Siapakah Elite-Elite Muhammadiyah? Dinamika islam dan Politik Elit - Elit Muhammadiyah Periode 1998-2010 | Al-Hamdi | Jurnal Studi Pemerintahan: Journal of Government and Politics 154 403 1 PB
Ridho Al-Hamdi 177
Dinamika Islam Dan Politik Elit - Elit Muhammadiyah Periode 1998-2010
Bagian ini akan menguraikan tentang siapa saja yang termasuk elite-elite Muhammadiyah sebagai representasi kaum modernis, bagaimana sikap politik mereka
dalam merespon dinamika Islam dan politik, serta apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi masing-masing sikap politik mereka.
1. Siapakah Elite-Elite Muhammadiyah?
Meminjam analisa Putnam 2006: 91-94, elite Muhammadiyah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kader Muhammadiyah yang menjabat secara struktural di PP
Muhammadiyah sejak periode 1998-2010 yang memiliki pengaruh kuat terhadap setiap
kebijakan organisasi. Secara lebih detail, dari proses pengumpulan data, terdapat 32 nama yang termasuk pejabat struktural PP Muhammadiyah. Namun, dari 32 nama tersebut,
terdapat nama-nama yang tidak masuk kategori elite Muhammadiyah. Berikut ini alasan- alasannya dijelaskan dalam tabel.
178 Ridho Al-Hamdi
Dinamika Islam Dan Politik Elit - Elit Muhammadiyah Periode 1998-2010
Tabel 3. Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang Tidak Masuk Kategori Elit
No. Daftar Nama
PP Muhammadiy
ah Alasan
1. Sutrisno
Muhdam Pendeknya masa jabatan 1998-2000,
sehingga tidak dapat mengaktualiasikan dirinya secara intensif.
2. Rusydi Hamka
Pendeknya masa jabatan 1998-2000, sehingga tidak dapat mengaktualiasikan
dirinya secara intensif.
3. Ramli Thaha
Pendeknya masa jabatan 1998-2000, sehingga tidak dapat mengaktualiasikan
dirinya secara intensif.
4. Lukman
Harun Meninggal dunia pada tanggal 8 April
1999, sehingga tidak banyak terlibat dalam percaturan politik pasca Orde Baru.
5. Bambang
Sudibyo Jabatan yang bersifat administratif
bendahara Periode 2000-2005 dan tidak aktif karena menjadi Mendiknas era
kepemimpinan SBY-JK masa jabatan 2004-2009.
6. Anhar
Burhanuddin Meninggal dunia pada tahun 1999,
sehingga tidak banyak terlibat dalam percaturan politik pasca Orde Baru.
7. Rosyad Sholeh Sekalipun pernah menjadi wakil ketua PP
Ridho Al-Hamdi 179
Dinamika Islam Dan Politik Elit - Elit Muhammadiyah Periode 1998-2010
Muhammadiyah, kepemimpinan Rosyad tidak begitu nampak. Aktivitasnya justru
lebih nampak pada hal-hal yang bersifat administratif, terutama saat menjabat
sebagai sekretaris umum 2005-2010.
8. Rahimi Sutan
Jabatan yang bersifat administratif dan pendeknya masa jabatan bendahara
1999-2000, sehingga tidak ada waktu lagi untuk urusan-urusan yang bersifat
substansial gerakan.
9. Dasron Hamid
Jabatan yang bersifat administratif bendahara 2000-2005, sehingga tidak
ada waktu lagi untuk urusan-urusan yang bersifat substansial gerakan.
10. Zamroni Jabatan yang bersifat administratif
bendahara 2005-2010, sehingga tidak ada waktu lagi untuk urusan-urusan yang
bersifat substansial gerakan.
11. Husni Thoyar Beberapa bulan setelah muktamar,
mengundurkan diri dari PP Muhammadiyah karena terpilih sebagai ketua PWM DKI
Jakarta dalam musywil.
12. Fasich Tidak aktif karena menjadi rektor ITS
Surabaya.
Sumber: Hasil analisa terhadap seberapa jauh keaktifan nama-nama tersebut di PP Muhammadiyah. Sedangkan mereka yang termasuk elite dalam kategori ini ada 20 nama sebagaimana
diseleksi dengan pendekatan analisa posisional dan analisa keputusan. Mereka itu adalah Amien Rais, Syafii Maarif, Din Syamsuddin, Ismail Sunny, Amien Abdullah, Munir
Mulkhan, Dawam Rahardjo, Yahya A. Muhaimin, Yunahar Ilyas, Malik Fadjar, Asjmuni Abdurrahman, Watik Pratiknya, Haedar Nashir, Sudibyo Markus, Syukriyanto, AR,
Muhammad Muqoddas, Hajriyanto Y. Thohari, Dahlan Rais, Goodwill Zubir, dan Muchlas Abror.