Akhirnya y didekode sebagai katakode x = y – e = 0101. Pesan yang terkait dengan x

yang mempunyai panjang 4, berdimensi 2, dan dibangkitkan oleh matriks paritas H =       1 1 1 1 1 . Maka larik standar untuk C adalah Pesan 00 10 01 11 Kode 0000 1011 0101 1110 Vektor Galat 1000 0011 1101 0110 Vektor Galat 0100 1111 0001 1010 Vektor Galat 0010 1001 0111 1100 Cara kerja dekoder pada contoh di atas, yaitu apabila vektor y diterima, misalnya y = 0111, dekoder menemukan posisi y dalam larik. Kemudian dekoder mencari vektor galat e pada posisi di ujung paling kiri baris y, yaitu

0010. Akhirnya y didekode sebagai katakode x = y – e = 0101. Pesan yang terkait dengan x

adalah 01. Cara lain yang cukup mudah untuk mencari vektor galat yang memuat y adalah dengan menghitung vektor S = Hy T dengan H merupakan matriks paritas yang disebut sindrom syndrome dari y. Dari definisi ini, berikut dirangkum beberapa sifat sindrom: 1 S adalah vektor kolom dengan panjang n - k. 2 S = 0 jika dan hanya jika y ∈ C. 3 Jika y = x + e dengan x ∈

C, maka S = H y

T = H e T 4 Untuk kasus biner, jika terjadi galat pada posisi dijit ke-i, ke-j, ke-k, ..., maka S = H i + H j + H k + ..., dimana H i adalah kolom ke-i dari H. Contoh penggunaan sindrom untuk proses dekoding adalah dari kode linear C yang telah didefinisikan pada contoh sebelumnya, dapat dibuat tabel sindrom seperti yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Contoh tabel sindrom Guritman Aliatiningtyas 2004 Vektor Galat Sindrom 0000       1000       1 1 0100       1 0010       1 Vektor galat tersebut merupakan vektor galat dengan bobot minimum yang terletak pada posisi paling kiri pad a tabel larik standar. Apabila vektor y = 0111 diterima, pertama kali dekoder akan menghitung sindrom dari y, yaitu S =     1 1 1 1 1             1 1 1 =       1 . Dari hasil ini dan berdasarkan tabel sindrom, dekoder akan memutuskan bahwa vektor galatnya adalah e = 0010 dan katakode yang diperoleh adalah x = y – e = 0101. Ini berarti pesan yang dikirim adalah 01. Guritman Aliatiningtyas 2004 Kode BCH Salah satu kelas yang penting dari error correcting codes adalah Bose-Chaudhuri- Hocquengham codes , atau Kode BCH. Kode BCH menjadi penting karena dua alasan. Pertama, kode tersebut memuat skema dekoding yang relatif mudah dan yang kedua adalah karena Kode BCH dapat memperbaiki galat dalam ruang lingkup yang cukup besar. Dalam hal ini, untuk suatu integer positif r dan t dengan t ≤ 2 r-1 -1, terdapat Kode BCH dengan panjang n = 2 r -1 dengan kemampuan perbaikan galat sebanyak t dan memiliki dimensi k ≥ n-rt. Hankerson 2000 Enkoding Kode BCH Proses enkoding Kode BCH telah dikonstru ksi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hariyanto 2004. Pada penelitian tersebut telah dibuat implementasi dari algoritma konstruksi GF2 m , algoritma konstruksi Kode BCH, dan algoritma proses enkoding Kode BCH dengan menggunakan MATLAB 6.5 dan Maple 8.0.

a. Konstruksi GF2