pada pasal 4. 11. Dalam kondisi force major akan diberlakukan ketentuan tersendiri. 5 dari 18 Pasal 9 Non Aktif Kuliah 1. Mahasiswa secara otomatis dianggap non aktif apabila tidak melakukan pendaftaran ulang atau mengajukan cuti akademik hingga maksimal 2 dua minggu setelah perkuliahan dimulai. 2. Mahasiswa non aktif tetap dikenakan biaya pendidikan pada semester yang bersangkutan non aktif, yaitu berupa biaya SPP ditambah dengan biaya sks sesuai dengan BRS online yang telah disetujui jika sudah mengisi BRS. Biaya pendidikan tersebut harus dilunasi sebelum mahasiswa mengajukan untuk aktif kembali. 3. Mahasiswa yang non aktif, apabila akan aktif kembali pada semester berikutnya harus mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor c.q. BAP-PMP melalui Ketua Program Studi. Apabila permohonan tersebut disetujui maka mahasiswa harus melakukan pendaftaran ulang seperti pada pasal 4. 4. Masa selama non aktif dihitung sebagai masa studi mahasiswa. 5. Mahasiswa yang tidak aktif 2 dua semester berturut-turut akan dicantumkan dalam daftar mahasiswa yang direkomendasikan untuk kehilangan statusnya sebagai mahasiswa UPJ. Pasal 10 Pindah Program Studi 1. Pindah program studi dapat dilakukan apabila seorang mahasiwa setelah mengikuti kuliah merasa harus pindah program studi dengan alasan kuat. 2. Perpindahan program studi hanya dapat dilakukan 1 satu kali selama menjadi mahasiswa UPJ dan hanya dapat diajukan pada saat pendaftaran ulang untuk semester 2 dua. Pengajuan pindah program studi setelah tahun pertama dengan alasan apapun tidak akan setujui. 3. Mahasiswa harus mengajukan permohonan pindah program studi sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan mendapatkan rekomendasi dari Dosen PA dan Kaprodi. 4. Mata kuliah yang telah lulus yang dapat ditransfer ke Program Studi yang baru adalah mata kuliah yang sesuai dengan kurikulum dalam Program Studi yang baru. 5. Memenuhi seluruh biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Mahasiswa memahami jika pindah program studi tersebut disetujui, maka secara otomatis mahasiswa dianggap mengundurkan diri dari program studi lama, dan harus mengikuti peraturan dan ketentuan pada program studi yang baru. 7. Mahasiswa yang telah terkena sanksi pemutihan tidak dapat mengajukan pindah Prodi pada tahun akademik berikutnya, dengan alasan apapun. 8. Pengajuan pindah prodi harus diajukan paling lambat 1 satu bulan sebelum semester baru dimulai. Batas waktu tersebut diberikan berkenaan dengan proses administrasi dan tes psikologi yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Jika lebih dari batas maksimal, pengajuan pindah prodi tidak dapat diproses. Pasal 11 Program Dual Degree 1. Program Dual Degree merupakan program pendidikan yang memungkinan seorang mahasiswa mendapatkan 2 dua gelar untuk 2 dua bidang yang berbeda di UPJ. 2. Untuk mengikuti program Dual Degree, mahasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif IPK setelah semester 2 dua minimal 3,00. 6 dari 18 3. Bentuk, syarat dan prosedur pengajuan serta pelaksanaan program Dual Degree diatur dalam ketetapan tersendiri. Pasal 12 Beasiswa 1. Sebagai bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki prestasi baik, UPJ menyediakan beasiswa. 2. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif IPK minimal 3,50 dan direkomendasikan oleh Dosen PA. 3. Beasiswa tersedia bagi mahasiswa semester 3 tiga sampai dengan semester 8 delapan. 4. Bentuk, syarat dan prosedur pengajuan serta penerimaan beasiswa diatur dalam ketetapan tersendiri.

BAB IV KEGIATAN AKADEMIK