Hasil Foto Penampang Patah dan Lengkung

50

3. Hasil Foto Penampang Patah dan Lengkung

Bentuk penampang patah dapat digunakan sebagai alat prediksi indentifikasi kekuatan bahan. Patahan yang tidak simetris cenderung disebabkan karena ketidak homogenan material, cacat berupa inklusi benda asing dalam material dan kondisi tegangan dalam akibat panas saat pengelasan. Bentuk – bentuk penampang patah setiap spesimen dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 29. Foto penampang lengkung raw material Kelompok spesimen raw materials tidak mengalami patah saat pengujian dan hanya terjadi kelengkungan sebagaimana terlihat pada Gambar 29 yang berarti menunjukan bahan memiliki keuletan dan kekerasan yang tinggi Gambar 30. Foto penampang pada pengelasan non preheated a Penampang patah perbesaran 10 x b Penampang lengkung 51 Gambar 30 menunjukan bentuk penampang patah daerah HAZ pada pengelasan non preheated granular tidak simetris dengan butir kasar dan sebagian mengkilap, hal ini terjadi karena adanya kosentrasi tegangan pada struktur kristal akibat pengaruh panas saat pengelasan. Gambar 31. Foto penampang pada pengelasan preheated 140 C Gambar 31 menunjukan bentuk penampang patah daerah HAZ pada pengelasan preheated 140 C granular tidak simetris dengan butir penampang sangat kasar dan mengkilap, hal ini terjadi karena pengaruh preheated dan panas saat pengelasan yang menyebabkan konsentrasi tegangan yang besar pada butir kristal sehingga cenderung tidak menyatu dengan baik. Gambar 32. Foto penampang pada pengelasan preheated 340 C a Penampang patah perbesaran 10 x b Penampang lengkung a Penampang patah perbesaran 10 x b Penampang lengkung 52 Gambar 32 menunjukan bentuk penampang patah daerah HAZ pada pengelasan preheated 340 C granular tidak simetris dengan butir penampang yang homogen dan halus, hal ini terjadi karena pengaruh masukan panas saat pengelasan yang sesuai. Gambar 33. Foto penampang pada pengelasan preheated 540 C Gambar 33 menunjukan bentuk penampang patah daerah HAZ pada pengelasan preheated 540 C granular tidak simetris dengan butir penampang yang homogen dan lebih kasar dibandingkan dengan preheated 340 C, hal ini terjadi karena pengaruh masukan panas saat pengelasan yang lebih besar sehingga mengubah strukturnya.

4. Hasil Uji Kekerasan