3. Molekul minyak nabati relatif lebih bercabang dibanding ester metil asam- asam lemak. Akibatnya, angka setana minyak nabati lebih rendah dari pada
angka asam setana ester metil. Angka setana adalah tolak ukur kemudahan menyala dari suatu bahan bakar di dalam mesin diesel.
2.2 Biodisel
Biodiesel merupakan monoalkil ester dari asam-asam lemak rantai panjang yang terkandung dalam minyak nabati atau lemak hewan untuk digunakan
sebagai bahan bakar mesin diesel. Biodiesel dapat diperoleh melalui reaksi transesterifikasi trigliserida dan reaksi esterifikasi asam lemak bebas
tergantung dari kualitas minyak nabati yang digunakan sebagai bahan baku. Proses pembuatan biodiesel dari minyak dengan kandungan asam lemak bebas
rendah secara keseluruhan terdiri dari reaksi transesterifikasi, pemisahan gliserol dari metil ester, pemurnian metil ester netralisasi, pemisahan
metanol, pencucian dan pengeringandehidrasi Hikmah, 2010. Minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel dapat
berasal dari kacang kedelai, kelapa, kelapa sawit, padi, jagung, jarak, papaya dan banyak lagi melalui proses transesterifikasi. Mardiah et al., 2006
Keuntungan dari biodiesel ialah : a. Campuran dari 20 biodisel dengan 80 petroleum diesel dapat digunakan
pada mesin diesel tanpa modifikasi. b. Industri biodiesel dapat menggunakan lemak atau minyak daur ulang.
c. Biodiesel tidak beracun.
d. Biodiesel memiliki angka setana yang tinggi, yaitu di atas 100 sedangkan angka katane bahan bakar diesel hanya 40.
e. Penggunaan biodiesel dapat memperpanjang umur mesin diesel karena biodisel lebih licin.
f. Biodiesel menggantikan bau petroleum dengan bau yang lebih enak. Biodisel dibuat dari minyak nabati diperoleh dari reaksi trigliserida asam
lemak bebas dari minyak nabati dengan alkohol. Salah satu bahan yang digunakan di dalam proses transesterifikasi ialah metanol. Metanol disebut
juga metil alkohol merupakan senyawa paling sederhana dari gugus alkohol. Rumus kimianya adalah CH
3
OH. Metanol berwujud cairan yang tidak berwarna, dan mudah menguap. Metanol memiliki berat molekul 32,042, titik
leleh -98
⁰
C dan titik didih 64
⁰
C. Pada umumnya metanol digunakan dalam proses transesterifikasi karena metanol harganyanya lebih murah dan lebih
mudah untuk dikonversi Mescha, 2007 Menurut Purwaningsih 2012, untuk mengetahui kualitas biodiesel maka
diperlukan standar atau kerangka acuan sehingga dapat dipastikan kelayakannya. Tabel persyaratan kualitas biodiesel menurut SNI 7182:2012 ditunjukan pada
Tabel 2.1.